Meidina membawa beberapa botol minuman, saat sedang menaruh botol minuman di atas meja, salah satu tangan seorang pemuda menampar pantatnya, Meidina hanya tersenyum, dan lalu menundukkan badan nya, dengan memperlihatkan tonjolan kedua bukit nya.
"Kalau mau lebih, harus ada duit nya. Kamu tampar pantat saya, itu tidak gratis. " Bisik Meidina.
"Berapa? 300 ribu. Murah segitu mah, nih..!! " Udah Pria itu melemparkan tiga lembar uang kertas warna merah.
"Apa kamu, memperlakukan seorang wanita seperti ini? apa kamu melihat wanita seperti ini, adalah sampah? "
"Mending kamu pergi deh, jangan merusak mood kita semua. "
"Ok, tapi ingat, setelah ini kamu dan kalian jangan datang lagi ke club ini. "
"Eh, kamu siapa? berani sekali melarang kami. Kamu hanya seorang wanita penghibur, setelah di pakai, akan di buang seperti sampah. " Bentak pria itu.
"Bro, sudah jangan kamu ajak gelud, dia cewek. Kalau mau ajak gelud, kita bawa saja dia, kita siksa bagaimana dia akan menikmati nya. " Ucap salah satu teman nya.
"Betul juga kata kamu, lihat tubuh nya, sudah berapa banyak pria yang menikmati tubuh kamu, bahkan mencicipi legit nya lubang kenikmatan milik kamu. "
Plaaaakkk
Meidina menampar pria tersebut, dan pria tersebut membalasnya dengan mendorong tubuh Meidina hingga membentur meja.
Musik berhenti, saat terdengar suara keributan, bahkan Meidina terus melawan tidak mau kalah.
Praaaannngg
Pria tersebut memecahkan botol, bahkan potongan botol tersebut, di arah kan pada Meidina.
"Kamu takut? "
"Kamu pikir saya takut. "
Perkelahian pun terjadi, hingga keamanan tak bisa memisahkan mereka, karena pihak keamanan Club di tahan oleh teman - teman pria tersebut.
Sreeeetttt
Meidina berhasil melukai perut pria tersebut, hingga tersungkur. Meidina melihat banyak darah yang keluar dari perut pria tersebut. Meidina melakukan karena membela diri, saat pria tersebut ingin menusuk nya.
"Dasar kurang ajar kamu, saya akan laporkan kamu ke polisi atas tindakan kekerasan. " Ucap teman nya
Pengunjung club pun, di bubarkan, Meidina masih shock telah melukai tubuh pria tersebut.
"Mei, kamu nggak apa - apa? " Tanya Selly.
"Mei, kenapa bisa begini? " Tanya Wulan.
"Saya melakukan itu, karena dia kurang ajar, dia sudah tidak sopan sama saya. " Jawab Meidina.
Mami Rosa pun datang, saat mendapatkan laporan atas keributan di club milik nya, dan langsung mendekati Meidina.
"Kenapa kamu bisa melukai pengunjung, kamu tahu dia siapa? "
"Siapa Mami.? "
"Dia itu pelanggan setia kita. "
"Saya tidak pernah lihat. "
"Dia sering menyewa anak buah Mami, Eren, Eva sama Lia. "
"Mami, walau dia pelanggan, kalau dia tidak sopan pantas si Mei melakukan nya. " Ucap Eva.
"Benar Mami. " Timpal Lia.
"Bukan masalah itu nya, Ayah nya itu ladang duit buat Mami, dan makan kalian semua. Anak nya pejabat, kalau sampai Ayah nya marah, kamu Mei, bakalan di penjara, bahkan Mami yang akan kena imbas nya. "
"Jadi Mami bela dia, Mam, dia tidak sopan sama saya, dia itu menganggap saya itu sampah, habis pakai langsung buang. "
"Bukan nya, kita di mata mereka seperti itu, seharusnya kamu tebal telinga, jangan kamu lawan."
Polisi pun datang, dan langsung membawa surat penangkapan untuk Meidina, Mami Rosa membaca surat penangkapan, setelah 3 jam kejadian langsung polisi datang.
"Maaf mba Meidina bisa ikut kami ke kantor polisi malam ini, karena berdasarkan laporan, anda telah melukai pengunjung club. "
"Iya, saya melukai nya. Bawa saya. " Ucap Meidina.
"Mei." Ucap Mami Rosa.
"Mei, akan pertanggung jawabkan perbuatan Mei. "
Meidina pun langsung dibawa oleh Polisi, dan Mami Rosa pun langsung ikut bersama Meidina.
*****
"Anak buah kamu, sudah melukai anak saya. Kamu tahu kan,akibat nya kalau berbuat kesalahan pada saya. " Ucap Pak Mario.
"Pak, tolong maafkan Meidina. Dia begitu karena membela diri. "
"Anak saya tidak mungkin akan marah, kalau anak buah kamu tidak berbuat baik pada dia."
"Maaf kan saya Pak Mario, tapi tolong jangan perpanjang kasus ini. Dia itu anak angkat saya. "
"Mau anak angkat mau bukan, kasus tetap berjalan. "
*****
"Katakan kronologi nya? " Tanya seorang Polisi.
"Saya itu, membawa kan beberapa botol minuman, saat sedang menaruh, dia memukul pantat saya, saya itu kan tidak terima, kalau mau lebih bisa bayar, terus dia lempar uang kertas warna merah sebanyak tiga lembar, saya kan tidak terima, malah dia mengatakan saya itu bagai kan sampah, saya tampar dia, dia balas mendorong saya, dan dia langsung memecahkan botol di arahkan pada saya, kita berkelahi lah, dan saya membela diri saat dia mau menusuk saya. "
"Korban, sering kesana? "
"Dia baru ke Club. "
"Untuk sementara, Mba Mei di tahan di sini. Status masih belum jadi tersangka, kalau bukti memberatkan Mba Mei, hukum akan bertindak, dan kami akan pelajari dari rekaman CCTV. "
"Baik Pak. "
*****
Meidina duduk sendiri di dalam penjara, dan hanya beralaskan tikar, tubuhnya kedinginan tanpa jaket dan selimut. Mami Rosa pergi meninggalkan Mei, dia pun sedang berusaha mencari seseorang untuk bisa membantu melepaskan Meidina dari jeratan hukum.
Ilham langsung menemui Meidina, dari balik jeruji Ilham menatap sedih ke arah Meidina. Saat tahu Ilham datang, Meidina langsung mendekat.
"Bang."
"Mami Rosa beritahu Abang. "
"Mei, lakukan karena membela diri Bang."
"Abang akan bantu kamu keluar, semoga ada bukti yang bisa membebaskan kamu dari jeratan hukum. "
"Meidina itu bukan sampah Bang, hiks.. hiks.. Mei juga ingin di anggap tidak sebelah mata Bang, apa salah kalau Mei membela diri. "
"Nggak, kamu nggak salah. Abang bawakan kamu selimut, dan pakaian ganti milik mba Lastri, kamu ganti ya jangan pakai yang seperti ini. "
"Terima kasih Bang. "
"Abang akan jaga ruangan ini, sekarang kamu ganti. "
*****
"Masuk tadi malam, kasus pembunuhan. " Ucap Bagas.
"Terjadi perkelahian, korban tertusuk oleh lawan nya. " Ucap Toni, yang bertugas memeriksa Meidina
Bagas melihat photo wajah nya, dan langsung menajamkan penglihatan nya, saat tahu yang ada dalam penjara adalah Meidina. Dengan segera, Bagas berjalan ke arah penjara. Terlihat Meidina sedang duduk, Bagas hanya menatap nya dari balik jeruji.
Meidina menoleh ke arah Bagas, dan melemparkan senyum untuk Bagas, tapi tidak dengan Bagas.
"Pak Bagas, kita ketemu lagi. "
"Kenapa kamu tusuk dia? "
"Saya tidak sengaja Pak, dan berusaha membela diri. "
"Kamu tahu kan, kalau hukum tidak berpihak sama kamu, apalagi kalau tidak ada bukti."
"Semoga cari bukti nya lama, karena saya ingin lihat Bapak setiap hari. " Ucap Meidina sambil menggoda Bagas.
"Seharusnya kamu itu sedih, jangan seperti orang tidak di penjara. "
"Saya tidak akan sedih, bila Pak Kapolsek nya selalu datang kesini terus, dengan menatap wajahnya Bapak, saya tidak akan kesepian dan seakan kejadian itu tidak terjadi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
yeyen melia😍😍
hu dasar kmu medina bisa2 nya ngmg ky gotu
2023-02-13
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
gila ya ternyata Meidina hhhh
2023-01-03
2
Nabil abshor
🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️ mamakny poseng nyari org biar bisa nolongin dy, eeeh dy nya mlh suka dprnjara,,, 😭😭
2023-01-03
2