B.D.S.B 2

Setelah mereka sampai di dalam kelas, Anna membawa Lucanne duduk di kursi tempat duduk nya sendiri.

"Lucanne jika memang kau tidak bisa melihat pelajaran nanti, kau bisa meminjam buku ku," ujar Anna menawarkan Lucanne untuk meminjam buku nya.

"Tidak, tidak perlu." Lucanne menolak tawaran Anna secara mentah-mentah.

"Eh' ternyata bunga sekolah sudah berpindah selera ya. Heh, selera mu itu sangat buruk," ucap Angel menyindir Anna yang sedang bersama dengan Lucanne.

"Eh Angel! lo bisa gak sih jangan ganggu Anna sehari aja!" kesal Katharine tidak terima dengan perkataan Angel.

"Gak bisa, emang kenapa? lo marah."

"Kau!"

"Katharine udah jangan di ladeni omongan nya, lagian gak ada gunanya juga ladeni orang seperti dia," ujar Anna memotong perkelahian Katharine dan Angel.

"Lo!" kesal Angel seakan tidak terima dengan perkataan Anna.

Tanpa berbicara apapun Anna langsung mendekati Angel dan menatap nya dengan tatapan yang dingin. "Apa lo marah? ini bukan kelas lo, jadi silahkan lo pergi dari sini."

Angel yang melihat tatapan dingin dari Anna pun langsung terdiam dan dengan kesal ia pergi meninggalkan kelas Anna.

"Lihat lo nanti!" Batin Angel berbalik pergi sembari matanya melirik ke arah Anna.

Tidak berapa lama Angel pergi Bella sang Sekretaris OSIS masuk ke kelas 12-A. "Baiklah, bisakah kalian semua duduk dengan tenang, aku ingin menyampaikan suatu pengumuman."

"Tidak lama lagi kita akan melakukan Festival Budaya dan harap masing-masing kelas memberikan inspirasi tentang apa yang ingin mereka buat di kelas mereka, tetapi sebelum Festival Budaya dimulai kita akan membukanya dengan mempersembahkan sebuah drama yang berjudul Putri Tidur. Apakah ada pertanyaan." Jelas Bella.

Diantara semua murid yang mendengarkan penjelasan Bella hanya Simon lah yang mengangkat tangannya.

"Ya apa Simon?"

"Emm' apakah kali ini peran utama nya harus menawarkan diri sendiri atau di pilih secara acak?"

"Pemeran utamanya akan di pilih secara acak, maka dari itu menulis nama kalian di kertas kecil lalu masukkan ke dalam kotak kecil yang ku bawa ini."

Seluruh murid mulai menulis nama mereka masing-masing di sebuah kertas kecil sesuai arahan yang di berikan Bella.

Setelah selesai menulis mereka mulai berbaris untuk memasukkan kertas kecil tersebut ke dalam kotak kecil yang Bella bawa, kemudian mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.

"Kalau begitu aku permisi."Bella pun berjalan keluar dari kelas 12-A.

"Eh Anna, Kira-kira aku kali ini akan dapat peran apa ya?" tanya Katharine penasaran.

"Bukankah tahun lalu kau menyodorkan diri untuk menjadi salah satu kakak tiri Cinderella. Kenapa kau memilih peran itu?" ujar Anna lalu bertanya kembali pada Katharine.

Katharine tersenyum licik saat mendengar pertanyaan dari Anna."Hehe … kau bertanya, akan ku katakan dan jangan katakan ini kepada orang lain."

"Oke oke, aku tidak akan mengatakannya pada siapa pun tetapi bukankah Simon juga mendengar nya."

"Sudah dia tidak akan mendengarkannya dan juga dia tidak melihat kemari kok."

"Yasudah kalau begitu."

"Aku memilih menjadi salah satu kakak tiri Cinderella waktu itu karena Angel yang menjadi pemeran Putri Cinderella nya."

"Wow, sebaiknya kau tidak perlu melakukan hal yang seperti itu."

"Waktu itu kau tidak berniat untuk ikut, jika seandainya kau ikut mungkin kau akan menjadi saudara tirinya juga atau ibu tirinya."

"Jika saja Anna mendapatkan peran saudara tirinya atau ibu tirinya mungkin saja dia tidak akan mendalami peran seperti kau," ujar Simon menimpali obrolan Katharine dan Anna.

"Hei apa yang kau katakan, heh kau tidak tau apa-apa. Melihat wajahnya yang kesal hehe … itu sangatlah menyenangkan."

"Itu hanya menyenangkan bagi dirimu bukan bagi Anna."

"Terserah apa yang kau katakan."

"Sudahlah sudah, jangan terlalu memikirkan itu. Lagipula Simon, bukankah tahun lalu kau yang menjadi pangeran nya. Jadi sekarang kan impas," ucap Anna melerai perdebatan Katharine dan Simon.

Setelah Anna berbicara seperti itu tiba-tiba matanya melirik Lucanne yang sedang duduk di kursinya sambil membaca buku, Simon yang melihat itu lalu menegur Anna.

"Anna kenapa? kenapa kau melihat Lucanne seperti itu?"

"Tidak, tidak apa. Oh ya Festival Budaya ini kelas kita ingin membuat apa?" tanya Anna balik mengalihkan pembicaraan.

"Dua tahun yang lalu kita membuat Cafe ala-ala Inggris," kata Katharine.

"Tahun lalu juga kita membuat rumah hantu, jadi tahun ini kita ingin membuat apa?" tanya Simon meminta pendapat.

"Kenapa kalian bertanya kepadaku? Simon bukankah kau Ketua Kelas nya disini."

"Ya aku hanya ingin meminta pendapat saja."

"Jika seandainya kau meminta pendapat, kau harus meminta pendapat semua orang yang berada di kelas ini bukan kepada Anna saja," jelas Katharine.

"Kenapa, kau marah?"

"Siapa yang marah. Aku hanya mengatakan kebenarannya kok," jawab Katharine jutek.

"Tapi kelihatannya kau sedikit marah, oh' atau kau cemburu."

"Simon apa yang kau katakan! siapa yang cemburu? dan untuk apa juga aku harus cemburu?" kesal Katharine mendengar perkataan Simon.

"Sudah, apakah kalian berdua bisa berhenti. Kalian selalu saja seperti ini, kalian dengar ya mungkin saja kedua orang yang selalu marah dan bertengkar itu adalah kedua orang yang nantinya akan jatuh cinta satu sama lain." Ledek Anna yang kesal melihat Katharine dan Simon yang tak pernah akur.

"ITU TIDAK MUNGKIN!!" tegas Katharine dan Simon bersamaan.

"Haihh … baiklah kalau begitu bagaimana kalau aku memberi saran. Bagaimana kalau kita membuat Cafe ala-ala kucing."

"Ha' kucing?" tanya Katharine bingung.

"Iya kucing. Nanti semua orang akan memakai hiasan kepala bertelinga kucing, sarung tangan kucing, dan ekor kucing."

"Ee' kurasa ekor kucing dan sarung tangan nya itu tidak perlu," ucap Simon agak ragu.

"Kenapa? bukankah itu sangat lucu."

"Tentu saja dia malu karena dia laki-laki paling tampan di kelas ini, tidak mungkin dia berpakaian seperti itu." Timpal Katharine meledek Simon.

"Apa, kapan aku mengatakan kalau aku malu?"

"Memang kau tidak mengatakannya tetapi wajahmu selalu mengatakan kebenarannya."

"Kau!"

Anna yang melihat pertengkaran itu seakan-akan tidak peduli dan pergi menanyakan pendapat murid-murid lain tentang saran yang di berikan nya untuk kelas mereka di Festival Budaya nanti.

"Bagaimana menurut kalian tentang apa yang ku saran kan tadi?" tanya Anna kepada seluruh murid.

Seluruh kelas pun mulai berbisik-bisik meminta pendapat satu sama lain tentang saran yang di ajukan oleh Anna.

Setelah selesai berbisik-bisik satu sama lain mereka semua mengatakan kalau mereka setuju dengan saran yang di berikan oleh Anna.

"Baiklah, Simon kau sudah mendengar nya bukan? maka kau tidak bisa mengatakan tidak."

"Haih … baiklah."

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

cerita yang bagus untuk koleksi

2023-02-20

0

ɳσҽɾ

ɳσҽɾ

kisah anak remaja, so sweet

2023-02-20

0

Be___Mei

Be___Mei

hahaha, cinta dan benci batasnya tipis banget 🤭 bisa jadi kalian sepasang kekasih di kemudian hari

2023-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!