Hasrat Terpendam Sugar Daddy
Sebuah mobil limousine keluaran terbaru melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan Las Vegas.
Tak sampai setengah jam, mobil berhenti di parkiran mewah sebuah club malam.
“Tuan sudah sampai.” Ucapnya pada pria yang duduk di kursi belakang dengan laptop di pangkuannya.
Hemm..
Dia menutup laptop di pangkuannya dan menyimpannya di sampingnya. Lalu kemudian menurunkan satu persatu kakinya dari mobil miliknya. Melangkah lebar menuju pintu yang tak jauh dirinya.
“Selamat malam tuan.” Sapa dua penjaga yang berdiri di depan pintu sambil menundukkan kepalanya dalam.
Sementara Lion tak menyahut ucapan pria di depannya. Dia melangkah lebar masuk ke dalam, di ikuti oleh asisten sekaligus tangan kanannya, Jefri.
Suara musik yang terdengar bising dan memekakkan telinga seketika menyambut telinga Lion.
Tak jauh dari sana seorang wanita tersenyum ke arah Lion. Menampilkan senyum sejuta pesonanya pada pria berusia lebih dari tiga puluh dua tahun yang berjalan ke arahnya.
“Dimana mereka.” Tanya Lion menatap tajam pada wanita yang berdiri di depannya.
“Anda tak ingin berdansa dengan ku terlebih dahulu tuan.”
Lion mengeratkan giginya emosi mendengar penuturan wanita di depannya.
Cih..
“Tubuhku terlalu mahal untukmu nona.” Sahut Lion menggeram emosi. Tangannya mencengkram dagu wanita di depannya kemudian melepaskannya kasar.
“Maaf..” Ringisnya meminta maaf pada Lion. Dia pikir dia bisa menggoda pria tampan di depannya. Ternyata dia tak bisa di rayu olehnya.
Lionel Elard Roberto, pria muda tampan yang banyak di puja oleh kaum hawa. Meski terkenal dingin dan tak banyak bicara, tak menyurutkan para wanita berlomba-lomba untuk melemparkan tubuhnya pada Lion. Mereka bahkan rela mengorbankan selaput daranya, hanya untuk making love bersama Elard. Pria muda yang menjadi CEO perusahaan terbesar di kota Las Vegas.
Ya Elard berhasil mengembangkan perusahaan mendiang ayahnya Edwin Liotes. Saat ini perusahaan Elard termasuk jajaran sepuluh terbesar di kota Amerika.
Bukan hanya terkenal tampan dan dingin, dia juga kenal sebagai pria paling kejam di kota Las Vegas. Tapi semua itu tak menghalangi atau menyurutkan keinginan mereka untuk dekat dan melemparkan tubuhnya pada Elard.
Sayangnya, Elard sering menolak mereka semua. Banyak yang kecewa karena penolakan Lion pada mereka. Jelas mereka tak patah arang. Apalagi Lion adalah pria kaya. Tak perduli dengan siapa Lion sebenarnya. Mereka bahkan rela menjadi wanita simpanannya.
“Selamat malam tuan Lion.” Sapa beberapa pria yang duduk di temani para wanita cantik dan seksi di samping kiri dan kanannya.
Elard tersenyum miring, mereka bahkan nyaris tak memakai pakaian di tubuhnya. Elard mendudukkan bokongnya pada kursi yang tersedia. Sementara Jefri berdiri di samping tuannya.
Salah satu pria yang lebih tua dari Elard melirik ke arah wanita di sampingnya agar mendekati Elard.
“Segera putuskan tuan tuan aku tak suka basa basi, dan kau nona menjauh dari ku.” Ucap Elard menatap wanita yang mengitari meja dan berjalan ke arahnya.
Sang wanita tak menggubris ucapan Lion. Dia bahkan duduk di pangkuan Lion dan mengalungkan tangannya pada leher Lion. Menarik leher Lion agar dia bisa menyatukan bibir mereka.
Brukk..
Prang..
Shhhtt..
Mereka semua kaget melihat meja yang terbalik dan hancur berantakan. Bukan hanya itu, mereka bahkan shock saat melihat salah satu wanita yang menemani mereka lah yang menghantam meja karna Lion yang sudah mendorongnya dan mengibaskan nya.
Semua menu di atas meja termasuk wine termahal di dunia jatuh di atas lantai dan hancur.
“Tuan.,”
“Aku sudah mengatakan padamu nona, jangan mendekatiku, aku tak suka seseorang tak mendengar peringatan dari ku.” Ucap Elard dingin menatap wanita yang meringis kesakitan di bawah meja dan tubuhnya banyak terdapat luka gores. Dia tak perduli dengannya, apalagi berniat menolongnya.
“Jangan terlalu tegang tuan Lion. Mereka hanya ingin menyenangkan kita.” Ucap salah satu pria tua yang duduk di kanan Elard. Mereka menatap iba pada wanita yang jatuh menghantam meja kaca.
Elard tersenyum miring mendengarnya. Dia melemparkan berkas di tangan Jefri ke hadapan mereka. Berkas kerja sama yang terjalin sudah hampir satu tahun lamanya. Dan malam hari ini rencananya mereka berkumpul di sini untuk memperpanjang kerja sama mereka. Kerja sama yang terjalin lima anggota termasuk Elard di dalamnya.
“Aku sudah menandatangani nya.” Ucap Lion pada mereka. Dan mereka menoleh satu sama lain. Mereka hanya menganggukan pasrah mendengar ucapan Lion. Pria paling muda di antara mereka.
Kerja sama ini memang sangat membantu mereka. Selain itu, mereka juga bisa mengembangkan bisnis perusahaan mereka. Semenjak berkolaborasi dengan perusahaan Roberto, mereka tak terlalu pusing dengan penjualan produk mereka. Itu sebabnya malam ini mereka memperpanjang kerja sama mereka.
“Bagaimana jika saya yang memegang berkas perjanjian nya tuan.” Tawar Preston yang duduk ditengah kiri.
Elard mengangkat sudut bibirnya mendengar tawaran Preston. Dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan menatap mereka satu persatu.
“Silahkan,” Mereka tersenyum lebar dan saling melirik satu sama lainnya.
“Coret namaku,” imbuh Elard tersenyum miring. Mereka semua kaget mendengar penuturan Lion. Mereka serempak menoleh ke arah Lion.
“Apa maksud tuan.” Tanya Liam bingung.
“Tentu saja mengundurkan diri. Bukankah aku yang berhak, menentukan nya. Jika salah satu dari kalian ingin memegangnya itu artinya dia lah yang menyokong kalian dan aku tak butuh. Karna aku bisa berdiri sendiri tanpa kalian.” Ujar Lion berdiri dari duduknya.
Mereka berempat kaget mendengar penuturan Lion. Jelas saja mereka tak mau, dan tak ingin kehilangan tambang emas bagi mereka. Lion adalah tambang emas untuk mereka. Selain perusahaan mereka berkembang pesat mereka juga bisa menikmati setiap bulannya keuntungan yang sangat besar tentunya.
Lalu bagaimana jika Lion mengundurkan diri dari kerja sama mereka. Tentu saja perusahaan mereka tak akan berkembang dan yang lebih menyeramkan lagi, jatuh bangkrut.
“Tidak tuan, saya hanya bercanda.” Seru Preston gugup dan takut. Mereka tentu tak ingin Lion marah dan benar benar keluar dari kerja sama mereka.
Elard melirik ke arah mereka berempat dan tersenyum miring mendengarnya.
“Bukankah anda ingin memegangnya tuan Preston.” Tanya Elard menipiskan bibirnya.
“Tidak tuan, saya hanya bercanda tadi.” Jawabnya mengulurkan berkas di tangannya yang sudah mereka tanda tangani pada Elard.
“Apa salah satu dari kalian benar benar tak ingin. Jika salah satu dari kalian menginginkannya, aku sangat senang. Kebetulan aku ingin berhenti berkolaborasi dengan banyak perusahaan. Aku sedikit lelah, dan ingin fokus dengan perusahaan ku sen_”
“Tidak tuan, kerja sama kita harus berlanjut. Kami sangat nyaman bekerjasama dengan anda.” Potong Liam cepat.
“Sayangnya aku yang tak nyaman dan bosan dengan anda semua.” Tukas Elard menyambar berkas di tangan Preston dan berbalik pergi meninggalkan mereka semua.
Jefri melirik ke arah rekan bisnis tuannya dan mengikuti langkah tuannya dari belakang.
“Sial..”
*
Tinggalkan hadiah dan komentar.. hemm.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
lalalicious
Hai thor salam kenal ya👋 "My Favoite Wife" sudah mampir nih, jangan lupa mampir baca juga ya thor🤗
2023-05-31
0
Novianti Ratnasari
seru
2023-02-20
0
Nina Amalia
hadir Mom menarik ceritanya pasti seru 👍
2023-01-05
0