KASIHKU, ANAKKU

KASIHKU, ANAKKU

EPS 1

Vienna diam dengan wajah tertunduk di kursi.Untuk kesekian kali,suaminya mengingkari janjinya untuk makan malam bersama.Vino dan Viviek sudah pergi ke kamarnya karena kelamaan menunggu sang Ayah.

Entah apa yang telah dilakukan Gunawan diluar sana ?jawaban ada rapat mendadak sudah menjadi alibi terbaik yang tak pernah dibantah oleh Vienna.Meskipun Vienna tahu itu hanya kebulsyitan semata,namun diam adalah jalan yang dipilih.Karena Vienna sangat mencintai suaminya.

Suara deru mobil terdengar, Vienna tetap tak beranjak.Sampai pintu terbuka dari luar, Gunawan terpana melihat istrinya duduk di ruang tamu sendirian.

"Sayang...kamu belum tidur?"seru Gunawan setelah menutup pintu di balik punggungnya.Namun tak ada respon dari Vienna,ia tetap tertunduk pilu.

"Sayang...kamu kenapa?"Gunawan merengkuh pundak istrinya dengan hangat.

"Hatiku sakit Mas,dadaku sesak"jawab Vienna begitu mendalam.

"Apa perlu ke dokter ?"Dari nada bicaranya, Gunawan begitu perhatian.Vienna mengangkat wajahnya.

"Kau sudah mengecewakan anak-anak Mas"

"Sayang..aku kan udah bilang bahwa aku ada rapat mendadak"

"Yah aku tahu,tapi anak-anak ?mereka kecewa padamu "

Gunawan menyadari ia salah..

"Baiklah...besok aku akan minta maaf "

"Maaf untuk yang ke berapa kalinya Mas?"Dua mata yang begitu jernih itu mulai berkaca-kaca.

"Sayang...kamu kan tahu,aku kerja banting tulang untuk kamu,untuk anak-anak..Bukankah kamu masih ingat ? bagaimana kita berada di fase hidup yang serba kekurangan?Aku nggak mau sayang kita berada diposisi itu lagi"

Vienna menatap manik mata suaminya dengan mendalam.Ia ingin mencari kejujuran disana.Mungkin Vienna terlalu posesif hingga ia hampir melukai hati suaminya yang berjuang untuk dia dan anak-anak.

"Maafkan aku Mas"

Gunawan mencium kening istrinya dengan hangat.

"Aku yang harus minta maaf sayang"

Keduanya saling berpelukan dengan penuh haru.

"Ya sudah...yuk kita masuk ke dalam,aku mau mandi terus istirahat.Besok suamimu ini akan kerja lagi"

Vienna mengukir senyum meskipun terpaksa,ada rasa tak rela ketika Gunawan mengatakan akan kerja lagi.Seolah-olah pekerjaan itu merebut suaminya dari nya.

*

Setelah Gunawan masuk ke dalam kamar mandi, Vienna mengemas baju-baju kotor yang baru saja dikenakan oleh sang suami.Sebelum masuk ke keranjang,ia sudah terbiasa mengecek saku suaminya takut ada barang berharga tertinggal.Biasanya kalau rejeki, Vienna akan menemukan beberapa lembar uang.Entah itu 2ribu perak atau 5ribu perak.

Benar saja, Vienna menemukan beberapa lembar uang yang tergulung bersama secarik kertas.Setelah gulungan itu dibuka, rupanya itu adalah struk tiket MRT.

"Pergi kemana Mas Gunawan naik MRT?"Vienna bertanya pada dirinya sendiri.

"Bukankah Mas Gun mengendarai mobil?lalu kenapa dia naik MRT??"

Vienna segera meletakkan baju kotor suaminya ke keranjang,lalu masuk kembali ke kamarnya.

"Mas.."

Gunawan mengangkat wajahnya,saat itu ia telah memakai baju tidur.

"Aku menemukan struk tiket MRT, Mas pergi ke mana naik MRT?"

Gunawan terlihat kaget, ia langsung merampas kertas yang ditunjukkan oleh istrinya.

"OH ini..tadi kan aku rapat di plaza sayang.Jadi biar cepet aku naik MRT ,karena kan kamu tahu jalanan di sore hari pas waktu Semua orang pulang kerja macet total"Gunawan langsung menemukan jawaban yang menurut dia sangat tepat. Namun Vienna tidak langsung percaya, karena instingnya mengatakan hal lain.

"Ya udah yuk sayang,kita tidur"Gunawan melingkarkan tangannya ke pinggang kecil sang istri . Ia menggiring Vienna untuk segera beristirahat.

Vienna pun tak membantah, meskipun perasaannya semakin tidak karu-karuan.Karena lagi-lagi cinta yang membuat ia untuk tetap memilih diam tanpa sebarang bantahan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi harinya, seperti yang sudah direncanakan.Gunawan memberikan kejutan kecil untuk dua putranya.Ia memasak sendiri makanya favorit keduanya.

Vino dan Viviek pun sangat teruja, mereka langsung melupakan kejadian semalam yang membuat mereka marah kepada Ayah mereka.

"Terimakasih Ayah..."Ucap keduanya kompak.

"Sama-sama sayang...maafin Ayah ya..tadi malam pulang terlambat"

"Tapi jangan diulangi lagi ya Yah"Viviek menjawab dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Insya Allah sayang...Ayah akan berusaha untuk pulang lebih awal lagi"

Vino dan Viviek melakukan TOS karena saking senengnya mendengar janji sang ayah yang belum pasti lagi.

Vienna sedari tadi tidak berhenti tersenyum melihat tingkah pola kedua anaknya beserta suaminya.Sampai sudut bibirnya terasa ngilu.Gunawan memang lah pandai mengambil hati kedua anak-anaknya,pria itu juga sangat lembut dan tidak pernah sekalipun ringan tangan kepada Vienna.Mungkin sebab itulah Vienna sangat bucin sekali kepada Gunawan dan jika ada perubahan sikap suaminya saja ia menjadi posesif.

"Mas... kemarin aku dapat telfon dari Mira,masih ingat sama Mira Kan Mas?"

Gunawan mengerutkan keningnya mencoba mengingat nama yang disebutkan istrinya.

"Emmm lupa aku sayang,Mira yang mana ya?"

"Itu yang datang di acara pernikahan kita,aku kan pernah cerita sama kamu sayang kalau aku punya teman karib bernama Mira.Dia temanku yang paling mengerti aku dari suka dan duka.Sebenarnya ada satu lagi teman,tapi ???kami jadi renggang karena kesalahanku sendiri"

"Ituloh Mas yang ngasih kado perlatan dapur lengkap dengan cobek-cobeknya"

"Oohhh iya iya aku ingat sayang,kamu yang Sampek nggak berhenti ketawa saat membuka hadiah itu"

Vienna tergelak dengan respon menutup mulutnya dengan punggung tangannya.

"Memangnya kenapa dia nelfon kamu sayang ?"

"Katanya Minggu depan ada reunian seangkatan SMA sayang ... boleh nggak aku datang?kamu juga ikut nggak apa-apa sayang "

"Ah nggak lah sayang,aku malu"tolak Gunawan lembut.

"Malu kenapa sayang ?"

"Kamu kan tahu sendiri sayang aku gimana?nanti malah bukan reunian, melainkan saling unjuk pasangan dan harta kekayaan "

Vienna tertegun..Yah perkataan suaminya itu tidak lah salah.

"Kalau kamu mau datang nggak apa-apa sayang,biar aku yang jaga anak-anak.Lagian Ibu juga pasti sudah sangat rindu dengan cucu-cucunya.Jadi aku bisa bawa mereka kesana"

"Wah yang benar Yah??kita akan ke rumah nenek"timpal Vino semangat.

"Iya sayang.."Gunawan mengusap pucuk kepala anaknya.

"Horeee ...kita akan main ke rumah Nenek Dek"Vino semangat sekali.

"Iya Kak"Jawab Viviek.

"Horeeee"keduanya kompak berseru.

"Ya udah Mas...tapi aku nggak akan lama kok"

"Iya sayang..jangan khawatir "Gunawan menjawab begitu menenangkan hati istrinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 7.45 , Gunawan baru saja tiba di meja kerjanya.Ia langsung membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah benda pipih miliknya.Setelah menghidupkan benda canggih itu,ia langsung menghubungi seseorang.

"Hallo ???"Sapaan lembut dan manja terdengar menggoda.Gunawan tersenyum tipis.

Terpopuler

Comments

V3

V3

idiiiiih ..... dasar kadal bengek ,, ternyata mmg benar donk selingkuh 😡🤬

2024-06-13

0

Cicie Naka Yoshie

Cicie Naka Yoshie

ih amit2,dasar laki🥵

2024-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!