Gavin Si Mulut Pedas.

Gavin kembali menemui Elana yang sejak tadi hanya diam saja. Kupingnya sudah sangat panas sekali mendengar ucapan nenek lampir yang terus menerus menyindirnya dengan kata-kata pedas. Begitu melihat Gavin, entah kenapa Elana senang sekali, ia sampai bangkit dari duduknya dan menghampiri pria itu.

"Kamu udah selesai?" tanya Elana tanpa sadar mengulas senyumnya yang manis.

"Ya, bagaimana obrolan kalian? Apakah menyenangkan?" tanya Gavin cuek seperti biasa.

"Tentu saja sangat menyenangkan Sayang, tadi kita sudah merencanakan akan pergi ke mall bersama. Iya 'kan Elana?" Dina langsung menyahut sebelum Elana sempat mengucapkan apapun.

Elana mendengus kecil, dasar wanita licik. Mungkin Mamanya akan lebih cocok jika menjadi aktris karena aktingnya yang luar sangat biasa.

"Benar begitu Sayang?" Gavin sengaja bertanya seraya memainkan rambut Elana.

"Iya," sahut Elana tersenyum kikuk. Ia tahu saat ini Mama Dina dan Rindy sedang menatapnya sangat sinis.

"Bagus sekali, kalian atur saja waktunya. Elana juga tidak punya kesibukan di rumah," ucap Gavin setuju-setuju saja jika mereka bertiga pergi bersama.

"Iya Gavin, tapi kemarin Mama baru saja membeli kalung berlian yang terbaru. Mama ..."

"Mama butuh berapa? 50 juta cukup?" Gavin langsung menyela sebelum Mama Dina menyelesaikan ucapannya. Ia sudah tahu apa yang akan dikatakan Mamanya ini.

Mama Dina tampak sangat kesenangan mendengarnya, ia melirik Elana dengan raut wajah sombong. Ia ingin menunjukan kepada Elana kalau posisinya disini adalah yang paling penting.

"Ah, itu terlalu banyak Gavin," ucap Dina pura-pura menolak.

"Lalu berapa? 100 juta?"

Terlalu banyak yang dikatakan Dina adalah kebalikannya dari kata itu. Gavin tahu jika uang 50 juta tidak akan cukup untuk Mamanya yang suka berbelanja ini.

Elana menatap Gavin tak percaya, kenapa orang kaya begitu mudah menghambur-hamburkan uangnya. Elana saja dulu harus banting tulang mengumpulkan uang 3 juta dalam sebulan.

"Kenapa kau begitu mudah membuang uang sebanyak itu?" ujar Elana tak bisa menahan dirinya untuk menegur Gavin saat mereka berdua berada di perjalanan pulang.

"Memangnya salahnya dimana? Itu uangku, jadi suka-suka aku ingin menghabiskannya atau tidak," sahut Gavin enteng.

"Ya, tapi uang itu kau pasti dapat dari kerja kerasmu. Apa tidak sayang," ucap Elana tak setuju rasanya.

"Membuang uang dua miliyar untuk wanita sepertimu saja aku rela, kenapa hanya seratus juta aku harus menyesal?" ucap Gavin begitu menohok hati Elana.

Elana menatap Gavin tajam, ia ingin marah tapi apa gunanya. "Kalau kau memang se dermawan itu, kenapa kau tidak menyumbangkan saja uangmu kepada orang tidak mampu atau panti asuhan? Itu lebih berharga daripada kau menghamburkannya untuk hal yang tidak penting," kata Elana kesal.

"Maksudmu agar aku bisa mengangkat derajat manusia golongan rendah sepertimu begitu?" kata Gavin sepertinya sudah tak mempunyai hati nurani sama sekali. Apa dia pikir ucapannya itu tidak melukai hati Elana?

"Ya, aku memang manusia rendahan. Lalu untuk apa kau membeli manusia rendahan sepertiku? Kenapa kau tidak memilih yang berkualitas tinggi?"

Rasa sakit hati dan emosi mendorong Elana untuk melawan Gavin. Kenapa Gavin terus mengulangi kata-kata yang sama setiap harinya. Apa pria itu sengaja ingin membuat Elana selalu ingat posisinya? Bahkan tanpa diingatkan pun Elana sudah tahu bagaimana posisinya.

Gavin melirik Elana kesal, ia merangsek maju, menghimpit Elana di pintu mobil dengan keras.

"Kau baru seminggu menjadi istriku, tapi kau sudah berani berkata seperti itu padaku? Jangan kau pikir dengan kediamanku bisa membuatmu menjadi wanita pembangkang," kata Gavin menatap Elana tak suka, ia paling benci jika ada wanita yang membantah dirinya.

"Apa yang salah dari perkataanku? Aku mengatakan semuanya 'kan? Aku hanya memintamu memilih wanita dengan berkualitas tinggi, bukan wanita rendahan sepertiku," kata Elana balas menatap Gavin tajam, tapi matanya terlihat berkaca-kaca.

"Kurang ajar! Kau memang wanita tidak tahu diri! Jangan buat aku menyesal karena sudah membeli mu!" bentak Gavin melepaskan Elana dengan mendorongnya kasar.

Elana sedikit meringis, ia memegang tangannya yang terasa sangat nyeri sekali. Ia melirik Gavin yang terlihat sangat marah.

"Jangan berbuat ulah, kalau kau memang Sayang kepada Ibumu ini. Teruslah bertahan di samping Tuan Gavin. Kalau kau sampai membuat kesalahan, dia pasti akan menghabisi Ibu,"

Tiba-tiba Elana teringat akan ucapan Ibunya saat memintanya untuk menikah dengan Gavin. Jika dia membuat kesalahan, bisa saja Gavin malah menghukum Ibunya.

"Tuan Gavin, maafkan ucapanku tadi. Tolong ampuni aku," Elana mengatupkan kedua tangannya memohon kepada Gavin. Ternyata se benci apapun dia dengan Ibunya, ras sayangnya lebih besar.

"Cih, sekarang kau memohon padaku? Kemana wajah sombong mu tadi?" Gavin berdecih seraya memegang dagu Elana kasar.

"Aku salah Tuan, maafkan aku. Kau boleh menghukum ku apa saja, tapi tolong maafkan aku," ucap Elana menangis lirih.

"Aku memang harus aku hukum. Bersiaplah, malam ini aku akan menghabisi mu!"

*****

Elana mondar mandir cemas di dalam kamarnya, pikirannya sangat kalut karena terngiang-ngiang ucapan Gavin yang akan menghabisinya. Apa malam ini dia akan dieksekusi mati?

Elana bergidik membayangkan ia akan dihabisi Gavin seperti para psikopat yang membunuh orang dengan menyiksanya terlebih dulu. Elana benar-benar takut jika sampai itu terjadi.

Salahnya memang, kenapa ia harus mematik emosi Gavin hingga ke titik dasar.

"Selamat malam Nona,"

Elana tersentak melihat dua orang pelayan masuk ke dalam kamar. Ia memandang kedua pelayan itu dengan tatapan bingung.

"Kalian siapa?" tanya Elana takut.

"Kami maid disini Nona, Tuan Gavin menugaskan kepada kami agar membantu Anda bersiap malam ini," ucap Pelayan mengulas senyum tipisnya pada Elana.

"Membantu bersiap?" Elana membesarkan matanya, apa kedua pelayan ini di kirim untuk menjegal dirinya nanti?

"Benar, mari mandi dulu Nona," ucap Pelayan menarik lembut tangan Elana menuju kamar mandi.

"Eh? Tapi aku sudah mandi," ucap Elana bingung kenapa dia malah di suruh mandi. Apa sebelum dihabisi dia harus mandi dulu agar tubuhnya steril?

"Ikuti saja Nona, tenang saja Tuan Gavin tidak galak kok," ucap Pelayan mencoba mencairkan suasana dengan menggoda Elana.

Namun, bagi Elana sendiri tidak galak yang mereka maksud itu justru kebalikannya. Mungkin Gavin bisa saja lebih ganas seperti serigala yang mencabik-cabik mangsanya.

"Nona, apakah Anda sudah selesai?" Pelayan mengetuk kamar mandi Elana karena wanita itu sangat lama sekali di dalam kamar mandi.

"Aduh, mati aku. Gimana ini ..." Elana benar-benar takut sekali, ia mencoba berpikir keras bagaimana caranya ia lolos dari hukuman mematikan ini.

"Nona, Tuan Gavin sangat tidak suka menunggu. Tolong bekerja samalah," ucapan Pelayan itu membuat Elana semakin terpojok.

"Tidak ada jalan mundur,"

Happy Reading.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Iin Karmini

Iin Karmini

d jual ibu demi hutang kluarga barunya tpi msh khawatir keselamatan ibu modelan begitu, ckp mengesalk ...

2023-08-04

2

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Elena cewek yg polos lagi goblok. Sudah dijual lagi Masih mikirin ibunya.

2023-03-12

2

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjutkan

2023-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Dijual Ibu.
2 Gadis Penebus Hutang.
3 Surat Perjanjian.
4 Bertemu Keluarga Gavin.
5 Gavin Si Mulut Pedas.
6 Sentuhan Pertama.
7 Pagi Pertama.
8 Istri Lemot.
9 Luka Hati Yang Dalam.
10 Kepulangan Gavin.
11 Datang Ke Rumah Ibu.
12 Pembalasan Kontan.
13 Perlakuan Kasar.
14 Pria Dengan Luka Di Dada.
15 Musuh Lama.
16 Keluarga Licik.
17 Godaan Adik Ipar.
18 Mertua Durjana.
19 Tamu Istimewa.
20 Sebuah Kisah Masa Lalu.
21 Kekhawatiran Gavin.
22 Malam Terakhir.
23 Rencana Jahat.
24 Rencana Jahat 2.
25 Rencana Jahat 3.
26 Memeluk Perempuan.
27 Elana Yang Malang.
28 Waktu Pembalasan.
29 Gavin Fernandez.
30 Sisi Lain.
31 Dunia Hitam Dan Putih.
32 Road To Arosa.
33 Sosok Yang Familiar.
34 Ikatan Yang Suci.
35 Nara?
36 Gavin Bercerita.
37 Kembali Pulang.
38 Sebuah Kabar Bahagia.
39 Membeli Susu Hamil.
40 Panas Karena Cemburu.
41 Siapa Drake?
42 Isi Hati Gavin.
43 Bab 43.
44 Rahasia Rindy.
45 Menuruti Ngidam Istri.
46 Bab 46.
47 Serangan Tak Terduga.
48 Ketegangan Di Bawah Rinai Hujan.
49 Kisah Yang Belum Usai.
50 Penawaran.
51 Pertukaran.
52 Bab 52.
53 Bekerja Dengan Musuh.
54 Bab 54.
55 Semua Tentang Nara.
56 Terlambat.
57 Luka Hati.
58 Ketika Raja Singa Tumbang.
59 Doktrin.
60 Drama Dimulai.
61 Bab 61.
62 Bab 62.
63 Bab 63.
64 Bab 64.
65 Bab 65.
66 Bab 66.
67 PEGANG TANGANKU.
68 Bersatu Kembali.
69 Masa Lalu Yang Menyakitkan.
70 Pembodohan Cinta.
71 Bab 71.
72 Bab 72.
73 Bab 73.
74 Bab 74.
75 Hukuman Pengkhianat.
76 Kebebasan Yang Ditunggu.
77 Semua Cinta Untuk Istriku.
78 Kucing Dan Tikus.
79 Rasa Cinta Yang Menguat.
80 Getaran Cinta.
81 Bab 81.
82 Deal With The Pain.
83 Bab 83.
84 Bab 84.
85 Bab 85.
86 Bab 86.
87 Bab 87.
88 Bab 88.
89 Ikhlaskan.
90 Selalu Ada Cinta Dibalik Duka.
91 Mulai Tumbuh.
92 Dari Ibu Untuk Elana.
93 Gallen Ivander.
94 Gadis Rantang Vs Pria Menyebalkan.
95 Bab 95.
96 Bab 96.
97 Bab 97.
98 Bab 98.
99 Menikah Denganku.
100 Janji Suci Drake & Nara ~ Ending Part.
101 Salam Penulis.
102 INFO NOVEL BARU ( Pernikahan Tanpa Cinta )
103 Novel Baru Sudah Rilis ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
104 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
105 Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
106 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
107 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Dijual Ibu.
2
Gadis Penebus Hutang.
3
Surat Perjanjian.
4
Bertemu Keluarga Gavin.
5
Gavin Si Mulut Pedas.
6
Sentuhan Pertama.
7
Pagi Pertama.
8
Istri Lemot.
9
Luka Hati Yang Dalam.
10
Kepulangan Gavin.
11
Datang Ke Rumah Ibu.
12
Pembalasan Kontan.
13
Perlakuan Kasar.
14
Pria Dengan Luka Di Dada.
15
Musuh Lama.
16
Keluarga Licik.
17
Godaan Adik Ipar.
18
Mertua Durjana.
19
Tamu Istimewa.
20
Sebuah Kisah Masa Lalu.
21
Kekhawatiran Gavin.
22
Malam Terakhir.
23
Rencana Jahat.
24
Rencana Jahat 2.
25
Rencana Jahat 3.
26
Memeluk Perempuan.
27
Elana Yang Malang.
28
Waktu Pembalasan.
29
Gavin Fernandez.
30
Sisi Lain.
31
Dunia Hitam Dan Putih.
32
Road To Arosa.
33
Sosok Yang Familiar.
34
Ikatan Yang Suci.
35
Nara?
36
Gavin Bercerita.
37
Kembali Pulang.
38
Sebuah Kabar Bahagia.
39
Membeli Susu Hamil.
40
Panas Karena Cemburu.
41
Siapa Drake?
42
Isi Hati Gavin.
43
Bab 43.
44
Rahasia Rindy.
45
Menuruti Ngidam Istri.
46
Bab 46.
47
Serangan Tak Terduga.
48
Ketegangan Di Bawah Rinai Hujan.
49
Kisah Yang Belum Usai.
50
Penawaran.
51
Pertukaran.
52
Bab 52.
53
Bekerja Dengan Musuh.
54
Bab 54.
55
Semua Tentang Nara.
56
Terlambat.
57
Luka Hati.
58
Ketika Raja Singa Tumbang.
59
Doktrin.
60
Drama Dimulai.
61
Bab 61.
62
Bab 62.
63
Bab 63.
64
Bab 64.
65
Bab 65.
66
Bab 66.
67
PEGANG TANGANKU.
68
Bersatu Kembali.
69
Masa Lalu Yang Menyakitkan.
70
Pembodohan Cinta.
71
Bab 71.
72
Bab 72.
73
Bab 73.
74
Bab 74.
75
Hukuman Pengkhianat.
76
Kebebasan Yang Ditunggu.
77
Semua Cinta Untuk Istriku.
78
Kucing Dan Tikus.
79
Rasa Cinta Yang Menguat.
80
Getaran Cinta.
81
Bab 81.
82
Deal With The Pain.
83
Bab 83.
84
Bab 84.
85
Bab 85.
86
Bab 86.
87
Bab 87.
88
Bab 88.
89
Ikhlaskan.
90
Selalu Ada Cinta Dibalik Duka.
91
Mulai Tumbuh.
92
Dari Ibu Untuk Elana.
93
Gallen Ivander.
94
Gadis Rantang Vs Pria Menyebalkan.
95
Bab 95.
96
Bab 96.
97
Bab 97.
98
Bab 98.
99
Menikah Denganku.
100
Janji Suci Drake & Nara ~ Ending Part.
101
Salam Penulis.
102
INFO NOVEL BARU ( Pernikahan Tanpa Cinta )
103
Novel Baru Sudah Rilis ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
104
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
105
Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
106
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
107
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!