Assalamu'Alaikum Pak Polisi
"Mohon minta perhatian, musik nya di matikan dulu. " Ucap lantang Bagas, saat bersama anggota Polisi lain nya yang sedang operasi di setiap club malam.
Musik pun berhenti, seketika para pengunjung diam, dan memisahkan antara pengunjung club malam Pria dan wanita di sisi yang berbeda.
"Kami dari Polsek Talaga, akan melakukan razia , dan saya minta pemilik nya untuk kemari. "
Datang seorang wanita dengan pakai yang super mini, belahan dada yang terlihat, bulatan yang sempurna, bahkan rok mini yang sangat mini sekali, dan kalau menungging akan terlihat dalam nya.
Bagas, langsung mengalihkan pandangan nya, dan wanita tersebut mengambil secarik kertas di atas nya.
"Silahkan periksa, tapi saya jamin tempat ini, tidak ada barang terlarang. " Ucap nya.
"Mana bos kamu? "
"Kenalkan, saya Meidina, anak kesayangan dan kepercayaan Mami Rosa. " Ucap Meidina mengulurkan tangan nya pada Bagas.
"Kalian periksa, mereka. Dan langsung tes urine. "
"Bapak, bisa ikut saya, seperti biasa kita damai. "
"Kamu pikir, saya bisa kamu sogok. Kalau sampai tahu ada barang haram, club ini akan di tutup. "
"Ancaman yang menakutkan. " Ucap Meidina sambil menggigit bibir bawah nya.
"Tampan." Ucap Meidina dengan mengedipkan salah satu mata nya.
Bagas yang merasa sangat di perhatikan oleh Meidina, langsung beralih tempat, dan meminta satu Polwan untuk memeriksa Meidina.
"Mba, maaf saya akan cek mba. " Ucap Polwan bernama Anita.
"Silahkan bu. " Ucap Meidina tersenyum.
"Ada dua orang positif Komandan. " Ucap Bayu.
"Pisah kan. " Ucap Bagas langsung kembali ke Meidina yang telah selesai di periksa.
"Ada dua pengunjung positif, kami dengan terpaksa akan menggeledah tempat ini. "
"Silakan yang jelas kami tidak memasok barang tersebut, hanya ada minuman beralkohol. "
"Kalian geledah, jangan biarkan pengunjung club pergi dari sini. " Perintah Bagas.
Meidina duduk bersama dengan para wanita penghibur lain nya, Meidina dengan santai duduk sambil menghembuskan asap rokok nya, dan sesekali menegak minuman langsung dari botol nya.
"Komandan, saya fokus pada satu wanita, yang sedang merokok. " Bisik Bayu.
"Dia anak kepercayaan , Mami Rosa. " Ucap Bagas.
"Oh pantas, tapi terlihat tidak sopan. "
"Kamu jangan pandang dia terus, apalagi disini banyak wanita yang berpakaian kurang bahan, termasuk sama dengan siapa tadi tuh namanya lupa. "
****
"Komandan, ternyata tidak ada yang mencurigakan, pelaku adalah pengunjung. " Ucap Satrio, anak buah Bagas.
Meidina tersenyum dan menatap ke arah Bagas dengan senyum manis nya, Bagas terus membuang wajahnya .
"Aman kan? " Ucap Meidina.
"Kami akan bawa kedua pengunjung itu, tapi ingat, Club ini dalam pengawasan kami, bila di ketahui menjual barang haram, club ini akan di tutup. "
"Silakan Pak Polisi. "
*****
"Jadi ada pengunjung yang positif. " Ucap Mami Rosa.
"Untung saja, club kita tidak memasok barang seperti itu,kalau sampai anak buah Mami terlibat pengedaran obat terlarang, bisa di tutup usaha Mami. " Ucap Meidina sambil menghembuskan asap rokok nya.
"Iya, usaha yang sudah Mami rintis. "
"Oh iya, ada yang ingin di temani sama kamu nanti, tamu VIP di tempat kita. " Ucap Mami Rosa kembali.
"Ok, atur sama Mami saja. " Ucap Meidina.
******
"Seperti nya, anggota kita harus menyamar, mereka pasti ada di club itu. Tidak mungkin transaksi di luar Club. " Ucap Bagas.
"Apa sebenarnya, mereka juga tahu? " Ucap Ikbal.
"Pasti, pasti ada yang di tutupi. Casablanca Club adalah, club besar, pasti pemilik nya juga kerja sama dengan komplotan pengedar. Kita awasi. "
"Siap komandan, kalau begitu saya siapkan anggota untuk penyamaran. "
*****
"Mei, di cari sama Om Frans tuh. " Ucap Sisil.
"Ngapain sih, bandot tua itu? " Ucap Meidina malas.
"Walau Bandot tua, yang penting kan duit nya."
"Duit sih duit, tapi malas durasi nya pendek. "
Hahahhahaha
"Mungkin karena kecil, gendut, perut buncit. "
"Kalau bukan karena duit, ogah. "
Meidina berjalan ke arah ruang tamu, terlihat pria paruh baya itu sedang duduk dengan stelan jas mewah nya.
"Hi.. Om. " Sapa Meidina.
"Hi.. juga sayang. " Balas Pak Frans sambil mengusap paha mulus Meidina.
"Temani Om ketemu klain."
"Ok, saya siap - siap dulu. "
"Pakai pakaian yang seksi ya. "
"Tanpa dalaman. " Ucap Meidina sambil mengedipkan salah satu mata nya.
*****
Meidina menemani pelanggan setia nya, bertemu dengan rekan bisnis nya, kedua pasang mata menatap lapar dirinya, Meidina merasakan risih, bila di tatap seperti itu. Demi pekerjaan, Meidina berusaha untuk profesional.
"Ok deal, kita resmi kerja sama. " Ucap Pak Frans.
"Kita mulai sekarang, adalah dua perusahaan yang menjadi satu. " Ucap Pak Tedi.
"By the way, Pak Frans, siapa dia? " Tanya Pak Tedi, yang sedari tadi memperhatikan Meidina.
"Kenalkan pada kami dong. " Ucap Pak Bram.
"Oh... dia adalah peliharaan kesayangan saya, benar kan sayang. " Ucap Pak Frans sambil mencolek dagu nya.
Meidina tersenyum, walau hati nya sakit, setiap orang memandang nya adalah sebagai peliharaan yang harus menurut pada tuan nya.
"Boleh dong, temani kita, berapa tarif kamu perjam? " Ucap Pak Bram.
"Mami Rosa, yang menentukan harga, bukan saya. Kalau hanya ingin sekedar minum di temani saya, bisa datang di Club Casablanca." Ucap Meidina.
"Saya bayar lebih, benar kan Pak Tedi. "
"Benar, jangan lewat Mami kamu, langsung saja. Kan enak duit nya masuk ke kamu 100 persen, kalau sama Mami, kamu dapat berapa persen sih. " Ucap Pak Tedi.
"Maaf saya tidak bisa, kalau mau datang saja ke Club Casablanca, saya sebagai pelayan disana. "
"Maaf Pak Tedi, Pak Roy. Soalnya dia spesial, kita tidak bisa bawa dia sembarangan." Ucap Pak Frans.
"Oh begitu ya. " Ucap Pak Tedi kecewa.
*****
"Ini komisi buat kamu. "
"Thanks ya Om, makasih juga untuk makan siang nya. "
"Mei, kapan - kapan, kamu mau kan temani om ke luar negeri, untuk perjalanan bisnis selama beberapa bulan. "
"Om Frans sayang, kalau untuk di booking lama, seperti nya Mei nggak bisa, Om bisa sama yang lain nya. " Ucap Mei sambil membenarkan dasi Pak Frans.
"Om suka nya sama kamu, Om tidak suka yang lain. "
"Maaf ya Om. "
"Om, kembali menelan ludah, kekecewaan."
Meidina tersenyum, dan mencium pipi Pak Frans, tangan nya bermain di sekitar perut buncit Pak Frans.
"Om kan punya istri, kenapa nggak mengajak istri Om? "
"Om malas ajak dia, penampilan dia sudah tidak seksi lagi seperti kamu. "
"Saya ini hanya peliharaan Om, bukan apa - apa nya Om Frans, peliharaan yang bila sudah bosan, bisa di tendang. "
"Ok Mei, kamu boleh turun. "
"Thanks ya Om, sampai bertemu lagi. "
Muuuach
Meidina mencium pipi Om Frans, dan dengan nakal memegang milik nya, hingga Om Frans merasakan sensasi yang tiba - tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
rintaanastasia41
megang gituan apa kyk dipikir megang pisang? hiiii...
2023-10-13
1
yeyen melia😍😍
mampir
2023-02-12
1
Maelfie Alzena
akhir nya bisa ke buka juga bund.. pke hp yg satu lagi..
2023-02-12
2