(Melody) Terjerat Pesona Dokter Tampan

(Melody) Terjerat Pesona Dokter Tampan

Part 1

Tampak seorang pria matang yang akan menginjak usia 28 tahun tengah berdiri di depan cermin, sambil mengancingkan kancing lengan kemeja panjangnya. Dialah Reinart Zafri Chairil. Panggil saja Zafri. Anak dari seorang jenderal polri yang bernama Zafri Arkana Chairil dan ibunya yang bernama Ceisya Aliyana Raquel. Memiliki adik bungsu yang usianya terpaut 6 tahun darinya. Namanya Aiyla Shakiela Chairin.

Tumbuh besar dengan penuh kasih sayang sang ibu dan ketegasan sang ayah membuatnya menjadi orang yang disegani. Zafri adalah lulusan S2 di Universitas Harvard, salah satu universitas terbaik di dunia. Zafri juga termasuk mahasiswa unggul, lulus dengan kemampuan dan keterampilan yang memuaskan. Hingga kini Zafri berhasil menyandang gelar Doctor Of Medicine atau MD.

Jika ditanya kesiapan apa yang ia punya untuk membangun rumah tangga? Jawabannya semuanya sudah siap. Baik secara fisik maupun finansial. Hanya saja, sampai saat ini Zafri belum juga mendapatkan calon istri. Ya, itu yang menjadi permasalahan utama. Dan beruntungnya, kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan hal itu. Namun, semenjak sang adik menikah, situasi itu berubah 369°. Awalnya yang tidak dipermasalahkan kini malah menjadi masalah besar. Setiap hari ia selalu ditanya kapan nikah, sudah mendapatkan calon istri belum?

Setelah merasa penampilannya cukup perfect, Zafri segera menyambar tas kerjanya yang berada di atas kasur.

Penampilannya bak raja yunani. Garis-garis ketampanan yang tidak diragukan lagi. Memiliki alis yang kuat, garis ketampanan yang begitu jelas, hidung mancung, serta bibir sedikit tipis. Sifat dingin sang ayah sangat menurun kepadanya. Terkadang ibunya sering mengeluh saat putra sulungnya itu irit bicara. Berbanding terbalik dengan adik bungsunya yang terkesan cerewet dan ceria.

Dengan gaya coolnya, ia berjalan menuruni setiap anak tangga. Jangan lupakan stelan kerjanya yang begitu aduhai membuat para kaum hawa terpesona.

"Pagi, boy!" seru Ceisya yang asik menata sarapan di atas meja saat melihat putra sulungnya baru menampakkan diri.

"Hmmm... pagi, Ma. Papa mana?" tanya Zafri sambil meletakkan tas kerjanya di kursi samping. Pria itu lekas mengambil duduk di kursinya.

"Mungkin sebentar lagi turun. Nah! Itu dia." ucap Ceisya sembari menunjuk suaminya yang baru saja turun dari lantai atas. Padahal kamar mereka berdampingan, kenapa Zafri sampai tidak tau kalau sang ayah sudah keluar atau belum.

"Pagi." sapa Zafran dengan tampilan seragamnya. Diusia yang menginjak kepala empat, Zafran tampak masih gagah. Begitu juga dengan Ceisya yang masih seperti wanita berusia dua puluhan.

Zafran berjalan ke arah istrinya yang sudah duduk di kursinya. Dan seperti biasa pria separuh baya itu akan mendaratkan ciuman mesra kepada istrinya. Lalu setelahnya baru duduk di kursi paling ujung yang biasa disebut sebagai kursi kepala keluarga.

"Ada Zafri!" tegur Ceisya yang sudah berulang kali. Namun, entahlah suaminya yang sudah pikun ataukah telinganya yang sudah tidak mampu membendung saran.

Sang pemilik nama yang disebut hanya bersikap cuek sambil terus menyantap sarapannya. Hal barusan bukanlah sekali dua kali saja, namun, sudah ribuan kalinya.

"Zafri juga gak komplen. Iya gak, boy?" sahut Zafran meminta persetujuan dari sang putra.

Zafri hanya mengangguk mendengarnya tanpa melihat lawan bicara.

"Haish! Kalian itu sama saja!" cibir Ceisya. Dikelilingi oleh dua orang pria yang irit bicara sering membuatnya harus menekan sabar. Kadang Ceisya seperti berbicara kepada batu, tidak ada sahutan sama sekali. Zafri benar-benar menuruni sifat ayahnya.

"Tentu. Zafri adalah bibit unggulku." balas Zafran.

Kebiasaan Ceisya dari dulu kini terbawa, yaitu suka memutar bola matanya.

Tiba-tiba Zafri meletakkan sendok dan garpunya hingga menimbulkan dentingan kecil karena memang ia tidak meletakkan benda itu dengan kasar. Ia mengambil gelasnya yang terisi air putih lalu meneguknya hingga tersisa setengah.

"Mama, mau berangkat bersama siapa." tanya Zafri sembari mengelap sudut bibirnya menggunakan tisu.

"Bukankah hari ini kamu ada operas pagi? Mungkin mama pergi diantar papa kamu aja." jawab Ceisya.

Anak dan ibu itu sudah seperti sepasang kekasih yang tidak pernah lepas. Keduanya pun bekerja di rumah sakit yang sama. Ya, saat ini Ceisya masih mengemban tugasnya sebagai seorang dokter. Dokter spesialis bedah mulut. Sedangkan Zafri adalah dokter ahli bedah yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi.

"Oke." setelahnya Zafri langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya. Jika ada yang bertanya, di mana keberadaan adik bungsunya? Adik bungsunya kini sudah menikah tiga bulan yang lalu dan sekarang diboyong ke kediaman keluarga suaminya.

"Anak kamu itu!" cibik Ceisya sembari melihat kepergian putra sulungnya.

"Anak kita." ralat Zafran akan perkataan istrinya. Ceisya hanya mampu menahan senyum. Tidak terasa rumah tangganya kini sudah berjalan selama 28 tahun. Lumayan lama. Meskipun banyak sekali rintangan yang harus mereka lalui untuk mencapai di titik yang sekarang.

.

.

.

Berbeda dengan Zafri. Di sebuah ruangan bernuansa pink tampak seorang wanita masih tertidur nyenyak. Bukan di atas kasurnya yang empuk, melainkan di meja kerjanya.

Suara kicauan burung dan terik matahari yang mulai masuk melalui celah gorden kamarnya tidak membuat wanita itu terusik sama sekali. Namun, kali ini tidurnya mungkin terusik saat ponselnya berbunyi nyaring disertai getaran.

Tangannya mencoba mencari letak sumber benda persegi panjang nan pipih. Masih terus mencoba menemukan ponselnya dengan mata tertutup, akhirnya ia menemukannya juga.

Wanita itu langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa penelfom tersebut.

"Halo." sahutnya dengan suara seraknya.

"HEIIIII! YAKKKKK! KAU BARU BANGUN, HEH!!" suara cempreng dari balik telfonnya langsung membuat sang wanita terbelalak kaget. Jantungnya hampir copot, baru bangun dengan nyawa belum terkumpul tetapi sudah diberi alarm yang terdengar menjengkelkan.

"Ya." jawabnya malas diiringi dengan decakan kesal. Ia duduk tegak dengan punggung bersandar di sandaran kursi. Matanya masih terbuka sayup.

"Oh god! Cepat buka pintu Apartemenmu. Sekarang!"

Tutt

Panggilannya mati secara sepihak membuat sang wanita memberengut kesal. Dengan malas ia beranjak dari tempatnya. Begitu bangkit, ia merasakan seluruh tubuhnya nyeri karena posisi tidur yang tidak nyaman.

Wanita itu berjalan menuju pintu apartemennya.

Klik

Ya seperti itulah bunyinya ketika ia berhasil membuka pintunya.

"Kau mengganti passwordnya?!" sarkas seseorang dari luar begitu pintunya terbuka.

"Ya, maaf. Kemarin malam aku terpaksa menggantinya."

"Lagi?" ujar Liona.

"Hm. Masuklah!" ajak wanita itu lalu menutup pintu apartemennya kembali.

"Kau tunggulah di sini. Aku akan membersihkan diri."

"Oh god! Melody, waktumu hanya tersisa 20 menit." balas Liona langsung membuat sang pemilik nama menghentikan langkahnya yang akan memasuki kamar.

"Aku tau itu, Lio." jawab Melody, pemilik apartemen itu.

Sepuluh menit kemudian, tampak Melody sudah rapi dengan pakaian kasualnya. Ia langsung menyambar tasnya dan tidak lupa memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Kau tidur larut lagi, Mel?" tanya Liona begitu Melody menghampirinya.

"Ya begitulah." jawab Melody sambil memasang sepatu kets berwarna putih miliknya.

"Andai kau menolak kontrak sialan itu." ujar Liona.

"Sudahlah. Ini bukan waktunya untuk berdebat. Katamu waktunya hanya sedikit, maka cepatlah! Jangan mengomel." tegur Melody sambil menarik paksa tangan Liona.

Sekarang keduanya sudha berada di dalam mobil sedan berwarna merah. Kali ini Liona yang menyetir mobil, bukan kali ini, tapi, selalu.

Sedangkan Melody tampak sibuk berkutat dengan alat make up karena sebelumnya ia tidak sempat untuk memakai make up.

"Jam berapa rekamannya?" tanya Melody pelan sembari memakai maskaranya.

Liona melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Jam delapan." jawab Liona melirik sekilas ke arah Melody.

TBC

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Salam kenar othor....

2023-03-31

1

🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴

🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴

baru mampir kak,,,
semngattt,,,
lanjut upp,,,

2023-01-04

2

💫Sun love 💫

💫Sun love 💫

baru mampir ... menyimak dulu ya ...

2023-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!