Sayang, Aku Kembali
"Hei..Jack tunggu aku.." Teriak Stella dari arah belakang sambil berlari memanggil sahabatnya yang terlihat jalan dengan terburu-buru.
Didepan Jack terlihat berlari kecil sambil sesekali melirik jam tangannya.
"Stell cepat...aku tunggu dikelas". sambil memiringkan kepala sedikit, tetapi kaki masih terus berlari.
"Ah,,Sial jangan sampai aku terlambat". Stella berlari sambil mengeratkan buku ditangannya.
Sambil berlari Stella berdoa agar hari ini dia tidak terlambat dan bebas dari hukuman seperti sebelumnya.
"Tidak..tidak..jangan sampai aku berdiri dilapangan lagi". Stella semakin mempercepat lajunya, membayangkan bagaimana beberapa hari kemarin dia hampir saja pingsan karena kelelahan berdiri di depan kelas.
Memang bukan hanya dirinya saja yang mendapat hukuman, tetapi tetap saja mendapat hukuman terlalu sering tidaklah bagus, untuk seorang gadis Cantik bernama Stella Mattew.
"Aww..."Pekik Stella saat tidak sengaja badannya menabrak sesuatu yang keras, menyebabkan buku ditangannya hampir saja terlepas.
"Aduh, Kau-" belum sempat Stella mengomeli benda yang membuatnya hampir hilang keseimbangan, kini dia hanya bisa menelan saliva nya dengan kasar melihat siapa yang berdiri di depannya sekarang.
Lelaki tampan, berbadan tinggi tegap, bibir tipis, hidung mancung, rahang yang tegas, dan ah dada bidang yang baru saja ia tabrak. Sangat sexy walau dilapisi dengan kemeja.
"Ma-maafkan saya Pak". ucapnya sambil menunduk takut, dan malu.
"Stella....."
Stella masih menunduk tidak berani mengankat wajah.
"Stella kau deng-"
"Ah iya pak, Marahnya nanti saja, bapak dengarkan bel sudah berbunyi dan saya harus keruangan sekarang". Stella yang tidak menyia-nyiakan peluang untuk kebur dari hadapan Pak Boy segera berlari saat melihat tatapan mata gurunya yang semakin tajam seperti ingin mengukiti dirinya.
Sambil berlari kecil Stella memegang dadanya sambil sedikit tersenyum
"Entahlah tadi itu rezeki atau petaka".
_______
"Stell kau kenapa?" tanya Jack sambil duduk disamping sahabatnya yang dari tadi terlihat melamun.
"Tidak ada, memang kenapa?" Jawab Stella memiringkan kepalanya melihat sahabatnya yang semakin hari semakin terlihat tampan saja.
Stella melihat kearah kemana tatapan jack, dan terkejut saat matanya menangkap sosok yang indah tengah duduk menatap ke arah mereka.
Terlihat sangat tampan saat mata nya tetap lurus, dengan sesekali menyesap kopi ditangannya..kemeja Navy dan celana kain hitam yang dipakai pak Boy semakin membuat aura nya semakin keluar.
"Stella, sepulang sekolah kita makan dulu bagaimana? Tawar Jack masih menampilkan senyum termanisnya. Jack tidak hanya memiliki senyum manis, dia juga memiliki wajah tampan rahang tegas, bulu mata panjang, kulit putih dan bibir tipis. jika dia dia diciptakan sebagai wanita dia pasti akan menjadi wanita tercantik.
"Boleh, kau traktir, karena tadi kau meninggalkanku". Jawan stella cepat dan merangkul bahu sahabatnya.
Jack mendapat perlakuan seperti ini dari Stella hanya diam membeku namun hanya sesaat di mengarahkan kembali wajahnya kedepan setelah tadi mereka saling pandang. Jack menatap kedepan dengan senyum titis dibibirnya.
"Ah maafkan aku, kau tau hukuman laki-laki disekolah kita tidak sama dengan hukuman anak gadis kalau ketahuan terlambat atau berbuat onarkan"
Jack masih mengingat bagaimana dia dan kawan-kawannya harus mendapatkan hukuman membersihkan seluruh ruang kelas hanya karena terlambat lima menit saja. Dan dia tidak akan mau mengulang nya. Tidak akan. Cukup sekali dihukum.
"Ah kau benar, guru kita semua nya sangat jahat kurasa"
Stella dan Jack kembali tertawa bersama mengingat bagaimana mereka mendapatkan hukuman-hukuman mereka.
Anak-anak lain yang melihat mereka tertawa seperti itu lebih memilih mengabaikan, tetapi sebagian dari mereka juga banyak yang merasa iri, mereka terlihat sangat serasi, dari semua segi, ketampanan dan kecantikan serta kepintarannya. Tidak sedikit yang mendukung mereka setelah dewasa akan bersama.
Sementara diujung sama dibawah pohon depan ruang guru, seorang berwajah tampan menatap kearah Stella dan Jack yang terlihat sangat serasi, tatapannya tajam, tidak suka.
"Jangan melamun, anak-anak akan panik saat melihat guru tampan yang mereka incar tiba-tiba sesurupan karena hantu sekolah juga menyukainya". Bayu yang tahu kr arah mana tatapan teman seperkerjanya itu menatap lantas menepuk pundaknya dan duduk didekatnya.
"Jangan macam-macam". Seru Pak Boy memutus tatapannya ke dari Stella dan menatap teman didepannya.
"Mereka berdua tidak hanya pintar tetapi terlihat sangat serasikan?" kini tatapan pak Bayu mengarah ke Stella yang masih terlihat tertawa bersama Jack, terlihat sesekali wajah kesal Stella saat jack mengacak-acak rambutnya.
Stella adalah sahabat Jack, mereka sudah bersahabat sejak sekolah menegah pertama sampai saat ini mereka akan lulus, kecantikan Stella memang tidak bisa diragukan lagi, wajah mungil, bibir kecil sedikit tebal, mata bulat, bulu mata lentik, berkulit putih dan bertubuh kecil dan tinggi. seperti model.
"Terlalu cepat membahas itu, Stella harus belajar lebih giat lagi". Kini tatapan Pak Boy kembali mengarah ke Stella, sesekali tangannya mengepal saat melihat jack dengan sengaja mencubit pipi Stella.
"Dia anak yang pintar, asal dia konsisten dewasa nanti dia akan semakin sukses" Seru Pak Boy dengan senyum yang tak kalah manis.
"Hahaha....Mana bisa gadis manja itu bersikap dewasa, liat saja sebesar itu dia masih terlihat seperti anak-anak".
Setelah mengatakan itu Pak Boy berdiri meninggalkan pak Bayu, dia tidak akan membahas gadis manja itu lagi. Sedang pak Bayu yang mengetahui sikap temannya hanya diam dan tersenyum
"Ah Boy..boy..bilang saja kau cemburu karena Stella tertawa bersama jack kan".gumamnya
__________
Disinilah Stella dan Jack sekarang, makan siang dengan masih menggunakan pakaian sekolah mereka, disebuah warung makan pinggir jalan arah rumah Stella. Menikmati makan siang mereka dengan sesekali saling menggoda . Godaan sahabat ke sahabat.
"Pelan-pelan makannya Stell" Seru Jack yang melihat Stella makan dengan terburu-buru.
"Aku harus kembali, aku baru ingat ada janji dengan mama". setelah suapan terakhir, Stella mencoba menjelaskan, dengan kekehan kecil.
"Hm kalau begitu terima kasih traktirannya". Stella berdiri dan mengecup pipi kiri Jack, mereka sudah sering seperti ini jadi tidak heran jika sebagian dari kawan-kawan mereka tidak percaya mereka hanya sebatas sahabat.
"Stell, tunggu". Stella yang hendak berbalik tangannya dicekal Jack membuatnya harus berdiri memperhatikan lekat wajah tampan sahabatnya.
"Ada apa?" tanya Stella, karena sudah beberapa menit mereka hanya berdiri dan tangan Stella masih dipegang Jack.
"Aku..aku, Stella, sebenarnya aku". Jack menghentikan ucapannya melirik kiri kanan, memastikan tidak ada yang mendengar.
"Iya kau kenapa?" Stella yang bingung dengan sikap sahabatnya melepaskan tangannya dari jack dan memegang dahi Jack.
"Aku baik-baik saja Stella". Mengambil tangan Stella dan kembali memegangnya, membawa tangan itu ke dada kirinya. Terlihat Stella mengerutkan dahi karena masih bingubg dengan perbuatan Jack. Tiba-tiba saja Stella merasa ada yang sesuatu yang akan terjadi, jantungnya berdetak, saat dengan tiba-tiba benda kenyal milik jack menempel di bibirnya. hanya menempel dan sebentar.
"Apa yang kau la-"
"Aku cinta kamu Stella".
Bagai disambar petir Stella yang masih shock dengan keadaan barusan semakin terkejut dengan pengakuan sahabatnya.
"Stella...." ucap jack lirih melihat Stella masih terdiam.
"Jack..aku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
mampir kka 👍🤩
2023-02-19
1