Langkah Rizky mendadak terhenti, saat melihat Syifa yang berdiri di depan kelasnya. Membuat Rizky harus terdiam.
“Selamat pagi, Rizky” sapa Syifa dengan senyum manis yang melintang di bibirnya.
Rizky menarik napasnya panjang, berusaha menahan emosinya. “Ngapain sih lo?” tanya Rizky tak ramah.
“Kasar banget sih” ucap Syifa kecewa. Senyumnya perlahan memudar.
Rizky mengedarkan pandangannya, lalu berjalan meninggalkan Syifa. Ia tidak peduli seberapa cantik gadis itu, karena menurutnya, gadis itu tidak lebih sebagai pengganggu di hidupnya.
Syifa menghela napas berat, raut kekesalan kini nampak di wajah cantiknya. “Liat aja, suatu saat lo akan suka sama gue!”
“Lo nggak akan bisa jauh dari gue!”
Seperti tidak terjadi apa-apa pagi ini, Rizky langsung memasuki ruang kelasnya, lalu menutup rapat pintu kelas tersebut.
Beberapa orang yang mengintip kejadian tersebut, dibuat terpaku oleh Rizky yang nampak biasa saja. “Nggak ada reaksinya banget sih, Ky!” ucap Gaeun, teman satu kelas Rizky.
Rizky tetap diam, ia lebih memilih mengambil earphone di dalam tasnya, lalu memasang earphone tersebut, memutar lagu dengan volume paling keras.
Eko dan Ali hanya bisa menatap Rizky dengan pasrah. Teman mereka yang satu ini memang memiliki sifat cuek, apalagi kepada seorang wanita.
“Terlalu dingin ya” ucap Eko.
“Apanya?” tanya Ali.
“Cuaca!” jawab Eko ketus.
°°°°°
Pukul 10.00 WIB. Seperti biasa, bel istirahat berbunyi dengan sangat keras. Euforia kegembiraan seperti berada di puncak kemenangan, rasa lega pun hadir, seluruh beban yang ada di dalam tubuh, seolah hilang seketika.
"Yuhuuuu, akhirnya penderitaan ini selesai" teriak salah satu siswa bernama Boim.
“Horee, akhirnya merdeka!” sahut siswa lain berteriak.
"Ke kantin nggak?" tanya Ersya pada Syifa yang masih asyik dengan beberapa soal matematika di depannya.
Tanpa menoleh ke arah Ersya, Syifa tetap fokus dengan soal matematika yang sedang ia kerjakan. “Gue nggak ke kantin deh, lo aja, gue nggak mau ninggalin ini, cinta banget gue sama ini” ucap Syifa.
Ersya menggeleng melihat kelakuan Syifa, gadis cantik dengan tingkah laku aneh. Di benaknya muncul pertanyaan, bagaimana bisa laki-laki menyukai gadis aneh seperti Syifa? apa mungkin karena Syifa lebih cantik dibanding gadis lain? atau karena Syifa pintar? atau karena.. ah, sudahlah pikiran itu selalu muncul dalam benak Ersya.
"Ya udah, gue ke kantin dulu ya, Syif."
"Iya, iya."
Di kelas itu Syifa nampak duduk sendirian ditemani oleh hitungan matematika yang ia sangat cintai.
"Andai saja, bikin Rizky suka sama gue, semudah ngerjain soal matematika, pasti gue sama Rizky udah ... " ucapan Syifa terhenti saat ia menyadari ada seseorang yang berdiri di tengah-tengah pintu sambil melihat ke arahnya.
"Lo ngapain? cari siapa?" tanya Syifa pada laki-laki itu.
Kedua sudut bibir laki-laki itu mengembang, ia menghampiri Syifa dan duduk di kursi kosong, sebelah Syifa “Gue cari lo”.
Syifa meletakkan bolpoinnya, lalu menoleh ke samping. "Hmm, tunggu deh, gue kayaknya pernah liat lo deh” Syifa berusaha mengingat-ingat.
Laki-laki itu mengacak-acak pucuk rambut Syifa pelan "Gue Adam, cowok yang dengar lo nyanyi di koridor sekolah, masa lo lupa sih?”
Wajah Syifa seketika memerah, rasa malu pada dirinya muncul, laki-laki yang mendengar dirinya bernyanyi kini datang lagi dan mengingkatkan hal yang memalukan untuknya “Please, lupain soal lo yang dengar gue nyanyi”.
Adam menakupkan wajahnya dengan telapak tangannya, senyum di bibirnya masih melintang dengan sangat lebar "Iya, iya gue lupain, tapi sumpah ya, suara lo bagus".
Syifa menutup bibir Adam dengan jari telunjuknya, membuat kedua pasang mata mereka saling bertemu, tatapan demi tatapan membuat mereka terbuai. Angin berhembus seolah mendukung tatapan mata mereka, akhirnya mereka tersadar dan mengakhirinya "Ma..ma..maaf” Syifa menarik jari telunjuknya dari bibir Adam.
Adam menelan ludahnya, baru kali ini jantung Adam di buat berdegup cepat oleh seorang gadis. Adam memperhatikan gadis itu, sungguh gadis yang cantik, gadis yang memiliki paras yang sungguh di atas gadis lainnya.
"Cantik," ucap Adam yang terkesima melihat kecantikan Syifa dengan sangat dekat.
"Hah? apa?” tanya Syifa tidak mendengar apa yang Adam katakan.
"Hmm.. itu.. antik” sahut Adam menunjuk lukisan yang ada di kelas. Adam berusaha mengalihkan ucapannya agar Syifa tidak tahu kalau Adam baru saja memuji dirinya.
"Tujuan lo kesini sebenarnya apa sih?” tanya Syifa dengan tidak ramah, ia sedikit risih jika ada seorang pria yang mendekatinya, karena ia hanya ingin dekat dengan satu orang pria, yaitu Rizky si pria cuek yang menyerupai Aladdin dengan kearifan lokal.
"Gue mau jadi teman lo” ucap Adam.
“Ya kalau mau temanan, silahkan aja” sahut Syifa datar.
°°°°°
Adam termenung dibawah pohon besar belakang sekolah, ia sangat terpesona oleh gadis yang tidak lain adalah Syifa. Bayang-bayangnya selalu hadir dalam pikiran Adam, dan senyumnya yang membuat Adam jatuh hati pada gadis itu.
Oh angin ..
Sampaikanlah padanya ..
Jika aku mencintainya ..
Benar - benar mencintainya ..
Sungguh ..
"Adam,” panggil seorang gadis yang melambaikan tangannya, kemudian menghampiri Adam yang sedang duduk di bawah pohon.
"Ada apa, Syif?” tanyanya dengan lembut ketika Syifa sudah berada disebelahnya. Meskipun jantungnya berdegup dengan cepat, Adam tetap berusaha mengontrol suasana hatinya.
"Gue mau nanya dong, cowok itu suka cewek yang kayak gimana sih?" tanya Syifa polos pada Adam.
Adam membuat kerutan-kerutan kecil dikeningnya, dirinya sedikit terkejut mendengar pertanyaan Syifa yang begitu frontal. "Emang kenapa lo nanya kayak gitu?" tanya Adam.
"Lo nggak perlu tau, lo jawab aja, cowok itu sukanya sama cewek yang kayak gimana? apa harus cantik? harus perfect?”.
Adam menggelengkan kepalanya "Nggak semua cowok ngelihat cewek dari segi fisik, ada juga cowok yang liat dari segi sosial, kepedulian, sikap, lingkungan, bahkan latar belakang, karena setiap orang punya asumsi sendiri untuk menentukan pilihannya, Syif".
"Oh, gitu ya Dam, kalau gitu gue mau balik ke asrama dulu ya, bye! makasih Adam" ucap Syifa beranjak meninggalkan Adam dibawah pohon besar.
Kedua sudut bibir Adam mengembang sedikit, ia melihat punggung Syifa yang berjalan jauh di depannya "Lo itu cewek langka, spesies cewek yang belum pernah gue temuin sebelumnya" gumamnya pelan.
"Jika kami ditakdirkan untuk bertemu
Maka , takdirkan kami juga untuk bersama."
°°°°°
Di koridor sekolah Syifa menunggu Rizky mulai dari duduk, berdiri, jongkok, sampai duduk lagi, bahkan berdiri lagi. Sosok Rizky yang ditunggu tidak kunjung lewat, Syifa hampir menyerah menunggu Rizky, tapi..
"Rizky," panggil Syifa ketika melihat laki-laki itu berada di ujung koridor sekolah sedang berjalan menuju dirinya.
“Apalagi sih? lo nggak ada capek-capeknya ganggu hidup gue!” ucap Rizky ketika berada di depan Syifa.
“Gue itu nggak ada maksud buat ganggu hidup lo, justru gue mau bikin hidup lo berwarna” ucap Syifa dengan senyum cerianya.
“Lo mau bikin hidup gue berwarna? lo pikir, lo ini crayon gitu? atau cat air?” sahut Rizky dengan tidak ramah.
“Serius Ky, gue bisa bikin hidup lo itu berwarna” ucap Syifa penuh keyakinan.
“Seterah Lo!”.
"Kok Rizky gitu sih ngomongnya" lirih Syifa.
Ingin sekali rasanya ia menangis saat itu juga, namun ia harus tetap terlihat kuat di depan pria yang ia sukai.
"Udah ya, lo nggak usah dekatin gue lagi, nggak usah bilang suka lagi sama gue” ucap Rizky dengan jari telunjuk yang menunjuk Syifa.
"Kenapa? gue cantik kok, pintar, kenapa lo nggak suka sama gue? cowok - cowok lain aja pada mau jadi pacar gue" ucap Syifa.
Rizky menggelengkan kepalanya,ia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Syifa. "Nggak waras lo!" ucap Rizky, lalu berjalan meninggalkan Syifa sendirian di koridor sekolah.
Untuk kesekian kalinya, Rizky mengabaikan Syifa yang terus mendekatinya.
Ku ambil secarik kertas
Ku buat garis berbentuk coretan
Dalam penuh rasa yang dapat aku sampaikan
AKU MENYERAH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Indriya
syifa apa diandra si...gak nyambung..ky masih amatir..gugupbanget ya konsepnya???😇
2020-06-23
0
Lamtiur Siagian
sama persis kayak cerita rizki dan syifa jd bingung gk nyambung ceritanya
2020-05-14
0