Semua pasti pernah mengalami hal yang paling menjenuhkan adalah? Yups benar, menunggu. Sama seperti apa yang dialami Onci, ia dilanda syandrome a waiting is bored bukan penyakit baru, biasanya syndrome ini dialami oleh mereka yang baru mengalami first meet.
Kebayangkan? Kita dibuat gelisah tak menentu, puluhan kali melihat jam yang ada di display handphone, bingung dengan apa yang harus diucapkan, menunggu chat di balas, tapi masih cek list satu, memilih pakaian terbaik, mecingin antara sepatu dan pakaian ( Asal jangan pakaian dalem juga mecing ), rasanya waktu begitu terseok berganti.
Hingga saatnya tiba, motor sudah kinclong, yang awalnya malas untuk dicuci, mau tak mau harus di cuci, hanya untuk terlihat perfect di mata dia.
Penampilan pun benar-benar dijaga, jangan sampai lagi kesan pertama dibuat kacau, entah bau badan lah, pakaian yang demeuk alias bau lantaran belum kering dijemur, kumis belum dicukur, sampe ke gigi mesti bersih, apa lagi aroma tubuh benar-benar harus dijaga.
Tahu sendiri kan, wanita paling benci dengan cowok yang tidak care be sel**f, alias tidak peduli dengan dirinya sendiri. Bagaimana elo bisa menghargai dan terlihat sempurna, sama diri sendiri saja tidak peduli.
Untuk masalah penampilan, jangan khawatirkan Onci, dia sudah terbiasa bertemu dengan orang banyak, untuk manner dia sudah paham betul siapa yang akan dia hadapi atau ditemui, sampai cara duduk ketika meeting pun Onci memiliki track record yang patut diperhitungkan.
Pola pergaulan juga yang membuat Onci matang untuk bersikap, menghadapi lawan bicara, dan mengerti bagaimana menghargai serta memberi kesan kepada yang lain.
Ok, lanjut ke cerita hangout pertama Onci dan Dhea. Gadis itu pun sudah menunggu di bibir jalan, perbatasan antara jalan utama regency dengan pemukiman warga.
Dhea pun terlihat sudah mempersiapkan diri untuk bertemu Onci, rambutnya yang keriting ozon terlihat memancarkan kilau rambut bercahaya ( Pasti shampo nya bukan saset-an atau warungan...hahaha), terlihat di warnai, setelan pakaian blouse korea membalut di tubuhnya membuat tambah elegan dan sederhana.
Saat Onci mendekati gadis itu, aroma parfume Caron Poivre, bukan parfum kaleng-kaleng yang terpajang di display mini market, menusuk halus ke indra penciuman meninggalkan halusinasi di otaknya ( Dasaaaar Cowok, baru mencium parfumnya saja pikiran sudah kemana-mana ).
" Hi Dhea, lama nunggu yaah?" Seperti biasa spiiik alias basa-basi klasik.
"Ah, enggak kok baru 10 menit." Jawab Dhea sambil melempar senyum.
"Yuk, langsung capsus kaa..." Pinta Dhea.
"Okeee...Meluncur...."
Akhirnya melaju motor sport milik Onci membelah aspal, menyelip di keramaian laju kendaraan lain, mirip model iklan motor gaya nya.
Nyaris tak ada satu pun yang mengenali mereka, yaaah, karena mereka orang biasa dan bukan selebritis, lagi pula mereka pun memakai helm...hehehe...
Selang 30 menit, mereka pun sampai di tempat tujuan, dari tempat mereka bertemu sampai ke mall itu tidak jauh. Eits, tunggu dulu sebelum masuk mall helm harus di lepas, nanti di kira Kuproy, alias kuli proyek.
Mereka pun berjalan berdampingan, sesekali terlihat keduanya melempar senyum dan tawa, entah apa yang mereka bicarkan, karena saya sebagai penulis novel ini saja tidak mendengar apa yang mereka ucapkan, biar terkesan tidak sepi saja dan garing.
"Kaka, ketemuan sama orangnya jam berapa?" tanya Dhea.
"Oh, selepas mereka pulang kerja. Kita kan mau makan sama nonton dulu bukan?"
"Nonton apa ka? Dari tadi aku nggak liat ada kucing berantem di sini!"
Hahaha, Dhea mengulang pembahasan di chat whatsApp semalam.
"Haahaa...bisa aja kamu Dhea...."
"Loh kan itu yang bilang kaka loooh...!"
"Yaaah Dhea itu kan bercanda, jangan dibahas juga Kalllee..." Onci mulai terlihat alay.
"Eh, kamu mau makan dulu atau nonton? Ataaau makan sambil nonton?" Onci memberikan option, semoga saja bukan sekedar service lips, alias basa-basi cowok pada umumnya.
"Makan dulu kali yaah?!" Dhea pun menjatuhkan pilihan untuk makan dulu.
"Okeeey...cari resto atau cafe asal jangan food court yaaah!"
"Loh, emangnya kenapa?!"
"Masa bidadari makan di empaiyer...hehee nggak kok, bercanda. Intinya bebas, kamu yang tentukan tempatnya."
Lanjuut...
Dan mereka pun berdua, memilih restouran Jepang. Nah, loh! Apa iya Onci lidahnya terbiasa dengan Sushi, Sashimi, Onigiri, Takoyaki, dan tahukah kalian apa yang dipilih Onci??
"Kamu mau pesan apa?" tanya Dhea.
Onci membolak-balik menu makanan yang baru pertama kali ia lihat. Lidahnya terbiasa makan gado-gado Betawi, nasi rames, paling keren Ayam Goreng alias Fried Chicken. Dan akhirnya Onci menjatuhkan pilihannya.
"Naaah loh..ada Indomie nih..." Gumam Onci dalam hati.
"Mba, Sashiminya satu porsi, Ramen nya satu porsi dan minumnya ice lemon tea yah...dua."
Pinta Dhea ke pelayan, yang kali ini Gadis itu tidak menawarkan Onci minum, karena pasti lama memilihnya.
Akhirnya, Onci terbebas dari makanan aneh-aneh itu, yang Onci tahu makanan Jepang hanya Dorayaki itu juga ia dengar dari Film Doraemon.
Setelah selesai makan, keduanya menuju Bioskop, Dhea pun memilih film Romantis yang Onci sendiri alergi dengan film-film yang memicu air mata, aslinya Onci itu cengeng.
Ia pun pasrah dengan pilihan Dhea, dan biarlah hari ini milik sang gadis.
Dan tahu kah kamu apa yang terjadi di dalam bioskop? Mulai dari masuk studio sampai film selesai, Onci tertidur pulas. Karena semalam bergadang ngedit design untuk event Fashion Show dan Mewarnai Anak.
Booy...boy, dikira Studio bioskop itu Room Hotel apa! Kalau hanya sekedar numpang tidur, lebih baik di rumah bro...
Alhasil, misi Jahanamnya tidak terlaksana, kalian juga pasti tahu, apa yang dilakukan pasangan non muhrim di dalam bioskop? Hahaha, tidak semua juga sih...
______________¤¤¤_____________
@Kediaman Abah Syahrul
Selepas Isya, Abah terlihat begitu letih, kipas kayu sudah diapit, sesekali ia kibaskan ke tubuh. Matanya kosong memandang ke halaman rumah,sambil bersandar di kursi jati Jepara.
Wanita dengan kerudung hitam menghampiri dengan membawa beberapa gelas minuman dan sepiring goreng ubi.
"Bah, ini kopi dan gorengannya." Wanita itu meletakan dua gelas berisi teh manis dan air putih.
"Umi, Ozi jarang pulang yah? Abah bingung harus bagaimana lagi memaksa dia untuk ngurusin madrasah. Umi dan Abah juga sudah tua, Abah ngerasa fisik sudah tidak sesehat dulu. Kalo Ozi tidak kita paksa untuk mengurus madrasah, namanya Abah dan Umi sudah berumur, khawatir umur Abah tak lama lagi. Harusnya Abah istirahat dan banyak-banyak ibadah." Lirih Abah kepada sang Istri.
"Jangan ngomong ngelantur gitu, umur kita mah Bah ditangan Allah. Nanti Umi cari cara agar anak kite satu-satu itu mau bantu kita ngurus madrasah, syukur-syukur yayasan bisa maju dipegang si abang. Abah jangan banyak pikiran, serahkan semua sama Allah, mana tau hati itu anak dibuka Allah." Ucap Umi mengibur Abah.
"Itu anak sehari-hari kemana aja ya Mi? Ibadahnya bagaimane? Jangan kita sibuk urusin orang, sedangkan anak kite semata golek kite nggak urus ibadahnye."
"Si Abang sering buat-buat acara di Mall, Kalo nggak salah istilah nye io apa!"
"Makin kaga jelas aje itu anak! Coba kalo umi ada waktu ajak ngomong itu anak, kali aje ama umi dia nurut."
"Iye Bah, nanti umi coba ngomong bae-bae sama itu anak. Oh iye Bah, tadi pagi Haji Romli ke rumah, waktu Abah lagi ngajar. Dia minta tolong ke kite, anak perawannya si Nabila bisa bantu-bantu ngajar di Madrasah, itu anak baru lulus kuliah keguruan, anaknya cantik, sopan santun lagi Bah!"
Begitu semangatnya Umi menjelaskan tentang calon guru baru itu.
"Coba aje Umi hubungi si Haji, besok pagi sebelum ngajar itu anak suruh ketemu abah."
"Yaudah nanti umi telepon si Haji."
Yah, dia Nabila putri dari Haji Romli sahabat dari Abah Syahrul, dulu sama-sama mondok bareng. Gadis berusia 23 tahun itu berwajah ketimur tengah-an. Maklum, Haji Romli masih ada darah Arab.
Rencanya, ia akan menjadi guru pendamping untuk ditempatkan mengajar Madrasah Ibtidaiyah atau setara dengan Sekolah Dasar.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Asiya RindhuIbundha
bahasanya kocar kacir Thor jdi kurang bersemangat bacanya jgn muter-muter aja Thor alur critanya..
2021-06-27
1
Asri Ka
author nya kdbanyakan ngom sendiri..
aq jadi kurang menghati..
tapi bahasamu lucu thor kuzuka...
lanjt thor
2020-07-26
1
Ayunina Sharlyn
lanjut thor
feedback ya 😄😄
2020-07-14
1