Second Life

Second Life

Episode 1

Sukma adalah seorang ibu rumah tangga beranak 1. Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga kadang membuatnya lelah. Apalagi dengan perekonomian yang pas-pasan membuatnya harus ekstra hemat demi membuat jatah bulanannya cukup sampai gajian sang suami tiba.

Dulu ia bekerja. Namun semenjak hamil kondisi kesehatannya menurun, mengharuskan ia resign dari pekerjaannya. Awalnya ia berpikir karena masa hamil dan akan kembali bugar setelah melahirkan. Setelah melahirkan, Sukma jadi mudah sakit. Dengan peran baru nya sebagai seorang ibu membuatnya kurang tidur. Ditambah asupan makanan sehari-hari yang minim dan jauh dari kata bergizi menjadikan ia terlambat pulih pasca melahirkan. Belum lagi ia harus menyusui bayi perempuannya, semakin lemah lah ia.

Suami nya bekerja sebagai Housekeeping di sebuah hotel dengan gaji UMR. Seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menu bergizi walau tak mewah. Awal pernikahan semua berjalan lancar, Doni begitu sayang dengan Sukma dan selalu memenuhi kebutuhan bahkan kemauan Sukma. Doni memang pecinta game, sebagai hiburan atau mengisi waktu luang. Tapi semua berubah ketika Doni kenal dengan judi online. Berawal dari iseng mengikuti teman-teman nya, menjadi ketergantungan dan berujung malapetaka.

Hari itu Sukma sedang bersenda gurau dengan putri nya yang kini berusia 20 bulan. Rania, namanya. Kehadiran Rania membuat hidup Sukma bahagia. Meski tubuhnya kurus, hidup seadanya, nyatanya Rania tetap tumbuh jadi anak yang lucu, aktif dan pintar. Di usianya yang belum genap 2 tahun, ia sudah pandai berbicara dan menghafal doa pendek sehari-hari. Walaupun belum fasih, tapi setiap kata yang di ucapkannya sudah dapat dimengerti orang lain.

"Sukma, kamu masih ada uang berapa?" Tanya Doni, suami Sukma.

" Ada bang, 50 ribu. Kenapa bang?" Jawab Sukma kemudian menanyakan maksud suaminya.

" Sini uangnya kasih abang." Jawab Doni sambil menengadah kan tangannya di depan Sukma.

"Buat apa bang? Itu uang untuk makan kita seminggu ini." Ya, uang itu untuk belanja Sukma selama seminggu sampai waktu gajian Doni tiba.

"Beras masih cukup kan sampai akhir bulan? Ku lihat kamu masih ada banyak garam juga. Seminggu ini gapapa lah kita makan nasi garam." Balas Doni yang mulai kesal dengan nada meninggi.

"Memang buat apa bang uangnya? Kita bagi setengah-setengah saja ya? Kasihan Rania bang kalau tak ada lauk." Ucap Sukma dengan lembut pada suaminya.

" Abang mau isi saldo game. Mana cukup kalo cuma segitu. Lagian kalo abang menang kan lumayan uangnya, kamu juga abang kasih." Ungkap Doni dengan kesal nya.

Deg

Sukma yang mendengar alasan suaminya meminta uang jatah makan sekeluarga itu pun tak habis pikir. Bagaimana bisa seorang suami lebih mementingkan game daripada istri dan anaknya.

"Dicukupin lah bang. Iya kalo menang bang, kalo kalah kita gak ada uang lagi untuk lauk. Kalo kita masih bisa bang, tapi kalo Rania? Dia masih bayi, butuh banyak gizi. abang tega sama anak?" Ia masih mencoba menanggapinya dengan sabar dan mengingatkan nasib anaknya.

"Cuma seminggu ini, dia kan masih dapat gizi dari ASI kamu. Lagian gimana sih kamu bagi uangnya? Bukannya di hemat malah boros.Kalo mau kasih makan enak ya kamu kerja. Jangan ngandelin aku terus. Emang dikira kerja gak capek? Udah sini buruan uangnya mana?" Dino yang semakin kesal karena sukma tak juga memberikan uangnya menggebrak pintu kontrakannya.

Sontak Sukma pun kaget, Rania yang sedari tadi sibuk bermain langsung menangis.

Sukma menggendong Rania sembari berlinang air mata berucap pada suaminya " Kalau aku sehat aku cari kerja bang, walaupun dengan membawa rania. Kan abang tahu aku gampang sakit."

"Jangan alasan kamu, sekarang mah kerja gampang gak harus butuh fisik kuat. Kamu nya aja yang gak mau capek kerja. Maunya santai-santai dirumah. Tuh contoh si susi, masih SMA udah sukses jualan online. Bisa beliin orang tuanya mobil. Lah kita? Rumah aja ngontrak. Kalo kamu mau aku ajak tinggal di rumah emak, seenggaknya kan kita gak harus bayar kontrakan. Tapi kamu nya ngeyel sih, bilang mau mandiri lah itu lah ujung-ujungnya aku juga yang rugi."

"Cukup bang,aku ada alasan buat itu, dan kamu udah tau itu. Aku bukan gak mau usaha, tapi kan butuh modal bang. Kalau mau jual online aku gak ada handphone. Abang sudah jual semua barang-barang berhargaku dan aku masih sabar. Kenapa aku masih aja kamu salahin sih bang? "

"Udah berani kamu ya bantah suami? Mana rasa hormatmu hah? Mau jadi istri durhaka kamu ya?"

Plak

Tamparan Doni yang begitu kuat mendarat di pipi Sukma membuatnya terhunyung dan hampir jatuh. Sedangkan Rania yang berada di gendongan Sukma semakin kencang menangis. Doni yang sedang dikuasai amarah pun mulai hilang kendali mendorong Sukma sekuat tenaga hingga terjatuh. Naasnya, kepala Sukma terbentur sudut meja.

Brakk

Brukk!

Cuuur.....

Darah segar langsung mengucur dari kepala Sukma. Perlahan pandangannya kabur.

"Kepalaku panas.. Ya Allah, apa ini akhir hidupku? Sakit, sakit, Ya Allah.. tolong..." batin Sukma dalam hati dengan air mata mengalir di sudut matanya.

"Ma..." Teriak Rania sambil menangis kencang. Ia yang saat itu dalam gendongan Sukma ikut terjatuh ketika Doni melayangkan serangannya. dengan refleks Sukma memeluk erat Rania demi melindungi buah hatinya. Sampai akhir pun Sukma sangat menyayangi anaknya.

Sukma yang mendengar suara Rania pun berucap dengan terbata-bata "Ra..ni..a.." Setelah itu pandangannya semakin gelap, dan Sukma pun tak sadarkan diri.

Doni yang melihat itupun seketika tersadar, ia ketakutan. Tak menolong, ia malah lari dengan kencangnya menjauhi rumah kontrakan. Meninggalkan Sukma yang sekarat dan Rania yang menangis.

*

*

*

*

*

"Mba Sukma, bangun mba. Saya mau nge-gym " suara seorang wanita memanggil Sukma dari balik meja registrasi tempat fitness.

Sukma yang terkejut bangun dari tidurnya dengan nafas tak teratur. Apa yang barusan dialaminya begitu jelas, rasa sakitnya amat sangat nyata membuat perasaanya campur aduk.

Saat Sukma masih mencerna apa yang dialaminya, ia dikagetkan dengan suara wanita tadi.

" Mba Sukma okey?" Tanya wanita itu.

Sukma yang sedari tadi diam tersadar. "Loh kok aku disini? Ini kan tempat kerjaku yang dulu. Apa ini ingatan sebelum orang mati?" Batin Sukma sembari melihat area sekelilingnya.

Melihat reaksi Sukma yang seperti orang bingung dan tak menjawab pertanyaan, tamu wanita itu pun kembali bertanya " Mba Sukma gak apa-apa?"

Sukma kembali terkejut seketika ia buru-buru memberikan form registrasi pengunjung.

"Oh a iyya gak papa mbak. Mau gym ya? Silahkan registrasi dulu." Sukma mencoba bersikap biasa saja. Walaupun ada seribu pertanyaan di benaknya, namun ia tahan. Nanti ia akan mencari tahu apa yang terjadi setelah tamu wanita langganan tersebut masuk gym.

Setelah registrasi selesai dan mendapat kunci loker, tamu wanita itu pun masuk ke ruang ganti bersiap untuk fitness. Sukma pun langsung menepuk pipinya, kemudian mencubit tangannya. " Aww" pekik Sukma.

"Sakit.. Lah berarti ini nyata. Terus tadi itu apa? Masa mimpi? Tapi..." Sukma yang masih terus berpikir kemudian pandangan nya tertuju pada kalender di meja kerjanya. Matanya semakin membulat ketika melihat tahun yang tertera dalam kalender itu. Secepat kilat ia mencari ponsel dari dalam tas kerjanya. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati ponsel miliknya.

"Hah ini kan ponselku 10 tahun yang lalu." Ucapnya

Semakin terkejutlah ia ketika menekan salah satu tombol ponselnya. Terpampang jelas jam digital dan tanggal hari ini.

"Apa? Serius tanggal segini? Berarti... Aku balik ke masa lalu? Kok bisa?" Sukma semakin bingung dengan keadaannya sekarang. Ia kembali mengingat-ingat kejadian mengerikan yang baru beberapa menit menimpanya sampai sesaat kemudian ia teringat sesuatu yang penting.

"Rania" teriak Sukma membulatkan matanya. Seketika jantungnya berdetak kencang.

Terpopuler

Comments

Namaste

Namaste

masih dipantau,semoga seru

2022-12-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!