Istri Rasa Depkolektor
Suara tangisan bayi terdengar dari dalam ruangan operasi caesar. Seulas senyuman syukur terpatri di wajah seorang pria. Dia yang sejak tiga puluh menit berjalan mondar-mandir seperti orang tidak waras. Bagaimana ia bisa tenang? Ketika istrinya harus berjuang seorang diri untuk melahirkan anak pertama mereka. Justru ia diluar ruangan.
Kenapa dunia begitu kejam padanya? Tidak peduli dengan pria lain, tapi dia hanya ingin keadilan untuknya saja. Kenapa dokter harus melarangnya? Padahal hanya ingin menemani sang istri lahiran. Benar-benar membuat frustasi saja. Apalagi, pria yang menjadi sahabat hanya bisa bersedekap tangan menatapnya seperti patung.
Suara pintu terbuka bersamaan dengan kemunculan sang dokter wanita yang dipanggil Dokter Hanna. Wanita dengan pakaian steril, masker yang masih menutupi wajahnya berjalan menghampiri suami sang pasien. Lalu mengulurkan tangannya, "Selamat, Anda sudah menjadi seorang ayah, Tuan."
"Bayinya sehat, begitu juga dengan ibunya. Seorang putri yang manis dengan mata sipit. Bobotnya normal dan sehat wal afiat." Sambung si dokter, membuat pria yang tidak sabaran hanya ingin segera bisa melihat wajah kedua cintanya. "Tunggu sebentar lagi, Tuan. Team dokter saya akan melakukan pemindahan ruangan, baru setelah itu boleh menengok."
"Hmm." Jawab pria itu, ia harus menahan diri dengan perasaan tak karuan. "Bagas, apa kamu nunggu hujan petir? Cepat hubungi mereka semua!"
Apa daya menjadi sahabat sekaligus seorang bawahan? Dia memang kakak angkat dari istri bosnya, tapi juga sebagai sahabat sejak masa kecil dari pria yang kini menjadi seorang ayah. Seperti biasa, langkah kaki selalu berjalan untuk memenuhi tanggung jawab. Bukan demi sesuap nasi, tetapi demi kebahagiaan orang-orang terkasihnya.
Bagas meninggalkan lorong deretan ruangan operasi. Pria itu harus mempersiapkan segalanya sebelum adik tercintanya yang super duper unik memberikan catatan sepanjang kereta api. Oh iya, pasti kalian tanya. Siapa sih, wanita yang menjadi pusat kisah ini? Baiklah, kita akan berkenalan dengan setiap makhluk ciptaan Allah yang memiliki berjuta emosi serta karakteristik.
Pria dengan wajah bule, pemilik mata emerald. Tubuh kekar dengan dada bidang yang selalu menampilkan delapan roti sobek. Penampilan selalu trendi, tapi simple. Dialah seorang pria pemilik nama Reyhan Aditya. Keluarga hanya memanggil Adi atau Rey. Namun, satu orang selalu memanggilnya dengan nama Tuan Kulkas.
Rasanya pasti geram. Jika nama keren penuh makna, tiba-tiba beralih menjadi nama mirip benda mati yang memiliki mesin pendingin itu. Sayangnya, takdir berkata lain dan jatuh cinta dengan kesederhanaan sang gadis desa. Gadis pendiam dengan kisah masa kelamnya. Namun, gadis itu, kini telah sah menjadi istri seorang Reyhan Aditya.
Gadis sederhana itu biasa dipanggil Asma. Bukan hanya pendiam, tapi juga introvert. Sebenarnya sebelas duabelas dengan Reyhan. Hanya saja, berkat akal sehat dari Bagas. Maka kedua manusia dengan sifat introvert itu menjadi sepasang suami istri. Kisah ini, sudah berlalu.
Namun, kisah ini menjadi awal mula dari kelahiran sang putri pertama Reyhan Aditya. Bayi itu menjadi pusat dari dunia yang kini menyatukan dua insan ke dalam cinta sederhana. Kisah yang akan membawa canda, tawa, emosi, luka dan air mata. Semua itu berawal dua tahun yang lalu.
Suasana pabrik yang sibuk dengan rutinitas para karyawan dan karyawati. Dari setiap block terlihat dari layar monitor pemantau. Pabrik kayu lapis yang menghasilkan triplek berkualitas. Pabrik itu bernama PT Wood's Indonesia. Usia berapapun selama memenuhi syarat, maka bisa bekerja disana. Baik pria maupun wanita diharuskan bekerja sama secara team.
Tentu dengan banyak mesin operasi yang harus ekstra fokus dan teliti. Suara mesin akan terus terdengar hingga waktu jam kerja berakhir. Dipabrik itulah dunia kecil tercipta dengan kesibukan yang seperti berkoloni. Setiap buruh diharuskan mematuhi peraturan, dan juga mendapatkan surat kontrak kerja hanya tiga bulan. Kecuali beberapa bagian, bisa mendapatkan perbedaan waktu kontrak.
Hari ini, seperti biasanya. Suasana yang ramai mendadak sunyi senyap. Ketika para buruh pergi meninggalkan mesin pertempuran untuk sejenak beristirahat jam makan siang. Langkah kaki yang saling memburu agar bisa segera mendapatkan sesuap nasi, tetapi diantara para karyawan.
Ada seorang gadis dengan langkah santai berjalan mengambil tas slempangnya dari loker di barisan paling akhir. Gadis yang mengenakan topi hitam dengan celemek biru muda. Dilepaskannya seluruh alat tempurnya itu, lalu membenarkan ikatan rambut yang menyatukan rambut panjangnya itu.
Setiap jam istirahat. Gadis itu akan melakukan sembahyang terlebih dahulu, baru setelah itu mencari tempat duduk untuk menikmati bekal makan siangnya. Meski di pabrik banyak penghuni wanita. Bukan berarti dia memiliki teman yang akrab. Apalagi dekat sebagai sahabat. Semua sebatas say hello dan tahu nama saja.
"Permisi, ada yang menempati bangku ini, gak?" tanyanya pelan dan sopan pada seorang ibu yang juga buruh pabrik.
"Teko njagong wae, Asma. Aku arep sembahyang sek." jawab si Ibu, membuat gadis pipi chubby itu tersenyum menganggukkan kepala.
Dialah Asma. Gadis yang merantau, tetapi bukan ke negeri orang. Apalagi ke Ibu kota. Gadis itu justru kembali ke kota kelahirannya. Temanggung. Sebuah kota dengan pembangunan industri yang cukup produktif. Dia ingin meringankan beban hidup kedua orang tuanya dengan menjadi buruh pabrik. Namun, untuk itu. Ada yang harus dikorbankan.
Pekerjaan sebagai buruh yang sibuk mengoperasikan mesin pemotong kayu batangan. Maka, ia diwajibkan untuk teliti dan juga gerak cepat, tetapi tetap fokus. Pekerjaan itu bukan hanya membutuhkan tenaga, namun juga pikiran. Walau begitu, tetap kehidupan di luar pabrik terus berjalan.
Kesendirian yang selalu menjadi pilihannya, membuat sepasang mata menatap intens ke arah Asma. Tatapan itu menelisik mencoba memahami. Kenapa gadis yang sama, selalu duduk ditempat yang sama setiap kali jam istirahat.
"Boss!" Panggil seseorang dari arah pintu masuk, membuat sang pemilik tatapan teralihkan dari objek yang ia amati.
Tangannya melambai, membiarkan tangan kanannya masuk. Wajah tampan dengan netra emerald, hidung mancung, kulit putih, tubuh kekar. Siapapun yang melihatnya sudah pasti akan jatuh cinta, tapi jangan kaget jika mendapatkan penolakan mutlak.
"Ini laporan bulan ini, beberapa karyawan akan selesai masa kontraknya dan beberapa sudah ada yang melakukan pengajuan kontrak ulang. Semua tinggal menunggu persetujuan saja." Lapor sang tangan kanan meletakkan file di atas meja depan bosnya.
Dibukanya file itu. Setiap indentitas dengan surat kontrak kerjasama, tetapi ketika salah satu arsip dengan foto ukuran tiga kali empat yang nampak familiar. Tatapan matanya teralihkan kembali ke luar jendela kaca tempat dirinya berada. Benar saja, wajah foto itu dan wajah gadis dibawah sana. Memanglah sama.
Tingkah aneh dari bosnya, membuat sang tangan kanan tersenyum simpul. Sudah ketiga kalinya, dia memergoki tindakan paparazi sang bos. Namun, selama ini memilih diam. Mungkin, setelah ini tidak lagi. "Bos! Apa yang kamu pikirkan?"
"Nothing. Suruh HRD saja yang urus seperti biasanya." Tukasnya tak ingin membuat kecurigaan sang tangan kanan semakin besar. Lirikan mata dari sahabatnya itu, jelas tengah mencoba mencari tahu isi hatinya. "Kenapa masih disini?"
Bukannya menjawab. Sang tangan kanan justru bersenandung riang, bahkan dengan sengaja meninggalkan berkas para karyawan diruangan bosnya itu. Lagi pula, siapa yang berani membujuk seorang CEO dingin seperti sahabatnya itu? Maka demi masa depan yang cerah. Rencana cemerlang siap dijalankan.
"Lihat saja nanti. Aku akan membuat seorang Reyhan Aditya jatuh cinta pada gadis sederhana itu. Ini janji seorang sahabat atas nama Bagas Fernando."
.
.
.
Welcome reader's, cerita ini akan mengambil banyak nama dari dunia pertemanan othoor sendiri. Walau gak nama panjang ya..
Stay tuned, jangan lupa dukungan kalian 😍
Enjoy, Happy Reading readers 🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Mom La - La
hadir kk...
☕☕ untuk mu...
2023-04-28
0
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ
wahh aku sangat menantikan itu tuan bagas wkwk tak sabar menanti bos mu itu di tolak🤣🤣
2023-03-25
0
Mommy Ai💙
bukan kah seorang suami harus menemani sang istri melahirkan knpa bagas nunggu di luar.
2023-03-25
0