Status : Menikah

Status : Menikah

Perkara Kaus Kaki

Lemari kayu di kamar Yudhis hari ini pun kembali menjadi korban keganasannya. Setelah pintunya digeser selebar mungkin, kini giliran para laci yang dia buka dengan sangat tergesa-gesa. Semua itu dia lakukan hanya demi mencari sepasang benda yang akan menemaninya hingga sore nanti.

“Heh, Yudhistyrex! Berisik!” seru Nawang, istri Yudhis yang baru keluar dari kamar mandi.

“Sorry, gue lagi nyari kaus kaki gak ketemu-ketemu, nih.” Yudhis beralasan.

Dia tidak peduli mau dipanggil apa oleh istrinya. Yang terpenting saat ini adalah kaus kakinya yang entah ditaruh di mana.

“Ck! Dari tadi bilang, kek. Bentar!”

Nawang, dengan langkah terburu-buru keluar dari kamar itu. Lalu, kembali dengan membawa smartphone-nya tak lama kemudian.

“Gimana? Udah ketemu?” tanya Yudhis yang mengira sang istri akan mengambilkan kaus kaki untuknya.

Namun, saat dia membalikkan badannya, terpaksa dia harus menelan kekecewaan. Karena, ternyata istrinya tidak ikut mencari kaus kaki, melainkan sibuk merekam video dari ponselnya.

“Gini nih, Guys… Pak Suami kalau pagi pasti gelagapan nyari barang keperluannya sendiri.” ucap Nawang dengan nada jengah yang diberi banyak glukosa.

Lanjutnya, “Kalau hari ini, dia nyari kaus kaki. Kemarin dia nyari dasi. Ckckck… coba gak ada istrinya yang kayak aku, bisa apa coba dia?”

Kamera itu masih merekam gerak-gerik Yudhis yang juga dengan sigap mengubah ekspresi sebal dan kecewanya menjadi ekspresi orang kebingungan. Dia sudah terbiasa dengan hal ini, sampai-sampai sirkuit di kepalanya langsung menyala begitu sang istri menyalakan kamera apapun.

Dengan santainya, Nawang membuka sebuah kontainer yang terletak di bagian paling bawah lemari. Kemudian, diambilnya sepasang kaus kaki dari sana dan dia berikan pada sang suami.

“Nih!” ujarnya dengan nada manja.

Yudhis pun tersenyum ke depan kamera sambil menjawab, “Makasih, Sayang. Memang aku gak bisa apa-apa kalau gak ada kamu. Muach!”

Wajah pria itu lalu mendekat dan melewati atas kamera selama beberapa saat. Setelah itu, Nawang memindahkan posisi kamera dari kamera belakang ke kamera depan.

Dia perlihatkan wajahnya yang bersemu sambil memegang pipinya. Baru kemudian, kamera smartphone itu dia matikan.

“Lo sengaja kan, naruh kaus kaki di tempat yang bukan biasanya?” tuduh Yudhis.

Nawang meringis seakan memberi kode bahwa tuduhan Yudhis itu memang benar.

“Dasar! Demi konten… apa aja dilakuin.”

Tidak menggubris hardikan Yudhis, Nawang justru sibuk mengutak-atik aplikasi video editor.

Yudhis pun ikut acuh dan memilih untuk mengambil salah satu sepatunya di rak. Dia pakai kaus kaki yang tadi Nawang ambilkan sebelum mengenakan sepatu itu.

“Lain kali, lo bilang dulu lah.” ujarnya begitu selesai.

“Nanti ekspresi paniknya gak dapet, dong. Lo kan paling gak bisa tuh ekspresi panik.” sahut Nawang yang nampaknya juga sudah selesai mengedit videonya.

Yudhis akui, dia memang tidak pandai berakting. Tetapi, tidak berarti dia sudah tidak jengkel lagi pada kelakuan Nawang.

“Oke. Sebagai hukumannya, gue gak bakal pinjemin lagi PS5 gue dan segala macam game console apapun punya gue ke lo.” kata Yudhis sembari melangkah keluar kamar.

Gasp!

Nawang terkesiap.

“Nggaaaaak!!! Please, jangan yang itu!”

Dikejarnya sang suami yang rupanya sudah sampai di tangga. Dia cegat, lalu berdiri di hadapannya.

“Ayolah, Dhiiis… Gue gak bisa hidup tanpa game lo…” Nawang memohon.

“Kalo gitu beli sendiri, lah! Katanya influencer kaya. Masa masih minta dibeliin game sama suaminya?”

Disingkirkannya pelan Nawang dari hadapannya, lalu kembali melanjutkan perjalanannya turun ke lantai bawah.

“Yhaaa… kalau ada yang gratis, ngapain beli. Lagian lo kan suami gue. Anggap aja itu sebagai ganti lo ngasih nafkah bathin ke gue.” Nawang masih berusaha. Kini dia berjalan tepat di belakang Yudhis.

“Giliran gini aja, gue masih dianggap suami.”

Langkah Yudhis kemudian berhenti di hadapan meja makan.

“Yah… please… pinjemin yaah…”

Yudhis memutar bola matanya sambil menjawab, “Nggak.”

Pria itu pun sedikit membuka tudung saji di atas meja. Dilihatnya masakan istrinya yang cukup lengkap untuk sarapan pagi ini. Ada sayur sop, sambal kecap, dan tempe goreng yang sangat menggoda seleranya.

Tanpa basa-basi lagi, Yudhis mengambil piring dan centong di rak piring. Setelah itu kembali ke hadapan meja makan untuk mengambil sarapannya. Tetapi, saat dia sudah bersiap mengambil nasi di rice cooker, tiba-tiba tangan Nawang menghalanginya.

“Nawang…”

Mata Yudhis memicing pada Nawang. Rasa kesalnya bertambah saat nampak seringai di bibir Nawang.

“Dasar licik!” bathin Yudhis.

“Kalau lo gak minjemin PS5 lagi, gak akan ada lagi sarapan, makan siang, makan malam, apalagi camilan buat lo.”

Yudhis mendenguskan napasnya dengan kasar. Dia taruh lagi piring dan centong di tempatnya dan menjawab ancaman Nawang dengan seringai yang lebih lebar.

“Silakan. Gue bisa makan di luar. Sekalian aja cari istri lagi, terus bilang ke mama kalo selama ini lo bohongin dia.”

Nawang membulatkan matanya lebar-lebar.

“Dasar mama’s boy!” seru Nawang.

“Emang gue anak emak gue, kok. Kenapa? Iri?” Yudhis balas meledek.

Sambil melihat jam di tangannya, dia melewati Nawang. Waktu masuk kantor kurang dari satu jam lagi. Walaupun belum sarapan dan masih sempat, sebagai bos yang baik tidak ada salahnya dia berangkat lebih pagi sesekali.

Langkah kakinya yang begitu jenjang pun dengan sigap menuju pintu keluar apartemennya. Saat pintu itu akan dia buka, sekali lagi Nawang menghalanginya.

“Heh, Yudhistyrex. Awas lo… sampai bilang ke mama kalau kita nikah kontrak. Gue bikin lo dibenci satu Indonesia.” ancam Nawang.

“Hm… gue bisa bikin lo dibenci orang sedunia. Harusnya lo yang takut.” balas Yudhis dengan santai.

Dengan tenaganya yang jelas lebih kuat dari Nawang, dia membuka pintu itu dan akhirnya bisa keluar dari apartemennya.

“AAaa!! KDRT, nih!” pekik Nawang yang tangannya baru saja Yudhis genggam kuat-kuat.

Nawang ingin membalas lagi ancaman Yudhis, tetapi kini pria itu sudah ada di luar. Tidak seperti dalam apartemen mereka yang kedap suara, saat di luar mereka terpaksa khawatir ada orang lain yang mendengar dan melihat. Artinya, bisa saja dengan tanpa sengaja rahasianya bocor gara-gara teriakannya. Karena itu, pada akhirnya Nawang mengurungkan niatnya.

“Sialaaan… kenapa sih, gue harus nikah sama itu Tyrex!?” gerutunya.

Walau menyesal, pernikahan mereka sudah terjadi dan diresmikan oleh KUA. Ini juga sudah keputusan mereka berdua untuk menikah, meskipun seperti yang terlihat, tidak ada cinta di antara mereka.

Benar. Pernikahan mereka memang hanya di atas kertas alias kontrak.

Yudhis memutuskan untuk menikahi Nawang, karena dia membutuhkan tameng dan pencitraan. Di umurnya yang ke 32 tahun, belum sekalipun dia dikabarkan memiliki kekasih sebelum menikah. Padahal dia terbilang tampan, gagah, dan kaya. Gara-gara itu, banyak yang mengira bahwa dia adalah seorang gay. Jadi, saat sahabatnya, Nawang setuju untuk menikah kontrak, dia langsung kegirangan.

Beda lagi dengan Nawang. Dia adalah seorang influencer dengan ratusan ribu follower. Tetapi, sudah beberapa bulan belakangan ratting penonton di media sosialnya macet dan cenderung turun. Karena itu, untuk meningkatkan ratting-nya dia iseng mengajak Yudhis untuk menikah dan menjadi pasangan influencer. Tidak disangka, keisengannya itu ditanggapi baik oleh Yudhis. Dan terjadilah pernikahan ini.

Sudah pasti ada pilihan jalan yang lain bagi mereka yang saling membutuhkan. Tetapi, waktu itu, mereka pikir tidak ada tawaran yang lebih baik dari ini.

Terpopuler

Comments

Aurora

Aurora

Aku udah mampir kak... Semangat 💪👍

2023-04-05

0

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

sambil monyong2 gak mulutnya... aku sendiri senyum2 bacanya 🤣🤣🤣

2023-01-30

1

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

berdenging ya... 🤣🤣🤣

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Perkara Kaus Kaki
2 Awal Mulanya... Part 1
3 Awal Mulanya... Part 2
4 Lancang
5 Bikin Vlog Bareng
6 Jadi Gosip
7 Alasan
8 Dukungan Calon Mertua
9 Kok Gini, Sih?
10 Reaksi
11 Sah
12 Noda Merah di Kasur
13 Bayar Pakai Tubuh
14 Bukan yang Pertama
15 Reaksi Berlebihan
16 Damai
17 Tuntutan Mertua
18 Cemburu Pada Siapa Saja
19 Bekal Penuh Dusta Part 1
20 Bekal Penuh Dusta Part 2
21 Bekal Penuh Dusta Part 3
22 Rumah Baru
23 Kalau Yudhis yang Ngambek
24 Kebetulan yang Terlalu Sering
25 Penyadapan
26 Penderitaan Orang Tampan
27 Rencana Sensasional
28 Restu Orang Tua Itu yang Utama
29 The Power of Social Media
30 Kebenaran
31 Mutasi
32 Cowok Macho
33 Forsir Kebablasan
34 Tempat Baru
35 Fetish Baru Nawang
36 Hari Baik > Hari Sial
37 Cemburu Membawa Petaka
38 Pernyataan Cinta
39 Pasangan Manipulatif
40 Sang Ayah
41 Nyasar Part 1
42 Nyasar Part 2
43 Morning Kiss
44 Kangen Bukan, sih?
45 Proyek Balas Dendam Part 1
46 Proyek Balas Dendam Part 2
47 Rental PS
48 Mengaku pada Diri Sendiri
49 Masa Kelam
50 Anak Pembunuh
51 Identitas
52 Kucing-Kucingan
53 Penebusan Dosa
54 Arsenik
55 Hadapi Masalah
56 Best Mother in Law
57 Robi
58 Memaksakan yang Salah
59 Multitasker
60 Undangan Nikahan Mantan
61 Kencan Part 1
62 Kencan Part 2
63 Kencan Part 3
64 Pengendalian Emosi
65 Confession
66 Love is Crazy
67 Insting Teman
68 Pasangan Aneh
69 Status: Pasutri Cringe
70 Melakukan yang Seharusnya
71 Melakukan yang Seharusnya Part 2
72 Nawang Kesurupan
73 Goal!
74 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Perkara Kaus Kaki
2
Awal Mulanya... Part 1
3
Awal Mulanya... Part 2
4
Lancang
5
Bikin Vlog Bareng
6
Jadi Gosip
7
Alasan
8
Dukungan Calon Mertua
9
Kok Gini, Sih?
10
Reaksi
11
Sah
12
Noda Merah di Kasur
13
Bayar Pakai Tubuh
14
Bukan yang Pertama
15
Reaksi Berlebihan
16
Damai
17
Tuntutan Mertua
18
Cemburu Pada Siapa Saja
19
Bekal Penuh Dusta Part 1
20
Bekal Penuh Dusta Part 2
21
Bekal Penuh Dusta Part 3
22
Rumah Baru
23
Kalau Yudhis yang Ngambek
24
Kebetulan yang Terlalu Sering
25
Penyadapan
26
Penderitaan Orang Tampan
27
Rencana Sensasional
28
Restu Orang Tua Itu yang Utama
29
The Power of Social Media
30
Kebenaran
31
Mutasi
32
Cowok Macho
33
Forsir Kebablasan
34
Tempat Baru
35
Fetish Baru Nawang
36
Hari Baik > Hari Sial
37
Cemburu Membawa Petaka
38
Pernyataan Cinta
39
Pasangan Manipulatif
40
Sang Ayah
41
Nyasar Part 1
42
Nyasar Part 2
43
Morning Kiss
44
Kangen Bukan, sih?
45
Proyek Balas Dendam Part 1
46
Proyek Balas Dendam Part 2
47
Rental PS
48
Mengaku pada Diri Sendiri
49
Masa Kelam
50
Anak Pembunuh
51
Identitas
52
Kucing-Kucingan
53
Penebusan Dosa
54
Arsenik
55
Hadapi Masalah
56
Best Mother in Law
57
Robi
58
Memaksakan yang Salah
59
Multitasker
60
Undangan Nikahan Mantan
61
Kencan Part 1
62
Kencan Part 2
63
Kencan Part 3
64
Pengendalian Emosi
65
Confession
66
Love is Crazy
67
Insting Teman
68
Pasangan Aneh
69
Status: Pasutri Cringe
70
Melakukan yang Seharusnya
71
Melakukan yang Seharusnya Part 2
72
Nawang Kesurupan
73
Goal!
74
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!