Part 2

Di ruangan itu hanya terdengar suara monitor yang mendeteksi denyut jantung di setiap waktunya. Seorang pasien yang terbaring lemah setelah mendapatkan suntikan obat bius, dan beberapa petugas yang akan mengoperasi. Tampaknya dokter yang menangani operasi tersebut adalah dokter bedah lulusan terbaik di Harvard. Dialah Zafri.

Dengan mengenakan baju OK (Operatie Kamer), dilengkapi dengan masker beserta alat-alat yang pastinya sudah steril dari bakteri.

Lampu operasi menyorot ke arah bagian tubuh pasien yang akan dioperasi. Zafri mengangkat tangannya setengah, ia berdiri tepat di hadapan pasiennya.

"Mari kita mulai sekarang." ujarnya memberitahu kepada tim medis yang bertugas.

Suasana sunyi. Hanya terdengar suara monitor yang berbunyi.

"Pinset." dengan sigap tim medis bagian perawat langsung mengambil alat tersebut.

Semuanya tampak cekatan. Tidak ada namanya acara-acara lama loading atau terbengong.

"Gunting."

"Kasa. Perhatian diseksi!"

"BP 127, 87."

"Detak jantung 78. Semuanya baik-baik saja."

Operasi yang berjalan sekitar 2 jam-an itu berjalan dengan lancar. Tampaknya Zafri benar-benar menguasi ruang operasi dan segala tindakannya. Sekarang ia sudah berada di ruangannya tengah memeriksa dokumen-dokumen penting milik pasiennya. Entah sudah berapa lama ia berkutat dengan dokumen itu dan komputernya.

Ceklek

Pintu yang terbuka pun sampai tidak ia sadari lantaran sangat fokus dengan pekerjaannya. Seseorang dengan jas kebesarannya masuk ke dalam ruangannya.

"Hei, bro. Waktunya makan siang." tegur seorang pria tersebut.

Zafri tidak menjawab, ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Selang beberapa menit kemudian Zafri menutup dokumen tersebut dan meletakkannya di atas meja.

Pria yang berusia 27 tujuh tahun itu mendongakkan kepalanya. Melihat seseorang yang baru saja masuk ke ruangannya.

"Oke." jawab Zafri lalu bangkit dari duduknya. Berjalan mendahului sahabatnya.

"Ada acara malam ini?" tanya Bima sambil menepuk bahu Zafri setelah berhasil mengejar ketertinggalannya. Namanya Bima Yoga, anak dari Reva dan Daniel, sahabat mama dan papanya. Ya bisa dibilang orang tua mereka itu couple date dan berjalan sampai ke pernikahan. Reva dan Daniel menikah satu tahun setelah Ceisya dan Zafran menikah. Dan ajaibnya mereka sama-sama mengandung di tahun yang sama. Dan umur Zafri dan Bima hanya terpaut beberapa bulan saja dengan Zafri yang lebih tua.

"Tidak." jawab Zafri terus melangkah lebar.

"Baiklah, baiklah. Temani aku nanti malam bagaimana?" ajak Bima sambil tangannya ia gandengkan di leher Zafri.

"Penting?" balas Zafri.

"Ya, sangat penting. Kita sudah lama tidak bersenang-senang."

"Ayolah!" Bima mengeratkan tangannya di leher Zafri.

Zafri yang risih langsung melepaskan tangan Bima dari lehernya. Pria itu berjalan cepat, meninggalkan Bima yang masih membujuknya.

"Ayolah, bung!" teriak Bima. Sifat Zafri dan Bima bisa dibilang berbanding terbalik. Zafri yang cuek dan irit bicara sementara Bima memiliki sifat ceria dan humoris. Jangan ditanya sifat keduanya itu dari siapa, tentunya dari orang tua mereka. Tepatnya ayah.

Bima yang sudah terbiasa dengan sifat Zafri sedari kecil langsung mengejar sahabatnya. Tujuan Zafri saat ini hanya satu, mengajak sang mama untuk menyantap makan siang bersama.

Mereka bertiga duduk di satu meja yang sama. Sesaat mereka fokus dengan makanannya. Kehadiran Ceisya bukanlah penghalang bagi mereka untuk mengobrol ala anak-anak muda karena Ceisya bisa dibilang orang tua yang menyesuaikan zaman. Wajahnya juga masih seperti wanita dua puluhan. Masih awet tentunya.

"Tante, apa Zafri ada acara nanti malam?" tanya Bima kepada Ceisya-mama Zafri.

Wanita berusia kepala empat itu sempat mengernyitkan dahinya bingung. "Tidak ada. Kenapa, nak?" tanya Ceisya.

Bima menghembuskan nafasnya berat, dan itu terdengar di telinga Zafri dan sang mama. "Tidak ada, Tante. Bima hanya mengajak Zafri untuk keluar nanti malam. Dan Zafri masih aja menolak."

"Aku tidak bilang menolak." sela Zafri merasa Bima mengadu kepada mamanya.

"Tapi, responmu seperti menolak, Zaf. Tapi, tenang saja. Aku tau pasti kau tidak akan menolak ajakanku." balas Bima dengan percaya dirinya.

"Memangnya kau siapa, huh!"

"Sudah, sudah. Zafri, ikut saja ajakan dari Bima. Kamu sudah tidak muda lagi, Sayang. Waktunya mencarikan menantu perempuan untuk mama." Ceisya menepuk-nepuk pelan bahu putranya.

Uhukkk uhukkk

Zafri langsung tersedak makanannya. Bayangkan saja, tiba-tiba dan untuk pertama kalinya sang mama berkata demikian.

Ceisya reflek mengambil air minum untuk putranya dan mengelus pelan bahu pria itu.

"Mama, kenapa tiba-tiba berkata begitu?" tanya Zafri setelah berhasil menguasai dirinya akan keterkejutannya.

"Mama tidak salah bukan? Umur kamu sudah 27 tahun. Mama jadi khawatir kalau putra sulung mama itu tidak normal."

"Apa!!?" sentak Zafri begitu terkejut.

Sebagai sahabat yang baik, Bima tentulah membantu Zafri dengan menertawakan sahabatnya. Namun, sesaat tawanya itu langsung berhenti kala Ceisya berucao kembali.

"Apakah kalian berdua ada hubungan spesial?" seru Ceisya semakin membuat suasana memanas.

"Mana mungkin, Tante! Bima itu pria tulen dan perkasa. Dan Bima juga sudah punya pacar!" bela Bima kepada dirinya sendiri.

"Iya! Apa Mama juga tidak percaya kalau Zafri itu pria normal?" sambung Zafri.

Ceisya menghembuskan nafasnya panjang. "Bukannya mama tidak percaya, Sayang. Bagaimana mama bisa percaya, di umur kamu yang sekarang, tidak ada satu pun wanita yang kamu ajak datang ke rumah. Selalu Bima yang datang. Makanya mama curiga dan khawatir kalau putra mama tidak normal."

Bima mengangguk-anggukkan kepalanya, setuju akan perkataan mama dari sahabatnya. "Bima setuju, Tante. Jodohkan saja Zafri dengan wanita pilihan Tante." pancing Bima.

Zafri melebarkan matanya. Baru saja ia akan berkata, namun, sudah dipotong oleh mamanya.

"Mama setuju dengan apa yang Bima katakan. Baiklah, nanti malam mama akan diskusikan bersama papamu." bagaikan terkena sengatan listrik, Zafri benar-benar terkejut. Ini semua ulah Bima! Ulah Bima yang sudah memancing mamanya! Ingatkan Zafri untuk membalas perbuatan Bima barusan.

"Ma--"

"Mama paham, Sayang. Ini semua demi masa depan kamu. Adik kamu aja sudah menikah dengan Rakha. Lalu, kamu kapan?"

Zafri hanya bisa pasrah ketika sang mama angkat bicara. Pria itu memejamkan matanya sejenak. Dari sinilah kehidupan yang berbeda akan dimulai. Faktanya Zafri benar-benar tidak ada waktu untuk menjalin hubungan dengan perempuan. Zafri selalu sibuk dengan dunianya. Apakah mungkin nasibnya akan sama seperti sang mama dulu? Yang awalnya memiliki prinsip tidak akan menjalin hubungan, bedanya saat itu sang mama masih menempuh pendidikan. Sedangkan dirinya sudah ditahap berbeda. Dan akankah hatinya bisa didobrak oleh seorang perempuan di tengah-tengah kesibukannya?

•••

"Baiklah, mari kita sambut penyanyi papan atas kita. Melody!"

Suara gemuruh tepukan tangan di sebuah ruangan konser begitu riuh saat seorang perempuan naik ke atas panggung. Penampilannya sungguh membuat penonton yang hadir langsung berdecak kagum. Selain cantik, idola mereka juga memiliki suara emas yang dapat menggemparkan dunia.

"Baik. Terima kasih atas kehadirannya. Saya Melody, akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul 'Ku menunggu."

"Huuuuuuuuuuuuuuuuuu..." suara teriakan histeris langsung memenuhi ruangan yang begitu luas. Beberapa detik kemudian suara menjadi sunyi kala musik dimainkan.

Lagu yang berjudul 'Ku menunggu adalah lagu favorit Melody. Entah mengapa ia begitu suka menyanyikan lagu tersebut. Ditambah suaranya yang begitu merdu membuat pendengar merasa terhibur dan puas.

Ruangan menjadi gemuruh saat Melody mengarahkan mikrofonnya ke arah penonton. Para penontonnya juga tidak kalah saing, mereka langsung bernyanyi kala idola mereka mengarahkan mikrofonnya.

"Haruskah ku bilang cinta."

"Hati senang namun bimbang."

"Ada cemburu juga rindu."

"Ku tetap menunggu..."

"Ku tetap menunggu uuuu uuuu..."

-TBC-

Terpopuler

Comments

💫Sun love 💫

💫Sun love 💫

kak maaf aku kurang sreg dengan kata-kata "usia kepala empat" anak nya aja udah 27. terus kalau mereka masih kepala empat.mereka nikah umur berapa????

2023-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!