Berawal Dari Sebuah Buku

Berawal Dari Sebuah Buku

B.D.S.B 1

"Huuh … huuh." Terdengar helaan napas ngos-ngosan dari seseorang.

"Ayo! sebentar lagi aku akan sampai ke pintu kelas." Batinnya berlari secepat mungkin untuk sampai ke kelasnya.

Setelah berusaha berlari secepat yang ia bisa akhirnya orang tersebut sampai di depan pintu kelas.

"Hufh! akhirnya aku sampai. Apakah aku terlambat?" tanya nya yang masih kelihatan terengah-engah akibat berlari.

Seorang wanita yang berada di dalam kelas berkata, "Anna kenapa kau bisa terlambat?"

"Emm' maafkan aku. Hari ini banyak sekali kejadian yang tidak terduga, mungkin ini adalah hari sial ku." Sembari berjalan menuju tempat duduk nya.

Katharine mendatangi Anna yang sedang duduk. "Sudah tidak perlu di khawatirkan lagi pula Guru juga belum masuk, oh iya kenapa kau datang sangat terlambat hari ini."

"Haih' ayah ku meninggalkan ponsel nya di rumah dan ibuku lupa membawa berkas penting untuk rapatnya nanti, jadi aku harus mengantarkannya ke perusahaan ayah ku." Anna menarik napas pelan dan menjelaskan alasan keterlambatannya.

"Bukankah ibumu itu Sekretaris ayah mu lalu kenapa kau bisa terlambat mengantarkan nya? kan hanya mengantarkan di tempat perusahaan yang sama."

"Katharine perlu waktu untuk mencari ponsel dan berkas itu, belum lagi ketika aku ingin menuju ke sekolah tiba-tiba saja jalanan macet. Akhirnya aku memutuskan berlari hingga sampai kemari."

"Kasihan banget sih lo Anna."

Di tengah obrolan mereka guru akhirnya masuk ke dalam kelas mereka, menyadari Guru telah datang Katharine menyudahi obrolan nya dengan Anna lalu pergi ke tempat duduk nya.

"Baiklah, saya akan mulai meng absen dan ketika saya menyebutkan nama-nama yang akan saya panggil nanti jawablah hadir," ujar Guru menjelaskan.

"Katharine More." Guru mulai meng absen satu persatu.

"Hadir!"

"Anna Leroy."

"Hadir!"

"Simon Steve."

"Hadir!"

Guru pun mulai memanggil nama murid-murid yang ada di sana satu persatu hingga akhirnya sampai nama murid yang terakhir.

"Lucanne."

"H' Hadir!

"Karena semuanya sudah lengkap kalau begitu saya akan mulai pembelajaran nya."

Pembelajaran di mulai sampai jam istirahat tiba. Katharine mendatangi Anna yang masih berada di tempat duduk nya dan ingin mengajaknya untuk pergi ke kantin. Ajakan Katharine tersebut di terima oleh Anna.

Ketika mereka sedang berjalan menuju kantin Anna mendengar suara di lorong sekolah, karena penasaran dan untuk memastikan apa yang terjadi Anna lalu mendatangi sumber suara yang di dengar nya.

Seketika Anna dan Katharine terkejut disaat melihat sumber suara yang mereka dengar berasal dari rombongan teman-teman Brian yang sedang membully Lucanne.

"Brian Jeans!!" teriak Anna memanggil Brian yang sedang membully Lucanne.

"Eh' bukankah ini Anna, kau ingin kemana Bidadari ku cantik?" tanya Brian dengan mata genit nya melihat ke arah Anna.

"Cih!berhentilah mengatakan kata-kata yang menjijikkan dan lepaskan lah teman ku atau-"

"Eh! apakah orang bodoh dan jelek ini adalah teman mu." Brian tidak hanya menanyakan itu kepada Anna tetapi ia menanyakan nya juga kepada Lucanne. "Hei jawab!"

Lucanne yang di tanyakan hal seperti itu hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepala nya. "T'Tidak a'aku bukan temannya."

"Lihat Anna, dia saja tidak mengakui orang secantik dirimu itu adalah temannya lalu mengapa kau mengatakan kalau dia adalah teman mu. Orang seperti dia ini tidak pantas menjadi teman mu."

Brian hendak melayangkan satu pukulan kepada Lucanne dan Anna pun mulai berlari ke arah Lucanne sembari berteriak. "Berhenti!!!" Anna menghadang pukulan Brian tersebut agar tidak mengenai Lucanne.

Melihat Anna yang menghadang secara tiba-tiba Brian langsung menghentikan pukulan yang ingin di layangkan nya kepada Lucanne.

Sontak saja Katharine dari kejauhan yang melihat itu berteriak. "Anna!!"

Anna yang melihat Brian sudah menghentikan pukulan nya pun lalu mendorong Brian sampai terjatuh.

"Brian! kau adalah orang yang hebat menurut ku tetapi tidak ku sangka kau memperlakukan orang yang lemah seperti ini, bagiku sifatmu yang seperti ini tidak lebih hanyalah orang hebat yang tak berguna."

"Sebaiknya kalian semua pergi dari sini atau aku akan melaporkan kalian kepada Kepala Sekolah karena aku sudah merekam vidio di saat kalian membully Lucanne." Ancam Anna kepada Brian dan rombongan nya.

Brian yang dibangkitkan oleh teman-teman nya memutuskan untuk pergi dari situ dan meninggalkan Anna, Lucanne dan Katharine di sana.

Sebelum Brian dan rombongan nya pergi tak terlalu jauh Anna meneriaki mereka. "Dan jika seandainya aku tau kalian melakukan hal seperti ini lagi maka aku akan melaporkan hal ini kepada Kepala Sekolah dan terkhusus kau Brian, aku akan melaporkan mu kepada ayah dan ibumu!!"

Brian dan teman-temannya pun mengabaikan teriakan Anna tersebut dan tetap melanjutkan perjalanan mereka meninggalkan tempat itu.

Katharine mendatangi Anna dan Lucanne. "Anna kau tidak terluka kan?" tanya Katharine yang cemas dan khawatir dengan keadaan Anna.

"Tidak, aku tidak terluka kok."

"Baguslah kalau begitu," ujar Katharine yang lega melihat Anna tidak terluka.

"Heh Lucanne! kau itu adalah seorang cowok, kenapa kau tidak berani membantah mereka. Apakah kau takut karena mereka ramai? cepat katakan."

Lucanne hanya bisa terdiam dan tidak menjawab apa-apa. "Lucanne jawab! kenapa kau tidak mengatakan apa-apa!"

"Eh Anna, coba kau perhatikan kacamata nya baik-baik. Sepertinya kacamata itu tidak ada kaca nya dan juga seperti nya kacamata itu patah." Katharine menunjuk kacamata yang di pakai oleh Lucanne.

Anna mendengar hal tersebut dari Katharine langsung dengan sigap mengambil kacamata yang sedang dikenakan Lucanne.

"Eh kau benar, kacamata ini patah."

Lucanne meraba-raba mencari kacamatanya. "Kembalikan kacamata ku! kembalikan kacamata ku." Rengek Lucanne meminta untuk kacamata nya di kembalikan.

"Aku akan mengembalikan kacamata ini tetapi apa gunanya jika kacamata ini tidak memiliki kaca sama sekali."

"Jika seandainya kau tidak mengembalikannya orang tua ku akan sedih, orang tuaku tidak memiliki uang lagi untuk membeli kacamata yang baru untukku."

"Sebenarnya kau itu rabun jauh atau rabun dekat?"

"A'Aku rabun dekat." Lucanne menjawab dengan gugup dan sedikit ragu-ragu.

"Kalau begitu aku akan membelikan kacamata yang baru untukmu."

"Tidak! aku tidak mau. Aku mau kacamata yang itu, aku ingin kacamata yang sama persis seperti itu dan kau tidak perlu membelikan yang baru untuk ku."

Anna yang tidak tega melihat Lucanne seperti itu lalu mengambil ponsel nya untuk memotret kacamata itu dan memakainya kembali kepada Lucanne.

"Hahh … yasudah lah, kalau begitu sebaiknya kau ikut kami kembali ke kelas karena jam istirahat akan segera berakhir," ajak Katharine.

"Berikan tanganmu aku akan menuntut mu sampai ke kelas." Anna menjulurkan tangannya dengan senyuman.

Lucanne menyambut tangan Anna, Anna pun langsung menggenggam tangan Lucanne dan menuntun nya sampai ke dalam kelas.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

mampir kk

2023-03-05

0

Syasyasa🐬

Syasyasa🐬

mampir kka

2023-03-01

0

Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻

Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻

mampir

2023-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!