NovelToon NovelToon

Berawal Dari Sebuah Buku

B.D.S.B 1

"Huuh … huuh." Terdengar helaan napas ngos-ngosan dari seseorang.

"Ayo! sebentar lagi aku akan sampai ke pintu kelas." Batinnya berlari secepat mungkin untuk sampai ke kelasnya.

Setelah berusaha berlari secepat yang ia bisa akhirnya orang tersebut sampai di depan pintu kelas.

"Hufh! akhirnya aku sampai. Apakah aku terlambat?" tanya nya yang masih kelihatan terengah-engah akibat berlari.

Seorang wanita yang berada di dalam kelas berkata, "Anna kenapa kau bisa terlambat?"

"Emm' maafkan aku. Hari ini banyak sekali kejadian yang tidak terduga, mungkin ini adalah hari sial ku." Sembari berjalan menuju tempat duduk nya.

Katharine mendatangi Anna yang sedang duduk. "Sudah tidak perlu di khawatirkan lagi pula Guru juga belum masuk, oh iya kenapa kau datang sangat terlambat hari ini."

"Haih' ayah ku meninggalkan ponsel nya di rumah dan ibuku lupa membawa berkas penting untuk rapatnya nanti, jadi aku harus mengantarkannya ke perusahaan ayah ku." Anna menarik napas pelan dan menjelaskan alasan keterlambatannya.

"Bukankah ibumu itu Sekretaris ayah mu lalu kenapa kau bisa terlambat mengantarkan nya? kan hanya mengantarkan di tempat perusahaan yang sama."

"Katharine perlu waktu untuk mencari ponsel dan berkas itu, belum lagi ketika aku ingin menuju ke sekolah tiba-tiba saja jalanan macet. Akhirnya aku memutuskan berlari hingga sampai kemari."

"Kasihan banget sih lo Anna."

Di tengah obrolan mereka guru akhirnya masuk ke dalam kelas mereka, menyadari Guru telah datang Katharine menyudahi obrolan nya dengan Anna lalu pergi ke tempat duduk nya.

"Baiklah, saya akan mulai meng absen dan ketika saya menyebutkan nama-nama yang akan saya panggil nanti jawablah hadir," ujar Guru menjelaskan.

"Katharine More." Guru mulai meng absen satu persatu.

"Hadir!"

"Anna Leroy."

"Hadir!"

"Simon Steve."

"Hadir!"

Guru pun mulai memanggil nama murid-murid yang ada di sana satu persatu hingga akhirnya sampai nama murid yang terakhir.

"Lucanne."

"H' Hadir!

"Karena semuanya sudah lengkap kalau begitu saya akan mulai pembelajaran nya."

Pembelajaran di mulai sampai jam istirahat tiba. Katharine mendatangi Anna yang masih berada di tempat duduk nya dan ingin mengajaknya untuk pergi ke kantin. Ajakan Katharine tersebut di terima oleh Anna.

Ketika mereka sedang berjalan menuju kantin Anna mendengar suara di lorong sekolah, karena penasaran dan untuk memastikan apa yang terjadi Anna lalu mendatangi sumber suara yang di dengar nya.

Seketika Anna dan Katharine terkejut disaat melihat sumber suara yang mereka dengar berasal dari rombongan teman-teman Brian yang sedang membully Lucanne.

"Brian Jeans!!" teriak Anna memanggil Brian yang sedang membully Lucanne.

"Eh' bukankah ini Anna, kau ingin kemana Bidadari ku cantik?" tanya Brian dengan mata genit nya melihat ke arah Anna.

"Cih!berhentilah mengatakan kata-kata yang menjijikkan dan lepaskan lah teman ku atau-"

"Eh! apakah orang bodoh dan jelek ini adalah teman mu." Brian tidak hanya menanyakan itu kepada Anna tetapi ia menanyakan nya juga kepada Lucanne. "Hei jawab!"

Lucanne yang di tanyakan hal seperti itu hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepala nya. "T'Tidak a'aku bukan temannya."

"Lihat Anna, dia saja tidak mengakui orang secantik dirimu itu adalah temannya lalu mengapa kau mengatakan kalau dia adalah teman mu. Orang seperti dia ini tidak pantas menjadi teman mu."

Brian hendak melayangkan satu pukulan kepada Lucanne dan Anna pun mulai berlari ke arah Lucanne sembari berteriak. "Berhenti!!!" Anna menghadang pukulan Brian tersebut agar tidak mengenai Lucanne.

Melihat Anna yang menghadang secara tiba-tiba Brian langsung menghentikan pukulan yang ingin di layangkan nya kepada Lucanne.

Sontak saja Katharine dari kejauhan yang melihat itu berteriak. "Anna!!"

Anna yang melihat Brian sudah menghentikan pukulan nya pun lalu mendorong Brian sampai terjatuh.

"Brian! kau adalah orang yang hebat menurut ku tetapi tidak ku sangka kau memperlakukan orang yang lemah seperti ini, bagiku sifatmu yang seperti ini tidak lebih hanyalah orang hebat yang tak berguna."

"Sebaiknya kalian semua pergi dari sini atau aku akan melaporkan kalian kepada Kepala Sekolah karena aku sudah merekam vidio di saat kalian membully Lucanne." Ancam Anna kepada Brian dan rombongan nya.

Brian yang dibangkitkan oleh teman-teman nya memutuskan untuk pergi dari situ dan meninggalkan Anna, Lucanne dan Katharine di sana.

Sebelum Brian dan rombongan nya pergi tak terlalu jauh Anna meneriaki mereka. "Dan jika seandainya aku tau kalian melakukan hal seperti ini lagi maka aku akan melaporkan hal ini kepada Kepala Sekolah dan terkhusus kau Brian, aku akan melaporkan mu kepada ayah dan ibumu!!"

Brian dan teman-temannya pun mengabaikan teriakan Anna tersebut dan tetap melanjutkan perjalanan mereka meninggalkan tempat itu.

Katharine mendatangi Anna dan Lucanne. "Anna kau tidak terluka kan?" tanya Katharine yang cemas dan khawatir dengan keadaan Anna.

"Tidak, aku tidak terluka kok."

"Baguslah kalau begitu," ujar Katharine yang lega melihat Anna tidak terluka.

"Heh Lucanne! kau itu adalah seorang cowok, kenapa kau tidak berani membantah mereka. Apakah kau takut karena mereka ramai? cepat katakan."

Lucanne hanya bisa terdiam dan tidak menjawab apa-apa. "Lucanne jawab! kenapa kau tidak mengatakan apa-apa!"

"Eh Anna, coba kau perhatikan kacamata nya baik-baik. Sepertinya kacamata itu tidak ada kaca nya dan juga seperti nya kacamata itu patah." Katharine menunjuk kacamata yang di pakai oleh Lucanne.

Anna mendengar hal tersebut dari Katharine langsung dengan sigap mengambil kacamata yang sedang dikenakan Lucanne.

"Eh kau benar, kacamata ini patah."

Lucanne meraba-raba mencari kacamatanya. "Kembalikan kacamata ku! kembalikan kacamata ku." Rengek Lucanne meminta untuk kacamata nya di kembalikan.

"Aku akan mengembalikan kacamata ini tetapi apa gunanya jika kacamata ini tidak memiliki kaca sama sekali."

"Jika seandainya kau tidak mengembalikannya orang tua ku akan sedih, orang tuaku tidak memiliki uang lagi untuk membeli kacamata yang baru untukku."

"Sebenarnya kau itu rabun jauh atau rabun dekat?"

"A'Aku rabun dekat." Lucanne menjawab dengan gugup dan sedikit ragu-ragu.

"Kalau begitu aku akan membelikan kacamata yang baru untukmu."

"Tidak! aku tidak mau. Aku mau kacamata yang itu, aku ingin kacamata yang sama persis seperti itu dan kau tidak perlu membelikan yang baru untuk ku."

Anna yang tidak tega melihat Lucanne seperti itu lalu mengambil ponsel nya untuk memotret kacamata itu dan memakainya kembali kepada Lucanne.

"Hahh … yasudah lah, kalau begitu sebaiknya kau ikut kami kembali ke kelas karena jam istirahat akan segera berakhir," ajak Katharine.

"Berikan tanganmu aku akan menuntut mu sampai ke kelas." Anna menjulurkan tangannya dengan senyuman.

Lucanne menyambut tangan Anna, Anna pun langsung menggenggam tangan Lucanne dan menuntun nya sampai ke dalam kelas.

B.D.S.B 2

Setelah mereka sampai di dalam kelas, Anna membawa Lucanne duduk di kursi tempat duduk nya sendiri.

"Lucanne jika memang kau tidak bisa melihat pelajaran nanti, kau bisa meminjam buku ku," ujar Anna menawarkan Lucanne untuk meminjam buku nya.

"Tidak, tidak perlu." Lucanne menolak tawaran Anna secara mentah-mentah.

"Eh' ternyata bunga sekolah sudah berpindah selera ya. Heh, selera mu itu sangat buruk," ucap Angel menyindir Anna yang sedang bersama dengan Lucanne.

"Eh Angel! lo bisa gak sih jangan ganggu Anna sehari aja!" kesal Katharine tidak terima dengan perkataan Angel.

"Gak bisa, emang kenapa? lo marah."

"Kau!"

"Katharine udah jangan di ladeni omongan nya, lagian gak ada gunanya juga ladeni orang seperti dia," ujar Anna memotong perkelahian Katharine dan Angel.

"Lo!" kesal Angel seakan tidak terima dengan perkataan Anna.

Tanpa berbicara apapun Anna langsung mendekati Angel dan menatap nya dengan tatapan yang dingin. "Apa lo marah? ini bukan kelas lo, jadi silahkan lo pergi dari sini."

Angel yang melihat tatapan dingin dari Anna pun langsung terdiam dan dengan kesal ia pergi meninggalkan kelas Anna.

"Lihat lo nanti!" Batin Angel berbalik pergi sembari matanya melirik ke arah Anna.

Tidak berapa lama Angel pergi Bella sang Sekretaris OSIS masuk ke kelas 12-A. "Baiklah, bisakah kalian semua duduk dengan tenang, aku ingin menyampaikan suatu pengumuman."

"Tidak lama lagi kita akan melakukan Festival Budaya dan harap masing-masing kelas memberikan inspirasi tentang apa yang ingin mereka buat di kelas mereka, tetapi sebelum Festival Budaya dimulai kita akan membukanya dengan mempersembahkan sebuah drama yang berjudul Putri Tidur. Apakah ada pertanyaan." Jelas Bella.

Diantara semua murid yang mendengarkan penjelasan Bella hanya Simon lah yang mengangkat tangannya.

"Ya apa Simon?"

"Emm' apakah kali ini peran utama nya harus menawarkan diri sendiri atau di pilih secara acak?"

"Pemeran utamanya akan di pilih secara acak, maka dari itu menulis nama kalian di kertas kecil lalu masukkan ke dalam kotak kecil yang ku bawa ini."

Seluruh murid mulai menulis nama mereka masing-masing di sebuah kertas kecil sesuai arahan yang di berikan Bella.

Setelah selesai menulis mereka mulai berbaris untuk memasukkan kertas kecil tersebut ke dalam kotak kecil yang Bella bawa, kemudian mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.

"Kalau begitu aku permisi."Bella pun berjalan keluar dari kelas 12-A.

"Eh Anna, Kira-kira aku kali ini akan dapat peran apa ya?" tanya Katharine penasaran.

"Bukankah tahun lalu kau menyodorkan diri untuk menjadi salah satu kakak tiri Cinderella. Kenapa kau memilih peran itu?" ujar Anna lalu bertanya kembali pada Katharine.

Katharine tersenyum licik saat mendengar pertanyaan dari Anna."Hehe … kau bertanya, akan ku katakan dan jangan katakan ini kepada orang lain."

"Oke oke, aku tidak akan mengatakannya pada siapa pun tetapi bukankah Simon juga mendengar nya."

"Sudah dia tidak akan mendengarkannya dan juga dia tidak melihat kemari kok."

"Yasudah kalau begitu."

"Aku memilih menjadi salah satu kakak tiri Cinderella waktu itu karena Angel yang menjadi pemeran Putri Cinderella nya."

"Wow, sebaiknya kau tidak perlu melakukan hal yang seperti itu."

"Waktu itu kau tidak berniat untuk ikut, jika seandainya kau ikut mungkin kau akan menjadi saudara tirinya juga atau ibu tirinya."

"Jika saja Anna mendapatkan peran saudara tirinya atau ibu tirinya mungkin saja dia tidak akan mendalami peran seperti kau," ujar Simon menimpali obrolan Katharine dan Anna.

"Hei apa yang kau katakan, heh kau tidak tau apa-apa. Melihat wajahnya yang kesal hehe … itu sangatlah menyenangkan."

"Itu hanya menyenangkan bagi dirimu bukan bagi Anna."

"Terserah apa yang kau katakan."

"Sudahlah sudah, jangan terlalu memikirkan itu. Lagipula Simon, bukankah tahun lalu kau yang menjadi pangeran nya. Jadi sekarang kan impas," ucap Anna melerai perdebatan Katharine dan Simon.

Setelah Anna berbicara seperti itu tiba-tiba matanya melirik Lucanne yang sedang duduk di kursinya sambil membaca buku, Simon yang melihat itu lalu menegur Anna.

"Anna kenapa? kenapa kau melihat Lucanne seperti itu?"

"Tidak, tidak apa. Oh ya Festival Budaya ini kelas kita ingin membuat apa?" tanya Anna balik mengalihkan pembicaraan.

"Dua tahun yang lalu kita membuat Cafe ala-ala Inggris," kata Katharine.

"Tahun lalu juga kita membuat rumah hantu, jadi tahun ini kita ingin membuat apa?" tanya Simon meminta pendapat.

"Kenapa kalian bertanya kepadaku? Simon bukankah kau Ketua Kelas nya disini."

"Ya aku hanya ingin meminta pendapat saja."

"Jika seandainya kau meminta pendapat, kau harus meminta pendapat semua orang yang berada di kelas ini bukan kepada Anna saja," jelas Katharine.

"Kenapa, kau marah?"

"Siapa yang marah. Aku hanya mengatakan kebenarannya kok," jawab Katharine jutek.

"Tapi kelihatannya kau sedikit marah, oh' atau kau cemburu."

"Simon apa yang kau katakan! siapa yang cemburu? dan untuk apa juga aku harus cemburu?" kesal Katharine mendengar perkataan Simon.

"Sudah, apakah kalian berdua bisa berhenti. Kalian selalu saja seperti ini, kalian dengar ya mungkin saja kedua orang yang selalu marah dan bertengkar itu adalah kedua orang yang nantinya akan jatuh cinta satu sama lain." Ledek Anna yang kesal melihat Katharine dan Simon yang tak pernah akur.

"ITU TIDAK MUNGKIN!!" tegas Katharine dan Simon bersamaan.

"Haihh … baiklah kalau begitu bagaimana kalau aku memberi saran. Bagaimana kalau kita membuat Cafe ala-ala kucing."

"Ha' kucing?" tanya Katharine bingung.

"Iya kucing. Nanti semua orang akan memakai hiasan kepala bertelinga kucing, sarung tangan kucing, dan ekor kucing."

"Ee' kurasa ekor kucing dan sarung tangan nya itu tidak perlu," ucap Simon agak ragu.

"Kenapa? bukankah itu sangat lucu."

"Tentu saja dia malu karena dia laki-laki paling tampan di kelas ini, tidak mungkin dia berpakaian seperti itu." Timpal Katharine meledek Simon.

"Apa, kapan aku mengatakan kalau aku malu?"

"Memang kau tidak mengatakannya tetapi wajahmu selalu mengatakan kebenarannya."

"Kau!"

Anna yang melihat pertengkaran itu seakan-akan tidak peduli dan pergi menanyakan pendapat murid-murid lain tentang saran yang di berikan nya untuk kelas mereka di Festival Budaya nanti.

"Bagaimana menurut kalian tentang apa yang ku saran kan tadi?" tanya Anna kepada seluruh murid.

Seluruh kelas pun mulai berbisik-bisik meminta pendapat satu sama lain tentang saran yang di ajukan oleh Anna.

Setelah selesai berbisik-bisik satu sama lain mereka semua mengatakan kalau mereka setuju dengan saran yang di berikan oleh Anna.

"Baiklah, Simon kau sudah mendengar nya bukan? maka kau tidak bisa mengatakan tidak."

"Haih … baiklah."

B.D.S.B 3

Tidak berapa lama Guru masuk ke dalam kelas dan memulai pembelajaran. Sampai jam pelajaran selesai hingga waktu pulang sekolah.

Seluruh murid mulai memasukkan buku Mapel nya ke dalam loker mereka masing-masing termasuk Anna yang sedang merapikan buku Mapel nya untuk di masukkan ke dalam loker.

Tetapi ketika Anna masih sibuk merapikan buku Mapelnya, tiba-tiba saja ia di telpon oleh seseorang.

Drrtt … drrtt … drrtt

Anna langsung mengangkat telpon nya yang berbunyi.

📲 "Iya ada apa kak? kenapa kakak menelpon ku?" Ternyata yang menelpon nya adalah kakaknya.

📲 "Tidak apa, aku saat ini sedang berada di depan rumah." Ucap Miguel.

📲 "Oh apakah kakak datang, kenapa kakak tidak memberitahu ku. Aku segera datang kesana."

📲 "Ya, berhati-hatilah kau di jalan."

Anna lalu memutuskan sambungan telpon nya dan bergegas keluar kelas hingga ia lupa memasukkan tiga buku Mapelnya ke dalam loker.

Ia berlari tergesa-gesa dengan membawa buku Mapel nya yang belum sempat ia masukkan ke dalam lokernya, sampai di gerbang sekolah ia tiba-tiba menabrak seseorang.

*Gbruukk

"Eh maafkan aku, aku tidak sengaja. Sini biar aku bantu menyusun bukunya," ujar Anna yang panik dan langsung membungkuk untuk mengambil buku-buku yang bertebaran.

Setelah mengutip semua buku-buku tersebut ia memberikan semua buku-bukunya kepada orang yang ia tabrak tadi.

Orang itu mengambil buku yang Anna berikan dan Anna pun meminta maaf kepada orang tersebut, sesudah meminta maaf Anna kembali berlari dan meninggalkan orang yang ia tabrak tadi.

Tidak berapa lama Anna akhirnya sampai di rumahnya, ia lalu berlari ke arah kakaknya yang sedang berada di depan rumah.

Sambil berlari Anna berteriak. "Kak Miguel, Kak Ael, Dave."

"Kenapa kau harus berlari nanti kau akan terjatuh." Miguel menoleh dan langsung menasehati Anna yang sedang berlari.

"Aku sangat senang kalian kemari, kenapa Kakak tidak menelpon ku dari tadi? kapan kalian sampai," ujar Anna merasa sangat senang melihat kehadiran Kakak beserta Kakak iparnya dan juga keponakan kesayangan nya.

"Baru saja kok."

"Bibi apakah Bibi tidak merindukan Dave?" tanya Dave sembari memeluk Anna.

"Tentu saja Bibi merindukanmu." Anna membalas pelukan Dave.

"Sekarang kau sudah sangat besar, berapa umurmu sekarang?" tanya Anna kepada Dave.

"Enam tahun."

"Wah, sudah tiga tahun kita tidak bertemu."

"Anna kenapa pintu rumah terkunci sedangkan gerbang rumah tidak terkunci?" tanya Ael.

"Oh ternyata aku lupa mengunci gerbang nya," ujar Anna sambil memegang kepala nya.

"Biasanya rumah tidak di kunci." Timpal Miguel.

"Iya memang benar, tapi hari ini kepala pelayan Jack di bawa oleh ayah ke perusahaan."

"Ha' untuk apa?" tanya Miguel bingung dengan pemikiran ayahnya.

"Untuk membantunya."

"Haih … ada-ada saja." Miguel menghembuskan napas pelan.

"Sudahlah tidak perlu di pikirkan. Ayo kita masuk ke dalam." Anna membuka pintu rumah dan mengajak Kakak, Kakak ipar dan Dave untuk masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk Anna menaiki tangga dan menuju ke kamar untuk membersihkan dirinya.

Selesai membersihkan diri, ia lalu turun kembali menemui Kakaknya yang berada di ruang tamu.

"Apakah Kak Ael dan Dave sudah membereskan koper nya," ucap nya sembari duduk di salah satu sofa yang ada di situ.

"Ya, Dave ingin membantu Ael membereskan koper, jadi dia ikut dengan Ael. Oh iya Anna, bukankah akhir tahun ini kau akan lulus dari SMA?"

"Iya, tapi itu kan masih lama jadi aku tidak terlalu memikirkan nya."

"Memang kau mengatakannya masih lama tetapi jika kau terus menjalani nya maka waktu itu akan bergerak lebih cepat."

"Iya aku tau."

"Apakah kau menyukai seseorang di sekolah mu?" tanya Miguel sedikit menyeringai dengan matanya melihat ke arah Anna.

"Tidak, dan tidak ada yang menarik," jawab Anna spontan.

"Ya ya ya, terserah apa yang kau katakan yang jelas cepat atau lambat kau akan merasakan cinta nantinya."

"Yaa aku tau. Oh ya akhir bulan ini kami akan mengadakan Festival Budaya dan pembukaannya di buka oleh kisah Putri Tidur."

"Hmm' aku akan datang, tapi itu akhir bulan masih ada tiga minggu lagi. Siapa saja pemerannya?"

"Masih belum pasti, pemeran nya akan di pilih secara acak jadi masih belum tahu."

"Oh ternyata begitu."

Tak berapa lama Anna dan Miguel mengobrol Ayah, Ibu dan pelayan Jack pulang. Mereka kaget sekaligus senang melihat kedatangan Miguel.

"Miguel kapan kau datang, kenapa tidak memberitahu?" tanya Ayahnya kepada Miguel.

"Baru saja."

"Dimana Ael dan Dave?" Timpal Ibunya mencari keberadaan Ael dan Dave.

"Mereka sedang berada di dalam kamar, sedang membereskan pakaian dalam koper."

"Oh ternyata begitu. Jack silahkan buat makan malam."

"Baiklah Nyonya." Jack mengangguk pelan dan berjalan pergi ke dapur untuk memasak makan malam.

"Kalau begitu aku akan kembali ke kamar ku karena aku memiliki beberapa tugas sekolah yang harus di kerjakan," ujar Anna yang beranjak dari tempat duduk dan ingin pergi kembali ke kamarnya.

"Jangan lupa turun untuk makan malam," ucap Ayahnya.

"Baiklah Ayah, kalau begitu Anna akan naik dulu ke kamar." Anna berbalik dan pergi ke kamar nya.

Sesampainya Anna di kamar ia lalu merapikan buku Mapel yang tak sengaja ia bawa.

"Eh … bukankah aku hanya membawa tiga buku Mapel, lalu ini buku apa? bukankah ini buku Diary? tapi milik siapa?" Batin Anna bertanya-tanya tentang buku diary yang tak sengaja di bawanya.

Anna mulai mengingat kejadian demi kejadian ketika ia ingin pulang sekolah tadi hingga akhirnya ia mengingat sesuatu.

"Ah! aku lupa kalau sewaktu berlari tidak sengaja menabrak seseorang saat di gerbang tadi, tapi aku tidak melihat siapa yang aku tabrak."

Anna berinisiatif untuk membaca buku Diary tersebut dan mencari tau siapa pemilik buku itu.

Dalam buku Diary itu tertulis :

...Hari pertama ketika aku masuk SMA. Ketika aku masuk aku sudah mendapatkan perilaku tidak baik, aku di bully oleh seseorang bernama Brian di keluarga Jeans. Aku berpikir kalau itu hanya sifatnya yang kekanak-kanakan dan aku membiarkan nya, hingga aku naik ke kelas 2 SMA dan aku selalu di perlakukan tidak baik oleh Brian terus dan terus seperti itu. Hingga sampai ke kelas 3 SMA perilakunya tetap sama memperlakukan aku tetapi aku tetap membiarkan nya saja. Sampai hari ini ketika aku di bully oleh Brian sesuatu yang tidak terduga terjadi, aku di selamat kan oleh teman sekelas ku yang bernama Anna....

"Eh' kelihatan dari ceritanya, bukankah ini buku Lucanne," ujar Anna yang bermonolog pada diri nya sendiri.

"Ternyata selama ini dia selalu di bully oleh Brian dan aku baru tau sekarang, Lucanne kenapa kau tak pernah cerita." Batin Anna dengan mimik wajah yang sedikit sedih setelah mengetahui bahwa selama ini Lucanne di bully oleh Brian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!