Bab 2 - Arena Bela Diri

Papa sedang membujuk mama, entah apa yang telah papa perbuat sehingga mama sangat marah kala itu. Semalam itu papa membujuk mama, aku dan Ezi sungguh tidak tahu berbuat apa.

Hingga pagi pun tiba, Eza dan Ezi harus ke sekolah seperti biasanya. Meskipun si kembar masih usia 10 tahun mereka dituntut mandiri sejak kecil.

"Eza dan Ezi, ini bekal makanan buat kalian yaa dan ini uang jajan kalian" ucap Mama.

"Ma, apakah papa berbuat jahat lagi dengan mama?" ucap Eza.

"Tidak sayang, papa dan mama sedang berdebat sesuatu saja. Tapi semuanya sudah selesai kok sayang" ucap Mama.

Eza dan Ezi pamitan, mobil jemputan sekolah sudah ada di depan rumah rumah.

"Ma, Ezi janji akan janji adik Eza dengan sangat baik" ucap Ezi menggandeng adiknya yang masih bengong.

"Eza, mohon pamit yaa ma" ucap Eza menyalim kedua orangtuanya.

Ezi sebagai kakak laki-laki bagi Eza adiknya perempuan harus mampu menjaganya. Karena dengan begitu keduanya bisa selalu bersama. Saling terikat satu sama lain, dimanapun ada Eza pasti ada Ezi begitulah kiranya Ezi selali menjaga adiknya.

Beberapa jam kemudian...

Seluruh siswa turun dari bis jemputan tersebut dan berlari turun dengan cepat. Eza dan Ezi memilih untuk terakhir turunnya.

"Eza, tunggu sebentar hari ini kita kelasnya berbeda, kamu harus jaga diri yaa" ucap Gezi kakaknya.

"Heheh percaya saja sama saya kak, semua akan aman" ucap Eza.

Eza berada di ruangan lab mereka melakukan sebuah percobaan mencampurkan beberapa warna, sedangkan Ezi berada di kelas olahraga.

Ketika Eza berada di ruangan tersebut dia menekuni percobaannya itu hingga terjadi sebuah insiden.

"Argh Ibu guru, lihat Gita menumpahkan cairan ke pakaianku yang mahal ini Bu" ucap Diva Mengadu.

"Bohong Bu, aku tidak sengaja kok melakukannya, lagian Diva duluan yang ganggu aku Bu, dia sendiri yang menganggu ku saat aku lagi percobaan" ucap Gita membela diri.

"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar, lanjutkan saja dulu nanti Ibu bisa melihat siapa yang salah di antara kalian" ucap Bu Guru.

"Iiish dasar anak manja dan anak egois" ucap Eza bergumam.

"Apaa?, tadi bilang apa?, coba ulangi lagi" ucap Diva marah.

"Aku tidak ngomong apa-apa?, bukankah kalian selalu mengatakan kalau aku suka berbicara sembarangan" ucap Eza menyeringai.

"Keterlaluan..." ucap Diva kesal.

Bruuuuk....

Percobaan yang dilakukan oleh Eza pun pecah karena Diva menghempaskan semuanya dengan tangannya sendiri..

"Diiiva, apa yang kamu lakukan?" ucap Bu Guru.

"Saakiit Bu, semu gara-gara Eza Bu" ucap Diva dengan mata yang menatap tajam.

"Please yaa Bu, sedikitpun aku tidak menyentuh nya dan...."

Belum selesai Eza berbicara dia pun di hukum berdiri di lapangan bersama dengan Gita. Keduanya di hukum bersamaan, hingga membuat percakapan yang sangat menarik sehingga keduanya menjadi teman yang sangat akrab.

"Eza, kenapa kamu menyebutkan ku sebagai anak yang egois" ucap Gita penasaran.

"Justru itu, kenapa kamu tidak marah ketika aku mengatakan itu?" ucap Eza bertanya.

"Hahah, iya juga sih sebenarnya emang sifat asliku egois maka aku tidak marah" ucap Gita.

"Ohya Gita, sebenarnya siapa sih Diva itu?, sepertinya dia sangat istimewa di sekolah ini, kalau satu kelas dengan dia aku pasti dapat hukuman" ucap Eza bertanya.

"Argh, dia itu anak pemilik sekolah ini, makanya gayanya sombong gitu, yang lebih parah dia suka membully anak kelas lain loe bahkan yang aku denger dia suka meminta uang kepada mereka yang gampang di tindas" ucap Gita menjelaskan.

"Ohw, hanya anak pemilik sekolah ini sudah berlalu, bagaimana kalau anak pemilik perusahaan terbesar no.1 di dunia yaa haha" ucap Eza tertawa keras.

"Hey cewek miskin, kenapa kamu ketawa?" ucap Siva marah.

"Iidiiih, geer banget yaa siapa juga yaa ketawain kamu, lagian aku bicara dengan Gita kok" ujar Eza santai.

"Eergh (marah sambil matanya memplototi Eza), awas saja tunggu saja kamu anak miskin" ujar Siva mendengus kesal dan berlaku pergi saja.

"Yaa Eza, kamu hati-hati nanti kalau Siva sudah marah, kita ini masih kecil anak 10 tahun masa' harus ada kasus berantem sesama wanita" ucap Gita khawatir.

"Bhaaaa,biarin Gita itu mau saya, aku mau lihat seberapa nyalinya suka menghina orang lain" ujar Eza tertawa dalam hati.

"Aduuuh please Eza, kamu jangan mikirin apapun, cepat sekarang minta maaf sebelum Siva menyuruh orang lain menghajar kamu!" ucap Gita khawatir.

"Bhaaa... Intinya nanti kasih tahu saja dengan abangku Ezi, jika aku tidak pulang-pulang berarti aku sedang memberi pelajaran kepada mereka yang membutuhkan" ujar Eza tertawa dalam hati.

Eza dan Gita serta lainnya pun meninggalkan ruangan laboratorium tersebut. Hingga terdapat pengumuman yang memanggil Eza ke arena bela diri.

"Eza, kamu denger nggak ada panggilan itu, kamu di suruh ke ruang bela diri, sepertinya Siva mulai bertindak sama kamu nie" ucap Gita lagi-lagi khawatir.

"Kamu benaran nie, kalau itu Siva yang memanggil ku ke arena bela diri, waah ini baru seru namanya, hayoo temani aku ke arena bela diri" ucap Eza dengan senang hati.

"Ezaa cukup!!, minta maaf sekarang aku takut nanti kamu babak belur dan luka lebam, Siva itu sudah punya sabuk hitam, bahkan yang lain tidak berani melawan diri, sedangkan kamu aku nggak pernah melihatmu ikut bela diri" ucap Gita khawatir.

"Ikut saja, kekhawatiran kamu akan terbayar setelah melihat pertarungan ku kali ini, jadi jika kalian taruhan kali ini, jago kan aku yaa Gita" ucap Eza tertawa lepas.

Gita pun terpaksa menemani sahabatnya ke Arena bela diri.

Di sekolah yang sama dan tempat berbeda..

"Eeh, Ezi kamu denger nggak kayaknya adikmu lagi di dzolomi orang!" ucap Weyi tersenyum kecil

"Bhahahah... Argh, biarin kamu tahu sendirikan, kalau Eza nggak bisa di bully segampang itu, biarin saja dia membuat kehebohan itu, selama adikku tidak terluka biarin saja, kita lihat saja mereka sudah pada patah tulang semua" ucap Ezi tersenyum kecil.

Eza pun menuju ke arena bela diri. Gita pun membujuknya untuk meminta maaf.

"Eza, hayoo minta maaf sekarang mumpung Siva mematahkan tulangmu" ucap Gita khawatir.

"Tenang sahabat mu pasti menang, pastikan kalau taruhan jago kan aku ya Gita" ucap Eza mendekati Siva.

"Argh, kok malah mikirin taruhan sih Eza" ucap Gita kesal.

Eza dan Siva pun berhadapan.

"Eza, saya akan menerima permintaan maaf mu sekarang sebelum kamu masuk rumah sakit" ucap Siva sombong dengan suaranya besar menggelegar di arena tersebut.

"Bhahahah, aku takut!, mana mungkin Siva, hayoo kapan mulai bertandingnya?, tanganku mulai gatel nie" ucap Eza sambil meletakkan kedua tangannya kebelakang.

"Nie ganti pakaianmu dulu" ujar Siva melemparkan pakaian tersebut.

Eza pun malah melemparkan pakaian tersebut ke Gita.

"Jagain pemberian hadiah baru dari Nona Siva" ucap Eza seperti mengejek.

Siva pun kesal dia pun langsung melakukan penyerangan. Namun, mampu di hindari oleh Eza...

"Khiiiiyaaaakkkk...." teriak Siva.

🍁💐💐💐🍁

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq mampir thor ke karyamu

2023-07-30

1

I ❤️ U

I ❤️ U

Eza keren yaaa

2023-04-08

2

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

iy jrang ad sih hehe

2023-03-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kata Cerai
2 Bab 2 - Arena Bela Diri
3 Bab 3 - Takluk
4 Bab 4 - Waktu Berlalu
5 Bab 5 - Waktu Berlalu part 2
6 Bab 6 - Percakapan Bayi
7 Bab 7 - Mimpi bertemu orangtua Si kembar Remaja
8 Bab 8- Pesta Syukuran
9 Bab 9 - Pernyataan
10 Bab 10 - Dunia Baru
11 Bab 11 - Pengembangan
12 Bab 12- Sekolah Baru
13 Bab 13 - Firasat
14 Bab 14 - Diam-diam
15 Bab 15 - Kepergian Gita
16 Bab 16- Ulah si kembar
17 Bab 17-Masa Lalu Keluarga Gita
18 Bab 18-Ketakutan
19 Bab 19-Terkejut
20 Bab 20- Tuan Smith Sembuh
21 Bab 21-Viral
22 Bab 22 - Viral2
23 Bab 23 - Tidak dipedulikan
24 Bab 24 - Pesta
25 Bab 25 - Malu-malu
26 Bab 26 - Hubungan Weyi dan Gita
27 Bab 27 - Pernyataan Cinta gagal
28 Bab 28 - Makan malam
29 Bab 29 - Kisah Arfie
30 Bab 30 - Kecelakaan
31 Bab 31 - Tanpa terasa
32 Bab 32 - terkejut
33 Bab 33 - sengit
34 Bab 34 - Menjenguk
35 Bab 35 - Sadar
36 Bab 36 - cerita si kembar
37 Bab 37 - hukuman
38 Bab 38 - Canggung
39 Bab 39 - menjelang
40 Bab 40 - Pesta keluarga
41 Bab 41 - cerita Eza dengan mama
42 Bab 42 - sunyi
43 Bab 43 - tidak biasa
44 Bab 44 - makan siang bersama
45 Bab 45 - kepulangan Gita
46 Bab 46 - kedekatan Arfie dan Eza
47 Bab 47 - kembali semangat
48 Bab 48 - masuk rumah sakit
49 Bab 49 - merasa bahagia
50 Bab 50 - Celaka
51 Bab 51 - tidak bisa menolak
52 Bab 52 - kaku
53 Bab 53 - tiba-tiba
54 Bab 54 - Mengundurkan diri
55 Bab 55 - Kembali kerja
56 Bab 56 - Bingung
57 Bab 57 - Hubungan rumit
58 Bab 58 - Saling pengertian
59 Bab 59 - Dokter Nada dan Ezi
60 Bab 60 - Perseteruan
61 Bab 61 - Duo Asmara
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 - Kata Cerai
2
Bab 2 - Arena Bela Diri
3
Bab 3 - Takluk
4
Bab 4 - Waktu Berlalu
5
Bab 5 - Waktu Berlalu part 2
6
Bab 6 - Percakapan Bayi
7
Bab 7 - Mimpi bertemu orangtua Si kembar Remaja
8
Bab 8- Pesta Syukuran
9
Bab 9 - Pernyataan
10
Bab 10 - Dunia Baru
11
Bab 11 - Pengembangan
12
Bab 12- Sekolah Baru
13
Bab 13 - Firasat
14
Bab 14 - Diam-diam
15
Bab 15 - Kepergian Gita
16
Bab 16- Ulah si kembar
17
Bab 17-Masa Lalu Keluarga Gita
18
Bab 18-Ketakutan
19
Bab 19-Terkejut
20
Bab 20- Tuan Smith Sembuh
21
Bab 21-Viral
22
Bab 22 - Viral2
23
Bab 23 - Tidak dipedulikan
24
Bab 24 - Pesta
25
Bab 25 - Malu-malu
26
Bab 26 - Hubungan Weyi dan Gita
27
Bab 27 - Pernyataan Cinta gagal
28
Bab 28 - Makan malam
29
Bab 29 - Kisah Arfie
30
Bab 30 - Kecelakaan
31
Bab 31 - Tanpa terasa
32
Bab 32 - terkejut
33
Bab 33 - sengit
34
Bab 34 - Menjenguk
35
Bab 35 - Sadar
36
Bab 36 - cerita si kembar
37
Bab 37 - hukuman
38
Bab 38 - Canggung
39
Bab 39 - menjelang
40
Bab 40 - Pesta keluarga
41
Bab 41 - cerita Eza dengan mama
42
Bab 42 - sunyi
43
Bab 43 - tidak biasa
44
Bab 44 - makan siang bersama
45
Bab 45 - kepulangan Gita
46
Bab 46 - kedekatan Arfie dan Eza
47
Bab 47 - kembali semangat
48
Bab 48 - masuk rumah sakit
49
Bab 49 - merasa bahagia
50
Bab 50 - Celaka
51
Bab 51 - tidak bisa menolak
52
Bab 52 - kaku
53
Bab 53 - tiba-tiba
54
Bab 54 - Mengundurkan diri
55
Bab 55 - Kembali kerja
56
Bab 56 - Bingung
57
Bab 57 - Hubungan rumit
58
Bab 58 - Saling pengertian
59
Bab 59 - Dokter Nada dan Ezi
60
Bab 60 - Perseteruan
61
Bab 61 - Duo Asmara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!