Bab 4. Merasa Tidak Asing

Kanaya berlari, berniat mencari anaknya yang mendadak pergi tanpa memberitahu dirinya. Yang dia tahu, Rendy pasti menuju kafe Wins karena Rendy bertanya letaknya sebelum pergi.

"Kemana anak itu?" ucap Kanaya yang panik dengan terus memutar bola matanya mencari keberadaan Rendy di dalam kafe. Karena tidak terlalu fokus, Kanaya tanpa sengaja menabrak tunangan presdir sombong yang berdiri dengan tiba-tiba.

Brak..

Kanaya mundur beberapa langkah sambil memegang kepalanya yang terbentur. Dia lalu mendongak dan terkejut melihat siapa orang yang menabraknya. "Kau lagi?" tunjuk Kanaya dengan memutar bola matanya, malas melihat orang di depannya.

"Hei, apa kau sejauh ini mengikuti diriku dan tunanganku?" ucap Friska yang memasang wajah kesal.

"Aku datang ke sini, tidak ada urusan dengan kalian. Sebaiknya menyingkir, aku mau lewat." ucap Kanaya yang berniat pergi dari sana, tetapi tangan Friska menghalangi dirinya.

"Jangan harap datang ke sini mencari masalah denganku, kemudian berniat untuk pergi. Kau tidak akan bisa keluar dari sini." Titah Friska dengan sorot mata tajam. Gilang, asistennya dan sekertarisnya hanya diam memperhatikan.

"Apa kau terobsesi dengan tunanganku?" tanya Friska tiba-tiba, membuat Kanaya membulatkan matanya lalu tertawa terbahak-bahak.

"Aku? Menyukai presdir sombong ini? Tidak salah? Dia bukan tipe ku." ucap Kanaya sambil menunjuk Gilang yang tidak jauh darinya.

"Serius?" tiba-tiba seorang laki-laki muncul dengan tertawa juga mendengar pernyataan Kanaya.

"Apa wajahku tampak bercanda?" jawab Kanaya dengan menoleh menatap laki-laki tersebut.

"Ha ha ha, ini nih perempuan langkah. Dari sekian banyaknya gadis, baru kali ini ada orang yang menolak Gilang terang-terangan. Aku pikir, tidak akan ada yang menolak sang presdir tampan kita." ucap Alvin masih tertawa mengejek.

"Alvin, diam!" ucap Mizuki, sekertaris Gilang.

"Kau akan kehilangan pekerjaan, Vin." tambah Reyhan, asisten Gilang.

"Kau sepertinya sudah lelah bekerja Alvin. Apa mau aku beri cuti seumur hidup?" ucap Gilang dengan tatapan dingin tetapi bisa membuat Alvin menutup mulutnya seketika.

"Aku hanya bercanda, Lan. Jangan di masukkan ke hati, nanti aku adu ke nenek loh." bujuk Gilang.

Kanaya lelah mendengar pembicaraan yang tidak berguna. Yang penting saat ini, menemukan Rendy dan membawanya kembali lalu tidur dengan nyenyak. "Permisi, yah. Aku harus pergi, banyak urusan soalnya." ucap Kanaya yang bergegas meninggalkan tempat tidak dia sukai.

Friska benar-benar emosi, dia ingin menahan Kanaya tetapi tangan Gilang dengan cepat menariknya. "Sudah, biarkan saja. Dia hanya orang tidak penting yang tidak berguna." ucap Gilang kembali duduk di tempatnya.

"Kau diam saja membiarkannya, apa kau tidak dengar dia merendahkan dirimu. Dia hanya pura-pura tidak menyukaimu padahal jelas sekali dia datang ke sini karena mengikuti kita. Dia malu mengakuinya karena tertangkap basah." Jelas Friska memasang wajah cemberut.

"Tetapi, dia terlihat mencari seseorang. Bisa saja kan, temannya secara kebetulan berada di kafe ini." usul Reyhan.

"Jangan mudah percaya, Rey. Kau sepertinya mudah sekali di bodohi. Pantas, masih jomblo sampai sekarang." sahut Friska dengan tersenyum mengejek.

Suasana kembali hening, tidak ingin menambah pembicaraan Friska yang nantinya akan semakin memanas. Sejujurnya, keluarga Gilang tidak setuju jika Gilang bertunangan dengan Friska. Mulutnya yang ceplas ceplos, mudah sekali untuk mengejek orang lain. Dia juga sering bicara terus terang kepada Reyhan, Alvin, dan Miziku padahal mereka bertiga adalah keluarga Gilang.

Di luar kafe, wajah Kanaya pucat tidak kunjung menemukan Rendy. "Rendy, kau ke mana sih? Kenapa membuat mama tersayangmu capek dan lelah terus berputar?" ucap Kanaya dengan suara perlahannya melihat semua orang keluar masuk ke kafe Wins.

"Mama.." teriak seorang anak yang bersuara seperti Rendy. Kanaya menoleh dengan cepat, tersenyum dan langsung berlari menghampiri Rendy yang berada di pinggir jalan dengan laptop di tangannya.

"Rendy.. Kau tidak terluka kan?" tanya Kanaya sambil memeriksa tubuh anaknya.

"Tidak, Ma. Maaf yah, Rendy lama."

Ekspresi khawatir Kanaya berubah menyeramkan setelah tahu anaknya baik-baik saja. 'Ya ampun, aku akan di marahi lagi.' guman Rendy yang sudah paham dengan perubahan wajah Kanaya.

"Hei, anak nakal. Kau tahu pergi keluar malam sendirian, sangat bahaya. Kalau kau di culik, di ambil ginjalmu, hatimu..." Kanaya tidak berhenti mengomel di tepi jalan, tanpa sadar jika Gilang mengamati mereka berdua dari dalam mobilnya.

"Kenapa aku merasa tidak asing dengannya?" tanya Gilang seketika. Suara klakson dari belakang mobil Gilang, membuatnya segera pergi dari sana. Begitu pun dengan Rendy, dia langsung pulang bersama mama nya.

Keesokan Harinya..

Kanaya bangun lebih pagi, menyiapkan bekal untuk Rendy, tidak lupa pula menyiapkan semua barang-barang yang akan di pakai Rendy. Rendy keluar dari kamar mandi, langsung memakai pakaian yang Kanaya siapakan di atas meja. "Rendy, jangan lupa belajar dengan rajin. Kau tahu kan, itu sekolah termahal di kota ini. Sia-sia kalau kau hanya datang untuk bermain di sekolah itu." ucap Kanaya sambil menyiapkan roti untuk anaknya makan.

"Mama terdengar khawatir,"

"Tentu saja, siapa yang tidak terkejut mendengar anaknya di terima di sekolah mahal itu. Aku sendiri tidak menyangka." ucap Kanaya tersenyum penuh bangga.

"Iya, mama tidak menyangka karena aku cukup pintar bahkan lebih pintar dari mama. Mungkin karena aku mengikuti papa." Jelas Rendy dengan memakan roti yang sudah di balut dengan selesai nanas.

"Apa untungnya jika dirimu mirip dengan papa mu, kita bahkan tidak tahu seperti apa wajahnya."

"Tentu saja ada, Ma. Aku mirip papa, maka kita bisa mencari papa. Kalau dia nanti tidak percaya, aku siap melakukan tes DNA." Kata Rendy dengan sangat yakin.

Kanaya menepuk meja membuat Rendy kaget. Dia dengan cepat menelan rotinya. "Berhenti berkata seperti itu, kita berdua sudah hidup bahagia sekarang. Tanpa papa mu, aku bisa merawat dirimu." Ucap Kanaya dengan sedikit raut wajah sedih. Rendy menyadarinya, dia sering mendengar mama nya menjadi objek gosip para tetangga karena hamil di luar nikah. Padahal, Kanaya sebenarnya tidak bersalah. Tetapi keadaan waktu itu yang tidak bisa dia hindari.

'Mama pasti sangat sakit hati karena dianggap anak pembawa aib. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana usaha mama membesarkan diriku. Pasti sangat sulit. Tenang ya, Ma. Aku janji akan membawa papa kembali agar kau tidak menderita sendirian.' guman Rendy menatap lekat wajah Kanaya yang sedang menunduk.

"Ya ampun, Rendy. Kau sudah terlambat, cepat kita pergi." ucap Kanaya yang terburu-buru mengambil tas anaknya lalu membawa Rendy keluar.

"Aku harus mengantarmu, tunggu dulu." Ucap Kanaya sambil menghubungi seseorang. Tidak lama, seorang gadis yang seusia Kanaya datang dengan membawa motor. Kanaya dengan cepat menyuruh temamnya turun lalu mengambil alih.

"Rendy cepat naik, mama antar ke sekolah." Teriak Kanaya sambil menyalakan mesin motornya. Rendy hanya menurut, sementara teman Kanaya hanya bisa menghela nafas kasar.

"Kanaya belum berubah juga," Ucapnya.

Episodes
1 Bab 1. Anak Luar Biasa
2 Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3 Bab 3. Pertemuan Pertama
4 Bab 4. Merasa Tidak Asing
5 Bab 5.
6 Bab 6. Rencana Rendy
7 Bab 7. Apakah Ketahuan?
8 Bab 8. Tidak Percaya
9 Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10 Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11 Bab 11. Mendeteksi
12 Bab 12. Paket Bom
13 Bab 13. Penculikan Rendy.
14 Bab 14. Membuka Jebakan.
15 Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16 Bab 16. Benar-benar Rendy
17 Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18 Bab 18. Pencarian Friska
19 Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20 Bab. 20 Perlakuan Kasar
21 Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22 Bab 22. Rencana Jahat.
23 Bab 23. Rencana Gilang
24 Bab 24. Penemuan Jejak
25 Bab 25. Sebuah Flashdisk
26 Bab 26. Kecewa Berat
27 Bab 27. Kabur Dari Rumah
28 Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29 Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30 Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31 Bab 31. Masalah Teh Asing
32 Bab 32. Melacak Lokasi
33 Bab 33. Membuat Rencana
34 Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35 Bab 35. Di kejar
36 Bab 36. Kabar Buruk
37 Bab 37. Orang Asing
38 Bab 38. Alat Peledak
39 Bab 39. Kejutan
40 Bab 40. Keluarga
41 Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42 Bab 42. Kembali Bersekolah
43 Bab 43. Hukuman
44 Bab 44. Terbongkar
45 Bab 45. Kecelakaan
46 Bab 46. Keluar Lewat Atap
47 Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48 Bab 48. Bergerak Sendiri
49 Bab 49. Kantor Polisi
50 Bab 50. Clady Group
51 Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52 Bab 52. Gagal Bertamu
53 Bab 53. Kebakaran
54 Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55 Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56 Bab 56. Kemarahan Gilang
57 Bab 57. Memancing Musuh
58 Bab 58. Tetap Bertahan
59 Bab 59. Ada Masalah
60 Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61 Bab 61. Masalah Rama
62 Bab 62. Aksi Rendy
63 Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64 Bab 64. Makan Malam
65 Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66 Bab 66. Gilang Vs Rama.
67 Pengumuman
68 Bab 67. Bujukan Rama
69 Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70 Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71 Bab 70. Kode
72 Bab 71. Kerja Sama
73 72. Hilangnya Mizuki
74 73. Orang Suruhan Alvin
75 74. Mengunci Kanaya
76 75. Kehancuran Di Depan Mata
77 76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78 77. Khawatir Juga
79 78. Rencana Kedua
80 79. Kesalahan Dirgantara
81 80. Menjadi Mainan
82 81. Kembali Pulang
83 82. Di Introgasi Calon Mertua?
84 83. Semua Salah Kanaya
85 84. Anak Baik
86 85. Keputusan Menikah
87 86. Memulai Kembali
88 87. Pernikahan Yang Sah
89 Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90 Season dua: Kembalinya Alex
91 Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92 S2: Perdebatan Di Mulai
93 S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94 S2: Peringatan Agar Sadar
95 S2: Gadis Yang Berbeda
96 S2: Alasan Karena Ibu
97 S2: Kekhawatiran Gadis
98 S2: Bergeraknya Rendy
99 S2: Rendy Yang Sebenarnya
100 S2: Jangan Berani Melawan
101 S2:
102 S2:
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1. Anak Luar Biasa
2
Bab 2. Ke Kota Mencari Papa
3
Bab 3. Pertemuan Pertama
4
Bab 4. Merasa Tidak Asing
5
Bab 5.
6
Bab 6. Rencana Rendy
7
Bab 7. Apakah Ketahuan?
8
Bab 8. Tidak Percaya
9
Bab 9. Pembatalan Pernikahan.
10
Bab 10. Ingin membuatnya sadar
11
Bab 11. Mendeteksi
12
Bab 12. Paket Bom
13
Bab 13. Penculikan Rendy.
14
Bab 14. Membuka Jebakan.
15
Bab 15. Menyelamatkan Rendy
16
Bab 16. Benar-benar Rendy
17
Bab 17. Penjelasan Kanaya Terhadap Anaknya.
18
Bab 18. Pencarian Friska
19
Bab 19. Menangkap Sang Penculik
20
Bab. 20 Perlakuan Kasar
21
Bab 21. Pemilik Alat Pelacak
22
Bab 22. Rencana Jahat.
23
Bab 23. Rencana Gilang
24
Bab 24. Penemuan Jejak
25
Bab 25. Sebuah Flashdisk
26
Bab 26. Kecewa Berat
27
Bab 27. Kabur Dari Rumah
28
Bab 28. Terungkap Tetapi Menolaknya.
29
Bab 29. Ingin Menemui Gilang Sebelum Pergi
30
Bab 30. Alasan DiBalik Alasan
31
Bab 31. Masalah Teh Asing
32
Bab 32. Melacak Lokasi
33
Bab 33. Membuat Rencana
34
Bab 34. Mencoba Datang Melamar
35
Bab 35. Di kejar
36
Bab 36. Kabar Buruk
37
Bab 37. Orang Asing
38
Bab 38. Alat Peledak
39
Bab 39. Kejutan
40
Bab 40. Keluarga
41
Bab 41. Pelaku Yang Berbeda
42
Bab 42. Kembali Bersekolah
43
Bab 43. Hukuman
44
Bab 44. Terbongkar
45
Bab 45. Kecelakaan
46
Bab 46. Keluar Lewat Atap
47
Bab 47. Masalah Anak Perusahaan
48
Bab 48. Bergerak Sendiri
49
Bab 49. Kantor Polisi
50
Bab 50. Clady Group
51
Bab 51. Masuk Ke Sebuah Perusahaan
52
Bab 52. Gagal Bertamu
53
Bab 53. Kebakaran
54
Bab 54. Kebusukan Ramadhan
55
Bab 55. Pulang Dari Luar Kota
56
Bab 56. Kemarahan Gilang
57
Bab 57. Memancing Musuh
58
Bab 58. Tetap Bertahan
59
Bab 59. Ada Masalah
60
Bab 60. Menunggu Papa Pulang
61
Bab 61. Masalah Rama
62
Bab 62. Aksi Rendy
63
Bab 63. Akalan Rendy Agar Tidak Di Marahi
64
Bab 64. Makan Malam
65
Bab 65. Terkuaknya Fakta Rama
66
Bab 66. Gilang Vs Rama.
67
Pengumuman
68
Bab 67. Bujukan Rama
69
Bab 68. Hukuman Dari Rendy
70
Bab 67. Kanaya Tidak Takut
71
Bab 70. Kode
72
Bab 71. Kerja Sama
73
72. Hilangnya Mizuki
74
73. Orang Suruhan Alvin
75
74. Mengunci Kanaya
76
75. Kehancuran Di Depan Mata
77
76. Menginvetasikan Seluruh Uang
78
77. Khawatir Juga
79
78. Rencana Kedua
80
79. Kesalahan Dirgantara
81
80. Menjadi Mainan
82
81. Kembali Pulang
83
82. Di Introgasi Calon Mertua?
84
83. Semua Salah Kanaya
85
84. Anak Baik
86
85. Keputusan Menikah
87
86. Memulai Kembali
88
87. Pernikahan Yang Sah
89
Season Dua: Bertemu Gadis Aneh
90
Season dua: Kembalinya Alex
91
Season Dua: Bertemu Kembali Gadis Aneh
92
S2: Perdebatan Di Mulai
93
S2: Mengotak Atik Pertahanan Musuh
94
S2: Peringatan Agar Sadar
95
S2: Gadis Yang Berbeda
96
S2: Alasan Karena Ibu
97
S2: Kekhawatiran Gadis
98
S2: Bergeraknya Rendy
99
S2: Rendy Yang Sebenarnya
100
S2: Jangan Berani Melawan
101
S2:
102
S2:

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!