Calon Malaikat Kecil
...~Happy Reading~...
Kedua gadis yang merupakan musuh itu saling bertatapan dengan tatapan tajam, apa lagi salah satu dari mereka melirik musuhnya dengan lirikan mengejek.
"Seharusnya kau sadar kalau dia hanya memainkan mu! Buktinya saja dia tidak ingin mengakui nyawa yang ada di kandungan mu itu sebagai anaknya!" ujarnya membuat gadis itu mengelus perutnya yang lumayan membesar itu. "Seharusnya kau memilih untuk belajar di rumah saja karena keadaan seperti ini yang ada kau akan di bully karena hamil di luar nikah," tambahnya.
"Aku emang musuh mu tapi... Aku akan bersikap baik dengan orang jika itu bersangkutan dengan nyawa yang ada di dalam kandungannya," ujarnya melirik gadis itu sekilas.
"Sungguh! Kenapa kau gampang sekali percaya dengan ucapannya waktu itu? Lihat sekarang? Dia tidak mau bertanggung jawab saat kau sudah mengandung nyawa yang ada di dalam perut mu,"
"Ta... Tapi aku kira dia akan selamanya bersama ku makanya aku percaya dengan ucapannya," jawab Adiva dengan isakan kecil.
Gadis bernama Amber itu hanya mengusap wajahnya dengan kasar lalu menatap Adiva yang sedang mengeluarkan tangisannya, seketika Amber terlihat seperti tidak tega untuk menyalahkan gadis di depannya ini.
"Sepertinya kau harus merawat anak mu seorang diri! Karena aku yakin pria brengsek seperti dirinya tidak akan mengakui nyawa yang ada di perut mu adalah anak kandungnya," ujar Amber mengusap rambut lembut milik Adiva.
"Iya,"
Hari itu keduanya jarang saling berbicara satu sama lain saat sekolah, tapi Amber akan datang ke rumah Adiva untuk menjenguk gadis tersebut.
Adiva sering bingung dengan sikap Amber yang terlihat tidak suka jika dirinya memiliki hubungan dengan kekasihnya itu, apakah mungkin saja dia menyukai kekasihnya secara diam-diam?
Adiva langsung tersenyum sinis saat setuju dengan pikirannya tentang Amber, sedikit masuk akal jika gadis itu cemburu makanya dia selalu bersih keras agar Adiva dan kekasihnya itu mengakhiri hubungannya.
Berapa hari kemudian Adiva baru sadar jika waktu itu ucapan Amber tentang 'dia' itu benar.
Laki-laki itu tidak ingin bertanggung jawab setelah melakukan sesuatu yang tidak pantas di lakukan oleh remaja SMA seperti mereka, Adiva mendadak down setelah mengetahui bahwa pria itu tak ingin bertanggung jawab.
"Benar apa yang di katakan Amber waktu itu! Dia tidak ingin bertanggung jawab setelah apa yang dia lakukan pada ku," ujar Adiva sambil menarik rambutnya frustasi.
Sekarang ada nyawa yang tumbuh di dalam perutnya, bahkan baru berusia dua minggu, masih terbilang muda tapi Adiva harus merawatnya seorang diri agar bisa tumbuh dengan baik.
"Apakah aku harus bertemu dengan Amber?" gumamnya, "Tapi jujur saja. Aku sedikit malu untuk berhadapan dengannya langsung," tambah Adiva setelah menyadari kesalahannya dahulu.
Adiva belum terlalu yakin kalau Amber akan menerimanya lagi sebagai teman, apa lagi waktu itu Adiva sempat berpikir tentang Amber yang bukan-bukan yaitu menyukai kekasihnya yang nyatanya pria itu tidak baik untuk siapa pun.
Lihat lah sekarang, Adiva hanya bisa pasrah dan menyesal dengan perbuatan nya dahulu.
Terlalu percaya dengan ucapan manis dari mulut laki-laki itu, dan yakin jika dia akan bertanggung jawab.
Mengingat hal itu, membuat Amber benar-benar mengeluarkan air matanya dan menertawakan kebodohannya waktu itu.
Benar-benar lucu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Wina Yuliani
aku baru menemukan mu thor, kuyyy ah gaskeun 💪💪💪💪
2023-01-03
0