Acara Di Sekolah Reihan

Akhirnya Haikal dan Reihan tiba di sekolah. Banyak sekali mobil mewah terparkir berdekatan di area parkir. Sekolah Reihan merupakan sekolah internasional school. Para konglomerat akan menyekolahkan putra-putri mereka di sana demi mendapatkan guru termahal dan terbaik.

Anak-anak berlarian bermain kejar-kejaran bersama orang tuanya. Ada yang menangis, adapun yang tertawa bersama orang tuanya. Suasana tampak riuh dan ceria. Saat turun dari mobil, Reihan celingukan mencari ibunya.

"Mama di mana, Pa?" tanya Reihan pada sangat ayah.

Haikal segera menggenggam tangan mungil putranya. Dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sang istri.

"Kamu di mana?" tanya Haikal datar dan dia tak sadar diperhatikan oleh putranya sendiri.

[Aku di lapangan, Mas. Kamu datang ke sini terus. Bawa Reihan juga karena acaranya hampir di mulai!]

Segera Haikal mengakhiri panggilan tersebut. Dia menggendong putranya membuat Reihan tertawa kecil. Bocah itu memeluk leher ayahnya, sedangkan Haikal hanya tersenyum tipis.

"Kamu suka papa gendong?" tanya Haikal pada Reihan.

"He'um, tapi aku lebih suka kalau papa gendong mama. Karena nanti mama bakal senang sekali!" balas Reihan polose membuat senyuman di wajah Haikal memudar. Boro-boro menggendong, menggenggam tangan Siska saja dia jarang.

Entah mengapa pria itu menjaga jarak dengan istrinya. Rasa kesal masih ada dalam hati, menyesali perbuatannya dulu. Sangat bodoh jatuh cinta pada gadis manja dan boros tentunya.

Saat tiba di lapangan, Siska dengan heboh melambaikan tangannya. Menyambut kedatangan suami dan putranya. Wanita itu berlari menghampiri keduanya.

"Kesayangan Mama! Cinta mama. Sini, Mama mau gendong buah hati Mama!" Siska merentangkan tangannya membuat Reihan langsung masuk ke dalam gendongan ibu tercintanya.

Siska menghadiahkan ciuman di wajah putranya. Reihan hanya tertawa cekikikan. Haikal memandangi itu semua, tidak ada rasa hangat di dalam hatinya. Pria itu memutar bola matanya jengah, sebab menganggap kalau Siska melakukan hal demikian hanya untuk mendapatkan perhatian nya saja.

Tak sengaja dia melihat sosok wanita yang amat ia kenali. Wanita itu sibuk mengurus perlengkapan lomba bersama guru lainnya.

"Laila," gumam nya pelan.

Seorang guru yang menjadi pembawa acara naik ke atas panggung. Dia memberikan arahan pada seluruh tamu undangan untuk duduk di tempat yang telah di sediakan. Haikal duduk di sebelah kanan, sedangkan di sebelah kiri dan Reihan duduk di tengah-tengah mereka.

Setelah memberikan kata sambutan juga ucapan terima kasih untuk para peserta dan wali murid yang sudah bersedia hadir. Barulah lomba di mulai.

Seperti biasa, Haikal yang akan mendampingi putranya. Sedangkan Siska asik memotret suami dan putranya. Banyak sekali bisik-bisik tak mengenakan terdengar oleh Siska. Namun, wanita itu tidak peduli.

Dia hanya fokus pada suami dan putranya. Lomba memasak pun di mulai, Haikal ikut nimbrung untuk membantu putranya. Pasalnya seorang yah tidak di perbolehkan untuk ikut, namun apa boleh buat? Haikal merupakan donatur tetap di sekolah dasar itu. Mereka patuh pada keputusan Haikal dan Siska.

"Hati-hati, Bang. Biar papa saja yang iris bawang nya. Abang buat yang lain saja. Papa ngeri lihat Abang pegang pisau!" ujar Haikal takut putranya terluka oleh pisau. Reihan menggelengkan kepalanya, dia menolak perintah sang ayah.

Dia telah berusaha keras beberapa hari yang lalu untuk mendapatkan hasil bagus saat perlombaan. Di rumah neneknya dia di ajarkan bagaimana caranya memegang dan menggunakan pisau yang benar.

"No, Papa. Abang bisa. Papa saja buat yang lainnya. Biarin Abang yang iris bawang! Percaya sama, Abang. Kalau Abang bisa."

Bocah laki-laki itu tetap kekeh pada pendiriannya. Dia tidak mau kalau sang ayah menggantikan pekerja nya. Haikal hanya tersenyum tipis, karakter Reihan memang sangat mirip dengannya. Tak di ragukan lagi kalau Reihan itu benar-benar replika dirinya.

"Sayang, senyum ke kamera!" panggil Siska yang sudah berdiri di depan meja mereka membuat Haikal mau tak mau tersenyum paksa. Agar istrinya tidak malu.

Semua orang yang tidak bersangkutan dengan lomba seharusnya duduk di tempat yang telah di sediakan. Tak di perbolehkan masuk ke dalam arena dapur. Namun, Siska sangat nakal. Wanita itu tidak peduli pada peraturan.

Ckret.

Siska berhasil memotret wajah tampan suaminya. Lalu beralih memotret putra tampan nya. Dia merasa sangat bahagia sekarang sebab bisa melihat dua lelaki yang ia cintai di dunia ini.

"Wahh … kalian berdua memang sangat tampan. Papa dan Abang adalah malaikat mama. Semangat, Papa. Semangat Abang. Kalian harus menang!"

Siska memberikan semangat untuk suami dan putranya. Reihan menanggapi nya dengan senyuman cerah terpasang di wajahnya. Sedangkan Haikal hanya tersenyum tipis.

"Dasar tak berguna," batin Haikal mengejek istrinya. Dia terlalu jengah dengan sikap istrinya yang tidak mau introvert diri. Padahal, tahun lalu Haikal sudah memperingati agar Siska belajar memasak dan melakukan hal-hal yang seharusnya di lakukan oleh perempuan. Bukan maksud ingin menjadikan istrinya pembantu, hanya saja dia ingin di bahagiakan oleh Siska sebagai seorang suami.

Membuat kopi saja dia tidak bisa. Sangat menjengkelkan bukan?

Di sisi lain, seorang wanita menatap mereka dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Di tersenyum tipis, entah apa yang telah ia rencanakan.

"Menarik," gumam nya pelan.

Acara berlangsung lama. Setelah selesai lomba masak, ada lomba lari juga. Kali ini Siska pun tak bisa ikut, sebab wanita itu penderita asma. Dia tidak bisa lari-lari, alergi bunga dan debu.

Kali ini Haikal tidak marah pada Siska, dia memaklumi istrinya memang sakit. Hanya saja masalah memasak, dia kesal pada istrinya.

Bunyi peluit tanda pertandingan di mulai, Haikal berlari kencang di antara para wanita di sana. Tentu saja pertandingan dimenangkan oleh Haikal, sebab pria itu laki-laki dan punya tenaga penuh.

Siska berteriak kegirangan, dia berlari memeluk suami dan putranya. Merasa bahagia dan bangga, momen ini lah yang paling dia tunggu-tunggu setiap tahunnya. Dia ingin bermain bersama anak dan suaminya.

"Yey, kita menang, Mas. Kita menang, Bang!" Siska menghadiahkan ciuman di bibir suaminya dan kening putranya.

Haikal hanya tersenyum tipis, dia juga merasa senang dan malu. Senang karena bisa membuat putranya bangga, mu sebab lawannya wanita.

"Aku mau ke toilet dulu."

Haikal langsung beranjak ke toilet meninggalkan istri dan putranya. Sedangkan Siska sibuk dengan euphoria nya bersama Reihan. Dia memotret dirinya bersama dengan Reihan.

"Kita foto dulu, Sayang. Mama mau upload ke sosmed dulu!" ajak Siska di sanggupi oleh Reihan.

Keduanya tersenyum senang. Siska langsung meng-upload foto tersebut ke media sosial miliknya dengan caption:

[Senengnya suamiku dan putra ku menang lomba lari di acara mother's day. Sebenarnya aku sangat ingin ikut, tapi Mas Haikal tidak mengizinkan ku, sebab aku punya riwayat penyakit asma. Tidak bisa capek, sedikit capek langsung sesak nafas. Adakah yang sama denganku?]

Siska tersenyum manis. Dia langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas setelah memposting foto.

"Ma, Abang mau es krim!" pinta Reihan merengek membuat wanita itu langsung menggendong nya.

"Boleh, tapi jangan bilang sama Papa ya, kalau Mama ngizinin kamu makan eskrim!" ujar Siska tersenyum lembut mencium gembul pipi putranya.

"Okay, Mama."

*

*

Haikal masuk ke dalam toilet, dia membasuh wajahnya. Pria itu menatap pantulan wajahnya di depan cermin. Wajahnya masih terlihat tampan meski hampir kepala 4.

"Hais, aku lupa mencukur kumis ku tadi pagi,".gumamnya pelan.

Pria itu pun keluar dari kamar mandi, dia cukup terkejut melihat sosok wanita menunggu dirinya di depan pintu kamar mandi.

"Laila, sedang apa kamu di sini?" tanya Haikal terkejut.

Lalia tersenyum manis. Dia menyodorkan kopi ke arah Haikal.

"Aku tahu kamu lelah hari ini. Makanya aku bawakan Americano dingin untuk kamu! Biar seger." Laila tersenyum manis mengatakan niatnya membuat hati Haikal menghangat.

Ternyata mantan kekasihnya itu masih peduli padanya. Dia tidak tahu mengapa jantungnya berdegup kencang sedari tadi. Melihat pipi Laila merona dan senyuman manis terpasang di wajah wanita itu membuat hasrat Haikal bangkit.

Namun, pria itu langsung mengenyahkan pikiran kotor itu.

"Terima kasih," ujar Haikal seraya tersenyum tipis. Keduanya mengobrol sesaat, Haikal menikmati kopi yang diberikan oleh Laila.

"Kamu kerja di sini?" tanya Haikal penasaran.

"Iya, aku kerja sebagai guru honorer di sini!" balas Laila jujur membuat Haikal menganggukkan kepalanya.

"Sudah lama?"

"Baru sebulan setengah. Mau jalan dua bulan! Kamu sendiri?" tanya Laila pura-pura tak tahu pekerjaan Haikal.

"Aku CEO di perusahaan milik Papa ku sendiri!" ujar Haikal santai membuat Laila berdecak kagum dalam hati.

"Ck, andai aku tidak putus dengannya," gumam Laila dalam hati.

Haikal melirik ke arah jam tangan nya. Dia sudah pergi ke toilet 20 menit, takut ya Siska datang mencarinya.

"Aku ke lapangan dulu, yah. Istri dan anakku pasti sudah lama menunggu ku."

Haikal pamit lalu pergi dari sana meninggalkan Laila seorang diri. Wanita itu tersenyum tipis, dia merasa hatinya berbunga-bunga saat berbicara dengan Haikal. Tak menyangka kalau mantan kekasihnya ternyata tumbuh kembang menjadi pria hot dan richman.

"Sepertinya aku punya peluang untuk mengubah takdir ku," gumam Laila pelan tersenyum misterius.

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏

Terpopuler

Comments

kimiatie

kimiatie

habislah pelakor beraksi

2024-01-15

0

Dita Suriani

Dita Suriani

mau jadi pelakor lu

2024-01-04

0

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

istrimu cm g bisa masak krn ibunya g ajarin,, cm hatinya yg tulus,, awas lu nyesel

2023-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Aku Sudah Tidak Mencintai nya Lagi
2 Siapa Laila?
3 Tambah Istri
4 Acara Di Sekolah Reihan
5 Petaka Malam Sentuhan
6 Sakit Hati
7 Nasihat Fatimah
8 Menggoda Suami Dingin
9 Kepala Kelinci
10 Gara-gara Kerang Rebus
11 Ketika Istri Diam
12 Kedatangan Mertua
13 Kenapa? Kamu Rindu?
14 Cinta Dari Pintu Kasihan
15 Seperti Majnun dan Laila
16 Penting Sekali
17 Maaf
18 Kepala Kelinci Memanggil
19 Terpana Melihat Kecantikan Istri
20 Merasa Tertampar
21 Ancaman Siska
22 The Power Of Tahajud
23 Diremehkan Suami
24 Rasa Bersalah Haikal
25 Kejadian Malam Itu
26 Membuang Bra Calvin Klein Lalu Memungut Bra Murahan.
27 Buk Putri
28 Pesan Masuk
29 Papa, Panggil Dokter!!
30 Kamu Tidak Selingkuh, 'kan, Mas?
31 Muntah-muntah
32 Terkuak Masa Lalu Laila
33 Doa Istri Tersakiti
34 Ancaman Siska
35 Terbongkar
36 Tega Kamu, Mas!
37 Saatnya Berpisah
38 Kemarahan Siska
39 GAIRAH DOSEN INTROVERT BY NAVIZAA
40 Tak Butuh Cinta dan Pria
41 Jangan Tinggalkan Aku
42 Aku Menyerah, Mas!
43 Beri Aku Waktu
44 Anak Laki-laki Adalah Malaikat Pelindung
45 Selamat Tinggal, Suamiku!
46 Bismillah [Doa Siska]
47 Dia Telah Pergi
48 Surat Perpisahan
49 Papa jahat! [Hancur Hati Haikal]
50 Haikal Di Jebak
51 Healing Ke Pesantren
52 Tendangan Pertama
53 Aku Akan Jadi Pebinor
54 Wanita Bercadar
55 Rencana Siska
56 Pelukan Rindu
57 Akan Aku Ikuti Alur Cerita Mu [Haikal]
58 Bapak Kadal Di Kadalin
59 Assalamu'alaikum, Istriku
60 Luapan Rasa Rindu
61 Trauma Haikal
62 Haikal Si Buaya Buntung
63 Mental Down [Sedang Tidak Baik-Baik Saja]
64 Di Mana Anak Kita?
65 Kekesalan Reihan
66 Nama Dari Haikal
67 Hasrat Terpendam Haikal
68 Ada Apa Dengan Laila?
69 HOPELESS by Merpati Manis
70 Karma Laila
71 Tuan Putri dan Putra Mahkota
72 Singa Yang Lapar [Haikal]
73 Gara-gara Haikal
74 Karma Haikal
75 S2 : Talak Tiga
76 S2 : Di Mana Ayah, Bunda?
77 S2 : Paman Bukan Orang Asing
78 S2 : Anak Kembar dan Ta'aruf
79 S2: Ayah Kami Sudah Meninggal
80 S2 : Siapa Paman Baik? [Laila]
81 S2 : Apa Anda Masih Ingat Nona Laila, Tuan? [Raja]
82 S2 : Pertemuan Pertama [Laila dan Raja]
83 Tawaran Menarik Untuk Pembaca Setia
84 S2 : Perdebatan Laila Dan Raja
85 S2 : Gangguan Kecemasan Laila Kambuh
86 S2 : Risky dan Raja
87 S2 : Ayah Baru Untuk Si Kembar
88 S2 : Ketakutan Raja
89 S2 : Dino Pria Yang Ta'aruf?
90 S2 : Anak Kita? [Laila dan Raja]
91 S2 : Perdebatan Raja dan Laila
92 S2 : Ayah Tiri Jahat
93 S2 : Meminta Izin Laila
94 S2 : Masa Lalu Kelam Laila
95 S2 : Pajero Vs Becak Roda Tiga
96 Terima Kasih
97 S2: Keterkejutan Dino dan Bram
98 S2 : Kami Bahagia Tanpamu [Laila dan Raja]
99 S2 : Isi Hati Laila
100 S2 : Aku Tidak Akan Memaksamu
101 S2 : Ayah Masih Hidup? [Riska & Risky]
102 S2 : Ayah? Ayah? Ayah?
103 S2 : Kedatangan Raja Bersama Keluarga
104 S2 : Permintaan Maaf Seorang Ibu
105 S2 : Cubitan Maut
106 S2 : Kalau Aku Pergi Jauh Bagaimana? [Raja]
107 S2 : Perjuangan Berbuah Manis [Tamat]
108 Ekstra Part [Raja Rempong]
109 Ekstra Part : Pernikahan Duda dan Janda
110 Suami Licik Versus Istri Cerdik
111 Ekstra Part [Pertemuan Raja dan Haikal]
112 Ekstra Part [Nasehat Orang Tua]
113 Gundik Bercadar Dinikahi Pria Sholeh
114 Ekstra Part : Kebahagiaan
115 Ekstra Part [Gerak Cepat ya, Mas]
116 Ekstra Part [Hinaan Anak Haram]
117 Ekstra Part [Kemarahan Raja]
118 Ekstra Part [Laila Adalah Barang Bekas]
119 Ekstra Part [Dendam Raja]
120 Ekstra Part : [Bukti Kejahatan Diko]
121 Ekstra Part [Rumah Warna Hijau]
122 Ekstra Part : Pergi Ke Perusahaan
123 Ekstra Part: Keterkejutan Diko
124 Ekstra Part : Ketakutan Diko
125 Sakit
126 Ekstra Part [Permintaan Maaf Diko]
127 Ekstra Part: Diko Dalang KDRT
128 Ekstra Part : Kekejaman Diko
129 Ekstra Part: Tangisan Laila Sungguh Pilu
130 Ekstra Part : Azab Untuk Mantan Suami Durhaka
131 Ekstra Part : Ada Apa Dengan Riska?
132 Ekstra Part : Tangisan Seorang Ibu
133 Ekstra Part : Rencana Devi
134 Penjelasan
135 Ekstra Part : Hasil Visum
136 Ekstra Part : Kemarahan Seorang Ayah
137 TAMAT
138 Mas Duda Rasa Perjaka [Novel Riska]
139 Bukan Salahku Merebut Mertua Mu
140 [Duda] Siasat Merebut Istri Orang
141 Benih CEO Cacat X Kejam
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Aku Sudah Tidak Mencintai nya Lagi
2
Siapa Laila?
3
Tambah Istri
4
Acara Di Sekolah Reihan
5
Petaka Malam Sentuhan
6
Sakit Hati
7
Nasihat Fatimah
8
Menggoda Suami Dingin
9
Kepala Kelinci
10
Gara-gara Kerang Rebus
11
Ketika Istri Diam
12
Kedatangan Mertua
13
Kenapa? Kamu Rindu?
14
Cinta Dari Pintu Kasihan
15
Seperti Majnun dan Laila
16
Penting Sekali
17
Maaf
18
Kepala Kelinci Memanggil
19
Terpana Melihat Kecantikan Istri
20
Merasa Tertampar
21
Ancaman Siska
22
The Power Of Tahajud
23
Diremehkan Suami
24
Rasa Bersalah Haikal
25
Kejadian Malam Itu
26
Membuang Bra Calvin Klein Lalu Memungut Bra Murahan.
27
Buk Putri
28
Pesan Masuk
29
Papa, Panggil Dokter!!
30
Kamu Tidak Selingkuh, 'kan, Mas?
31
Muntah-muntah
32
Terkuak Masa Lalu Laila
33
Doa Istri Tersakiti
34
Ancaman Siska
35
Terbongkar
36
Tega Kamu, Mas!
37
Saatnya Berpisah
38
Kemarahan Siska
39
GAIRAH DOSEN INTROVERT BY NAVIZAA
40
Tak Butuh Cinta dan Pria
41
Jangan Tinggalkan Aku
42
Aku Menyerah, Mas!
43
Beri Aku Waktu
44
Anak Laki-laki Adalah Malaikat Pelindung
45
Selamat Tinggal, Suamiku!
46
Bismillah [Doa Siska]
47
Dia Telah Pergi
48
Surat Perpisahan
49
Papa jahat! [Hancur Hati Haikal]
50
Haikal Di Jebak
51
Healing Ke Pesantren
52
Tendangan Pertama
53
Aku Akan Jadi Pebinor
54
Wanita Bercadar
55
Rencana Siska
56
Pelukan Rindu
57
Akan Aku Ikuti Alur Cerita Mu [Haikal]
58
Bapak Kadal Di Kadalin
59
Assalamu'alaikum, Istriku
60
Luapan Rasa Rindu
61
Trauma Haikal
62
Haikal Si Buaya Buntung
63
Mental Down [Sedang Tidak Baik-Baik Saja]
64
Di Mana Anak Kita?
65
Kekesalan Reihan
66
Nama Dari Haikal
67
Hasrat Terpendam Haikal
68
Ada Apa Dengan Laila?
69
HOPELESS by Merpati Manis
70
Karma Laila
71
Tuan Putri dan Putra Mahkota
72
Singa Yang Lapar [Haikal]
73
Gara-gara Haikal
74
Karma Haikal
75
S2 : Talak Tiga
76
S2 : Di Mana Ayah, Bunda?
77
S2 : Paman Bukan Orang Asing
78
S2 : Anak Kembar dan Ta'aruf
79
S2: Ayah Kami Sudah Meninggal
80
S2 : Siapa Paman Baik? [Laila]
81
S2 : Apa Anda Masih Ingat Nona Laila, Tuan? [Raja]
82
S2 : Pertemuan Pertama [Laila dan Raja]
83
Tawaran Menarik Untuk Pembaca Setia
84
S2 : Perdebatan Laila Dan Raja
85
S2 : Gangguan Kecemasan Laila Kambuh
86
S2 : Risky dan Raja
87
S2 : Ayah Baru Untuk Si Kembar
88
S2 : Ketakutan Raja
89
S2 : Dino Pria Yang Ta'aruf?
90
S2 : Anak Kita? [Laila dan Raja]
91
S2 : Perdebatan Raja dan Laila
92
S2 : Ayah Tiri Jahat
93
S2 : Meminta Izin Laila
94
S2 : Masa Lalu Kelam Laila
95
S2 : Pajero Vs Becak Roda Tiga
96
Terima Kasih
97
S2: Keterkejutan Dino dan Bram
98
S2 : Kami Bahagia Tanpamu [Laila dan Raja]
99
S2 : Isi Hati Laila
100
S2 : Aku Tidak Akan Memaksamu
101
S2 : Ayah Masih Hidup? [Riska & Risky]
102
S2 : Ayah? Ayah? Ayah?
103
S2 : Kedatangan Raja Bersama Keluarga
104
S2 : Permintaan Maaf Seorang Ibu
105
S2 : Cubitan Maut
106
S2 : Kalau Aku Pergi Jauh Bagaimana? [Raja]
107
S2 : Perjuangan Berbuah Manis [Tamat]
108
Ekstra Part [Raja Rempong]
109
Ekstra Part : Pernikahan Duda dan Janda
110
Suami Licik Versus Istri Cerdik
111
Ekstra Part [Pertemuan Raja dan Haikal]
112
Ekstra Part [Nasehat Orang Tua]
113
Gundik Bercadar Dinikahi Pria Sholeh
114
Ekstra Part : Kebahagiaan
115
Ekstra Part [Gerak Cepat ya, Mas]
116
Ekstra Part [Hinaan Anak Haram]
117
Ekstra Part [Kemarahan Raja]
118
Ekstra Part [Laila Adalah Barang Bekas]
119
Ekstra Part [Dendam Raja]
120
Ekstra Part : [Bukti Kejahatan Diko]
121
Ekstra Part [Rumah Warna Hijau]
122
Ekstra Part : Pergi Ke Perusahaan
123
Ekstra Part: Keterkejutan Diko
124
Ekstra Part : Ketakutan Diko
125
Sakit
126
Ekstra Part [Permintaan Maaf Diko]
127
Ekstra Part: Diko Dalang KDRT
128
Ekstra Part : Kekejaman Diko
129
Ekstra Part: Tangisan Laila Sungguh Pilu
130
Ekstra Part : Azab Untuk Mantan Suami Durhaka
131
Ekstra Part : Ada Apa Dengan Riska?
132
Ekstra Part : Tangisan Seorang Ibu
133
Ekstra Part : Rencana Devi
134
Penjelasan
135
Ekstra Part : Hasil Visum
136
Ekstra Part : Kemarahan Seorang Ayah
137
TAMAT
138
Mas Duda Rasa Perjaka [Novel Riska]
139
Bukan Salahku Merebut Mertua Mu
140
[Duda] Siasat Merebut Istri Orang
141
Benih CEO Cacat X Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!