B.D.S.B 5

Miguel masuk ke dalam mobil setelah selesai mengatakan hal itu di dalam batinnya Miguel lalu pergi dari situ.

Sedangkan Katharine dan Simon yang di bawa oleh Anna ke dalam kelas masih bengong tak mengatakan sepatah kata apapun.

"Kenapa kalian terdiam?" tanya Anna kebingungan dengan tingkah laku Katharine dan Simon.

"A'Anna apakah barusan tadi yang mengantar mu ke sekolah adalah kakak mu?" tanya Katharine.

"Ya, Katharine kau sudah bersamaku selama empat tahun masa kau tidak tau kakak ku."

"Apa, kalian empat tahun?" tanya Simon kebingungan dengan perkataan Anna.

"Iya. Sewaktu SMP kelas 3 kami pernah satu kelas dan dari situlah kami mulai dekat." Jelas Anna.

"Tidak Anna jangan mengalihkan pembicaraan. Apa kakak mu semuda itu, bukankah kau mengatakan bahwa kakak mu sudah memiliki seorang anak?" tanya Katharine yang memindahkan ke topik pembicaraan awalnya.

"Iya, bahkan usia anaknya saja sudah enam tahun."

"Berapa umur kakak mu?"

"Dua puluh delapan tahun."

"Haih … pantas saja, aku lupa kalau kakak mu menikah di umur yang muda." Katharine menghela napas pelan.

Anna tersenyum lalu matanya melihat ke arah Lucanne, Anna berjalan mendekati Lucanne yang sedang duduk di kursinya dan memberikan bungkusan yang ia bawa.

"A'Apa ini Anna?" tanya Lucanne bingung dengan bungkusan yang Anna berikan.

"Ini adalah hadiah kakak ku untukmu," ujar Anna tersenyum setelah memberikan bungkusan tersebut pada Lucanne.

"Sepertinya aku tidak pantas mendapatkan ini darimu, ambil saja," ucap Lucanne memberikan kembali bungkusan tersebut kepada Anna.

"Tidak ambil saja. Aku memaksa! karena kakak ku senang berkenalan dengan mu dan ingin bertemu dengan dirimu." Tegas Anna menolak Lucanne untuk mengembalikan bungkusan itu.

"Emm' apakah tidak apa-apa ini jika ku ambil?"

"Iya tidak apa-apa. Bukalah." Anna meminta Lucanne untuk membuka bungkusan itu agar ia bisa melihat apa isi nya.

Lucanne lalu membuka isi bungkusan itu, dalam bungkusan itu ia menemukan buku Diary nya. Ia melihat ke arah Anna dan Anna membalas tatapan Lucanne dengan tersenyum.

Lucanne kembali melanjutkan untuk mencari sesuatu yang lain lagi di dalam bungkusan itu, dan ketika sedang mencari ia menemukan sebuah kotak kacamata.

"Anna ini?" tanya Lucanne yang menunjukkan kotak kacamata kepada Anna.

"Ya itu adalah hadiah dari kakak ku untukmu. Apakah kau menyukainya?"

"Iya terimakasih." Lucanne berterimakasih kepada Anna dan tersenyum.

"Ekhem! sepertinya ada orang baru yang di kenalkan ke keluarga nih," ucap Katharine menyindir Anna yang sedang bersama Lucanne.

"Tidak kok, kakak ku bertanya siapa saja temanku di sekolah jadi ya aku mengatakan nya."

"Tidak mungkin. Kemarin aku melihat mu memotret kacamata Lucanne dan aku yakin kau berniat untuk membelikannya yang baru."

Lucanne tersenyum lalu mengganti kacamatanya dengan kacamata yang di berikan oleh Anna.

"Bagaimana? apakah ini sama dengan punyamu yang rusak ini?"

"Ya, sekali lagi terimakasih ya Anna. Tetapi soal buku ini?"

"Ah' soal buku itu. Maafkan aku, aku yang menabrak mu kemarin karena ingin terburu-buru menemui kakak ku."

"Iya tidak apa-apa kok."

"Eh Simon, ngomong-ngomong kapan pengumuman pemeran untuk kisah drama nya?" tanya Anna kepada Simon.

"Minggu depan," jawab Simon singkat.

"Lama bener," celetus Katharine mengomentari.

"Aku juga tidak tau." Simon mengangkat kedua bahu nya.

"Kau selalu tidak tau, kapan kau akan mencari tau!" kesal Katharine.

"Nanti."

"Simon!" Katharine semakin geram mendengar jawaban Simon yang selalu menjawab perkataan nya.

Anna yang melihat hal itu hanya bisa tertawa menyaksikan pertengkaran Simon dan Katharine.

"Lucanne, emm' nanti setelah jam istirahat maukah pergi ke kantin bersama-sama? aku yang akan traktir." Ajak Anna pada Lucanne.

"Baiklah kalau begitu." Lucanne mengangguk menyetujui ajakan Anna.

Tak selang berapa lama Guru pun datang, seluruh murid kembali ke tempat duduk mereka masing-masing dan Guru mulai menyampaikan materi pembelajaran.

Materi pembelajaran di mulai sampai menjelang jam istirahat.

"Katharine, Simon, Lucanne. Ayo kita pergi ke kantin!" Ajak Anna dengan semangat.

"Eh' bawa orang baru ya. Ekhem' kayak nya Anna udah mulai berubah ya," cibir Katharine menggoda Anna.

"Biarkan saja Anna berubah lagipula gak ada masalah nya untukmu. Dan Anna itu wajar jika seandainya jatuh cinta bukan seperti mu yang tidak punya hati pada manusia." Jelas Simon.

"Heh! sembarangan banget sih, tarik balik kata-kata kamu tu!" kesal Katharine tidak terima.

"Enggak, emang itu kok kenyataannya."

"Simon! aku bisa jatuh cinta, lihat aja nanti!" tegas Katharine.

"Iya iya yang jelas tidak akan ada yang mau dengan wanita yang selalu berkata-kata kasar seperti dirimu."

"Sudahlah sudah sudah, kita ingin pergi ke kantin. Ayo hari ini aku yang traktir." Anna melerai pertengkaran Katharine dan Simon.

"Yey! memang Anna yang terbaik!" teriak Katharine senang.

Mereka berempat lalu pergi ke kantin, belum sempat mereka menuju ke kantin tiba-tiba saja Brian dan teman-temannya menghalangi mereka untuk menuju ke kantin.

"Anna kau ingin pergi kemana? kenapa kau membawa si cupu ini?" lirik Brian dengan tatapan remeh melihat Lucanne.

"Hei Brian! lo bisa gak sih gak usah ganggu Anna sehari aja! gue tu bosen lihat muka lo aja. Lagipula ya terserah Anna dia mau bawa siapa aja, bukan urusan lo juga!" tegas Katharine dengan jari telunjuknya yang menunjuk pada Brian.

"Ck! wanita ini. Kau tidak perlu ikut campur!" kesal Brian sembari mendekati Katharine.

"Jangan mendekat, dia bukan lawanmu tetapi aku," ujar Simon menatap Brian dengan tatapan dingin nya sembari tangan nya menghalangi Brian untuk tidak mendekati Katharine.

"Heh' siapa yang ingin mendekati wanita mu, aku ingin bertemu dengan si cupu itu."

Brian berjalan melewati Simon dan Katharine lalu mendekati Anna dan Lucanne yang sedang berada di belakang Katharine dan Simon.

Mengetahui hal itu Anna menghalangi Brian dan teman-temannya agar tidak mendekati Lucanne.

"Jika seandainya selangkah lagi kau mendekat maka vidio saat kau membully Lucanne akan ku sebarkan, dan aku akan memberitahukan orang tuamu tentang kebenaran perilaku mu di sekolah." Ancam Anna melihat Brian dengan tatapan dingin nya.

Brian kemudian menyuruh teman-temannya untuk tidak mendekat.

"Hei hei Anna, bukankah tidak perlu sampai seperti itu. Kenapa kau sangat membantu si cupu ini?"

"Itu bukan urusanmu. Jika kau tidak mah wajah tampan mu itu hancur maka menyingkirlah dari jalanku."

"Aku tidak akan membiarkan kalian lewat sebelum kalian menyerahkan si cupu itu kepada ku."

"Jika itu yang kau minta maka aku tidak akan menyerahkannya, sebaiknya aku tidak usah ke kantin sekalian!" tegas Anna.

Anna lalu membawa Lucanne pergi meninggalkan Brian dan teman-temannya, mengetahui kalau Anna dan Lucanne telah pergi Katharine lalu menggandeng tangan Simon dan mengejar Anna.

Terpopuler

Comments

B⃟cMarwa

B⃟cMarwa

nah bener ancam aja si Brian. biar kapok dan ngga lagi membully luccane

2023-03-06

0

B⃟cMarwa

B⃟cMarwa

cinta muncul karena terbiasa

2023-03-06

0

B⃟cMarwa

B⃟cMarwa

Simon tipe orang yang ngga mau tau urusan orang lain.

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!