Bab 3. Pertemuan Pertama

Kanaya kembali ke pusat perbelanjaan dengan wajah lesu. Dirinya sebenarnya keberatan untuk kembali, tetapi Rendy memaksa. Ketika mereka berdua sampai di depan kasier, Rendy lalu menyodorkan kartu atm miliknya. "Permisi, aku dengar anda menolak kartu atm kami?" tanya Rendy dengan wajah menggemaskannya.

"Apa kau habis belanja di sini, Dek?" tanya salah satu kasier dengan berjongkok menatap wajah Rendy sambil tersenyum.

"Bukan aku, mama ku." tunjuk Rendy ke arah Kanaya.

Wajah kasier tampak terkejut. Dia langsung menghampiri Kanaya yang berusaha menyembunyikan diri. "Oh, kau orang yang di kejar satpam tadi?" ucap sang kasier. Dengan menahan rasa malu, Kanaya mengangguk membenarkan.

"Maaf kan aku, sebenarnya bukan atm mu yang rusak. Komputer kami yang bermasalah." jelas sang kasier sambil memegang kedua tangan Kanaya. Kanaya terkejut, akhirnya kebenaran terungkap. Dia ingin membersihkan nama baiknya.

"Aku mau memaafkanmu, tetapi kau juga harus membersihkan nama ku dengan orang sombong yang sempat aku temui tadi. Dia menggunakan jas hitam dengan wajah menyeramkan." ucap Kanaya seketika.

"Maksudmu, sang presdir?"

"Iya, katakan padanya jika aku mampu membayar belanjaanku tadi. Tetapi karena kesalahanmu, semuanya jadi kacau. Aku di tuduh ingin belanja tetapi tidak punya uang." ucap Kanaya dengan suara meninggi.

"Apa presdir itu di sini?" Sahut Rendy menyela pembicaraannya.

"Iya, benar. Dia adalah presdir dari Bintang group, pemilik pusat perbelanjaan ini. Aku tidak berani bicara dengannya, kau tahu sendiri jabatanku hanya sekedar kasier di sini." ucap Sang kasier perempuan sambil menundukkan kepalanya.

"Biar aku saja yang memberitahunya." kata Kanaya dengan keras kepala.

"Dimana presdir sombong itu?" tanya Kanaya kembali menoleh ke arah sang kasier.

"I.. Itu, dia ada di depan sana." tunjuk sang kasier. Dengan cepat, Kanaya berjalan menghampirinya. Sementara Rendy, penasaran seperti apa rupa presdir Bintang Group. Rendy pun menyusul Kanaya.

Terlihat Presdir sedang bicara dengan perempuan cantik nan seksi. Dia sepertinya pacar sang presdir. Tanpa malu, Kanaya datang menghampirinya. Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa.

"Hei, presdir sombong. Aku mau bicara denganmu." teriak Kanaya berjalan santai menghampiri sang presdir.

Semua orang menoleh menatap Kanaya. Banyak di antara orang-orang menggeleng kepala mereka, mengira jika Kanaya orang gila berteriak memanggil presdir dengan tidak sopan.

"Kau lagi, pencuri?" sahut sang presdir.

"Apa? Pencuri katamu? Hei, aku datang ke sini ingin meluruskan kejadian tadi. Itu hanya salah paham. Komputer kasier itu yang bermasalah sehingga mengatakan atm ku rusak. Makanya, aku lari karena malu nanti di kira ingin belanja tetapi tidak punya uang." Jelas Kanaya dengan suara cepat.

"Aduh, sayang. Siapa lagi orang gila ini, tidak penting banget." sahut Friska, tunangan Gilang Wijaya.

"Entahlah, dia mengurus hal yang tidak penting." ucap Gilang sambil berjalan meninggalkan Kanaya yang sudah emosi.

Seketika, tatapan Rendy dan Gilang bertemu sekilas. "Tidak salah lagi, dia papa ku." ucap Rendy dengan suara perlahan. Naluri Rendy dan pandangannya yang hampir sama, membuat Rendy sangat yakin. Rendy sangat mengenal dirinya, tentu saja tahu seperti apa papa nya yang mirip dengannya.

"Wajah papa memang tampan, tetapi anehnya kenapa mama tidak bisa mengingat wajah tampannya?" ucap Rendy yang terus memperhatikan Gilang Wijaya berjalan sambil memegang tangan Friska.

"Presdir sombong itu, dia benar-benar kurang ajar. Awas saja jika dia muncul lagi di hadapanku, aku buat hidupnya sengsara." kata Kanaya yang emosi.

"Sudah, Ma. Biarkan saja, jangan sampai mama terlalu membencinya. Rasa benci dan cinta itu hanya beda tipis." kata Rendy mengingatkan.

"Aku mencintainya? Ha ha ha, memang tidak ada pria selain dia di dunia ini? Kau ini Rendy, pikiranmu masih anak kecil saja." jawab Kanaya.

"Apa mama benar yakin, tidak pernah bertemu dengan dia sebelumnya?"

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

"Aku hanya memeriksa sesuatu saja. Bisa saja, mama merasa familiar dengannya seolah pernah berpapasan atau dekat dengannya." jelas Rendy sekali lagi dan wajah Rendy tampak serius menunggu jawaban Kanaya.

"Iya, wajahnya begitu tampan. Dan suara arogannya itu, terdengar tidak asing. Tetapi aku sangat yakin belum pernah bertemu dengannya. Kenapa kau bertanya?"

"Tidak juga, Ma." jawab Rendy cepat.

"Ya sudah, ayo pulang. Aku ambil barang belanjaanku dulu." kata Kanaya yang berlari ke tempat kasier.

"Akhirnya, aku menemukanmu papa. Lihat saja, aku akan buat kamu sadar jika kita berdua punya kemiripan. Dan nanti, kau akan mencari tahu sendiri siapa aku dan mama." ucap Rendy penuh tekad.

Malam harinya, Rendy sibuk video call dengan neneknya di kampung. "Keadaan di sini baik-baik saja, nek. Besok aku sudah masuk sekolah." Kata Rendy sambil tersenyum ke arah kamera.

"Benarkah itu? Kanaya tidak membuat cucu nenek repot kan?" tanya nenek Rendy dari seberang telepon.

"Iya, Nek."

Di lain sisi, Kanaya menyilangkan kedua tangannya sambil menatap Rendy yang sedang video call dengan ibunya. Kanaya menatap tajam, memberi kode agar Rendy tidak mengadu hal aneh.

'Awas saja jika dia mengadu, aku benar-benar akan meninggalkan sendirian di sini.' guman Kanaya dalam hati.

'Tatapan mama ku terasa menusuk sampai ke hati. Apa yang ada di pikirannya?' guman Rendy dengan tersenyum manis.

Setelah selesai video call, Rendy kembali membuka laptop kesayangannya. Kanaya memilih menyetrika pakaian atau seragam Rendy yang dia dapatkan tadi.

"Ingat, Rendy. Kau itu anak mama, harus belajar rajin dan buat mama mu bangga. Kalau sampai kau nakal, aku akan membunuhmu. Kau mengerti?" tanya Kanaya.

"Iya, Ma." jawab Rendy dengan jari-jari kedua tangan sibuk mengetik.

'Akhirnya aku masuk, tinggal melacak lokasi papa.' guman Rendy yang berhasil masuk ke arsip perusahaan Bintang group. Dari situ Rendy menemukan nomor ponsel Gilang dan mulai melacak lokasi Gilang.

"Kafe Wins, bukannya itu dekat dari sini, Ma?" tanya Rendy.

"Iya, lalu kenapa?"

"Kalau begitu, aku pergi keluar dulu. Mama tidak perlu ikut." teriak Rendy yang sudah berlari sambil membawa laptop miliknya.

Kanaya terkejut, dia dengan cepat bangkit berusaha mengejar Rendy. Tetapi tenaga dan energi Rendy cukup kuat untuk berlari cepat.

"Anak itu, kenapa dia tiba-tiba pergi. Kan bahaya kalau di luar malam-malam begini. Bagaimana jika ada orang yang menculik anak geniusku?" ucap Kanaya yang berpikir.

"Tidak boleh, Rendy adalah harta satu-satunya milikku. Dia lebih berharga dari hidupku. Aku akan di bunuh hidup-hidup oleh ibu." Kata Kanaya yang menutup pintu kosannya kemudian berlari menyusul Rendy. Kanaya bahkan sampai lupa membawa ponselnya dan mengunci pintu kosan.

"Dia pergi ke kafe Wins kan?" ucap Kanaya yang berlari menyusul Rendy. Kebetulan, kafe Wins tidak jauh dari lokasi kosan Kanaya.

Terpopuler

Comments

Bilbina Shofie

Bilbina Shofie

ini kebalik emaknya yg jdi anaknya hahaha

2024-08-09

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

kamaua seperti qnak kecil

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anak Luar Biasa
2 Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3 Bab 3. Pertemuan Pertama
4 Bab 4. Merasa Tidak Asing
5 Bab 5.
6 Bab 6. Rencana Rendy
7 Bab 7. Apakah Ketahuan?
8 Bab 8. Tidak Percaya
9 Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10 Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11 Bab 11. Mendeteksi
12 Bab 12. Paket Bom
13 Bab 13. Penculikan Rendy.
14 Bab 14. Membuka Jebakan.
15 Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16 Bab 16. Benar-benar Rendy
17 Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18 Bab 18. Pencarian Friska
19 Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20 Bab. 20 Perlakuan Kasar
21 Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22 Bab 22. Rencana Jahat.
23 Bab 23. Rencana Gilang
24 Bab 24. Penemuan Jejak
25 Bab 25. Sebuah Flashdisk
26 Bab 26. Kecewa Berat
27 Bab 27. Kabur Dari Rumah
28 Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29 Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30 Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31 Bab 31. Masalah Teh Asing
32 Bab 32. Melacak Lokasi
33 Bab 33. Membuat Rencana
34 Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35 Bab 35. Di kejar
36 Bab 36. Kabar Buruk
37 Bab 37. Orang Asing
38 Bab 38. Alat Peledak
39 Bab 39. Kejutan
40 Bab 40. Keluarga
41 Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42 Bab 42. Kembali Bersekolah
43 Bab 43. Hukuman
44 Bab 44. Terbongkar
45 Bab 45. Kecelakaan
46 Bab 46. Keluar Lewat Atap
47 Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48 Bab 48. Bergerak Sendiri
49 Bab 49. Kantor Polisi
50 Bab 50. Clady Group
51 Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52 Bab 52. Gagal Bertamu
53 Bab 53. Kebakaran
54 Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55 Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56 Bab 56. Kemarahan Gilang
57 Bab 57. Memancing Musuh
58 Bab 58. Tetap Bertahan
59 Bab 59. Ada Masalah
60 Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61 Bab 61. Masalah Rama
62 Bab 62. Aksi Rendy
63 Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64 Bab 64. Makan Malam
65 Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66 Bab 66. Gilang Vs Rama.
67 Pengumuman
68 Bab 67. Bujukan Rama
69 Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70 Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71 Bab 70. Kode
72 Bab 71. Kerja Sama
73 72. Hilangnya Mizuki
74 73. Orang Suruhan Alvin
75 74. Mengunci Kanaya
76 75. Kehancuran Di Depan Mata
77 76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78 77. Khawatir Juga
79 78. Rencana Kedua
80 79. Kesalahan Dirgantara
81 80. Menjadi Mainan
82 81. Kembali Pulang
83 82. Di Introgasi Calon Mertua?
84 83. Semua Salah Kanaya
85 84. Anak Baik
86 85. Keputusan Menikah
87 86. Memulai Kembali
88 87. Pernikahan Yang Sah
89 Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90 Season dua: Kembalinya Alex
91 Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92 S2: Perdebatan Di Mulai
93 S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94 S2: Peringatan Agar Sadar
95 S2: Gadis Yang Berbeda
96 S2: Alasan Karena Ibu
97 S2: Kekhawatiran Gadis
98 S2: Bergeraknya Rendy
99 S2: Rendy Yang Sebenarnya
100 S2: Jangan Berani Melawan
101 S2:
102 S2:
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1. Anak Luar Biasa
2
Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3
Bab 3. Pertemuan Pertama
4
Bab 4. Merasa Tidak Asing
5
Bab 5.
6
Bab 6. Rencana Rendy
7
Bab 7. Apakah Ketahuan?
8
Bab 8. Tidak Percaya
9
Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10
Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11
Bab 11. Mendeteksi
12
Bab 12. Paket Bom
13
Bab 13. Penculikan Rendy.
14
Bab 14. Membuka Jebakan.
15
Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16
Bab 16. Benar-benar Rendy
17
Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18
Bab 18. Pencarian Friska
19
Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20
Bab. 20 Perlakuan Kasar
21
Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22
Bab 22. Rencana Jahat.
23
Bab 23. Rencana Gilang
24
Bab 24. Penemuan Jejak
25
Bab 25. Sebuah Flashdisk
26
Bab 26. Kecewa Berat
27
Bab 27. Kabur Dari Rumah
28
Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29
Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30
Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31
Bab 31. Masalah Teh Asing
32
Bab 32. Melacak Lokasi
33
Bab 33. Membuat Rencana
34
Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35
Bab 35. Di kejar
36
Bab 36. Kabar Buruk
37
Bab 37. Orang Asing
38
Bab 38. Alat Peledak
39
Bab 39. Kejutan
40
Bab 40. Keluarga
41
Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42
Bab 42. Kembali Bersekolah
43
Bab 43. Hukuman
44
Bab 44. Terbongkar
45
Bab 45. Kecelakaan
46
Bab 46. Keluar Lewat Atap
47
Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48
Bab 48. Bergerak Sendiri
49
Bab 49. Kantor Polisi
50
Bab 50. Clady Group
51
Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52
Bab 52. Gagal Bertamu
53
Bab 53. Kebakaran
54
Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55
Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56
Bab 56. Kemarahan Gilang
57
Bab 57. Memancing Musuh
58
Bab 58. Tetap Bertahan
59
Bab 59. Ada Masalah
60
Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61
Bab 61. Masalah Rama
62
Bab 62. Aksi Rendy
63
Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64
Bab 64. Makan Malam
65
Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66
Bab 66. Gilang Vs Rama.
67
Pengumuman
68
Bab 67. Bujukan Rama
69
Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70
Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71
Bab 70. Kode
72
Bab 71. Kerja Sama
73
72. Hilangnya Mizuki
74
73. Orang Suruhan Alvin
75
74. Mengunci Kanaya
76
75. Kehancuran Di Depan Mata
77
76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78
77. Khawatir Juga
79
78. Rencana Kedua
80
79. Kesalahan Dirgantara
81
80. Menjadi Mainan
82
81. Kembali Pulang
83
82. Di Introgasi Calon Mertua?
84
83. Semua Salah Kanaya
85
84. Anak Baik
86
85. Keputusan Menikah
87
86. Memulai Kembali
88
87. Pernikahan Yang Sah
89
Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90
Season dua: Kembalinya Alex
91
Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92
S2: Perdebatan Di Mulai
93
S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94
S2: Peringatan Agar Sadar
95
S2: Gadis Yang Berbeda
96
S2: Alasan Karena Ibu
97
S2: Kekhawatiran Gadis
98
S2: Bergeraknya Rendy
99
S2: Rendy Yang Sebenarnya
100
S2: Jangan Berani Melawan
101
S2:
102
S2:

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!