Merasa Tertampar

Suasana dalam masjid sangatlah adem ayem. Hati Siska terasa sejuk dan damai. Entah mengapa ada rasa haru membuat Siska meneteskan air matanya. Sudah sangat lama dia tidak ke masjid. Wanita itu terlalu sibuk mengejar dunia dan berkumpul dengan teman-teman sosialita nya.

"Sepertinya ini yang di rasakan, Reihan. Makanya dia suka dengan masjid," gumam Siska pelan.

Tangannya di genggam erat oleh Fatimah. Panitia masjid memberitahukan kepada seluruh jamaah untuk segera mengambil tempat duduk masing-masing, karena acara hampir di mulai.

Tema kajian kali ini adalah BAHAGIA BERSAMA ALLAH.

Siska mendengarnya dengan cermat, sesekali dia tersenyum saat ustadzah bercanda penuh makna.

"Nih, buat ibuk-ibuk. Ingat, Buk. Jangan bahagia karena punya anak pinter, jangan bahagia punya suami ganteng, jangan bahagia karena punya karir bagus. Jangan bahagia, karena punya mertua baik! Tapi, bahagia karena kita sendiri. Bahagia, karena Allah masih beri kita nafas untuk hidup sampai saat ini! Bahagia karena kita punya Allah untuk mengadu."

"Kenapa saya bilang begitu? Karena, kalau kita menaruh kebahagiaan kita pada makhluk hidup. Baik itu anak atau suami, mertua atau kuasa! Suatu saat nanti kita akan berpisah dengan mereka, otomatis kebahagiaan kita juga terputus saat itu juga."

"Punya suami ganteng itu kalau bukan di ambil Tuhan ya di ambil temen, Buk. Bener nggak, apa yang saya bilang?" tanya ustadzah pada jamaah wanita membuat semuanya tertawa dan membenarkan nya.

Siska pun ikut tertawa.

"Bener, Ustadzah!" jawab para jamaah wanita dengan suara kencang.

"Waduh, sepertinya banyak korban temen sendiri di sini," canda ustadzah membuat semua jamaah tertawa, tak terkecuali Suska.

Ternyata menghadiri pengajian di masjid tak seburuk yang ia kira. Buktinya hati Siska adem sentosa. Dia mendapatkan aura positif saat masuk ke dalam masjid.

"Nggak apa-apa kalau suami di ambil temen, pasti Allah sudah siapkan pengganti terbaik untuk Ibuk-ibuk. Oh tidak dapat pengganti nya di dunia, di akhirat insya Allah bakal dapat."

"Aamiin," balas jamaah semua.

"Ingat 3 pesan dari malaikat Jibril. Pertama, hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati. Kedua, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Ketiga, berbuatlah sesukamu, karena engkau akan di beri balasan karenanya."

"Kita tidak boleh mencintai seseorang melebihi cinta kita pada Allah, Buk. Tidak boleh! Silahkan cintai suami Ibuk, tapi ingat! Jangan melebihi cinta Ibuk kepada Allah. Pernah denger kisah Laila Majnun, Buk?" tanya sang ustadzah serius.

"Pernah," jawab jamaah serempak.

"Kenapa di sebut Majnun? Karena si pemuda ini gila. Dia gila, karena terlalu mencintai Laila. Laila sudah menikah, Majnun memilih lajang. Saking cintanya pada Laila, debu di sandal Laila pun lebih berharga daripada dunia dan seisinya bagi si Majnun."

"Makanya, kita harus sering-sering istighfar, Buk. Dekatkan diri pada Allah agar tidak sampai gila seperti Majnun. Yakinlah, bunga bukan sekuntum, lebah bukan seekor. Hilang satu tumbuh seribu, masih banyak pria lain yang lebih baik daripada mantan suami Ibuk-ibuk, masih banyak pria lain yang lebih baik daripada suami Ibuk yang bisanya selingkuh!" ujar sang ustadzah.

Siska merasa tertampar mendengar kajian hari ini. Seolah Allah tahu apa yang sedang ia risaukan, dia merenungkan apa yang telah di jelaskan oleh sang ustadzah.

Benar, kisahnya hampir mirip dengan Laila Majnun.

"Bedanya Laila lebih beruntung daripada aku, karena dia dicintai. Bukan sepertiku yang menjadi Majnun, hampir gila karena terlalu mencintai suamiku sendiri! batin Siska tersenyum getir.

*

*

Pengajian telah selesai. Siska sedang memakai sandal nya. Dia banyak berkenalan dengan para tetangga nya di sana. Dari tidak kenal menjadi kenal, ternyata rasanya berteman dengan tetangga sendiri tidaklah buruk.

"Kamis depan datang lagi ya, Buk Siska," ujar Santi tetangga Siska juga. Rumahnya tepat berada di samping rumahnya. Namun, Siska sendiri tidak tahu itu. Hari ini mereka berkenalan.

"Insya Allah, Buk. Saya bakal datang lagi ke sini," balas Siska ramah.

Ekhm.

Suara deheman pria terdengar membuat Siska dan teman-teman nya mengalihkan atensi ke arah pria itu. Mata Siska terkejut bukan main melihat kehadiran suaminya di sana.

"Mas, kamu kenapa bisa di sini? Nggak kerja?" tanya Siska dengan nada terkejut.

"Tidak, ayo pulang!" balas Haikal datar mengulurkan tangannya untuk diraih Siska.

Wanita itu tersenyum cerah, namun dia tersadar kalau ada Fatimah di sampingnya.

"Tapi, aku tadi aku datang nya bareng Buk Fatimah," ujar Siska pelan.

"Nggak apa-apa, saya juga udah di jemput suami, Buk. Ibuk pulang aja!" balas Fatimah santai membuat Sidka tersenyum kecil.

Dia mengangguk lalu menggenggam tangan suaminya.

"Kami pulang dulu ya, Buk."

Siska memeluk erat tangan suami nya. Dia menoleh ke samping, sang suami tampak sangat tampan dengan pakaian Koko. Sepertinya dia juga ikut pengajian.

"Kamu juga ikut pengajian, Mas? Kenapa nggak bilang sama aku?" tanya Siska manja.

"Kamu udah duluan pergi tadi," balas Haikal datar. Padahal hatinya sedari tadi berdebar-debar kencang, karena terpana melihat kecantikan istrinya.

Banyak sekali mata pria tampan memandangi Siska dengan sorot mata kagum penuh damba.

Haikal mengepalkan tangannya erat.

"Ingin ku congkel rasanya mata mereka," gumam pria itu dalam hati.

"Mas Haikal," panggil seseorang membuat Siska dan Haikal langsung menoleh melihat orang tersebut.

Pria itu terkejut bukan main melihat orang tersebut yang tak lain seorang pria paruh baya.

"Ini istri pertama, Mas Haikal yah? Wah cantik sekali … lebih cantik dari Lai–"

"Maaf, Anda salah orang!" balas Haikal datar langsung menarik istrinya masuk ke dalam mobil.

Siska seperti orang linglung. Dia terdiam tak tahu harus bagaimana. Pikirannya seperti di sengat oleh listrik.

Otaknya ngeblank.

Tak butuh waktu lama, hanya 3 menit dari masjid menuju rumah mereka. Haikal turun dari mobil diikuti oleh Siska dari belakang.

"Mas, maksud orang tadi apa? Istri pertama? Apa maksudnya itu?" tanya Siska dengan suara bergetar menahan amarah.

Haikal tak menghiraukan, dia berjalan ke arah dapur lalu menuangkan minuman. Dia meneguk air putih segelas hingga tandas.

"Mas, jawab aku?! Maksud perkataan orang itu apa?" tanya Siska dengan suara meninggi. Menarik kasar tangan Haikal agar pria itu menatapnya.

"Aku tidak kenal orang itu," balas Haikal datar lalu berjalan menaiki anak tangga berusaha menghindari pertanyaan Siska.

"Apanya yang tidak kenal? Dia tahu nama kamu, Mas. Artinya dia kenal sama kamu!" teriak Siska marah mencekal tangan suaminya erat.

Mereka berdua berada di lantai dua. Haikal mengepalkan tangannya erat.

"Aku tidak kenal siapa dia! Mungkin dia tadi salah orang?!" sentak Haikal dengan nada tinggi membuat Siska muak.

"Okay kalau kamu tidak kenal siapa dia! Sekarang aku tanya sama kamu, siapa Laila? Hemm siapa?! Jawab, Mas. Siapa?!" teriak Siska seraya memukul punggung Haikal, karena pria itu tidak mau menatapnya.

Matanya sudah memerah dan air matanya sudah menetes, menandakan dirinya sedang marah besar.

"Siapa Laila itu tidak penting?! Dia bukan siapa-siapa!" balas Haikal dengan nada tegas menoleh ke belakang. Matanya terbelalak saat melihat sang istri duduk di pembatas pagar.

"Kalau tidak penting kenapa kamu sebut nama dia saat berhubungan badan denganku, huh?! Jawab, Mas. Jawab dengan jujur! Kalau tidak aku akan lompat sekarang?!" ancam Siska menggenggam erat pagar besi pembatas lantai 2.

Dia sudah bersiap-siap untuk lompat dari sana. Haikal menelan ludahnya kasar. Tangannya bergetar melihat kelakuan istrinya.

Terdengar suara deru mesin mobil milik supir pribadi Reihan. Putra mereka telah pulang.

"Siska, jangan macam-macam! Reihan sudah pulang, tidak baik baginya melihat kita bertengkar, Okay! Dia juga pasti akan khawatir kalau melihat kamu duduk di situ," bujuk Haikal membuat Siska menggelengkan kepalanya cepat.

"Kamu jawab pertanyaan ku tentang siapa Laila, baru aku turun! Kalau tidak, kamu dan Reihan akan lihat aku terjun ke bawah!" ancam Siska dengan suara bergetar membuat Haikal seperti memakan buah simalakama.

Suara tapak kaki Reihan berlarian dari garasi mobil menuju ke dalam rumah terdengar membuat Haikal panik.

"Okay, aku akan jelasin siapa Laila! Sekarang kamu turun," tegas Haikal membuat Siska langsung turun dari sana dan pria itu segera menarik Siska ke dalam pelukannya.

"Mama, Papa. Abang pulang!" teriak Reihan berlari kencang masuk ke dalam rumah.

*

*

Novel ini genre nya misteri dan plot twist. Jadi, wajar kalau masih banyak yang belum dijelaskan hehe.

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰

Terpopuler

Comments

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

kan bener berarti dia dh tidur sm laili,, smpe berhub aja ingetnya laili

2023-10-31

1

Selita Awini

Selita Awini

biasanya ngak suka kalo istrinya gandeng, sekarang nurutin aja karena merasa bersalah udah selingkuh

2023-10-21

1

Mrs.Labil

Mrs.Labil

heemmmm
suka banget thor ma critanya 👍👍👍

2023-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Aku Sudah Tidak Mencintai nya Lagi
2 Siapa Laila?
3 Tambah Istri
4 Acara Di Sekolah Reihan
5 Petaka Malam Sentuhan
6 Sakit Hati
7 Nasihat Fatimah
8 Menggoda Suami Dingin
9 Kepala Kelinci
10 Gara-gara Kerang Rebus
11 Ketika Istri Diam
12 Kedatangan Mertua
13 Kenapa? Kamu Rindu?
14 Cinta Dari Pintu Kasihan
15 Seperti Majnun dan Laila
16 Penting Sekali
17 Maaf
18 Kepala Kelinci Memanggil
19 Terpana Melihat Kecantikan Istri
20 Merasa Tertampar
21 Ancaman Siska
22 The Power Of Tahajud
23 Diremehkan Suami
24 Rasa Bersalah Haikal
25 Kejadian Malam Itu
26 Membuang Bra Calvin Klein Lalu Memungut Bra Murahan.
27 Buk Putri
28 Pesan Masuk
29 Papa, Panggil Dokter!!
30 Kamu Tidak Selingkuh, 'kan, Mas?
31 Muntah-muntah
32 Terkuak Masa Lalu Laila
33 Doa Istri Tersakiti
34 Ancaman Siska
35 Terbongkar
36 Tega Kamu, Mas!
37 Saatnya Berpisah
38 Kemarahan Siska
39 GAIRAH DOSEN INTROVERT BY NAVIZAA
40 Tak Butuh Cinta dan Pria
41 Jangan Tinggalkan Aku
42 Aku Menyerah, Mas!
43 Beri Aku Waktu
44 Anak Laki-laki Adalah Malaikat Pelindung
45 Selamat Tinggal, Suamiku!
46 Bismillah [Doa Siska]
47 Dia Telah Pergi
48 Surat Perpisahan
49 Papa jahat! [Hancur Hati Haikal]
50 Haikal Di Jebak
51 Healing Ke Pesantren
52 Tendangan Pertama
53 Aku Akan Jadi Pebinor
54 Wanita Bercadar
55 Rencana Siska
56 Pelukan Rindu
57 Akan Aku Ikuti Alur Cerita Mu [Haikal]
58 Bapak Kadal Di Kadalin
59 Assalamu'alaikum, Istriku
60 Luapan Rasa Rindu
61 Trauma Haikal
62 Haikal Si Buaya Buntung
63 Mental Down [Sedang Tidak Baik-Baik Saja]
64 Di Mana Anak Kita?
65 Kekesalan Reihan
66 Nama Dari Haikal
67 Hasrat Terpendam Haikal
68 Ada Apa Dengan Laila?
69 HOPELESS by Merpati Manis
70 Karma Laila
71 Tuan Putri dan Putra Mahkota
72 Singa Yang Lapar [Haikal]
73 Gara-gara Haikal
74 Karma Haikal
75 S2 : Talak Tiga
76 S2 : Di Mana Ayah, Bunda?
77 S2 : Paman Bukan Orang Asing
78 S2 : Anak Kembar dan Ta'aruf
79 S2: Ayah Kami Sudah Meninggal
80 S2 : Siapa Paman Baik? [Laila]
81 S2 : Apa Anda Masih Ingat Nona Laila, Tuan? [Raja]
82 S2 : Pertemuan Pertama [Laila dan Raja]
83 Tawaran Menarik Untuk Pembaca Setia
84 S2 : Perdebatan Laila Dan Raja
85 S2 : Gangguan Kecemasan Laila Kambuh
86 S2 : Risky dan Raja
87 S2 : Ayah Baru Untuk Si Kembar
88 S2 : Ketakutan Raja
89 S2 : Dino Pria Yang Ta'aruf?
90 S2 : Anak Kita? [Laila dan Raja]
91 S2 : Perdebatan Raja dan Laila
92 S2 : Ayah Tiri Jahat
93 S2 : Meminta Izin Laila
94 S2 : Masa Lalu Kelam Laila
95 S2 : Pajero Vs Becak Roda Tiga
96 Terima Kasih
97 S2: Keterkejutan Dino dan Bram
98 S2 : Kami Bahagia Tanpamu [Laila dan Raja]
99 S2 : Isi Hati Laila
100 S2 : Aku Tidak Akan Memaksamu
101 S2 : Ayah Masih Hidup? [Riska & Risky]
102 S2 : Ayah? Ayah? Ayah?
103 S2 : Kedatangan Raja Bersama Keluarga
104 S2 : Permintaan Maaf Seorang Ibu
105 S2 : Cubitan Maut
106 S2 : Kalau Aku Pergi Jauh Bagaimana? [Raja]
107 S2 : Perjuangan Berbuah Manis [Tamat]
108 Ekstra Part [Raja Rempong]
109 Ekstra Part : Pernikahan Duda dan Janda
110 Suami Licik Versus Istri Cerdik
111 Ekstra Part [Pertemuan Raja dan Haikal]
112 Ekstra Part [Nasehat Orang Tua]
113 Gundik Bercadar Dinikahi Pria Sholeh
114 Ekstra Part : Kebahagiaan
115 Ekstra Part [Gerak Cepat ya, Mas]
116 Ekstra Part [Hinaan Anak Haram]
117 Ekstra Part [Kemarahan Raja]
118 Ekstra Part [Laila Adalah Barang Bekas]
119 Ekstra Part [Dendam Raja]
120 Ekstra Part : [Bukti Kejahatan Diko]
121 Ekstra Part [Rumah Warna Hijau]
122 Ekstra Part : Pergi Ke Perusahaan
123 Ekstra Part: Keterkejutan Diko
124 Ekstra Part : Ketakutan Diko
125 Sakit
126 Ekstra Part [Permintaan Maaf Diko]
127 Ekstra Part: Diko Dalang KDRT
128 Ekstra Part : Kekejaman Diko
129 Ekstra Part: Tangisan Laila Sungguh Pilu
130 Ekstra Part : Azab Untuk Mantan Suami Durhaka
131 Ekstra Part : Ada Apa Dengan Riska?
132 Ekstra Part : Tangisan Seorang Ibu
133 Ekstra Part : Rencana Devi
134 Penjelasan
135 Ekstra Part : Hasil Visum
136 Ekstra Part : Kemarahan Seorang Ayah
137 TAMAT
138 Mas Duda Rasa Perjaka [Novel Riska]
139 Bukan Salahku Merebut Mertua Mu
140 [Duda] Siasat Merebut Istri Orang
141 Benih CEO Cacat X Kejam
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Aku Sudah Tidak Mencintai nya Lagi
2
Siapa Laila?
3
Tambah Istri
4
Acara Di Sekolah Reihan
5
Petaka Malam Sentuhan
6
Sakit Hati
7
Nasihat Fatimah
8
Menggoda Suami Dingin
9
Kepala Kelinci
10
Gara-gara Kerang Rebus
11
Ketika Istri Diam
12
Kedatangan Mertua
13
Kenapa? Kamu Rindu?
14
Cinta Dari Pintu Kasihan
15
Seperti Majnun dan Laila
16
Penting Sekali
17
Maaf
18
Kepala Kelinci Memanggil
19
Terpana Melihat Kecantikan Istri
20
Merasa Tertampar
21
Ancaman Siska
22
The Power Of Tahajud
23
Diremehkan Suami
24
Rasa Bersalah Haikal
25
Kejadian Malam Itu
26
Membuang Bra Calvin Klein Lalu Memungut Bra Murahan.
27
Buk Putri
28
Pesan Masuk
29
Papa, Panggil Dokter!!
30
Kamu Tidak Selingkuh, 'kan, Mas?
31
Muntah-muntah
32
Terkuak Masa Lalu Laila
33
Doa Istri Tersakiti
34
Ancaman Siska
35
Terbongkar
36
Tega Kamu, Mas!
37
Saatnya Berpisah
38
Kemarahan Siska
39
GAIRAH DOSEN INTROVERT BY NAVIZAA
40
Tak Butuh Cinta dan Pria
41
Jangan Tinggalkan Aku
42
Aku Menyerah, Mas!
43
Beri Aku Waktu
44
Anak Laki-laki Adalah Malaikat Pelindung
45
Selamat Tinggal, Suamiku!
46
Bismillah [Doa Siska]
47
Dia Telah Pergi
48
Surat Perpisahan
49
Papa jahat! [Hancur Hati Haikal]
50
Haikal Di Jebak
51
Healing Ke Pesantren
52
Tendangan Pertama
53
Aku Akan Jadi Pebinor
54
Wanita Bercadar
55
Rencana Siska
56
Pelukan Rindu
57
Akan Aku Ikuti Alur Cerita Mu [Haikal]
58
Bapak Kadal Di Kadalin
59
Assalamu'alaikum, Istriku
60
Luapan Rasa Rindu
61
Trauma Haikal
62
Haikal Si Buaya Buntung
63
Mental Down [Sedang Tidak Baik-Baik Saja]
64
Di Mana Anak Kita?
65
Kekesalan Reihan
66
Nama Dari Haikal
67
Hasrat Terpendam Haikal
68
Ada Apa Dengan Laila?
69
HOPELESS by Merpati Manis
70
Karma Laila
71
Tuan Putri dan Putra Mahkota
72
Singa Yang Lapar [Haikal]
73
Gara-gara Haikal
74
Karma Haikal
75
S2 : Talak Tiga
76
S2 : Di Mana Ayah, Bunda?
77
S2 : Paman Bukan Orang Asing
78
S2 : Anak Kembar dan Ta'aruf
79
S2: Ayah Kami Sudah Meninggal
80
S2 : Siapa Paman Baik? [Laila]
81
S2 : Apa Anda Masih Ingat Nona Laila, Tuan? [Raja]
82
S2 : Pertemuan Pertama [Laila dan Raja]
83
Tawaran Menarik Untuk Pembaca Setia
84
S2 : Perdebatan Laila Dan Raja
85
S2 : Gangguan Kecemasan Laila Kambuh
86
S2 : Risky dan Raja
87
S2 : Ayah Baru Untuk Si Kembar
88
S2 : Ketakutan Raja
89
S2 : Dino Pria Yang Ta'aruf?
90
S2 : Anak Kita? [Laila dan Raja]
91
S2 : Perdebatan Raja dan Laila
92
S2 : Ayah Tiri Jahat
93
S2 : Meminta Izin Laila
94
S2 : Masa Lalu Kelam Laila
95
S2 : Pajero Vs Becak Roda Tiga
96
Terima Kasih
97
S2: Keterkejutan Dino dan Bram
98
S2 : Kami Bahagia Tanpamu [Laila dan Raja]
99
S2 : Isi Hati Laila
100
S2 : Aku Tidak Akan Memaksamu
101
S2 : Ayah Masih Hidup? [Riska & Risky]
102
S2 : Ayah? Ayah? Ayah?
103
S2 : Kedatangan Raja Bersama Keluarga
104
S2 : Permintaan Maaf Seorang Ibu
105
S2 : Cubitan Maut
106
S2 : Kalau Aku Pergi Jauh Bagaimana? [Raja]
107
S2 : Perjuangan Berbuah Manis [Tamat]
108
Ekstra Part [Raja Rempong]
109
Ekstra Part : Pernikahan Duda dan Janda
110
Suami Licik Versus Istri Cerdik
111
Ekstra Part [Pertemuan Raja dan Haikal]
112
Ekstra Part [Nasehat Orang Tua]
113
Gundik Bercadar Dinikahi Pria Sholeh
114
Ekstra Part : Kebahagiaan
115
Ekstra Part [Gerak Cepat ya, Mas]
116
Ekstra Part [Hinaan Anak Haram]
117
Ekstra Part [Kemarahan Raja]
118
Ekstra Part [Laila Adalah Barang Bekas]
119
Ekstra Part [Dendam Raja]
120
Ekstra Part : [Bukti Kejahatan Diko]
121
Ekstra Part [Rumah Warna Hijau]
122
Ekstra Part : Pergi Ke Perusahaan
123
Ekstra Part: Keterkejutan Diko
124
Ekstra Part : Ketakutan Diko
125
Sakit
126
Ekstra Part [Permintaan Maaf Diko]
127
Ekstra Part: Diko Dalang KDRT
128
Ekstra Part : Kekejaman Diko
129
Ekstra Part: Tangisan Laila Sungguh Pilu
130
Ekstra Part : Azab Untuk Mantan Suami Durhaka
131
Ekstra Part : Ada Apa Dengan Riska?
132
Ekstra Part : Tangisan Seorang Ibu
133
Ekstra Part : Rencana Devi
134
Penjelasan
135
Ekstra Part : Hasil Visum
136
Ekstra Part : Kemarahan Seorang Ayah
137
TAMAT
138
Mas Duda Rasa Perjaka [Novel Riska]
139
Bukan Salahku Merebut Mertua Mu
140
[Duda] Siasat Merebut Istri Orang
141
Benih CEO Cacat X Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!