Drake keluar dari ruangan Gavin dengan wajah sumringahnya, ternyata laporan yang diberikan oleh anak buahnya benar kalau Gavin sudah menikah. Drake menjadi semakin penasaran, siapa wanita itu?
"Aku harus mencari tahunya," batin Drake dengan senyum mengerikannya.
Drake langsung buru-buru keluar, tapi saat sampai di lobby perusahan, ia menghentikan langkahnya saat melihat wanita yang cukup dia kenal. Meski Drake hanya melihatnya sekali, tapi ia mengingatnya dengan jelas.
"Elana? Untuk apa dia disini?" gumam Drake heran tentunya, bukankah Elana bekerja di toko bunga? Untuk apa dia datang ke perusahaan besar.
Drake menggelengkan kepalanya, mungkin wanita itu hanya sedang berkunjung atau apa. Atau mungkin Elana ingin melamar pekerjaan disini. Drake tak terlalu memikirkannya, ia langsung saja pergi karena banyak hal yang perlu di urus.
****
Gavin berlari ke kamar mandi saat tak bisa menahan lagi gejolak di perutnya. Ia kembali dilanda serangan panik jika mengingat wanita yang lima tahun ada di hidupnya. Wanita yang seharusnya menjadi pengantinnya, tapi justru ditemukan mati mengenaskan setelah di gilir sekelompok perampok.
"Huek ... Huek ..." Gavin terus muntah dan keringat dingin membahasi wajahnya. Bukti nyata kalau traumanya terhadap masa lalu itu belum juga hilang.
Dinda, nama wanita malang yang mati karena ulah Drake. Seharusnya hari ini adalah hari bahagia Gavin karena ingin merayakan cinta. Namun naas, malam sebelum pernikahan mereka di gelar, kekasihnya di culik oleh berandalan dan ditemukan tewas di pinggir jalan.
Saat itu Gavin benar-benar hancur, ia marah dan membenci semua yang terjadi. Tapi ia lebih marah karena tidak bisa menjaga wanitanya hingga Drake bisa menghancurkannya. Dengan kedua tangannya sendiri, Gavin yang pertama kali menemukan Dinda yang di buang setelah di gilir beramai-ramai.
Kebencian dalam diri Gavin semakin berkobar dan dendamnya kian dalam. Ia trauma dan juga menjadikan hidupnya untuk balas dendam kepada Drake. Pria gila yang sudah membunuh Ayahnya dan juga Kekasihnya. Gavin benar-benar tidak akan mengampuninya sampai kapan pun.
"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?" Dirga langsung menyongsong Gavin saat pria itu keluar dari kamar mandi.
"Dia, dia sudah tahu kalau aku menikah," ucap Gavin mencoba rileks dan berbicara tenang.
"Apa? Tapi darimana Drake tahu kalau Anda sudah menikah?" Dirga tak bisa menutupi rasa terkejutnya, sontak saja bulu kuduknya langsung berdiri saat mengingat apa yang dilakukan oleh Drake di masa lalu.
"Aku tidak tahu, dia terlalu licik," kata Gavin memijat kepalanya yang masih sangat sakit.
Karena masalah ini juga lah yang membuat Gavin tidak pernah mau memiliki hubungan dengan wanita manapun. Ia tak ingin wanitanya nanti akan bernasib sama seperti Dinda.
"Elana ... dimana Elana? Apakah dia sudah datang?" tanya Gavin langsung teringat akan wanita itu.
"Sepertinya sudah, saya akan menelepon supir yang menjemputnya," kata Dirga ikut panik.
Gavin mengepalkan tangannya erat, ia harus menyembunyikan Elana agar Drake tidak bisa menyentuhnya. Gavin tak ingin sampai pria itu menyentuh Elana sedikit pun. Gavin bersumpah akan melindungi wanita itu meski harus mengorbankan nyawanya sendiri.
"Nona Elana sudah datang Tuan, beliau bari saja sampai," ucap Dirga setelah menghubungi supir.
"Aku harus menjemputnya. Mulai sekarang perketat keamanan untuk Elana, jangan sampai Drake tahu apapun tentang Elana." ucap Gavin langsung bangkit dari duduknya, ia harus segera menemui istrinya dan memastikan wanita itu baik-baik saja.
Gavin berjalan terburu-buru agar segera sampai di lantai bawah. Ketakutan dalam dirinya ternyata lebih besar dari yang ia bayangkan. Gavin tidak tahu kenapa ia bisa se panik ini, ia hanya ingin melindungi istrinya, sudah itu saja yang ada dipikirannya saat ini.
Saat dia akan masuk lift, ternyata lift itu lebih dulu terbuka dan menampakkan sosok Elana di sana. Gavin menatap wanita itu sekilas lalu memeluknya sangat erat.
"Tuan?" ucap Elana terkejut dan juga bingung karena Gavin tiba-tiba memeluknya sangat erat.
"Apa kau tidak apa-apa? Apa tadi kau bertemu orang aneh? Atau orang yang ingin bersikap buruk padamu?" tanya Gavin mengelus kedua pipi Elana seraya memandang wanita itu dengan tatapan penuh ke khawatirannya.
"Aku baik-baik saja, memangnya ada apa?" tanya Elana semakin tidak mengerti.
Gavin menghembuskan nafas lega, ia kembali memeluk Elana dengan sangat erat. "Aku sangat mencemaskan mu tadi," ucap Gavin lirih, sekarang Gavin sadar kalau hal yang paling dia takutkan adalah kehilangan Elana. Apa itu artinya dia sudah mencintai wanita ini?
"Tuan?" Elana yang masih bingung mencoba melepaskan pelukan itu.
"Diam lah! Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja," ucap Gavin kembali mengeratkan pelukannya.
Elana hanya diam mematung, ingin membalas tapi ia ragu, apalagi di sana banyak sekali pengawal Gavin.
Setelah puas memeluk Elana, Gavin mengajak wanita itu ke ruangannya. Elana pikir Gavin akan membicarakan sesuatu yang penting, tapi ternyata malah mengajaknya berbagi peluh.
Namun Elana merasa ada yang berbeda saat Gavin menyentuhnya, pria itu sangat lembut dan berhati-hati. Gavin juga sering mencium keningnya, Elana merasa begitu dicintai oleh Gavin.
"Elana, berjanjilah padaku. Jangan pernah pergi dari hidupku atau keluar dari pandanganku. Tetaplah bertahan di sampingku dan menjadi teman hidupku," ucap Gavin setelah menyelesaikan semuanya, ia memeluk wanita itu dari belakang di sofa panjangnya.
"Maksudnya Tuan?" tanya Elana semakin tak mengerti, Gavin ini maunya apa?
"Pokoknya jangan pernah coba-coba lari dariku, sudah itu saja yang perlu kau tahu," kata Gavin tak ingin menjelaskan apa maksud perkataannya barusan. Tapi sekarang Gavin yakin, kalau perasaanya pada Elana bukan sekedar rasa nyaman biasa.
"Ehm, tapi kapan Tuan akan mengakhiri kontrak pernikahan ini?" tanya Elana memberanikan dirinya untuk menatap mata Gavin.
Gavin tidak langsung menyahut, ia menatap dalam-dalam wajah Elana yang terlihat begitu sendu. "Apa kau pernah mencintaiku?" tanya Gavin entah kenapa ingin tahu hal itu.
Kali ini Elana yang terdiam. "Aku tidak pernah jatuh cinta, dan aku tidak pernah tahu apa itu cinta. Tapi apakah aku pantas untuk jatuh cinta pada Tuan Gavin?"
Happy Reading.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Wicih Rasmita
kalau cinta sama Elana jgn kasar lagi Gavin
2023-02-26
1
pita
dia tahu dri orang dlm yaitu keluarganya Gavin 😏
2023-02-05
1
Thv😍
ternyata masalahnya lebih kompleks seperti yang aku kira, lanjut Thor seru banget ceritanya 😍😍
2023-01-16
1