Siska membuka matanya lebar saat mendengar suara benda jatuh. Wanita itu terkejut melihat suaminya sudah tapi dengan pakaian kantornya.
Haikal tak sengaja menjatuhkan botol parfum milik Siska. Pria itu tahu kalau istrinya sudah bangun. Tanpa menoleh sedikitpun dia berkata akan mengganti parfum milik istrinya.
"Parfum mu pecah, nanti beli lain saja!" ujar Haikal datar membuat hati Siska sakit. Namun, dia mengabaikan nya. Wanita itu bangkit berdiri langsung memeluk erat tubuh suaminya dari belakang.
"Mas, semalam ke mana saja? Jam berapa pulang? Kenapa tidak bangunin aku?" tanya Siska manja dengan suara serak nya. Haikal hanya mendengus kesal, dia tetap menyisir rambutnya tanpa memperdulikan rengekan Siska.
"Mas, kok diam saja sih? Aku seperti ngomong sama patung, deh." Siska merengek manja seraya mengeratkan pelukannya membuat Haikal risih. Pria itu langsung menjauhkan Sldiri dari Siska membuat pelukan keduanya terlepas.
"Jangan peluk aku, nanti pakaian ku kusut dan Reihan bakal malu kalau temen-temen nya nanti ejek dia gara-gara pakaian papa nya kusut!" tegur Haikal dengan nada dingin membuat Siska merasa rendah diri.
Namun, pikiran itu hanya sementara. Dia terkejut karena lupa hari ini merupakan mother's day di acara sekolah Reihan.
"Ya ampun, Mas. Kenapa tidak bangunin aku, sih? Hari ini, 'kan. Acaranya mothers day di sekolah Reihan!" pekik Siska panik membuat Haikal memutar bola matanya malas.
Pria itu tersenyum sinis. Dia menatap Siska sekilas lalu kembali merapikan pakaian nya dan memastikan tidak ada yang kusut.
"Untuk apa aku bangunin kamu. Lagian apa gunanya Kamu ke sekolah nya Reihan? Toh, kamu tidak bisa memasak dan ikut lomba apapun, 'kan?" ejek Haikal dengan kata-kata pedas nya mbuat Siska cemberut.
Wanita itu sudah kebal dengan kata-kata pedas suaminya. Meski terkadang dia menangis dan sakit hati, tapi selama suaminya selalu pulang ke rumahnya tidak masalah.
Haikal juga menyayangi Reihan. Tidak apa-apa kalau pria itu dingin padanya. Setidaknya, dia menyayangi bagian diri Siska.
"Setidaknya aku berguna jadi photograper kalian, 'kan? Aku suka foto-foto. Jadi, nanti aku bisa abadikan momen kamu dan Reihan di sekolah!" balas Siska dengan semangat membuat Haikal terdiam.
Memang benar istrinya sangat pandai memotret estetik. Sebelum menikah, cita-cita Siska menjadi photograper. Dia suka mengabadikan momen bersama orang-orang yang ia cintai.
Tidak munafik, kalau dulu dia jatuh cinta pada Siska saat gadis itu sedang memotret belalang sembah di tumbuhan dekat rumahnya.
"Kamu tunggu aku dulu ya, Mas. Kita jalan bareng!" ujar Siska membuat Haikal langsu mendengus sinis.
"Aku duluan. Takut telat dan Reihan tidak marah, karena aku telat jemput dia di rumah mama!" balas Haikal datar lalu keluar dari kamar tanpa peduli pada Siska.
Wanita itu hanya bisa menghela nafas berat. Dia menatap punggung suaminya yang menghilang di balik pintu kamar. Tak ayal rasa sepi menyergap hatinya. Namun, mau bagaimana lagi? Inilah yang ia inginkan. Hidup bersama pria yang ia cintai.
"Tidak apa-apa, setidaknya Mas Haikal pernah mencintai ku dan tidak menutup kemungkinan kalau dia kembali mencintai ku. Cinta atau tidak cinta dia tetap milikku."
Siska menyemangati dirinya sendiri lalu bergetar masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu membersihkan dirinya setengah jam. Lalu keluar dari kamar mandi memilih pakaian paling cantik dan mahal.
"Aku pakai merek Gucci saja. Pokoknya penampil ku harus elegan dan berkelas, agar orang-orang terpukau pada kecantikan ku dan Reihan bangga punya Mama good fashion seperti ku," gumam Siska pelan tersenyum cerah.
Dia merias wajahnya secantik mungkin. Tak lupa memotret gambarnya lalu menguploadnya ke sosial media.
[Hey, guys. Hari ini aku ingin ke acara Mothers Day sekolah anakku. Bagaimana dengan kalian? Semoga hari-hari kalian cerah secerah mentari di pagi hari ini!]
Siska terkikik geli saat melihat kolom komentar foto yang baru dia upload sudah 125 komentar. Padahal baru beberapa menit saja. Maklum lah, Siska merupakan istri dari Haikal CEO Perusahan Terigu Indonesia.
Kekayaan nya sebelas dua belas seperti suami Sandea Dewi. Tidak hanya itu Haikal juga punya saham di manapun.
"Nikmatnya jadi orang kaya," gumam Siska pelan lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas Hermes.
*
*
Haikal menjemput putranya dari rumah ibunya. Reihan mengerucutkan bibirnya saat tak melihat ibunya ikut datang.
"Mama kenapa tidak ikut, Pa?" tanya Reihan kesal membuat Haikal tersenyum tipis. Putranya memang sangat tampan sepertinya juga menggemaskan.
"Mama ikut, kok. Cuma untuk menghemat waktu, Mama langsung ke sekolah, Abang! Nanti di sana kita bakal berjumpa dengan Mama juga!" jelas Haikal membuat bocah berumur 6 tahun itu tersenyum cerah.
"Mama memang yang terbaik!" puji Reihan membuat Haikal mengernyitkan dahinya. Bocah ini, sudah tahu ibunya tidak bisa apa-apa dan kalaupun datang ke sekolah juga tak berguna, masih saja di puji yang terbaik.
"Kenapa mama yang terbaik, Bang?" tanya Haikal pada putranya.
"Tentu saja mama yang terbaik. Kata Oma, Abang beruntung punya Mama seperti Mama Siska!" balas putranya enteng dengan raut wajah bangga terpasang.
"Beruntung kenapa? Malah mama tidak bisa buat apa-apa. Tidak bisa buat sarapan untuk Abang dan Papa?" Haikal sengaja berkata demikian, karena penasaran dengan tanggapan putranya.
"Tentu saja beruntung, karena Mama rela v*gina nya di robek demi melahirkan Abang!" balas Reihan cepat membuat pria itu hampir saja mengerem mendadak. Dia tersedak ludahnya mendekat kata-kata yang keluar dari mulut putranya.
Dari mana dia belajar kata v*gina?
"Abang, dengar dari siapa cara bicara seperti itu?" tanya Haikal terkejut membuat putranya itu tersenyum manis.
Reihan Memang sangat mirip dengan Haikal. Tetapi, senyuman nya sangat mirip dengan senyuman Siska. Polos dan ceria.
"Dari ceramah ustadz! Abang suka sekali dengar ceramah tentang ibu. Kata Pak Ustadz, ibu itu adalah cinta pertama seorang anak. Ibu rela mengorbankan nyawa nya demi melahirkan anak-anaknya. Ibu rela tahan sakit saat dada nya di gigit oleh anaknya yang baru tumbuh gigi sampai berdarah-darah."
"Ibu bisa menjadi ayah, tapi Ayah belum tentu menjadi ibu. Kata Pak ustadz juga, anak yang yatim hidupnya lebih baik daripada anak yang piatu. Karena anak yatim otomatis ibunya akan menjadi janda dan di dunia ini janda lebih banyak daripada duda. Sebab, janda lebih mengutamakan kebahagiaan anak-anaknya ketimbang dirinya sendiri!"
Reihan menjelaskan dengan terperinci. Pikirannya sangatlah kritis dan genius. Luar biasa!! Putranya yang satu ini memang sangat suka hal-hal berbau agama.
Entah dari siapa sifat itu menurun, sebab Siska maupun Haikal bukan muslim yang taat agama.
Tiba-tiba Haikal merasa insecure dengan putranya sendiri.
"Ekhm … lalu bagaimana dengan Papa? Ustadz bilang apa tentang seorang ayah?" tanya Haikal penasaran membuat Raihan berpikir keras.
"Aaa … Pak ustadz bilang kalau Ayah jaman sekarang suka tambah istri dan selingkuh!" balas Reihan polos membuat Haikal terkejut dan langsung mengerem mendadak.
Cittt.
"Astaghfirullah, Papa!! Hati-hati nyetirnya, Abang belum siap jumpa sama Malaikat maut!" teriak Reihan kesal seraya menangis membuat Haikal menggaruk tengkuknya tak gatal.
*
*
*
Wkwkwkwk 🤣🤣🤣 bener banget apa yang di bilang sama Reihan 🤣🤣
Setuju nggak ibu-ibu?? 🤭👀
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗍𝖺𝗆𝖻𝖺𝗁 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂, 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖽𝗎𝗅𝗎. 𝗍𝖾𝗋𝗀𝖺𝗇𝗍𝗎𝗇𝗀, 𝖻𝖺𝗀𝖺𝗂𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗍𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 𝗒𝗀 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗇𝗒𝖺𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗄𝖺𝗍 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺.
2025-04-10
0
Snow Kim Barbie
OMONGAN BOCAH RAIHAN BENAR BANGET TUH 🙂👍
2024-11-07
0
Nu Hs
Ngaji di mana elu Cil? Pembahasannya jauh amat dari umur lu /Sob/
2024-05-31
2