Istri Rasa Depkolektor

Istri Rasa Depkolektor

Bab 1: Tangisan bayi, Flasback

Suara tangisan bayi terdengar dari dalam ruangan operasi caesar. Seulas senyuman syukur terpatri di wajah seorang pria. Dia yang sejak tiga puluh menit berjalan mondar-mandir seperti orang tidak waras. Bagaimana ia bisa tenang? Ketika istrinya harus berjuang seorang diri untuk melahirkan anak pertama mereka. Justru ia diluar ruangan.

Kenapa dunia begitu kejam padanya? Tidak peduli dengan pria lain, tapi dia hanya ingin keadilan untuknya saja. Kenapa dokter harus melarangnya? Padahal hanya ingin menemani sang istri lahiran. Benar-benar membuat frustasi saja. Apalagi, pria yang menjadi sahabat hanya bisa bersedekap tangan menatapnya seperti patung.

Suara pintu terbuka bersamaan dengan kemunculan sang dokter wanita yang dipanggil Dokter Hanna. Wanita dengan pakaian steril, masker yang masih menutupi wajahnya berjalan menghampiri suami sang pasien. Lalu mengulurkan tangannya, "Selamat, Anda sudah menjadi seorang ayah, Tuan."

"Bayinya sehat, begitu juga dengan ibunya. Seorang putri yang manis dengan mata sipit. Bobotnya normal dan sehat wal afiat." Sambung si dokter, membuat pria yang tidak sabaran hanya ingin segera bisa melihat wajah kedua cintanya. "Tunggu sebentar lagi, Tuan. Team dokter saya akan melakukan pemindahan ruangan, baru setelah itu boleh menengok."

"Hmm." Jawab pria itu, ia harus menahan diri dengan perasaan tak karuan. "Bagas, apa kamu nunggu hujan petir? Cepat hubungi mereka semua!"

Apa daya menjadi sahabat sekaligus seorang bawahan? Dia memang kakak angkat dari istri bosnya, tapi juga sebagai sahabat sejak masa kecil dari pria yang kini menjadi seorang ayah. Seperti biasa, langkah kaki selalu berjalan untuk memenuhi tanggung jawab. Bukan demi sesuap nasi, tetapi demi kebahagiaan orang-orang terkasihnya.

Bagas meninggalkan lorong deretan ruangan operasi. Pria itu harus mempersiapkan segalanya sebelum adik tercintanya yang super duper unik memberikan catatan sepanjang kereta api. Oh iya, pasti kalian tanya. Siapa sih, wanita yang menjadi pusat kisah ini? Baiklah, kita akan berkenalan dengan setiap makhluk ciptaan Allah yang memiliki berjuta emosi serta karakteristik.

Pria dengan wajah bule, pemilik mata emerald. Tubuh kekar dengan dada bidang yang selalu menampilkan delapan roti sobek. Penampilan selalu trendi, tapi simple. Dialah seorang pria pemilik nama Reyhan Aditya. Keluarga hanya memanggil Adi atau Rey. Namun, satu orang selalu memanggilnya dengan nama Tuan Kulkas.

Rasanya pasti geram. Jika nama keren penuh makna, tiba-tiba beralih menjadi nama mirip benda mati yang memiliki mesin pendingin itu. Sayangnya, takdir berkata lain dan jatuh cinta dengan kesederhanaan sang gadis desa. Gadis pendiam dengan kisah masa kelamnya. Namun, gadis itu, kini telah sah menjadi istri seorang Reyhan Aditya.

Gadis sederhana itu biasa dipanggil Asma. Bukan hanya pendiam, tapi juga introvert. Sebenarnya sebelas duabelas dengan Reyhan. Hanya saja, berkat akal sehat dari Bagas. Maka kedua manusia dengan sifat introvert itu menjadi sepasang suami istri. Kisah ini, sudah berlalu.

Namun, kisah ini menjadi awal mula dari kelahiran sang putri pertama Reyhan Aditya. Bayi itu menjadi pusat dari dunia yang kini menyatukan dua insan ke dalam cinta sederhana. Kisah yang akan membawa canda, tawa, emosi, luka dan air mata. Semua itu berawal dua tahun yang lalu.

Suasana pabrik yang sibuk dengan rutinitas para karyawan dan karyawati. Dari setiap block terlihat dari layar monitor pemantau. Pabrik kayu lapis yang menghasilkan triplek berkualitas. Pabrik itu bernama PT Wood's Indonesia. Usia berapapun selama memenuhi syarat, maka bisa bekerja disana. Baik pria maupun wanita diharuskan bekerja sama secara team.

Tentu dengan banyak mesin operasi yang harus ekstra fokus dan teliti. Suara mesin akan terus terdengar hingga waktu jam kerja berakhir. Dipabrik itulah dunia kecil tercipta dengan kesibukan yang seperti berkoloni. Setiap buruh diharuskan mematuhi peraturan, dan juga mendapatkan surat kontrak kerja hanya tiga bulan. Kecuali beberapa bagian, bisa mendapatkan perbedaan waktu kontrak.

Hari ini, seperti biasanya. Suasana yang ramai mendadak sunyi senyap. Ketika para buruh pergi meninggalkan mesin pertempuran untuk sejenak beristirahat jam makan siang. Langkah kaki yang saling memburu agar bisa segera mendapatkan sesuap nasi, tetapi diantara para karyawan.

Ada seorang gadis dengan langkah santai berjalan mengambil tas slempangnya dari loker di barisan paling akhir. Gadis yang mengenakan topi hitam dengan celemek biru muda. Dilepaskannya seluruh alat tempurnya itu, lalu membenarkan ikatan rambut yang menyatukan rambut panjangnya itu.

Setiap jam istirahat. Gadis itu akan melakukan sembahyang terlebih dahulu, baru setelah itu mencari tempat duduk untuk menikmati bekal makan siangnya. Meski di pabrik banyak penghuni wanita. Bukan berarti dia memiliki teman yang akrab. Apalagi dekat sebagai sahabat. Semua sebatas say hello dan tahu nama saja.

"Permisi, ada yang menempati bangku ini, gak?" tanyanya pelan dan sopan pada seorang ibu yang juga buruh pabrik.

"Teko njagong wae, Asma. Aku arep sembahyang sek." jawab si Ibu, membuat gadis pipi chubby itu tersenyum menganggukkan kepala.

Dialah Asma. Gadis yang merantau, tetapi bukan ke negeri orang. Apalagi ke Ibu kota. Gadis itu justru kembali ke kota kelahirannya. Temanggung. Sebuah kota dengan pembangunan industri yang cukup produktif. Dia ingin meringankan beban hidup kedua orang tuanya dengan menjadi buruh pabrik. Namun, untuk itu. Ada yang harus dikorbankan.

Pekerjaan sebagai buruh yang sibuk mengoperasikan mesin pemotong kayu batangan. Maka, ia diwajibkan untuk teliti dan juga gerak cepat, tetapi tetap fokus. Pekerjaan itu bukan hanya membutuhkan tenaga, namun juga pikiran. Walau begitu, tetap kehidupan di luar pabrik terus berjalan.

Kesendirian yang selalu menjadi pilihannya, membuat sepasang mata menatap intens ke arah Asma. Tatapan itu menelisik mencoba memahami. Kenapa gadis yang sama, selalu duduk ditempat yang sama setiap kali jam istirahat.

"Boss!" Panggil seseorang dari arah pintu masuk, membuat sang pemilik tatapan teralihkan dari objek yang ia amati.

Tangannya melambai, membiarkan tangan kanannya masuk. Wajah tampan dengan netra emerald, hidung mancung, kulit putih, tubuh kekar. Siapapun yang melihatnya sudah pasti akan jatuh cinta, tapi jangan kaget jika mendapatkan penolakan mutlak.

"Ini laporan bulan ini, beberapa karyawan akan selesai masa kontraknya dan beberapa sudah ada yang melakukan pengajuan kontrak ulang. Semua tinggal menunggu persetujuan saja." Lapor sang tangan kanan meletakkan file di atas meja depan bosnya.

Dibukanya file itu. Setiap indentitas dengan surat kontrak kerjasama, tetapi ketika salah satu arsip dengan foto ukuran tiga kali empat yang nampak familiar. Tatapan matanya teralihkan kembali ke luar jendela kaca tempat dirinya berada. Benar saja, wajah foto itu dan wajah gadis dibawah sana. Memanglah sama.

Tingkah aneh dari bosnya, membuat sang tangan kanan tersenyum simpul. Sudah ketiga kalinya, dia memergoki tindakan paparazi sang bos. Namun, selama ini memilih diam. Mungkin, setelah ini tidak lagi. "Bos! Apa yang kamu pikirkan?"

"Nothing. Suruh HRD saja yang urus seperti biasanya." Tukasnya tak ingin membuat kecurigaan sang tangan kanan semakin besar. Lirikan mata dari sahabatnya itu, jelas tengah mencoba mencari tahu isi hatinya. "Kenapa masih disini?"

Bukannya menjawab. Sang tangan kanan justru bersenandung riang, bahkan dengan sengaja meninggalkan berkas para karyawan diruangan bosnya itu. Lagi pula, siapa yang berani membujuk seorang CEO dingin seperti sahabatnya itu? Maka demi masa depan yang cerah. Rencana cemerlang siap dijalankan.

"Lihat saja nanti. Aku akan membuat seorang Reyhan Aditya jatuh cinta pada gadis sederhana itu. Ini janji seorang sahabat atas nama Bagas Fernando."

.

.

.

Welcome reader's, cerita ini akan mengambil banyak nama dari dunia pertemanan othoor sendiri. Walau gak nama panjang ya..

Stay tuned, jangan lupa dukungan kalian 😍

Enjoy, Happy Reading readers 🔥

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

hadir kk...
☕☕ untuk mu...

2023-04-28

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ

wahh aku sangat menantikan itu tuan bagas wkwk tak sabar menanti bos mu itu di tolak🤣🤣

2023-03-25

0

Mommy Ai💙

Mommy Ai💙

bukan kah seorang suami harus menemani sang istri melahirkan knpa bagas nunggu di luar.

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Tangisan bayi, Flasback
2 Bab 2: Dunia Pabrik
3 Bab 3: Ditengah Alas, Rumah itu
4 Bab 4: Waktu yang Berlalu
5 Bab 5: Alasan Klasik
6 Bab 6: Usaha Bagas, Rumah Asma
7 Bab 7: Mencari Alasan lagi
8 Bab 8: TANGGUNG JAWAB PENJEMPUTAN
9 Bab 9: Alun-alun Kota
10 Bab 10: Menjauh dari KehidupanKu
11 Bab 11: Rey ketiduran, Pagi Kebenaran
12 Bab 12: Pencarian Kebenaran
13 Bab 13: Kesendirian berujung Lamaran
14 Bab 14: Jika Jodoh, Doa Kita Se-Amin
15 Bab 15: Ikrar Janji Suci berteman Senja
16 Bab 16: Malam Pertama, Video Call?
17 Bab 17: Makan Malam, Diam
18 Bab 18: Ujian Malam Pertama
19 Bab 19: Aroma Cinta Halal
20 Bab 20: Treatment By Tuan Kulkas
21 Bab 21: Awal Mula, Karena Ponsel
22 Bab 22: KELUARGA
23 Bab 23: KELUARGA II
24 Bab 24: KELUARGA III
25 Bab 25: Berjalan Lancar, Satu Pertanyaan
26 Bab 26: Hanya tentang Emosi
27 Bab 27: Perpisahan itu Nyata
28 Bab 28: Sederhana, tetapi Rumit
29 Bab 29: Babak Baru Kehidupan
30 Bab 30: Makam Malam rasa Kuburan
31 Bab 31: SORRY
32 Bab 32: Nyata, dibilang Drama
33 Bab 33: Rasa Takut
34 Bab 34: Secercah Cahaya
35 Bab 35: Tanggung Jawab
36 Bab 36: Sudah Cukup?
37 Bab 37: END
38 Bab 38: Sepenggal Kenangan
39 Bab 39: Seperti Itu
40 Bab 40: Menu Makanan
41 Bab 41: Penjelasan Bagas, Keputusan Rey
42 Bab 42: Saudara Sepupu
43 Bab 43: Saudara Sepupu II
44 Bab 44: KOMPROMI
45 Bab 45: Sajak Resepsi
46 Bab 46: Syarat Menjebak, Deal?
47 Bab 47: Impian dan Perjuangan
48 Bab 48: MAKAN MALAM BERSAMA
49 Bab 49: Asma Ngambek, Rey Kelabakan
50 Bab 50: HUKUMAN
51 Bab 51: KELUARGA
52 Bab 52: Lamunan Bagas, Duduk Bersama
53 Bab 53: Penasaran yang Serentak
54 Bab 54: Masalah?
55 Bab 55: Mengatur atau Diatur?
56 Bab 56: Keraguan Bagas Atas Pilihannya
57 Bab 57: Calling Lucky
58 Bab 58: Ifii Vs Nau
59 Bab 59: Ternyata Begitu...
60 Bab 60: Pemikiran, Sistem Simbiosis
61 Bab 61: Sadar diri?
62 Bab 62: Sadar Diri! Posesif
63 Bab 63: Flasback ~ Tanda Tanya
64 Bab 64: Support Pertanyaan
65 Bab 65: Keputusan Final, Karena Novel?
66 Bab 66: Tekanan Bagas, Pertemuan
67 Bab 67: Keputusan Final
68 Bab 68: Lorong Pertemuan
69 Bab 69: Kesalahpahaman
70 Bab 70: Ifii Sabar, Butterfly
71 Bab 71: Tentang Elora
72 Bab 72: Diam? Pertanyaan
73 Bab 73: Dilema...
74 Bab 74: INSIDEN
75 Bab 75: Alibi Bagas, Canggung
76 Bab 76: REKAMAN
77 Bab 77: Asma with Fay
78 Bab 78: Ide Nau? Obrolan Seru
79 Bab 79: Rey with Bagas
80 Bab 80: Prinsip?
81 Bab 81: Hadiah?
82 Bab 82: Rumah Mewah
83 Bab 83: Nginep?
84 Bab 84: Di tengah Rasa Penasaran
85 Bab 85: Bibit Pelakor, Tamu
86 Bab 86: Jovanka Ileana Humeera
87 Bab 87: Makan Malam
88 Bab 88: Akhir dari Salah Paham
89 Bab 89: Kepentok Masalah
90 Bab 90: Karena Jovanka
91 Bab 91: Kisah Milik Axel, Squash?
92 Bab 92: Gadis MINIM Harga Diri
93 Bab 93: Ending Suketi
94 Bab 94: Masalah Bisnis?
95 Bab 95: Kebiasaan Buruk
96 Bab 96: Paket Suasana Lengkap
97 Bab 97: Bisnis is Bisnis
98 Bab 98: Setuju dengan Syarat, Kehilangan Akal
99 Bab 99: Tantangan? Wanita lain.
100 Bab 100: Konsekuensi? Persetujuan
101 Bab 101: Kemesraan, Pertanyaan?
102 Bab 102: Cafe Hause Rooftop JakSel
103 Bab 103:Pelakor teriak Pelakor
104 Bab 104: Speechless, Teman yang Waras
105 Bab 105: Si PeKo
106 Bab 106: Sama-sama Dingin
107 Bab 107: Klarifikasi Rey, Tuan Pemarah
108 Bab 108: Ditengah Malam
109 Bab 109: Persetujuan, Pertanyaan
110 Bab 110: Dua Pertemuan Berbeda
111 Bab 111: Asma, Fay
112 Bab 112: Pertemuan Pertama
113 Bab 113: El
114 Bab 114: RA Company's
115 Bab 115: BERSYARAT
116 Bab 116: Mode Kalem
117 Bab 117: Rey Berpikir Ulang
118 Bab 118: Ayah dan Anak
119 Bab 119: Waktu tlah Berlalu
120 Bab 120: Permintaan Sang Adik
121 Bab 121: PASUTRI
122 Bab 122: Belum Dimulai
123 Bab 123: RESEPSI
124 Bab 124: RESEPSI II
125 Bab 125: Jodoh?
126 Bab 126: KEBERSAMAAN
127 Bab 127: Ratu Drama
128 Bab 128: Tiga Keputusan Para Pria
129 Bab 129: Ternyata ...
130 Bab 130: Cinta?
131 Bab 131: Saudara?
132 Bab 132: Salah Waktu
133 Bab 133: Antara Andreas dan Elora
134 Bab 134: Jalan Sesat
135 Bab 135: Cafe Outdoor
136 Bab 136: Masih Di Cafe
137 Bab 137: Nau Vs Ifii
138 Bab 138: Star Light Dream Party
139 Bab 139: Suasana Hati atau Pesta?
140 Emergency Time
141 Bab 140: Masa Lalu yang Terdampar
142 Bab 141: Diamnya Rey, Dua Insan
143 Bab 142: Keraguan, Lagi
144 Bab 143: Cafe Rooftop
145 Bab 144: Dua Sisi Cerita
146 Bab 145: Kalingga Keras Kepala
147 Bab 146: SADAR
148 Bab 147: Bayaran Kontan
149 Bab 148: Ego yang Diabaikan
150 Bab 149: Juan dan Baby
151 Bab 150: Drama Perkenalan
152 Bab 151: Pengakuan Baby
153 Bab 152: Saling Menasehati
154 Bab 153: Kendrick Al Zafran
155 Bab 154: Memilih Pergi
156 Bab 155: Plan in KASHMIR
157 Bab 156: Mengawali Honeymoon
158 Bab 157: Seindah Waktu
159 Bab 158: Tanya Jawab, Karena Kulfi
160 Bab 159: Perjalanan Hati
161 Bab 160:Penjelasan Rey
162 Bab 161: End-Perpisahan
163 Promo Novel
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Bab 1: Tangisan bayi, Flasback
2
Bab 2: Dunia Pabrik
3
Bab 3: Ditengah Alas, Rumah itu
4
Bab 4: Waktu yang Berlalu
5
Bab 5: Alasan Klasik
6
Bab 6: Usaha Bagas, Rumah Asma
7
Bab 7: Mencari Alasan lagi
8
Bab 8: TANGGUNG JAWAB PENJEMPUTAN
9
Bab 9: Alun-alun Kota
10
Bab 10: Menjauh dari KehidupanKu
11
Bab 11: Rey ketiduran, Pagi Kebenaran
12
Bab 12: Pencarian Kebenaran
13
Bab 13: Kesendirian berujung Lamaran
14
Bab 14: Jika Jodoh, Doa Kita Se-Amin
15
Bab 15: Ikrar Janji Suci berteman Senja
16
Bab 16: Malam Pertama, Video Call?
17
Bab 17: Makan Malam, Diam
18
Bab 18: Ujian Malam Pertama
19
Bab 19: Aroma Cinta Halal
20
Bab 20: Treatment By Tuan Kulkas
21
Bab 21: Awal Mula, Karena Ponsel
22
Bab 22: KELUARGA
23
Bab 23: KELUARGA II
24
Bab 24: KELUARGA III
25
Bab 25: Berjalan Lancar, Satu Pertanyaan
26
Bab 26: Hanya tentang Emosi
27
Bab 27: Perpisahan itu Nyata
28
Bab 28: Sederhana, tetapi Rumit
29
Bab 29: Babak Baru Kehidupan
30
Bab 30: Makam Malam rasa Kuburan
31
Bab 31: SORRY
32
Bab 32: Nyata, dibilang Drama
33
Bab 33: Rasa Takut
34
Bab 34: Secercah Cahaya
35
Bab 35: Tanggung Jawab
36
Bab 36: Sudah Cukup?
37
Bab 37: END
38
Bab 38: Sepenggal Kenangan
39
Bab 39: Seperti Itu
40
Bab 40: Menu Makanan
41
Bab 41: Penjelasan Bagas, Keputusan Rey
42
Bab 42: Saudara Sepupu
43
Bab 43: Saudara Sepupu II
44
Bab 44: KOMPROMI
45
Bab 45: Sajak Resepsi
46
Bab 46: Syarat Menjebak, Deal?
47
Bab 47: Impian dan Perjuangan
48
Bab 48: MAKAN MALAM BERSAMA
49
Bab 49: Asma Ngambek, Rey Kelabakan
50
Bab 50: HUKUMAN
51
Bab 51: KELUARGA
52
Bab 52: Lamunan Bagas, Duduk Bersama
53
Bab 53: Penasaran yang Serentak
54
Bab 54: Masalah?
55
Bab 55: Mengatur atau Diatur?
56
Bab 56: Keraguan Bagas Atas Pilihannya
57
Bab 57: Calling Lucky
58
Bab 58: Ifii Vs Nau
59
Bab 59: Ternyata Begitu...
60
Bab 60: Pemikiran, Sistem Simbiosis
61
Bab 61: Sadar diri?
62
Bab 62: Sadar Diri! Posesif
63
Bab 63: Flasback ~ Tanda Tanya
64
Bab 64: Support Pertanyaan
65
Bab 65: Keputusan Final, Karena Novel?
66
Bab 66: Tekanan Bagas, Pertemuan
67
Bab 67: Keputusan Final
68
Bab 68: Lorong Pertemuan
69
Bab 69: Kesalahpahaman
70
Bab 70: Ifii Sabar, Butterfly
71
Bab 71: Tentang Elora
72
Bab 72: Diam? Pertanyaan
73
Bab 73: Dilema...
74
Bab 74: INSIDEN
75
Bab 75: Alibi Bagas, Canggung
76
Bab 76: REKAMAN
77
Bab 77: Asma with Fay
78
Bab 78: Ide Nau? Obrolan Seru
79
Bab 79: Rey with Bagas
80
Bab 80: Prinsip?
81
Bab 81: Hadiah?
82
Bab 82: Rumah Mewah
83
Bab 83: Nginep?
84
Bab 84: Di tengah Rasa Penasaran
85
Bab 85: Bibit Pelakor, Tamu
86
Bab 86: Jovanka Ileana Humeera
87
Bab 87: Makan Malam
88
Bab 88: Akhir dari Salah Paham
89
Bab 89: Kepentok Masalah
90
Bab 90: Karena Jovanka
91
Bab 91: Kisah Milik Axel, Squash?
92
Bab 92: Gadis MINIM Harga Diri
93
Bab 93: Ending Suketi
94
Bab 94: Masalah Bisnis?
95
Bab 95: Kebiasaan Buruk
96
Bab 96: Paket Suasana Lengkap
97
Bab 97: Bisnis is Bisnis
98
Bab 98: Setuju dengan Syarat, Kehilangan Akal
99
Bab 99: Tantangan? Wanita lain.
100
Bab 100: Konsekuensi? Persetujuan
101
Bab 101: Kemesraan, Pertanyaan?
102
Bab 102: Cafe Hause Rooftop JakSel
103
Bab 103:Pelakor teriak Pelakor
104
Bab 104: Speechless, Teman yang Waras
105
Bab 105: Si PeKo
106
Bab 106: Sama-sama Dingin
107
Bab 107: Klarifikasi Rey, Tuan Pemarah
108
Bab 108: Ditengah Malam
109
Bab 109: Persetujuan, Pertanyaan
110
Bab 110: Dua Pertemuan Berbeda
111
Bab 111: Asma, Fay
112
Bab 112: Pertemuan Pertama
113
Bab 113: El
114
Bab 114: RA Company's
115
Bab 115: BERSYARAT
116
Bab 116: Mode Kalem
117
Bab 117: Rey Berpikir Ulang
118
Bab 118: Ayah dan Anak
119
Bab 119: Waktu tlah Berlalu
120
Bab 120: Permintaan Sang Adik
121
Bab 121: PASUTRI
122
Bab 122: Belum Dimulai
123
Bab 123: RESEPSI
124
Bab 124: RESEPSI II
125
Bab 125: Jodoh?
126
Bab 126: KEBERSAMAAN
127
Bab 127: Ratu Drama
128
Bab 128: Tiga Keputusan Para Pria
129
Bab 129: Ternyata ...
130
Bab 130: Cinta?
131
Bab 131: Saudara?
132
Bab 132: Salah Waktu
133
Bab 133: Antara Andreas dan Elora
134
Bab 134: Jalan Sesat
135
Bab 135: Cafe Outdoor
136
Bab 136: Masih Di Cafe
137
Bab 137: Nau Vs Ifii
138
Bab 138: Star Light Dream Party
139
Bab 139: Suasana Hati atau Pesta?
140
Emergency Time
141
Bab 140: Masa Lalu yang Terdampar
142
Bab 141: Diamnya Rey, Dua Insan
143
Bab 142: Keraguan, Lagi
144
Bab 143: Cafe Rooftop
145
Bab 144: Dua Sisi Cerita
146
Bab 145: Kalingga Keras Kepala
147
Bab 146: SADAR
148
Bab 147: Bayaran Kontan
149
Bab 148: Ego yang Diabaikan
150
Bab 149: Juan dan Baby
151
Bab 150: Drama Perkenalan
152
Bab 151: Pengakuan Baby
153
Bab 152: Saling Menasehati
154
Bab 153: Kendrick Al Zafran
155
Bab 154: Memilih Pergi
156
Bab 155: Plan in KASHMIR
157
Bab 156: Mengawali Honeymoon
158
Bab 157: Seindah Waktu
159
Bab 158: Tanya Jawab, Karena Kulfi
160
Bab 159: Perjalanan Hati
161
Bab 160:Penjelasan Rey
162
Bab 161: End-Perpisahan
163
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!