Anak Bak Dewa

Anak Bak Dewa

Bab 1. Anak Luar Biasa

Kanaya sedang membersihkan rumah, terlihat tangannya yang memegang sapu. Konsentrasi Kayana teralihkan ketika melihat anaknya yang berusia enam tahun itu sibuk mengetik menggunakan laptop miliknya. Karena rasa penasaran, Kanaya mengintip sedikit. Rendy selalu tidak mau lepas dari laptop kesayangannya. Betapa terkejutnya Kanaya ketika melihat apa yang dilakukan anaknya.

"Rendy!! Apa kau sudah gila? Kau mau ditangkap polisi? Kenapa kau membobol sebuah perusahaan?" teriak Kanaya dengan amarah meluap-luap. Ini bukan pertama kali anaknya melakukannya, tetapi Kanaya tetap merasa khawatir.

"Jangan bersikap berlebihan, Ma. Aku hanya sedang belajar." Jawab Rendy dengan santai sambil menutup laptopnya karena sadar Kanaya melihatnya.

Kanaya berlari menutup pintu, berharap tidak ada yang datang dan melihatnya. Dia lalu menarik tangan mungil anaknya menjauh dari sana. "Aku jelas melihatmu mengotak atik berkas sebuah perusahaan. Apa namanya jika bukan pembobolan?" ucap Kanaya masih penuh amarah.

"Tenang, Ma. Tidak akan ada yang bisa menemukan Rendy. Lihat saja, sampai saat ini belum ada polisi yang datang ke sini. Kita masih aman. Yang jelas, mama nanti dapat uang." Jelas Rendy dengan tersenyum ke arah Kanaya.

Mau tak mau, Kanaya hanya bisa menghela nafas kasar. Dia terkejut hingga lupa anaknya ini luar biasa. Bisa menghasilkan uang dengan cara membobol sebuah perusahaan. Tetapi yang membuat Kanaya bingung, darimana Rendy dapat kemampuan seperti ini. Kanaya sendiri, tidak tahu apapun menyangkut komputer.

"Apa kau mengikuti kepintaran Ayahmu?" ucap Kanaya perlahan tetapi anak kecilnya itu mempunyai indra pendengaran yang tajam sehingga bisa mendengarnya.

"Sudah pasti aku mengikut, Papa. Mama kan tidak tahu cara membobol perusahaan?" ejek Rendy dengan tersenyum.

"Kau meremahkan diriku?" tanya Kanaya menatap lekat wajah anaknya.

"Tidak, aku hanya mengatakan kebenarannya saja." Jawab Rendy seketika sambil berjalan mengambil laptopnya lalu menuju kamarnya.

Kanaya hanya bisa mengepal kedua tangannya melihat sikap anaknya. Seketika, dia mengelus dada. Berdebat dengan Rendy sudah menjadi makanan baginya setiap hari. Kanaya terpaksa membesarkan Rendy seorang diri karena dia sendiri tidak tahu siapa ayah dari Rendy. Kejadiannya begitu cepat sehingga Kanaya tidak lihat jelas laki-laki yang merampas kehormatannya.

Kejadian ini sudah enam tahun lalu, dimana Kanaya yang merupakan pegawai hotel dijebak hingga terpaksa melayani seorang laki-laki yang tidak di kenal. Setelah kejadian itu, Kanaya kembali ke desa menenangkan diri dan membesarkan Rendy dibantu ibunya.

"Hufft. Rendy tidak terlihat mirip denganku walau aku yang melahirkannya. Apa dia mengikut ayahnya?" ucap Kanaya yang kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Malam harinya, keluarga Kanaya sedang menikmati makan malam. Seperti biasa, Kanaya lebih dulu bertengkar dengan Rendy soal makanan. Ibu Kanaya hanya tersenyum melihatnya.

"Kalian lebih cocok seperti kakak beradik?" sahut Ibu Kanaya dengan tersenyum menatap wajah cucunya.

"Rendy, Ma. Tidak mau mengalah padaku." adu Kanaya sambil menjulurkan lidah ke arah samping dimana Rendy duduk.

"Mama juga tidak mau mengalah dengan anaknya?" ucap Rendy dengan wajah gemas sambil melipat kedua tangannya, cemberut.

"Rendy cukup pintar, sayang kalau hanya sekolah di desa nanti. Apa tidak sebaiknya, Rendy di sekolahkan khusus untuk anak genius?" tanya Ibu Kanaya sambil menyuap dirinya dengan nasi.

"Apa, Ma?" ucap Kanaya, kurang mengerti.

"Umur Rendy sudah genap enam tahun. Sebentar lagi, ia pasti akan masuk sekolah. Apa tidak sebaiknya kau memikirkan sekolah mana yang cocok dengan Rendy?"

"Kenapa bertanya seperti itu? Sudah jelas dia lebih cocok sekolah di desa. Kita tidak perlu repot-repot mendaftarkannya." jawab Kanaya.

"Tidak, Kanaya. Rendy ini anak pintar, diusianya yang tergolong anak kecil, dia sudah bisa menulis, membaca, bahkan sampai memakai laptop dan menghasilkan uang. Kenapa kamu tidak pikirkan sekolah yang lebih cocok dengannya?" protes Ibu Kanaya yang menatap tajam ke arah Kanaya. Mau tak mau, Kanaya tidak bisa membela diri melihat mata ibunya.

"Benar, Nek. Rendy sudah punya pilihan." sahut Rendy menyela pembicaraan.

"Apa? Jangan bilang jika kau sampai meminta sekolah yang mahal-mahal? Aku tidak punya uang banyak." ucap Kanaya dengan cepat.

"Katakan saja, Rendy. Nanti biar nenek yang memaksa mama mu untuk menurut." ucap ibu kanaya dengan wajah antusias.

"Rendy tadi sempat membaca di internet, sekolah yang ada di kota. Nama sekolahnya, Academy school. Walau terdengar aneh, sekolah itu khusus untuk anak pintar dan kaya raya." jelas Rendy.

"Nah, kau sudah tahu. Sekolah khusus untuk orang kaya, tidak mungkin kau bisa masuk. Ingat, Rendy. Kita ini berasal dari keluarga miskin dan tinggal di desa." ujar Kanaya seketika.

"Tidak begitu juga, sekolah itu menyediakan beasiswa khusus bagi anak yang cerdas. Rendy sudah ikut ujiannya dan berhasil masuk." Ucap Rendy yang membuat Kanaya terkejut. Anaknya selalu melakukan hal tanpa membicarakan dulu dengannya.

"Tunggu sebentar! Kenapa kau tidak minta persetujuanku dulu?" Protes Kanaya.

"Mama pasti akan setuju." ucap Rendy dengan santai sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Itu bagus. Kapan Rendy akan masuk sekolah?" tanya Ibu Kanaya yang senang mendengarnya.

"Dua hari lagi, Nek. Besok, aku dan mama akan ke kota dan tinggal disana. Nenek baik-baik di sini." ucap Rendy yang terdengar dewasa sekali.

"Hei anak kecil, kau tahu berapa umurmu? Jangan membuatku tertawa, Yah. Apa kau punya uang untuk tinggal di kota? Kebutuhan disana cukup tinggi. Aku juga tidak punya pekerjaan dan kau tahu..." Kanaya terpaksa berhenti mengomel ketika Rendy mengeluarkan kartu atm dan meletakkannya di atas meja. Kedua bola mata Kanaya terbelelak. Dirinya saja tidak punya kartu atm, bagaimana bisa anaknya memilikinya?

"Kau mencuri darimana?" tanya Kanaya menuduh.

"Rendy tidak mencuri. Beberapa hari lalu, Rendy mendaftar online untuk dapat kartu atm lewat ktp mama. Baru tadi pagi, Rendy dapat kartunya. Isinya juga sudah lumayan, Rendy dapat trasferan tadi dari klien Rendy." jelas Rendy yang sedikit membuat Kanaya pusing dan bingung. Tetapi, itu tidak penting. Bagi Kanaya, uang jauh lebih dibutuhkan saat ini.

"Rendy, terima kasih banyak. Kau sudah pasti anak Mama." ucap Kanaya mengambil kartu atm yang tergeletak di atas meja. Rendy hanya tersenyum sambil berguman di dalam hati.

'Aku pasti menemukanmu, papa.' guman Rendy di dalam hati.

Ketika semua orang tidur, Rendy terbagun tengah malam. Membuka laptop dan mulai mencari mangsa. Ada sebuah perusahaan yang mengundang rasa penasaran Rendy. Bintang Group begitu sulit untuk dibobol. Rendy pernah mencobanya dan malah laptopnya kemasukan banyak virus. Sudah laptop rusak, Rendy juga mendapat omelan dari mamanya yang tidak kenal capek marah-marah.

"Bintang Group, sebentar lagi aku akan membuat perusahaanmu bangkrut." ucap Rendy seketika yang sibuk mengotak atik laptopnya.

Terpopuler

Comments

Anung Andarsih

Anung Andarsih

aku mampir thor...

2023-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anak Luar Biasa
2 Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3 Bab 3. Pertemuan Pertama
4 Bab 4. Merasa Tidak Asing
5 Bab 5.
6 Bab 6. Rencana Rendy
7 Bab 7. Apakah Ketahuan?
8 Bab 8. Tidak Percaya
9 Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10 Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11 Bab 11. Mendeteksi
12 Bab 12. Paket Bom
13 Bab 13. Penculikan Rendy.
14 Bab 14. Membuka Jebakan.
15 Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16 Bab 16. Benar-benar Rendy
17 Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18 Bab 18. Pencarian Friska
19 Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20 Bab. 20 Perlakuan Kasar
21 Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22 Bab 22. Rencana Jahat.
23 Bab 23. Rencana Gilang
24 Bab 24. Penemuan Jejak
25 Bab 25. Sebuah Flashdisk
26 Bab 26. Kecewa Berat
27 Bab 27. Kabur Dari Rumah
28 Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29 Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30 Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31 Bab 31. Masalah Teh Asing
32 Bab 32. Melacak Lokasi
33 Bab 33. Membuat Rencana
34 Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35 Bab 35. Di kejar
36 Bab 36. Kabar Buruk
37 Bab 37. Orang Asing
38 Bab 38. Alat Peledak
39 Bab 39. Kejutan
40 Bab 40. Keluarga
41 Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42 Bab 42. Kembali Bersekolah
43 Bab 43. Hukuman
44 Bab 44. Terbongkar
45 Bab 45. Kecelakaan
46 Bab 46. Keluar Lewat Atap
47 Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48 Bab 48. Bergerak Sendiri
49 Bab 49. Kantor Polisi
50 Bab 50. Clady Group
51 Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52 Bab 52. Gagal Bertamu
53 Bab 53. Kebakaran
54 Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55 Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56 Bab 56. Kemarahan Gilang
57 Bab 57. Memancing Musuh
58 Bab 58. Tetap Bertahan
59 Bab 59. Ada Masalah
60 Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61 Bab 61. Masalah Rama
62 Bab 62. Aksi Rendy
63 Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64 Bab 64. Makan Malam
65 Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66 Bab 66. Gilang Vs Rama.
67 Pengumuman
68 Bab 67. Bujukan Rama
69 Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70 Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71 Bab 70. Kode
72 Bab 71. Kerja Sama
73 72. Hilangnya Mizuki
74 73. Orang Suruhan Alvin
75 74. Mengunci Kanaya
76 75. Kehancuran Di Depan Mata
77 76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78 77. Khawatir Juga
79 78. Rencana Kedua
80 79. Kesalahan Dirgantara
81 80. Menjadi Mainan
82 81. Kembali Pulang
83 82. Di Introgasi Calon Mertua?
84 83. Semua Salah Kanaya
85 84. Anak Baik
86 85. Keputusan Menikah
87 86. Memulai Kembali
88 87. Pernikahan Yang Sah
89 Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90 Season dua: Kembalinya Alex
91 Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92 S2: Perdebatan Di Mulai
93 S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94 S2: Peringatan Agar Sadar
95 S2: Gadis Yang Berbeda
96 S2: Alasan Karena Ibu
97 S2: Kekhawatiran Gadis
98 S2: Bergeraknya Rendy
99 S2: Rendy Yang Sebenarnya
100 S2: Jangan Berani Melawan
101 S2:
102 S2:
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1. Anak Luar Biasa
2
Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3
Bab 3. Pertemuan Pertama
4
Bab 4. Merasa Tidak Asing
5
Bab 5.
6
Bab 6. Rencana Rendy
7
Bab 7. Apakah Ketahuan?
8
Bab 8. Tidak Percaya
9
Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10
Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11
Bab 11. Mendeteksi
12
Bab 12. Paket Bom
13
Bab 13. Penculikan Rendy.
14
Bab 14. Membuka Jebakan.
15
Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16
Bab 16. Benar-benar Rendy
17
Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18
Bab 18. Pencarian Friska
19
Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20
Bab. 20 Perlakuan Kasar
21
Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22
Bab 22. Rencana Jahat.
23
Bab 23. Rencana Gilang
24
Bab 24. Penemuan Jejak
25
Bab 25. Sebuah Flashdisk
26
Bab 26. Kecewa Berat
27
Bab 27. Kabur Dari Rumah
28
Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29
Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30
Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31
Bab 31. Masalah Teh Asing
32
Bab 32. Melacak Lokasi
33
Bab 33. Membuat Rencana
34
Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35
Bab 35. Di kejar
36
Bab 36. Kabar Buruk
37
Bab 37. Orang Asing
38
Bab 38. Alat Peledak
39
Bab 39. Kejutan
40
Bab 40. Keluarga
41
Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42
Bab 42. Kembali Bersekolah
43
Bab 43. Hukuman
44
Bab 44. Terbongkar
45
Bab 45. Kecelakaan
46
Bab 46. Keluar Lewat Atap
47
Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48
Bab 48. Bergerak Sendiri
49
Bab 49. Kantor Polisi
50
Bab 50. Clady Group
51
Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52
Bab 52. Gagal Bertamu
53
Bab 53. Kebakaran
54
Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55
Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56
Bab 56. Kemarahan Gilang
57
Bab 57. Memancing Musuh
58
Bab 58. Tetap Bertahan
59
Bab 59. Ada Masalah
60
Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61
Bab 61. Masalah Rama
62
Bab 62. Aksi Rendy
63
Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64
Bab 64. Makan Malam
65
Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66
Bab 66. Gilang Vs Rama.
67
Pengumuman
68
Bab 67. Bujukan Rama
69
Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70
Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71
Bab 70. Kode
72
Bab 71. Kerja Sama
73
72. Hilangnya Mizuki
74
73. Orang Suruhan Alvin
75
74. Mengunci Kanaya
76
75. Kehancuran Di Depan Mata
77
76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78
77. Khawatir Juga
79
78. Rencana Kedua
80
79. Kesalahan Dirgantara
81
80. Menjadi Mainan
82
81. Kembali Pulang
83
82. Di Introgasi Calon Mertua?
84
83. Semua Salah Kanaya
85
84. Anak Baik
86
85. Keputusan Menikah
87
86. Memulai Kembali
88
87. Pernikahan Yang Sah
89
Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90
Season dua: Kembalinya Alex
91
Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92
S2: Perdebatan Di Mulai
93
S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94
S2: Peringatan Agar Sadar
95
S2: Gadis Yang Berbeda
96
S2: Alasan Karena Ibu
97
S2: Kekhawatiran Gadis
98
S2: Bergeraknya Rendy
99
S2: Rendy Yang Sebenarnya
100
S2: Jangan Berani Melawan
101
S2:
102
S2:

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!