Rindu Bintang Kejora
Malam begitu indah disinari dengan cahaya rembulan malam itu. Malam ini bertepatan dengan malam bulan purnama. Sepasang kekasih sedang memadu kasih berjanji seiasa sekata. Walaupun tanpa ada ikatan status resmi yang mengikat cinta dan sayang mereka.
"Rindu, apakah kamu tidak menyesal dengan apa yang kita lakukan malam ini?' Pria itu menangkupkan kedua tangannya di dagu lancipnya Rindu.
"Saya tidak pernah menyesal dengan apa yang saya putuskan hari ini, karena aku yakin Abang akan datang suatu saat melamarku," pungkasnya Rindu Larasati.
"Aku berjanji aku akan kembali menjemputmu di sini, aku akan menjadikan kamu satu-satunya permaisuri dalam hatiku dan istriku di dunia ini," ujarnya pria itu yang mulai membuka satu persatu kain yang menutupi seluruh tubuhnya Rindu.
Malam itu menjadi saksi penyatuan dua insan yang terus berlanjut seperti itu hingga beberapa bulan kemudian. Hubungan mereka berlangsung hingga beberapa tahun kemudian.
Tapi, suatu hari pria itu kembali datang menemuinya di suatu malam. Rindu menyambut dengan hangat dan melayani prianya dengan baik.
Rindu adalah gadis yatim piatu, sejak umur sepuluh tahun bapaknya sudah meninggal dunia. Kemalangan kembali terulang lagi ketika ibunya meninggal dunia sekitar empat tahun lalu.
Dari sejak itu lah, ia berusaha dan berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Walaupun hanya bekerja sebagai officer girl, dia sama sekali tidak mempermasalahkannya.
Tapi, sekitar satu tahun lalu, sejak ia bertemu dengan seorang pria dalam suatu malam yang kebetulan menginap di salah satu hotel ternama yang kebetulan tempat kerjanya Rindu.
Dari situlah mereka mulai menjalin hubungan pertemanan semakin lama hubungan mereka melebihi dari sekedar hanya sebagai sahabat biasa saja.
"Abang sudah makan? Kalau belum kebetulan aku baru masak ayam goreng dengan sayur sup kesukaan Abang," imbuhnya Rindu yang kemudian duduk saling berhadapan dengan kekasihnya.
Erka segera menarik tangannya Rindu yang sudah berjalan perlahan meninggalkan ruangan tamunya.
"Duduklah, kamu tidak perlu repot-repot untuk menyiapkan segala makanan untuk saya, kedatangan saya kali ini hanya untuk mengatakan jika besok saya akan kembali ke pulau Kalimantan Selatan untuk berlayar," jelas Erka Mandala Jauhari.
Rindu segera menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Erka, ia berusaha untuk menyunggingkan senyumnya padahal senyuman itu sungguh sangat ia paksakan. Rindu segera kembali duduk kembali ke tempat duduknya.
"Jadi kira-kira kapan Abang akan kembali lagi?" Tanyanya Rindu yang hanya bisa pasrah dengan keputusan kekasihnya itu untuk pergi jauh dari sisi hidupnya itu.
Rindu tidak mungkin menghalangi kepergian pria yang sangat dicintainya itu. Walaupun ia ingin mengatakan berita penting tapi, dengan berat hati ia harus mengurungkan niatnya itu.
"Aku terpaksa diam dan tidak akan mengatakan kepadanya yang sejujurnya jika, aku sedang mengandung anaknya, biarlah beberapa bulan aku menyimpan rahasia besar ini demi masa depannya Abang Erka," batinnya Rindu.
Perpisahan malam itu diakhiri dengan suatu penyatuan keduanya. Entah sampai kapan mereka akan bertemu kembali. Harapan terbesarnya Rindu, berapapun lamanya kepergiannya Erka yang paling penting prianya kembali hanya untuk dia lagi bukan untuk perempuan lain.
Tapi, jodoh,maut, rezeki adalah rahasia Tuhan. Apakah mereka ditakdirkan untuk bersatu atau kah tidak. Tetapi, Rindu selalu berharap dalam penantiannya, apabila esok hari, Erka Jauhari kembali kepadanya hanya untuk dirinya seorang.
Erka mengecup sekilas keningnya Rindu"Rindu, percayalah padaku aku pasti akan menemuimu lagi dan jika aku kembali aku harap kamu bersedia untuk menikah denganku," pesannya Erka sebelum meninggalkan rumahnya Rindu yang hanya lah rumah kontrakan selama ia merantau dan mengadu nasib di Ibu kota Jakarta.
Erka malam itu pergi dari depan rumahnya Rindu mengendarai sepeda motor maticnya itu. Rindu berdiri di ujung pintu pagar rumahnya yang sangat sederhana itu dengan menatap sendu kepergian Erka.
"Saya harap hati Abang hanya untuk aku seorang diri," gumamnya Rindu sambil menyeka air matanya yang menetes membasahi pipinya sebagai pertanda kesedihannya saat itu.
Tiga bulan kemudian, Rindu menjalani hari-harinya dengan penuh semangat walaupun kekasih pujaan hatinya hingga detik ini belum mengabarinya walaupun hanya sekedar mengirimkan chat biasa saja.
Rindu sedang membersihkan seluruh ruangan kamar hotel yang baru saja selesai dipakai oleh salah satu pengunjung hotel tersebut. Tapi, tiba-tiba indera penciumannya mencium bau sabun pencuci lantai membuatnya ingin memuntahkan seluruh makanan yang sempat ia makan.
Oek.. Wek.. Wek..
Rindu segera menyimpan peralatan bersih-bersihnya ke atas lantai lalu segera berlari tergesa-gesa masuk kedalam kamar mandi yang kebetulan ada di dalam kamar tersebut.
Rindu mengeluarkan semua isi perutnya itu saking tidak enaknya perasaannya. Kepalanya pusing, mual, dadanya terasa sesak, ulu hatinya perih.
"Apa magku kambuh yah atau aku hamil karena sudah hampir tiga bulan aku belum menstruasi juga sejak kepergian Abang Erka?" Cicitnya Rindu.
Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga"
give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Hrawti
Aku Mampirr🤗
2023-05-19
1
Tuấn Mark
harusnya jadi perempuan jgn m*r*h*an percaya sama janji" manis cowok dan harus bisa jaga itunya
2023-02-25
1
MaLika Fardi
perempuan harus jaga itunya jgn mudahnya dibegoin
2023-01-06
0