ISTRI SITAAN

ISTRI SITAAN

DICULIK

"Siapa kalian?!" teriak seorang gadis belia yang baru saja keluar dari kawasan sekolah tempat ia menempuh pendidikan menengah atas. Ia begitu terkejut karena dua orang pria tinggi besar tiba-tiba menyeretnya.

"Anda ikut saja, kami tidak akan menyakiti Anda," jelas salah satu pria yang kemudian membekap gadis tersebut dengan tangannya karena hendak beteriak minta tolong.

Setelah membaca situasi, pria yang lain membuka pintu mobil yang kacanya terlihat gelap dan memasukkan gadis tersubut.

Tolooong! Mamaaa! Papaaa!

Gadis belia itu hanya bisa menjerit dalam batinnya. Ketakutannya kian menyeruak tatkala ia sudah berada di dalam mobil dan pria berpenampilan menyeramkan melajukan mobil tersebut.

"Huuu, kalian siapa?! Tolooong!"

Ia berusaha beteriak lagi setelah mulutnya tidak dibekap. Mata jelinya yang tampak jernih itu seketika melelehkan air mata. Ia menyadari sudah berada di tengah-tengah tiga orang pria asing. Pikirannya mencelos. Ingin berbaik sangka jika pria-pria ini baik.

Tidak mungkin! Tidak mungkin ada pria baik-baik menyeretku tanpa alasan!

Wajar jika gadis itu ketakutan. Wajah mereka memang tampak sangar, ada yang bertato, bahkan ada yang membawa pistol di balik saku celananya. Bagaimana tidak takut coba? Siapun itu pasti merasa ketakutan. Ditambah, para pria itu tidak minim berkata-kata. Padahal, gadis itu sudah bertanya beberapa kali.

"Siapa kalian?! Kenapa kalian menculikku? Salahku apa?!"

Tapi, dari ketiga orang itu tidak ada yang menjawab. Malah menyodori air mineral.

"Aku tidak mau minum! Di dalam air minum itu pasti ada obatnya, 'kan?" duganya.

"Huuu hwaaa."

Lanjut menangis sejadi-jadinya sambil meronta-ronta, hingga kelopak matanya bengkak, suaranya serak dan parau, lalu kelelahan hingga ketiduran dan tanpa sengaja kepalanya terkulai dan bersandar pada salah satu bahu pria penculik yang tengah mengapitnya.

"Hahaha, dia menangis sampai ketiduran. Syukurlah, telinga kita jadi nyaman. Oiya, apa benar bos kita mau menjadikan gadis ini sebagai barang sitaan?" ujar si pengemudi. Dia adalah seorang pria dengan baju tanpa lengan dan tato Spongebob di lengannya. Tato yang terlihat tidak sesuai dengan auranya yang garang dan perawakannya yang tegap.

"Setahuku, pak Wandira tidak memiliki barang apapun untuk dijaminkan. Hutangnya ke bank sangat banyak. Rumah tempat tinggalnyapun sudah disita. Perusahaannyapun miliknya bangkrut dan telah diakuisisi oleh perusahan bos kita. Gadis ini adalah barang berharga mereka satu-satunya," jelas pria yang berada di sisi kanan gadis tersebut.

"Padahal, pak Wandira pengusaha sukses. 'Kok bisa ya bangkrut secepat itu?" Pria bertato Spongebob bertanya lagi sambil mengernyitkan alisnya.

"Dari berita yang beredar, pak Wandira tergiur oleh kesuksesan perusahaan Winstar World Casino, ia kemudian menanamkan saham di salah satu agen perjudian yang menjanjikan keuntungan berlibat. Tapi hasilnya, pak Wandira rugi besar dan harus menutupi hutang-hutang dengan menjual aset-aset yang dimilikinya. Intinya, ayah dari gadis ini sangat serakah. Harusnya, ia bisa bersyukur dengan kekayaannya. Ya, kebanyakan manusia memang seperti itu, selalu merasa kurang dan tidak puas," sahut pria yang berada di sisi kiri gadis malang itu.

Ya, dia gadis malang. Sebab, ternyata akan dijadikan barang sitaan. Namun, gadis itu belum tahu keadaan sebenarnya. Ia tidak tahu akan dijadikan barang sitaan, dan tidak tahu jika ayahnya sudah bangkrut dan keluarganya jatuh miskin.

...***...

Mobil yang berisi gadis itu, kini telah memasuki kawasan apartemen elit. Kawasan ini terlihat sangat megah. Penjagaannpun begitu ketat. Namun, saat pengemudi menyodorkan kartu, mobil itu langsung dipersilahkan masuk tanpa pengecekan.

Mobil tersebut kemudian melaju ke area privat unit dengan fasilitas termegah, terluas, tersegalanya. Saat berhenti di parkiran khusus, seorang pria segera membuka pintu mobil dengan wajah memucat dan cemas.

"Kenapa kalian lama sekali?! Bos Besar marah-marah! Kalian sudah terlambat 4 empat menit! Sekarang sudah memasuki menit ke lima! Kalian tahu 'kan risiko jika terlambat permenitnya?!" teriaknya. Penampilannya terlihat biasa. Tinggi dan kurus. Wajahnya juga baby face. Namun, ia ternyata berani membentak dan memarahi seluruh pria sangar yang ada di dalam mobil.

"Tadi, kita sempat membantu seorang nenek menyebrang, dan menyingkirkan kucing yang nongkrong di pinggir jalan. Makanya terlambat," jelas pria bertato sambil membuka pintu mobil. Lalu salah temannya membopong gadis yang ternyata masih tidur dan membawanya dengan langkah cepat menuju unit. Mereka lantas berlari mengejar pria yang membawa gadis sitaan.

"Ya ampun, yang benar saja! Gadis ini malah tidur pulas! Di dalam mobil, dia bahkan mendengkur!" Sambil berlari, si pria bertato menggerutu.

"Kelas berapa gadis itu? Muda sekali? Apa benar bos kita mau menjadikannya barang sitaan?" tanya si pria baby face.

"Sudahlah, jangan banyak tanya! Kita ikuti saja alurnya! Ingat, kita hanya pemain figuran!" sentak pria yang membopong gadis sitaan. Ia terlihat kesal pada ocehan temannya.

"Dia berusia 18 tahun. Baru menyelesaikan ujian akhir dan dua minggu lagi akan lulus sekolah menengah atas," terang pria yang membawa pistol di sakunya.

...***...

"Bos, kami sudah membawa barangnya." Dengan nada hati-hati, pria berpistol bicara sambil mengetuk salah pintu yang berada di unit tersebut. Pintu itu bertuliskan workspace. Artinya ruang kerja.

"Kalian terlambat! Dari mana saja kalian, hah?! Karena kalian terlambat, saya tidak ingin melihat barang itu! Kembalikan saja ke habitatnya, dan bawa lagi ke hadapan saya jika saya mau!"

Jawaban dari dalam ruangan membuat ke empat pria itu saling menatap. Salah satunya geleng-geleng kepala, ada yang memasygul rambutnya, ada juga yang membenturkan kepalanya ke sofa. Padahal, di samping sofa itu ada tembok. Kenapa tidak sekalian saja membenturkan kepala ke tembok?

"Hei turunkan aku!" Akhirnya, si gadis sitaan terbangun jua. Ia melepaskan diri dari pangkuan si penculik. Lalu celingak-celinguk dan mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.

"Anda sudah bangun? Silahkan duduk dulu Nona," tawar si pria tinggi kurus.

"Hwaa. Hwaaa. Aku ada di mana?! Kalian jangan pura-pura baik ya!" Gadis itu kembali menangis dan beteriak.

"Tenang Nona, jangan menangis lagi. Kami tidak akan menjahati Nona. Tolong pelankan suara tangisan Anda, Anda bisa mengganggu pendengaran bos kami," kata pria bertato.

"Hwaa, diam kamu Spongebob! Aku tidak peduli dengan bos kalian! Aku doakan bos kalian dimakan ikan hiu! Kalian tidak tahu siapa aku ya?! Aku putri dari pak Wandira! Cepat antarkan aku pulang!" teriaknya sambil berlari dan menendang sebuah guci yang tentu saja berharga ratusan juta.

"No-Nonaaa! Jangan!" teriak si pria kurus. Yang lainnya membelalakan mata sambil menutup telinga.

'PRANG.' Guci kesayangan bos hancur berkeping-keping.

Oh tidaaak, jerit pria-pria itu di dalam batinnya. Mereka pasti harus patungan untuk mengganti guci tersebut. Gadis itu ternyata simalakama.

"Apa?! Dia mendoakanku dimakan hiu?! Kurang ajar!"

Di dalam ruang kerja, seorang yang berdiri membelakagi pintu terlihat geram. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Saat kemarahannya masih berkobar, api kemarahannya semakin tersulut setelah mendengar guci yang pecah.

"Gadis kurang ajar! Awas kamu ya!" Ia hendak berbalik badan, namun urung saat kembali mendengar teriakan gadis itu.

"Aku punya banyak guci seperti itu! Kalian bisa mengambilnya di rumahku! Cepat! Antar aku pulang!"

"Sombong sekali! Hahaha. Dia tidak tahu kalau dia sudah miskin!"

Pria yang dipanggil bos itu tersenyum sinis. Masih belum jelas sosok dari bos tersebut. Ia masih membelakangi pintu dan menatap berkas yang berisi biodata gadis yang akan dijadikan sitaan. Namun, dari postur tubuh dan lengannya, dapat disimpulkan jika ia sangat sehat. Dari lehernya yang bersih dan rambutnya yang mengkilat rapi, dapat disimpulkan jika pria itu sangat fashionable.

"Bawa dia ke hadapan saya!"

Teriakan dari workspace membuat mereka termangu. Si tato Spongebob sigap menangkap kembali gadis tersebut. Lalu pria tinggi kurus membuka pintu workspace.

"Hei! Lepas! Lepaskan aku! Tolooong!" Ia kembali meronta. Namun percuma saja, tenaganya jelas tidak sebanding.

"Dudukan dia di sofa! Pastikan dia tidak bisa begerak dan tidak merusak barang-barangku!" titahnya saat anak buahnya berhasil membawa gadis itu ke ruang kerjanya.

"Baik, Bos." Lalu pria yang membawa pistol mengambil tali dan mengikat kaki serta tangan gadis tersebut.

"Lepas! Hwaa! Mamaaa, Papa, huuu."

"Berisik! Diam kamu!" Pria yang membelakangi itu beterik. Ia ternyata tidak menyukai kebisingan.

"Ini mulutku! Terserah aku mau bicara apa!" Gadis itu tidak mau kalah.

"Diaaam!" Tangan kokohnya menggebrak meja.

'BRAK.' Anak buahnya sampai tersentak kaget begitupun dengan gadis itu.

"Kalian boleh pergi!" sentaknya sembari menghentakkan kaki ke lantai.

"Bai-baik Bos." Mereka membungkukkan badan sebelum berlalu.

"Huuu."

"Bisa diam tidak?!" teriaknya setelah anak buahnya pergi. Panggil saja pria itu sebagai 'Bos.'

"Tidak!" bantah gadis itu.

Bos sangat geram, ia menggigit bibirnya yang terlihat seksi dan merah itu karena menahan emosi, segera berbalik badan untuk melihat gadis yang menurutnya sangat lancang dan sombong. Gadis tersebut segera menunduk saat pria itu membalikan badan. Nyalinya mulai menciut, airmatanya terus berderai. Ia terisak-isak dengan suara yang berusaha dipelankan.

"Huks, huks."

"Siapa namamu?" tanya pria itu. Tidak ingin salah orang, ia bertanya dengan pertanyaan terbuka dan kembali membelakangi gadis itu. Ia hanya melihat gadis itu dengan sekilas.

"Se-Serena."

"Jawab dengan tegas! Jangan terbata-bata! Jawab dengan lengkap! Sebutkan nama panjangmu!"

"Alsava Serena Wandira!" teriak gadis itu. Keberaniannya bangkit kembali.

"Usia?"

"Untuk apa kamu tahu usiaku?! Memangnya kamu siapa?!"

"Jawab saja! Atau saya akan merobek bibirmu!"

"Huuks. Usiaku 18 tahun 1 hari, 13 jam," jawabnya.

"Kamu masih bocah! Tapi tidak sopan! Usia saya lebih tua 10 tahun dari kamu!"

"Aku tidak peduli!"

"Dasar gadis sombong! Setelah saya mengatakan sesuatu, saya mau tahu sampai sejauh mana kesombonganmu itu!"

"Katakan saja! Tidak usah berbelit-belit! Aku tidak takut! Papaku akan membalas perbuatanmu! Kamu akan mendekam di penjara!"

"Kamu saya sita!" tegas pria itu.

"Apa?!

"Saya ulangi! Kamu saya sita!"

"Maksudmu?!"

...~Next~...

Terpopuler

Comments

Harmony

Harmony

penculik berhati mulia

2023-05-12

0

Ani Supriadi

Ani Supriadi

aku baru mampir nyai

2023-01-31

1

indah77

indah77

next

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 DICULIK
2 DILEMA
3 MENARIK
4 TERSESAT
5 BERTEMU PANDANG
6 DIKURUNG
7 DEHIDRASI
8 DI BAWAH LANGIT MALAM
9 PEMBUAT ONAR
10 KESIANGAN
11 GAGAL KE SEKOLAH
12 MARSUPILAMI
13 LIMA DETIK
14 KUCING NAKAL
15 KUKU
16 CERITA PENGANTAR TIDUR
17 LINDO e INCRI`VEL
18 PUTRI EREN
19 MERAH
20 LIKE A GOOD MAN
21 SIBLING GOALS
22 RIO & VIA
23 PUTRA MAFIA VS PUTRI BANDAR JUDI
24 BUDAK
25 MENCERCA KAIN
26 DI VILA
27 PENGUNTIT
28 WANITA SIMPANAN
29 DO YOU LIKE ME?
30 TERKUAK
31 MENYELAMATKAN
32 TABIR
33 NEW SCHOOL
34 HANYA SAYA YANG BOLEH MENYAKITINYA
35 INGIN MENGHINDARINYA
36 SISI KELAM
37 ADA TAMU
38 PERGI DARI VILA
39 KE HOTEL
40 PUTUS ASA
41 INTRIK
42 "SERENAAA!"
43 ADA YANG LAGI GALAU
44 BERSUA
45 TERKUAK
46 TEMAN KECIL
47 KEPUTUSAN
48 CATATAN KECIL DAN KATA HATI
49 TERCIDUK
50 BICARA TENTANG CINTA
51 DRAMA TELUR DADAR
52 TIPU DAYA
53 MUSLIHAT
54 TERKENA IMBASNYA
55 NAFSU DAN CINTA
56 KEMBALI KE APARTEMEN
57 TAMU DI TENGAH MALAM
58 KEMBALI BERMUSLIHAT
59 KEINGINAN MAMA SYAKILLA
60 PERGI
61 ADA YANG JANGGAL
62 MENATAPNYA
63 TERUCAP JUA
64 JAHE
65 MENYATAKAN CINTA
66 MALAM YANG SYAHDU
67 MALAM YANG SYAHDU [Bagian 2]
68 SAKSI MATA
69 REALISTIS
70 SERENA LULUS
71 DRAMA PAK BOS
72 MARVIN KABUR
73 PELABUHAN CINTA
74 TEKAD [Visual]
75 SARAN SERENA
76 BERSITEGANG
77 CEKCOK
78 KABAR MENGEJUTKAN
79 BADAI
80 DARAH
81 PANIC ATTACK
82 ROYAL FAMILY
83 AIR MATA
84 MENGIKUTI ALUR CERITA [Visual]
85 KENCAN
86 DANAU PRIVILEGE
87 BUS PENOLONG
88 PENGINAPAN
89 RESTU?
90 PERSIAPAN
91 BUAH BIBIR
92 RESEPSI
93 DIVYA
94 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 94 Episodes

1
DICULIK
2
DILEMA
3
MENARIK
4
TERSESAT
5
BERTEMU PANDANG
6
DIKURUNG
7
DEHIDRASI
8
DI BAWAH LANGIT MALAM
9
PEMBUAT ONAR
10
KESIANGAN
11
GAGAL KE SEKOLAH
12
MARSUPILAMI
13
LIMA DETIK
14
KUCING NAKAL
15
KUKU
16
CERITA PENGANTAR TIDUR
17
LINDO e INCRI`VEL
18
PUTRI EREN
19
MERAH
20
LIKE A GOOD MAN
21
SIBLING GOALS
22
RIO & VIA
23
PUTRA MAFIA VS PUTRI BANDAR JUDI
24
BUDAK
25
MENCERCA KAIN
26
DI VILA
27
PENGUNTIT
28
WANITA SIMPANAN
29
DO YOU LIKE ME?
30
TERKUAK
31
MENYELAMATKAN
32
TABIR
33
NEW SCHOOL
34
HANYA SAYA YANG BOLEH MENYAKITINYA
35
INGIN MENGHINDARINYA
36
SISI KELAM
37
ADA TAMU
38
PERGI DARI VILA
39
KE HOTEL
40
PUTUS ASA
41
INTRIK
42
"SERENAAA!"
43
ADA YANG LAGI GALAU
44
BERSUA
45
TERKUAK
46
TEMAN KECIL
47
KEPUTUSAN
48
CATATAN KECIL DAN KATA HATI
49
TERCIDUK
50
BICARA TENTANG CINTA
51
DRAMA TELUR DADAR
52
TIPU DAYA
53
MUSLIHAT
54
TERKENA IMBASNYA
55
NAFSU DAN CINTA
56
KEMBALI KE APARTEMEN
57
TAMU DI TENGAH MALAM
58
KEMBALI BERMUSLIHAT
59
KEINGINAN MAMA SYAKILLA
60
PERGI
61
ADA YANG JANGGAL
62
MENATAPNYA
63
TERUCAP JUA
64
JAHE
65
MENYATAKAN CINTA
66
MALAM YANG SYAHDU
67
MALAM YANG SYAHDU [Bagian 2]
68
SAKSI MATA
69
REALISTIS
70
SERENA LULUS
71
DRAMA PAK BOS
72
MARVIN KABUR
73
PELABUHAN CINTA
74
TEKAD [Visual]
75
SARAN SERENA
76
BERSITEGANG
77
CEKCOK
78
KABAR MENGEJUTKAN
79
BADAI
80
DARAH
81
PANIC ATTACK
82
ROYAL FAMILY
83
AIR MATA
84
MENGIKUTI ALUR CERITA [Visual]
85
KENCAN
86
DANAU PRIVILEGE
87
BUS PENOLONG
88
PENGINAPAN
89
RESTU?
90
PERSIAPAN
91
BUAH BIBIR
92
RESEPSI
93
DIVYA
94
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!