Bab. 2# Airin Zemira

“Sial..” umpat Preston, tapi sayangnya umpatan itu masih terdengar di telinga Lion.

Dor...

Mereka kaget mendengar suara tembakan yang memekakkan telinganya. Mereka menundukan kepalanya dalam, tau siapa yang melakukannya.

Srek...Srek..

Mereka mendongak menatap ke arah pintu dan shock melihat berkas di tangan Lion di robek.

Lion tersenyum miring melihat mereka yang kaget dan shock. Dia melangkah kembali mendekati mereka semua. Menatap mereka datar dan dingin.

“Kalian ingin berkas ini bukan, ambil ini. Aku tak sudi lagi bekerja sama dengan penjilat seperti kalian semua.” Tukas Lion melemparkan berkas di tangannya yang sudah dia robek di bagaian namanya.

Elard memang sengaja menyimpan namanya paling ujung di lembar berkas di tangannya. Agar memudahkan dia merobek bagiannya.

“Tuan, jangan seperti ini. Tuan Lion. .. Tuan.”

Elard terus melangkah lebar keluar dari ruang VIP dimana dia dan ke empat rekan bisnisnya bertemu. Bukan rekan bisnis, tapi mantan rekan bisnisnya mulai malam ini. Elard sudah lama ingin mengakhiri kerja sama ini. Dia sudah tau bagaimana mereka berempat hanya memanfaatkan nya saja. Itu sebabnya, dia sengaja meminta mereka berkumpul di sini dan mengakhiri semua kerja samanya.

Gara-gara mereka dia rugi hampir ratusan juta dolar. Sebelumnya dia sudah tau sejak mereka bekerja sama selama tiga bulan. Tapi dia diam saja, dia membiarkan mereka berbuat sesukanya. Dia pikir itu adalah kesalahan kecil dan selisih yang tak sengaja. Tapi tak lama kemudian Elard baru sadar jika mereka memang licik dan sedang memanfaatkan nya.

Di depan, seorang wanita memakai pakaian sangat seksi berdiri dan berpose menggoda. Elard tak perduli dengan wanita yang berdiri menghadangnya. Dia mendorong wanita yang nyaris tak memakai pakaian ditubuhnya.

“Tuan..”

Click..

“Menyingkir atau ku ledakkan kepalamu.” Ancamnya pada wanita yang berdiri di depannya.

Sedangkan wanita di depan Lion beringsut mundur ke belakang saat melihat sebuah senjata api mengarah padanya.

“Sial..” Umpat Elard melangkah lebar keluar dari club malam dan berjalan menuju parkiran.

Brak..

Elard masuk ke dalam mobilnya dan menghembuskan nafasnya perlahan. Mencoba mengatur emosinya, agar tak menghancurkan tempat ini.

Tak lama kemudian, Jefri masuk ke dalam kursi kemudi dan menginjak pedal gasnya meninggalkan club. Setengah jam berkendara, Jefri melirik ke belakang dimana tuannya duduk.

“Tuan bagaimana dengan pestanya.” Tanya Jefri yang menyetir mobil tuannya. Dia pikir tuannya lupa dengan pesta malam ini.

Elard melirik ke arah asistennya, dia menghembuskan nafasnya perlahan. Tangan nya mengendurkan dasi yang di pakaiannya yang seperti mencekik lehernya.

Jefri hanya diam saja saat tak mendengar jawaban tuannya. Kakinya masih menginjak pedal gas mobil yang dikendarai. Sesekali matanya melirik ke arah kaca spion.

“Aku membencinya.” Gumam Elard lirih. Ya Elard sangat membenci sebuah pesta. Apalagi pesta itu di lakukan di dalam mension mewahnya.

Elard sebelumnya tak tau, mereka membuat pesta di mension mewahnya. Karna tiga hari yang lalu dia pergi ke kota Tiongkok dan baru pagi tadi dia kembali pulang.

Dan siapa sangka sampai di Las Vegas, dia mendengar jika di mension mewahnya, malam nanti akan ada pesta. Dan semua itu tanpa sepengetahuannya.

Dert.. Dert..

Elard mengeraskan rahangnya mendengar ponselnya yang bergetar. Itu pasti dari pamannya, Robin siapa lagi. Hanya pria tua itu yang selalu merusuh nya.

Jefri hanya melirik kearah tuannya melalui kaca spion. Dia tau saat ini, tuannya sedang menahan emosi.

Elard mengambil ponselnya dan mematikan ponselnya. Telinganya panas mendengar ponselnya terus berdering.

Hingga satu jam berkendara, mobil yang di tumpangi Elard sampai di sebuah apartemen mewah. Disinilah jika Elard ingin menyendiri. Dia akan tinggal di apartemen mewahnya dari pada kembali ke mension mewahnya. Padahal itu mension mewahnya sendiri. Tapi Elard lebih nyaman tinggal di apartemen mewahnya dari pada di mension. Selain di sini tenang dan sunyi, di apartemen ini juga tak ada yang mengganggu nya.

Apalagi saat ini, di mension mewahnya ada pesta, Elard dan dia sangat membencinya.

Elard melangkah lebar memasuki pintu lift dan naik ke lantai paling tinggi di mana apartemen mewahnya berada. Tak sampai beberapa menit pintu lift terbuka dan Elard kembali melangkah beberapa langkah dan dia sudah sampai di apartemen mewahnya.

Jefri membuka pintu apartemen untuk tuannya. Dia kembali menutup pintunya setelah dirinya juga ikut masuk ke dalam.

“Tuan bagaimana dengan berkas yang dari Tiongkok.” Ucap Jefri melihat Elard melangkah lebar masuk ke dalam kamarnya.

Elard berbalik lagi dan mengambil berkas di tangan Jefri, kemudian kembali melangkah ke dalam kamarnya. Sampai di kamarnya, Elard menyimpan berkas di tangannya dan melangkah ke dalam kamar mandi. Setengah jam di kamar mandi, Elard keluar dengan wajah segarnya. Dia melangkah mendekati lemari pakaian yang tersimpan di pojok kanan.

Elard mengambil setelan formal berwarna hitam dan memakainya. Tangannya membuka laci dsn mengambil salah satu koleksi jam mahal miliknya dan memakainya.

“Tuan_”

“Kita akan pergi Jef... Aku tak ingin terlihat buruk di hadapan semua orang.” Sahut Elard.

Jefri menganggukan kepalanya mengerti. Dia berdiri di depan pintu kamar tuannya.

*

Di mension utama..

“Apa kau sudah menelpon Lion.?” Tanya Robin pada salah satu wanita yang sedang berkumpul bersama dengan para sahabatnya.

Airin Zemira, dialah wanita yang paling mencolok di antara mereka. Wanita paling cantik dan seksi blasteran Amerika Belanda, bertubuh tinggi semampai dan tentunya sangat seksi. Wajah sedikit tirus, hidung mancung dan bibir seksinya yang banyak menyihir kaum adam. Sayangnya, wanita cantik ini sudah menjatuhkan hatinya pada seorang pria yang di cintainya. Padahal banyak pria yang tergila-gila dengannya.

 Wanita cantik dan bertubuh seksi ini juga berprofesi sebagai model dan aktris. Wajar saja dia menjadi incaran dan pujaan banyaknya kaum adam. Dia juga menjadi wanita yang paling di puja oleh para pria.

Tapi Airin sudah menjatuhkan hatinya pada pria yang di puja nya. sayangnya orang yang paling di pujanya sama sekali tak pernah menoleh ke arahnya.

“Ya..” jawab Airin menoleh ke arah pria paruh baya yang berdiri menghampirinya. Robin menganggukan kepalanya mengerti, dia berbalik kembali dan melangkah mendekati para tamu undangan.

Sementara Airin mengedarkan pandangannya ke arah pintu yang terbuka lebar. Apa Lion tak kembali pulang ke mension lagi.

“Apa kau yakin dia pulang malam ini, Sesil.?” Tanyanya pada wanita di sampingnya, yang menjadi asisten nya.

“Iya nyonya.” Jawab Sesil menundukkan kepalanya.

“Kau memang beruntung Ai, bisa mendapatkannya pria dingin itu.” Ucap salah satu sahabatnya yang berdiri di sampingnya. Dan yang lain menganggukan kepalanya mengiyakan.

Airin tersenyum manis, dia bahagia mendengar pujian para sahabatnya yang sama seperti dirinya menjadi artis dan juga model. Satu lagi sahabatnya berdiri tak jauh dirinya, dia adalah putri dari anak pejabat negara.

“Tentu saja, aku bisa menaklukkan nya.”

Terpopuler

Comments

Renny Utama

Renny Utama

nona? apa nyonya?

2023-11-30

0

Kayanamikhayla

Kayanamikhayla

elard ne tempramen kyk luis

2023-01-02

0

Dwi Trisna

Dwi Trisna

masih nyimak alurnya...

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1# Kerja sama
2 Bab. 2# Airin Zemira
3 Bab.3# Pesta
4 Bab. 4# Sampai kapan
5 Bab. 5# Menagih janji
6 Bab. 6# Pertemuan kedua
7 Bab. 7# Gadis bodoh
8 Bab.8# Sifat dingin Elard
9 Bab.9# Bertemu pria dewasa
10 Bab.10# Bebas seperti burung
11 Bab.11# Teman baru
12 Bab. 12# Penolakan Elard
13 Bab. 13# Terkena masalah
14 Bab. 14# Cinta pertama
15 Bab.15# Penjilat
16 Bab.16# Gadis kecilnya
17 Bab. 17# Emosi
18 Bab.18# Hati yang masih emosi
19 Bab.19# Emosi
20 Bab. 20# Benci dan rindu
21 Bab. 21# Tak bisa mengabaikan nya
22 Bab. 22# Gadis kecilnya
23 Bab. 23# Menggoda Airin
24 Bab. 24# Mendekatinya
25 Bab.25# Kebodohan Elard
26 Bab. 26#
27 Bab. 27#
28 Bab. 28# Pikiran yang berbeda
29 Bab. 29# Apa dia tidur
30 Bab. 30#
31 Bab. 31# Mengancam Ara
32 Bab.32# Mencurigai
33 Bab. 33# Pesta
34 Bab.34# Gadis polos
35 Bab.35# Mabuk
36 Bab. 36# Kekhilafan
37 Bab. 37# Bohong
38 Bab.38# Mengincar nya
39 Bab. 39# Perasaan tak terbendung
40 Bab.40# Airin tau
41 Bab.41# Mencari masalah
42 Bab. 42# Emosi Elard
43 Bab. 43# Emosi
44 Bab. 44# Ancaman
45 Bab. 45# Ancaman
46 Bab.46# Sky dan Elard
47 Bab.47# Di mana Ara
48 Bab. 48# Ketahuan
49 Bab.49# Hati yang rapuh
50 Bab. 50# Emosi
51 Bab.51#
52 Bab.52# Negara asing
53 Bab. 53# Menemukan Ara
54 Bab.54# Tamu hotel
55 Bab. 55# Rindu
56 Bab.56# Rasa rindu
57 Bab. 57# Ucapan cinta
58 Bab. 58# Shock
59 Bab.59# Arabelle
60 Bab.60# Dimana Ara
61 Bab.61# Meminta maaf
62 Bab. 62# Model
63 Bab.63# Posisi Airin sebelumnya
64 Bab.64# Tujuan lain
65 Bab.65# Musuh mulai mengincar
66 Bab. 66#
67 Bab.67# Mengantikan
68 Bab.68# Siapa dia
69 Bab.69#
70 Bab.70#
71 Bab.71# Pesta
72 Bab. 72# Perubahan Ara
73 Bab. 73# Terbongkar
74 Bab. 74# Terbawa arus
75 Bab.75# Hasrat terpendam
76 Bab.76# Gagal
77 Bab.77#
78 Bab.78#
79 Bab.79# Menikah
80 Bab.80#
81 Bab. 81# Malam pengantin
82 Bab.82# Penyusup
83 Bab.83#
84 Bab.84#
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab.1# Kerja sama
2
Bab. 2# Airin Zemira
3
Bab.3# Pesta
4
Bab. 4# Sampai kapan
5
Bab. 5# Menagih janji
6
Bab. 6# Pertemuan kedua
7
Bab. 7# Gadis bodoh
8
Bab.8# Sifat dingin Elard
9
Bab.9# Bertemu pria dewasa
10
Bab.10# Bebas seperti burung
11
Bab.11# Teman baru
12
Bab. 12# Penolakan Elard
13
Bab. 13# Terkena masalah
14
Bab. 14# Cinta pertama
15
Bab.15# Penjilat
16
Bab.16# Gadis kecilnya
17
Bab. 17# Emosi
18
Bab.18# Hati yang masih emosi
19
Bab.19# Emosi
20
Bab. 20# Benci dan rindu
21
Bab. 21# Tak bisa mengabaikan nya
22
Bab. 22# Gadis kecilnya
23
Bab. 23# Menggoda Airin
24
Bab. 24# Mendekatinya
25
Bab.25# Kebodohan Elard
26
Bab. 26#
27
Bab. 27#
28
Bab. 28# Pikiran yang berbeda
29
Bab. 29# Apa dia tidur
30
Bab. 30#
31
Bab. 31# Mengancam Ara
32
Bab.32# Mencurigai
33
Bab. 33# Pesta
34
Bab.34# Gadis polos
35
Bab.35# Mabuk
36
Bab. 36# Kekhilafan
37
Bab. 37# Bohong
38
Bab.38# Mengincar nya
39
Bab. 39# Perasaan tak terbendung
40
Bab.40# Airin tau
41
Bab.41# Mencari masalah
42
Bab. 42# Emosi Elard
43
Bab. 43# Emosi
44
Bab. 44# Ancaman
45
Bab. 45# Ancaman
46
Bab.46# Sky dan Elard
47
Bab.47# Di mana Ara
48
Bab. 48# Ketahuan
49
Bab.49# Hati yang rapuh
50
Bab. 50# Emosi
51
Bab.51#
52
Bab.52# Negara asing
53
Bab. 53# Menemukan Ara
54
Bab.54# Tamu hotel
55
Bab. 55# Rindu
56
Bab.56# Rasa rindu
57
Bab. 57# Ucapan cinta
58
Bab. 58# Shock
59
Bab.59# Arabelle
60
Bab.60# Dimana Ara
61
Bab.61# Meminta maaf
62
Bab. 62# Model
63
Bab.63# Posisi Airin sebelumnya
64
Bab.64# Tujuan lain
65
Bab.65# Musuh mulai mengincar
66
Bab. 66#
67
Bab.67# Mengantikan
68
Bab.68# Siapa dia
69
Bab.69#
70
Bab.70#
71
Bab.71# Pesta
72
Bab. 72# Perubahan Ara
73
Bab. 73# Terbongkar
74
Bab. 74# Terbawa arus
75
Bab.75# Hasrat terpendam
76
Bab.76# Gagal
77
Bab.77#
78
Bab.78#
79
Bab.79# Menikah
80
Bab.80#
81
Bab. 81# Malam pengantin
82
Bab.82# Penyusup
83
Bab.83#
84
Bab.84#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!