Haikal terkejut melihat istrinya tenggelam dalam bathtub. Segera saja dia angkut tubuh basah kuyup istrinya. Dia tekan dada Siska berkali-kali, melakukan CPR guna menolong istrinya.
"Siska, bangun! Jangan buat aku takut!" teriak Haikal panik. Bila matanya memerah menahan air mata agar tak jatuh. Dia sendiri tidak tahu mengapa melihat istrinya seperti ini membuat tubuhnya bergetar ketakutan. Takut sekali kalau hal buruk terjadi pada istrinya.
Dia akan merasa sangat bersalah.
Tak lupa dia memberikan nafas buatan pada istrinya. Empat kali melakukan nya barulah Siska terbatuk-batuk. Wanita itu mengeluarkan air dari mulutnya. Perlahan kelopak matanya terbuka, pandangan nya mengabur.
"Syukurlah kamu sadar!" Haikal memeluk erat tubuh basah kuyup Siska. Dia memejamkan matanya erat, takut bila hal tak diinginkan terjadi pada istrinya. Tanpa sadar dia meneteskan air matanya. Seolah merasakan Dejavu.
Di masa lalu dia terlambat menyelamatkan Siska. Sampai-sampai wanita itu koma beberapa hari karena kehabisan banyak darah. Untung saja nyawanya tertolong karena mendapatkan sumbangan darah dari ayahnya.
"Aku ngantuk," gumam Siska pelan membuat Haikal segera membuka pakaian istrinya, hingga polos. Dia menggendong Siska apa bridal style, tak lupa dia ambil handuk guna mengelap tubuh istrinya.
Siska menutup matanya, dia membiarkan Haikal mengelap tubuhnya agar kering. Air matanya menetes begitu saja. Rasa kesal dan sakit hati bercampur. Haikal hanya peduli padanya saat dirinya sakit.
Tak lupa pria itu memakaikan Siska pakaian rajut, agar wanita itu hangat. Dia juga mengoleskan minyak angin pada perut, telapak kaki, telapak tangan dan belakang telinga Siska.
Haikal juga mengobati luka pada lutut Siska. Dia terdiam sesaat, sadar kalau dirinya telah melakukan kesalahan besar sebab menyakiti istrinya.
"Kenapa kamu menolongku?" tanya Siska pelan membuat Haikal menatapnya.
"Karena kamu istriku," balas Haikal singkat.
"Kau hanya memperlakukan ku seperti seorang istri, kalau aku sedang sakit saja, selebihnya tidak."
"Terkadang aku berpikir, mati lebih baik daripada hidup sebagai istri pajangan."
Siska tersenyum pahit, kata-kata Siska membuat Haikal mengepalkan tangannya erat. Ingin sekali dia membalas perkataan Siska, namun tak bisa. Dia tidak ingin mengganggu waktu beristirahat istrinya. Pria itu sadar kalau saat ini Siska sedang sakit.
Tak ingin menambah masalah. Lebih baik dia diam saja.
"Tidurlah, aku ingin ganti baju dulu," balas Haikal datar.
Pria itu beranjak pergi guna mengganti pakaiannya. Siska kembali menangis lirih, dia tidur menyamping lalu memeluk guling nya erat.
"Aku cinta mati sama kamu, Mas. Tapi, kenapa kamu tidak?" gumam Siska dengan suara parau.
Tubuhnya bergetar karena menangis, dia sangat sedih. Suara ranjang berderit menandakan Haikal sudah naik ke ranjang. Pria tampan itu memeluk istrinya dari belakang, mencium hangat ceruk leher Siska.
"Tidurlah, lusa aku libur dan kita akan pergi ke dokter kandungan untuk konsultasi," lirih Haikal membuat Siska tersenyum kecut.
Jujur dia merasa bahagia mendengar perkataan suaminya. Namun, ada rasa sakit dan kesal dalam hatinya. Sebab sang suami sangat mudah mengontrol perasaan nya. Terkadang membuatnya sedih sampai ingin mati rasanya, lalu sekarang membuatnya bahagia.
"Kamu …"
"Sangat menyebalkan," tambah Siska lalu berbalik memeluk erat tubuh suaminya. Begitupun dengan Haikal, biasanya dia tak membalas pelukan istrinya. Namun, kali ini dia peluk Siska dengan erat.
"Maaf," lirih Haikal pelan tak bersuara. Hanya gerakan bibir saja. Pria itu terlalu sulit untuk meminta maaf pada istrinya.
*
*
Siska membuka matanya lebar, dia terkejut saat merasakan kulitnya disengat oleh sinar matahari. Wanita itu melihat jam di dinding ternyata sudah pukul 7 pagi. Segera saja dia turun dari ranjang lalu masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku bangun telat lagi, haduh … Mas Haikal pasti marah," gumam nya buru-buru membasuh wajahnya.
Setelah selesai, segera saja dia keluar dari kamar mandi. Suara pintu terbuka membuatnya menoleh, ternyata sang suami masuk membawakan sarapan nasi goreng seafood.
"Mas," panggil Siska terkejut melihat suaminya memasak sarapan untuk dirinya pertama kali semenjak menikah.
"Ayo makan, nanti keburu dingin," ajak Haikal seraya tersenyum tipis membuat Siska lagi dan lagi terkejut.
"Apa kiamat sudah dekat yah?" gumam Siska pelan pada dirinya sendiri.
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Mrs.Labil
wkwkwkwkwk
2023-08-06
0
Mrs.Labil
😢😢😢
2023-08-06
0
Alvian Denis
suka SM alur ceritanya
2023-05-30
1