Jangan Berhenti Mencintaiku

Jangan Berhenti Mencintaiku

Bab 1 Pernikahan

Malam ini disebuah gedung kawasan elit dikota Bogor. Sedang berlangsung pesta resepsi pernikahan. Pengantin pria terlihat seperti pangeran dengan jas hitam yang pas menempel ditubuhnya. Serasi dengan pengantin wanita yang seperti putri bangsawan dengan cadar menutupi wajahnya.

Keduanya terlihat sangat serasi dan bahagia. Namun siapa sangka, dihati keduanya sedang menyembunyikan sesuatu.

Arfa Dahlan adalah putra dari pasangan Agus Dahlan dan Dewi Yulia. Dia tiga bersaudara. Dan dia anak lelaki satu - satunya. Penerus perusahan Ad Logistic. Perusahaan milik Agus Dahlan. Salah satu pengusaha terkaya dinegri ini.

Arfa Dahlan sang pengantin pria malam ini. Terus berusaha menahan amarah dihatinya saat melihat gadis yang kini telah menjadi istrinya baik - baik saja. Gadis yang satu bulan ini menghilang setelah janji terucap dari mulutnya.

Satu hari sebelum lamaran dilaksanakan. Dia telah meminta gadis bernama Sofia Marianna yang akan dijodohkan dengannya untuk menolak. Karena dia sudah memiliki kekasih. Dan gadis itu setuju, berjanji tidak akan menerima lamaran pria itu. Tetapi ketika hari lamaran itu berlangsung. Dengan sadarnya. Gadis itu menerima lamaran dari keluarganya. Yang berarti dia menyetujui perjodohan antara dirinya dan Arfa.

Mengetahui itu, Arfa sangat kecewa dan kesal kepadanya. Ia berusaha menghubungi Sofia. Ingin meminta penjelasan. Namun gadis itu seperti hilang ditelan bumi. Sulit dihubungi ataupun ditemui. Entah dimana dia bersembunyi selama itu.

Sebulan ia terus menunggu kedatangan Sofia. Gadis yang telah lama menjadi sahabatnya saat berkuliah. Tetapi gadis itu tak kunjung datang, seolah enggan untuk memberi penjelasan. Sampai dimana hari pernikahan itu terjadi. Arfa baru melihat lagi sosok yang membuatnya kesal menunggu. Sebisa mungkin ia menyembunyikan perasaan kesalnya, menahan untuk tidak meluapkan amarahnya. Ia akan menunggu hanya sampai menyisakan mereka berdua.

Perjodohan ini berawal dari obrolan para sahabat lama. Dimana para pria paruh baya sedang berkumpul. Mereka berbicara masalah waktu yang cepat berlalu. Dan mereka tidak ingin persahabatan yang dibangun sejak lama berakhir begitu saja. Harus ada penerus mereka.

Mereka terus membanggakan anak - anaknya. Menjodoh - jodohkan satu sama lain. Hampir dari semua anak gadis yang mereka miliki, hanya bungsu Yusuf yang berbeda dan menarik perhatian Agus Dahlan. Yaitu Sofia Marianna. Gadis yang selalu memakai pakaian tertutup. Cerdas. Dan tentunya anak Yusuf Halim. Orang yang kebaikkannya tersohor kemana - mana. Memiliki banyak harta, namun seperti orang yang tidak punya. Selalu sederhana. Entah itu pakaian atau tempat tinggalnya.

Agus Dahlan menginginkan Sofia menjadi menantunya. Ia terus membujuk anaknya. Arfa. Agar mau menikah dengan anak sahabatnya. Bukan Agus namanya jika tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau.

Segala cara telah ia pakai untuk membujuk anaknya. Namun hasilnya nihil. Anaknya tetap tidak mau dan tetap menolak perjodohan itu. Satu hal yang belum ia coba. Yaitu mengancam anaknnya.

Dengan tegas, dia mengancam akan memindah tangankan kepemimpinan Arfa yang sebagai CEO diperusahaannya kepada menantunya. Dan benar saja. Mendengar itu Arfa tidak setuju. Karena kakak iparnya hanyalah seorang dokter bukan pembisnis seperti dirinya. Dia tidak mau melihat perusahaan ayahnya yang dibangun dengan susah payah hancur begitu saja.

Ayahnya kira dengan diancam seperti itu. Arfa akan mudah ditaklukan. Ternyata, Arfa tetap keras kepala. Terus memberikan alasan sudah memiliki kekasih dan Sofia tidak akan mau menerima perjodohan itu karena mereka sahabat. Akhirnya pak Agus pun membuat perjanjian dengan anaknya.

"Kita buat perjanjian pra lamaran. Jika kamu ditolak maka kamu bebas mau menikah dengan siapa. Tapi jika lamaran kamu diterima. Kamu harus menikah dengan Sofia. Tidak boleh menceraikannya. Kecuali dia yang meminta cerai. Jangan karena kalian bersahabat. Kamu meminta dia agar menolak perjodohan ini. Tidak boleh menceritakan perjanjian kita ini kepada orang lain. Jika kamu cerita maka perjanjian kita batal. Dan perusahaan papa, kakak ipar kamu yang pimpin. Setuju? " ujar pak Agus kala itu.

Arfa tercengang dengan penuturan ayahnya. Bagaimana ayahnya bisa berpikiran seperti itu? Namun karena dia yakin dengan sahabatnya. Dia menyetujui perjanjian itu. Dan tanpa sepengetahuan ayahnya. Dia menemui Sofia. Meminta gadis itu untuk menolak lamarannya.

Sofia Marianna. Gadis cantik dan cerdas. Putri dari pasangan Yusuf Halim dan Rianti Maharani. Anak perempuan satu - satunya dari lima bersaudara. Dan ia adalah bungsu Yusuf. Anak terakhir dikeluaranya.

Malam ini. Ia telah resmi menjadi seorang istri. Ia dinikahi oleh orang yang sangat ia cintai. Bukan rasa senang yang ia dapat dari pernikahan ini. Melainkan rasa bersalah yang menyelimuti hatinya. Bersalah telah ingkar janji kepada sahabatnya.

Dulu ia dan Arfa adalah sahabat dekat. Pertama kali mereka bertemu saat hari pertama masuk kuliah. Berawal dari Sofia yang belum pulang karena sang kakak dan ayahnya belum menjemput. Arfa pun berinisiatif mengantar.

Semenjak itu keduanya dekat. Bukan sebagai kekasih melainkan sebagai sahabat. Waktu terus berlalu. Sofia menyadari ada sesuatu yang berbeda dihatinya. Namun tidak dengan sahabatnya.

Dia merasa senang dan nyaman saat berada disisi sahabatnya. Banyak hal yang ia sukai dari sahabatnya itu. Terutama senyum dan baiknya kepada sesama. Hanya satu hal yang ia tidak suka dari sahabatnya. Jika marah selalu main tangan dan tidak mau kalah.

Sofia tidak pernah mengisi hatinya dengan nama laki - laki lain. Meski banyak yang memintanya untuk menjadi kekasih atau dijadikan istri. Karena dihatinya hanya ada satu nama. Yaitu, Arfa Dahlan.

Dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Karena dia takut Arfa akan menjauh. Pergi meninggalkannya. Dan semenjak itu, setiap disepertiga malam. Dia selalu bendo'a dan meminta agar dia berjodoh dengan sahabatnya.

Persahabatan mereka sudah berjalan satu tahun. Sahabatnya bercerita jika dia menyukai seseorang sejak lama. Model cantik. Namanya Gladis Kusuma. Sofia merasa sangat sedih mengetahui itu. Takut kehilangan sahabat yang selalu ada untuknya. Dia tidak ingin menjauh. Dan akhirnya dia pun membantu sahabatnya agar bisa mendapatkan hati Gladis. Si model cantik.

Akhirnya waktu lulus kuliah tiba. Sofia masih sendiri dan memendam rasa. Saat masuk kerumah. Ia selalu mengingat kenangan saat menatap punggung sahabatnya setelah mengantarnya pulang dari kuliah. Karena itu. Dia memutuskan untuk merantau. Pergi ke Jakarta. Bekerja diperusahaan putra sahabat ayahnya. Untuk melupakan cinta pertamanya.

Enam bulan dia bekerja di perusahaan PT. Ferard Development. Sedikit demi sedikit dia bisa melupakan cinta pertamanya. Namun, hanya beberapa bulan. Karena cinta pertamanya datang kembali membawa luka.

Iya. Ternyata dia dan sahabatnya berada dikota yang sama yaitu Jakarta. Dia hanya seorang desain grafis. Berbeda dengan sahabatnya yang menduduki jabatan CEO dan kepala direksi perusahaan ayahnya.

Arfa datang ketempat ia bekerja, membawa kabar bahwa mereka akan dijodohkan. Hati Sofia sangat senang luar biasa ketika itu. Namun senangnya hanya sebentar. Karena Arfa meminta agar dia menolak perjodohan itu. Rasa cinta yang tulus kepada sahabatnya membuat ia luluh. Dia pun menyetujui dan berjanji akan menolak perjodohan itu.

Sesuatu terjadi diluar dugaannya. Beberapa jam setelah ia mengucapkan janji itu. Ferdi Ardiansyah. Atasannya ditempat ia bekerja datang menemuinya. Memintanya agar ia menerima perjodohan itu.

"Saya mau kamu menerima perjodohan kamu dengan Arfa. Dan buatlah dia jatuh cinta kepadamu. " ujar Ferdi saat itu. Sofia mengerutkan kening. Bagaimana atasannya tahu masalah perjodohan itu.

"Tapi kenapa? Apa alasannya? Saya sudah berjanji akan menolaknya. Lagi pula dia sudah memiliki kekasih." ucap Sofia.

"Saya tidak mau tahu." ujar Ferdi. Sorot matanya memperlihatkan tidak ingin penolakkan dari permintannya.

"Iya, tapi? " tanya Sofia bingung.

"Tidak usah tapi - tapian. Kamu cukup menikah dengan Arfa. Dan buatlah dia jatuh cinta kepadamu. Kalau tidak. Saya akan menggusur panti asuhan, sekolah dan semua bangunan yang berdiri ditanah saya." ancam Ferdi.

"Tapi kenapa? Aku sudah berjanji. Aku tidak akan menikah dengan dia." ujar Sofia merengek. Dia menatap tak percaya dengan pria yang ada didepannya. Karena entah untuk alasan apa? Pria itu memaksannya menikah dengan sahabatnya

"Bukannya kamu mencintai pria itu? Ini kesempatan kamu. " ucap Ferdi.

Deg

"Bagaimana bapak tahu? " tanya Sofia.

"Mudah bagi saya mencari tahu rahasia seseorang sampai keakar - akarnya. Dan saya bisa melakukan segala cara agar tujuan saya tercapai. " jelas Ferdi. Sofia menelan ludah ingat sedang berhadapan dengan siapa sekarang. Pria muda berotak mafia.

"Saya tidak ingin menunggu jawaban lama. Iya atau tidak. Jika tidak, malam ini juga saya akan meluluhlantakan yayasan Alam yang berdiri diatas tanah milik saya. Pikirkan bagaimana perasaan papa kamu yang mengelola yayasan, jika hal itu terjadi." Sofia kembali menelan ludah.

"Masih ada waktu. Kita bisa bicarakan baik - baik pak. " bujuk Sofia.

"Justru itu. Ini adalah waktunya." tegas Ferdi.

Sofi bingung. Tidak mungkin ia mengorbankan ladang amal untuk semua orang. Mengurus anak - anak yatim piatu. Menggeratiskan sekolah untuk anak yatim piatu dan yang tidak mampu. Dan jika digusur hari ini. Kemana mereka akan pergi? Ratusan anak dan para pengurus. Tidak mudah mencari tempat tinggal dalam waktu satu hari. Tapi ia juga tidak mau  berkorban. Ia tidak mau menumbuhkan kembali perasaan yang baru saja mulai ia buang.

"Bismillah. Saya akan menerima perjodohan itu. " akhirnya ujar Sofia setelah lama berpikir. Ferdi tersenyum penuh kemenangan. Keinginannya kini terwujud lagi.

Ferdi orang yang sangat kejam. Jujur saja. Dia bisa melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Jika Sofia tidak menuruti keinginannya. Tidak menolak kemungkinan Ferdi akan melakukan apa yang dia ucapkan tadi.

Dan mulai hari itu sampai hari h pernikahan Arfa dan Sofia. Ferdi terus berada disamping gadis yang ia ancam. Tidak hanya pergerakan, tapi alat komunikasi pun ia yang mengendalikan.

Tepat pukul sembilan malam. Pesta pernikahan telah usai. Dengan sedikit memaksa Arfa meminta izin kepada orangtua mereka ingin menginap dihotel saja. Tempatnya melangsungkan pesta resepsi.

Kedua orangtua mereka memberikan izin. Mereka memahami pernikahan yang mendadak ini. Butuh pengenalan satu sama lain. Walau keduanya telah saling mengenal karena bersahabat.

Arfa memberikan kunci kamar hotel kepada Sofia dengan senyum misteriusnya. Ia meminta istrinya terlebih dahulu masuk. Karena ia masih mengobrol dengan rekan bisnisnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!