Bab 5.

Di depan gerbang sekolah Rendy, Kanaya terkejut melihat sekolah mahal nan megah. Dia lalu menatap wajah anaknya, belum percaya sama sekali.

"Rendy yakin mau sekolah di sini?" tanya Kanaya memastikan. Kanaya sadar, sekolah ini bukan tempat yang baik untuk anaknya yang hanya sebagai anak miskin.

"Iyaa, Ma. Rendy janji akan belajar dengan giat sampai bisa membuat mama bangga." ucap Rendy terdengar dewasa sekali.

"Baiklah, kalau begitu mama pulang. Kau belajar dengan baik, jangan jadi anak nakal dan suka mencari masalah. Ingat!" kata Kanaya sambil memutar balik motor temannya.

"Mama ada urusan setelah mengantarku?" tanya Rendy sambil memegang pegangan tasnya.

"Mama mau melihat kafe milik kakek yang sudah lama tidak beroperasi. Jika tempatnya masih aman, mama rencana mau membukanya kembali. Kiti butuh uang banyak selama tinggal di kota. Tidak ada yang tahu seperti apa kehidupan di sini." jelas Kanaya memberitahu Rendy.

"Baiklah, sepulang sekolah nanti Rendy menemui mama di tempat kakek." ucap Rendy yang berlari masuk ke sekolah barunya. Kanaya menjadi bingung, dia tidak memberitahu letak kafenya dan Rendy ingin menyusulnya.

"Ya sudah, nanti dia juga akan pulang ke kosan dan mencariku." ucap Kanaya yang bergegas menemui teman lamanya.

Brum.. Brum... Brum...

Motot beat milik teman Kanaya berhasil sampai dengan selamat di depan kosannya. Temannya merasa lega, motornya tidak dibuat rusak oleh Kanaya.

"Motorku baik-baik saja kan?" tanya Riani, teman semasa Kanaya masih bekerja di hotel.

"Tentu saja, tidak. Aku masih tahu diri kalau meminjam."

"Ha, jangan salah paham dulu. Kau pernah membuat motorku penyok dan malah tidak mau ganti rugi. Ngegas lagi kalau bukan kamu yang salah." tunjuk Riani mengingatkan Kanaya kejadian lima tahun lalu.

"Sudah. Tidak perlu bahas masa lalu, semua itu tidak penting. Ayo kita ke tempat kafe ayahku." ucap Kanaya yang membuat Riani dengan cepat menaiki motornya. Kalau tidak, Kanaya bisa-bisa meninggalkan dirinya.

"Pelan-pelan yah, ini motor baru!" perintah Riani sambil menepuk pundak Kanaya.

"Iya dan jangan banyak gerak atau kita bisa memeluk jalan dengan mesra." ucap Kanaya yang menangcap gas menuju kafe milik ayahnya.

Tidak butuh waktu lama, mereka berdua berhasil sampai. Kanaya turun dari motor sambil memperhatikan kafe milik ayahnya yang sudah terlihat tua.

"Apa kafe masih bisa beroperasi?" tanya Kanaya berjalan memeriksa setiap sudut ruangan kafenya.

"Masih bisa selama di perbaiki terlebih dulu. Ganti bagian yang berlubang dan buat kursi baru. Pasti tambah keren." usul Riani yang ikut masuk memperhatikan tiap sudut kafe.

"Baiklah. Aku tinggal bilang kepada Rendy nanti."

"Kenapa harus memberitahu anakmu? Ini kan urusanmu, bukan urusan anak kecil." kata Riani dengan tatapan bingung.

Kanaya berbalik dan tersenyum sinis. "kau tidak tahu saja seperti apa anakku itu. Walau usia dan tubuhnya sangat kecil, tetapi otaknya begitu cerdik. Kau pasti tidak percaya jika aku mengatakan Rendy bekerja dan bisa menghasilkan uang banyak." jelas Kanaya dengan bangga.

"Apa? Bagaimana caranya?" tanya Riani dengan wajah terkejut.

"Kejadian lima tahun lalu membawa berkah juga. Anak yang aku hasilkan tumbuh dengan pintar, bahkan dia bisa membobol sebuah perusahaan. Jangan bilang ke siapa-siapa, mengerti?" bisik Kanaya sambil memperhatikan sekeliling takut ada yang mendengarkan.

"Iya-iya." ucap Riani dengan kepala mengangguk peelahan walau masih syok.

Waktu terus berputar, Rendy keluar dari gerbang sekolah. Dia tidak melihat Kanaya datang menjemputnya. Sementara semua teman sekelasnya dijemput oleh orang tua mereka.

"Mama pasti sibuk. Aku tidak apa jika pulang sendiri. Tinggal memesan taksi dan pulang ke rumah." ucap Rendy dengan santai sambil menarik jam tangan eloktroniknya yang bisa di gunakan untuk berbagai keperluan sama seperti ponsel Kanaya.

Setelah memesan taksi, Rendy lalu melacak lokasi Kanaya dari jam tangannya. Tanda merah muncul seketika membuat Rendy paham dimana Kanaya berada sekarang. "Akhirnya ketemu, aku segera ke sana, Ma." ucap Rendy dengan tersenyum.

Taksi yang dipesan sudah datang, Rendy segera naik seorang diri membuat sopir taksi terkejut. Dia sampai keluar dari mobilnya dan mencari kedua orang tua Rendy.

"Paman, kenapa kita tidak jalan?" tanya Rendy sambil menurunkan kaca jendela mobil.

"Orang tuamu mana? Kenapa mereka tidak ada?" tanya pak sopir yang terus mencari.

"Maaf, pak. Aku tidak punya papa dan mamaku sibuk bekerja. Aku tidak mau membuatnya repot. Tolong ya, antar aku pulang sekarang atau dia akan merasa khawatir nanti." jelas Rendy.

Pak Sopir merasa ragu, dia lalu kembali ke dalam mobil sambil memperhatikan Rendy dari balik kaca depan. "Apa kau punya uang, Nak?" tanya pak sopir seketika. Rendy dengan cepat menarik uang dari saku celananya lalu memperlihatkannya kepada pak sopir.

"Jaraknya berkisar lima kilo meter, cukup dekat. Aku bisa sampai dalam lima belas menit jika keadaan jalan tidak macet. Dan untuk menggunakan motor, tidak butuh waktu lima menit. Untuk itu, aku bisa membayar bapak dengan uang dua puluh ribu. Ini sudah lebih dari cukup kan?" jelas Rendy seketika yang membuat pak sopir membuka mulutnya karena terkejut. Anak seusia Rendy pintar sekali menghitung.

"Iy.. Iya." kata pak Sopir terbata-bata. Dia lalu menyalakan mesin mobilnya lalu bergehas pergi.

Di tengah jalan, taksi yang di tumpangi Rendy terbawa macet. Rendy masih diam di tempat duduknya, tetapi ketika menoleh ke kanan jalan, dia melihat mobil presdir lewat. Dia pun memutuskan untuk mengikutinya.

"Pak, arah tujuan aku ganti. Tolong ya, ikuti mobil dengan plak DD 12344!" perintah Rendy.

"Memangnya, anda kenal dengan orang di dalam mobil itu?" tanya pak sopir yang merasa ragu.

"Iya, aku kenal. Bapak ikut saja dia, nanti aku tambahkan uangnya lima puluh ribu. Lumayan pembeli air minum." ujar Rendy yang membuat sopir taksi bersemangat. Dia lalu mengikuti mobil presdir Gilang.

Mereka di bawa ke sebuah gedung mewah yang berada di tengah kota. Rendy lalu turun setelah membayarnya. Rendy berlari mengikuti Gilang yang masuk ke dalam gedung bersama tunangannya.

"Aku harus mencari tahu tentang papa!" ucap Rendy.

Di gedung itu, tidak sembarang orang bisa masuk. Ketika berada di pintu masuk, semua orang di periksa. Hanya orang yang membawa tiket masuk yang di perbolehkan masuk. Karena Rendy tidak punya apapun, dia menyelinap masuk dengan bantuan sepasang kekasih yang kebetulan berbaris. Pelayan di sana mengira jika Rendy anak dari sepasang kekasih tersebut, terlebih Rendy berdiri di belakang mereka.

Setelah berhasil masuk, Rendy belum bisa bernafas lega. Dia harus mencari keberadaan Gilang yang sudah tidak terlihat. Terlebih, pengawas cctv di gedung ini begitu ketak.

Episodes
1 Bab 1. Anak Luar Biasa
2 Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3 Bab 3. Pertemuan Pertama
4 Bab 4. Merasa Tidak Asing
5 Bab 5.
6 Bab 6. Rencana Rendy
7 Bab 7. Apakah Ketahuan?
8 Bab 8. Tidak Percaya
9 Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10 Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11 Bab 11. Mendeteksi
12 Bab 12. Paket Bom
13 Bab 13. Penculikan Rendy.
14 Bab 14. Membuka Jebakan.
15 Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16 Bab 16. Benar-benar Rendy
17 Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18 Bab 18. Pencarian Friska
19 Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20 Bab. 20 Perlakuan Kasar
21 Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22 Bab 22. Rencana Jahat.
23 Bab 23. Rencana Gilang
24 Bab 24. Penemuan Jejak
25 Bab 25. Sebuah Flashdisk
26 Bab 26. Kecewa Berat
27 Bab 27. Kabur Dari Rumah
28 Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29 Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30 Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31 Bab 31. Masalah Teh Asing
32 Bab 32. Melacak Lokasi
33 Bab 33. Membuat Rencana
34 Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35 Bab 35. Di kejar
36 Bab 36. Kabar Buruk
37 Bab 37. Orang Asing
38 Bab 38. Alat Peledak
39 Bab 39. Kejutan
40 Bab 40. Keluarga
41 Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42 Bab 42. Kembali Bersekolah
43 Bab 43. Hukuman
44 Bab 44. Terbongkar
45 Bab 45. Kecelakaan
46 Bab 46. Keluar Lewat Atap
47 Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48 Bab 48. Bergerak Sendiri
49 Bab 49. Kantor Polisi
50 Bab 50. Clady Group
51 Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52 Bab 52. Gagal Bertamu
53 Bab 53. Kebakaran
54 Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55 Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56 Bab 56. Kemarahan Gilang
57 Bab 57. Memancing Musuh
58 Bab 58. Tetap Bertahan
59 Bab 59. Ada Masalah
60 Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61 Bab 61. Masalah Rama
62 Bab 62. Aksi Rendy
63 Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64 Bab 64. Makan Malam
65 Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66 Bab 66. Gilang Vs Rama.
67 Pengumuman
68 Bab 67. Bujukan Rama
69 Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70 Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71 Bab 70. Kode
72 Bab 71. Kerja Sama
73 72. Hilangnya Mizuki
74 73. Orang Suruhan Alvin
75 74. Mengunci Kanaya
76 75. Kehancuran Di Depan Mata
77 76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78 77. Khawatir Juga
79 78. Rencana Kedua
80 79. Kesalahan Dirgantara
81 80. Menjadi Mainan
82 81. Kembali Pulang
83 82. Di Introgasi Calon Mertua?
84 83. Semua Salah Kanaya
85 84. Anak Baik
86 85. Keputusan Menikah
87 86. Memulai Kembali
88 87. Pernikahan Yang Sah
89 Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90 Season dua: Kembalinya Alex
91 Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92 S2: Perdebatan Di Mulai
93 S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94 S2: Peringatan Agar Sadar
95 S2: Gadis Yang Berbeda
96 S2: Alasan Karena Ibu
97 S2: Kekhawatiran Gadis
98 S2: Bergeraknya Rendy
99 S2: Rendy Yang Sebenarnya
100 S2: Jangan Berani Melawan
101 S2:
102 S2:
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1. Anak Luar Biasa
2
Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3
Bab 3. Pertemuan Pertama
4
Bab 4. Merasa Tidak Asing
5
Bab 5.
6
Bab 6. Rencana Rendy
7
Bab 7. Apakah Ketahuan?
8
Bab 8. Tidak Percaya
9
Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10
Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11
Bab 11. Mendeteksi
12
Bab 12. Paket Bom
13
Bab 13. Penculikan Rendy.
14
Bab 14. Membuka Jebakan.
15
Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16
Bab 16. Benar-benar Rendy
17
Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18
Bab 18. Pencarian Friska
19
Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20
Bab. 20 Perlakuan Kasar
21
Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22
Bab 22. Rencana Jahat.
23
Bab 23. Rencana Gilang
24
Bab 24. Penemuan Jejak
25
Bab 25. Sebuah Flashdisk
26
Bab 26. Kecewa Berat
27
Bab 27. Kabur Dari Rumah
28
Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29
Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30
Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31
Bab 31. Masalah Teh Asing
32
Bab 32. Melacak Lokasi
33
Bab 33. Membuat Rencana
34
Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35
Bab 35. Di kejar
36
Bab 36. Kabar Buruk
37
Bab 37. Orang Asing
38
Bab 38. Alat Peledak
39
Bab 39. Kejutan
40
Bab 40. Keluarga
41
Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42
Bab 42. Kembali Bersekolah
43
Bab 43. Hukuman
44
Bab 44. Terbongkar
45
Bab 45. Kecelakaan
46
Bab 46. Keluar Lewat Atap
47
Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48
Bab 48. Bergerak Sendiri
49
Bab 49. Kantor Polisi
50
Bab 50. Clady Group
51
Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52
Bab 52. Gagal Bertamu
53
Bab 53. Kebakaran
54
Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55
Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56
Bab 56. Kemarahan Gilang
57
Bab 57. Memancing Musuh
58
Bab 58. Tetap Bertahan
59
Bab 59. Ada Masalah
60
Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61
Bab 61. Masalah Rama
62
Bab 62. Aksi Rendy
63
Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64
Bab 64. Makan Malam
65
Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66
Bab 66. Gilang Vs Rama.
67
Pengumuman
68
Bab 67. Bujukan Rama
69
Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70
Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71
Bab 70. Kode
72
Bab 71. Kerja Sama
73
72. Hilangnya Mizuki
74
73. Orang Suruhan Alvin
75
74. Mengunci Kanaya
76
75. Kehancuran Di Depan Mata
77
76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78
77. Khawatir Juga
79
78. Rencana Kedua
80
79. Kesalahan Dirgantara
81
80. Menjadi Mainan
82
81. Kembali Pulang
83
82. Di Introgasi Calon Mertua?
84
83. Semua Salah Kanaya
85
84. Anak Baik
86
85. Keputusan Menikah
87
86. Memulai Kembali
88
87. Pernikahan Yang Sah
89
Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90
Season dua: Kembalinya Alex
91
Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92
S2: Perdebatan Di Mulai
93
S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94
S2: Peringatan Agar Sadar
95
S2: Gadis Yang Berbeda
96
S2: Alasan Karena Ibu
97
S2: Kekhawatiran Gadis
98
S2: Bergeraknya Rendy
99
S2: Rendy Yang Sebenarnya
100
S2: Jangan Berani Melawan
101
S2:
102
S2:

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!