Di Antara Rosario Dan Tasbih

Di Antara Rosario Dan Tasbih

Bab 1

❤️🤍❤️🤍❤️🤍

Jika pertemuan akan berakhir perpisahan maka lepaskanlah untuk kebaikanmu karena cinta tak perlu bahasa apapun untuk mengungkap semuanya.

❤️🤍❤️🤍❤️🤍

Bab 1

Suara adzan Ashar telah berkumandang, kini Anas tengah bersiap untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim dan setelah itu dia akan bertolak ke Mesir untuk mengejar Renata dan Andre yang dimana mereka terlibat jaringan mafia internasional.

"Jadi berangkat??" tanya Abi Hamzah pendek.

"Jadi Abi, Anas pamit untuk melakukan apa yang ingin Anas lakukan." pinta Anas sembari memakai peci hitamnya.

"Lakukan lah nak jika itu keinginan hatimu tapi pesan Abi mu ini cuman satu dan kamu sudah tahu kan?." tanya Abi Hamzah kembali.

Anas mengangguk dan memberikan jalan untuk Abi Hamzah terlebih dahulu.

"Jadi Imam shalat sebelum berangkat tugas negara nak." pinta Abi Hamzah ke Anas.

"Baiklah Abi." pendek Anas sembari berjalan di samping Abi Hamzah.

Masjid Pondok Pesantren An-Nur kini menjadi saksi terakhir sebelum Anas berangkat menuju Mesir. Sebuah tatapan mengarah ke sebuah kamar milik Shinta dan tersenyum lah Anas sembari menggeleng pelan.

Setelah shalat Ashar selesai kini Anas telah bersiap untuk menunggu jemputan dari kesatuannya dengan memakai pakaian lengkap tentaranya. Shinta yang tengah berbincang dengan Umi Fatimah kini di minta Umi Fatimah untuk berbicara empat mata dengan Anas.

"Berbicaralah dengan Anas nak, Umi yakin kamu kuat menghadapinya." pinta Umi.

"Baiklah Umi." ucap Shinta menunduk.

Umi Fatimah menarik Abi Hamzah yang tengah menemani Anas menikmati rokoknya. Abi Hamzah mengerti keinginan istrinya tersebut menatap Anas kemudian menatap Shinta.

"Abi tinggal, Shinta mau bicara" ucap Abi Hamzah beranjak dari duduknya.

Anas menoleh ke arah Shinta yang sudah berdiri di samping Umi Fatimah akan tetapi Umi Fatimah memberikan isyarat untuk memintanya berbicara dengan Shinta. Kedua insan berbeda jenis kini hanya diam, Anas yang sedang menghindari bertatapan dengan Shinta kini mencoba mencari topik pembicaraan begitu juga dengan Shinta.

"Aku mau berangkat lagi ke Mesir. Dan tolong jangan beritahu Aisha tentang kepulanganku yang sebentar ini." Anas membuka obrolan.

Shinta menghembuskan nafas nya pelan dan mengatur detak jantung nya agar tidak di dengar Anas.

"Renata masih di sini Mas, untuk apa ke Mesir? Bagaimana dengan Nona Muda Aisha??" tanya Shinta.

"Jaga dia Shinta dan jangan bilang apapun jika tidak benar benar di perlukan dan perlu di ingat Renata saat ini masih dengan Fatihkan? Akan tetapi jaringan nya berpusat di Mesir." jelas Fatih menunduk ke arah Shinta.

Anas dan Shinta kembali terdiam akan tetapi dering ponsel milik Anas membuyarkan semuanya.

"Aku berangkat Shinta, aku titipkan apa yang aku miliki dan jangan pernah khawatir, aku pasti kembali tapi jangan menunggu ku jika ada yang memintamu" ucap Anas sembari membakar sebatang rokoknya kembali.

Shinta melongo mendengar ucapan Anas, wajahnya berubah menjadi merah. Abi Hamzah segera menghampiri Anas untuk mengantarkan ke mobil kesatuan milik Anas bersama Umi Fatimah dan tentunya Shinta.

Semua tentara memberikan hormat ke arah Anas yang berpangkat Letnan Kolonel dan Anas membalas hormat dan meminta waktu untuk berpamitan ke Umi Fatimah dan Abi Hamzah nya.

"Anas berangkat dulu Umi." ucap Anas mencium telapak kaki Umi Fatimah.

"Berangkatlah nak, jaga Shalat dan ibadah mu yang lainnya dan ingat di sini ada yang menunggumu." ucap Umi Fatimah sembari menatap Shinta.

"Baik Umi, Abi, Anas berangkat." ucap Anas kembali bersimpuh di depan Abi Hamzah.

Abi Hamzah mengangguk dan mengangkat tubuh Anas untuk berdiri di depannya.

"Berangkat selamat pulang juga selamat, jangan lakukan hal yang di larang Agama, pamit ke Shinta juga, ayo Umi kita masuk." ajak Abi Hamzah menggandeng tangan Umi Fatimah.

Anas kembali memberikan kode ke arah tentara yang tengah menunggu nya dan tentara mengangguk mengerti dengan membalikkan badannya.

"Shin, aku berangkat dulu, bagaimanapun juga aku harus menyelesaikan apa yang perlu aku selesaikan." ucap Fatih menunduk di depan Shinta.

"Iya Mas, tapi bukan karena Renata dulu kekasihmu??" pertanyaan Shinta membuat Anas tersenyum ke arahnya.

"Itu nanti aku jawab, oh ya, berikan ini ke Riko dan Ayah Ahmad Fatihurahman, ini berkas kejahatan milik Renata dan Andre yang dulu pernah melamar Aisha" ucap Anas seraya memberikan berkas ke Shinta.

Shinta menerima dan menatap manik mata milik Anas sebelum Anas berangkat dan Anas membalas tatapan Shinta dengan tersenyum.

"Mau peluk? Sini kalau mau peluk" ucap Anas menantang Shinta untuk memeluk dirinya.

"Maaf Mas, Shinta balik dulu, hati hati di jalan. Assalamualaikum wr wb." ucap Shinta sembari mengatur degup jantungnya mendengar permintaan Anas.

"Waalaikumsalam wr wb, love you Shinta." lirih Anas.

Anas membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju mobilnya, di lihatnya kembali Pondok Pesantren An-Nur yang kini akan menjadi obat kerinduan nya selama bertugas di Mesir kelak.

Anas memasuki mobilnya akan tetapi matanya melotot melihat seorang perwira dengan pangkat sama dengannya dan tertulis sebuah nama "Alvan H."

"Assalamualaikum wr wb, anda siapa??" tanya Anas menyelidik ke arah perwira yang tengah menatapnya.

"Waalaikumsalam wr wb, saya? Oh ya saya Letnan Kolonel Alvan, dia istrimu??" tanya Alvan menunjuk ke arah Shinta yang tengah menatap mobil.

"Bukan." pendek Anas.

"Santai bro, kita rekan, dan ini berkasnya Renata kan??" tanya Alvan ke arah Anas.

"Ya benar." pendek Anas kembali.

"Ayolah bro, kita rekan, kamu pikir aku ingin merebut kekasih mu itu? Tenang bro aku sudah menikah." ucap Alvan sembari menunjukkan cincin pernikahan nya.

Anas mengangguk dan menatap ke arah kursi penumpang di depannya, matanya memicing dan tersentak ketika melihat seorang pemuda dengan pangkat bintang satu di bahunya.

"Waalaikumsalam wr wb, selamat datang Letnan Kolonel Anas, perkenalkan, saya Iqbal." ucap Iqbal memperkenalkan dirinya.

"Siap Jenderal!!" ucap Anas memberikan hormat ke arah Iqbal.

"Bawa santai saja Anas, sudah siap untuk berangkat? Buronan kita bukan kaleng sarden." ucap Iqbal dingin.

"Hah? Kaleng sarden??" tanya Anas polos.

"Ya, dia telah menembak Tria dan Ridwan juga saat menjaga anaknya di rumah mereka. Padahal sasarannya orang di sebelahmu." ucap Iqbal melirik Alvan.

Alvan yang mendapatkan lirikan dari Iqbal hanya meringis menampilkan deretan gigi putihnya ke arah Anas.

"Dendam pribadi??" tanya Anas pendek.

"Lebih tepatnya dendam tidak di nikahi Alvan." ucap Iqbal.

"Hah? Maksudnya gimana komandan??" tanya Anas kembali.

"Ceritanya panjang, yauda woi berangkat!!" teriak Iqbal ke arah ajudannya yang masih menghabiskan rokoknya.

Kini Anas menerka siapa Renata sebenarnya dan ada apa dengan Renata selama menghilang dulu dan apakah Renata yang sama dengan pikiran Alvan?

Apakah itu benar Renata? ataukah?????

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yuk ikutin ceritanya yuk, masih squel dari Jalan Cinta Aisha Khumairah.

Terpopuler

Comments

Najwa Aini

Najwa Aini

Salam kenal kak. Ceritamu sangat menarik dan bikin penasaran. Insyaallah lanjut baca...

2023-05-21

1

SENJA ROMANCE

SENJA ROMANCE

Assalamualaikum wr wb, mohon maaf sedikit mengganggu ya pembaca yang budiman dan penyabar, author saran kan baca "Jalan Cinta Aisha Khumairah" terlebih dahulu ya, karena awal mula "Di Antara Rosario dan Tasbih" itu dari "Jalan Cinta Aisha Khumairah".

terimakasih semuanya.
Wassalamu'alaikum wr wb.

2023-03-10

0

Mutia Kim🍑

Mutia Kim🍑

Ini Anas kakaknya Aisha, right?🤔

2022-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!