Cinta Muslimah Si Gadis Bisu
Trauma masa kecil Azizah.
Di Malam Tahun Baru.
flashblack on
Ia sedang bermain kejar-kejaran dengan ayah tercintanya di depan halaman rumahnya dengan ada berbagai petasan yang di nyalakan. sedangkan kak Ahmad yang sudah berusia 20 tahun bersama umi Adiba sedang menjenguk saudara di Bandung.
"Hahaha...Ayah jalannya lambat, Ayuk dong kejar aku ayah." Ucap Azizah.
"Awass, yaa... Jika ketangkap, ayah akan memakan mu." Ucap pak Hamzah.
"Hahah...gak kena." Ucap Azizah dan meledek ayahnya dengan menjulurkan lidahnya.
"Anak ayah ya... nakal!." Ucap pak Hamzah.
"Happ.. ketangkap juga kmu." Ucap pak Hamzah yang memeluk tubuh mungil Azizah.
"Hahaha...iya deh ayah yang menang." Ucap Azizah pasrah.
"Namun, jika main petak umpet pasti aku yang menang.." ucap Azizah yang melepaskan pelukan ayahnya dan berlari dengan cepat kedalam rumah mencari tempat sembunyi.
"Anak ayah memang pintar." Ucap pak Hamzah yang tak menyadari Azizah telah lepas dari pelukannya. Dan ia langsung mengejar Azizah.
Azizah memilih lemari sebagai tempat persembunyian.
1 jam kemudian....
"Kenapa ayah lama sekali?." Batin Azizah.
BRUKKK...
"Apa itu?." Batin Azizah dan ia membuka sedikit pintu lemari dengan sangat pelan untuk mengintip siapa yang datang.
Clekk!! (lampu mati tanpa sebab)
Buugghhh....buggh...
Dengan penglihatan samar-samar ia melihat ayahnya yang sedang berkelahi dengan seorang pria yang memakai baju serba hitam dan topeng yang menutupi wajahnya.
Tikk....Tikk...( hujan di tambah petir yang berbunyi kencang menambah kesan seram di kamar itu)
Sleeppp...
Pisau yang dipegang oleh pria itu telah tertancap dengan sempurna di perut pak Hamzah hingga membuat nya terjatuh.
Ceggerr.... (terlihat cahaya dari hasil petir yang menyambar)
Azizah yang masih berumur 4 tahun melihat hal itu membuat jantungnya terasa berhenti sejenak dan nafasnya terengah-engah serta keringat dingin yang terus bercucuran hingga membasahi bajunya.
Ayahnya yang masih sedikit sadar melihat Azizah dan meletakkan jari telunjuk nya di depan bibirnya yang berarti"diam".
Sleeppp...
Pria itu kembali menekan pisau tersebut hingga tembus ke belakang punggung pak Hamzah.
"Akkhhh... Laa - ilaha - illah." lirih pak Hamzah terbata-bata sebelum pada akhirnya tidak sadarkan diri.
Buugghhh...
Pria itu masih saja memukuli ayahnya yang telah tidak sadarkan di lantai hingga darah bercucuran dimana-mana.
Tikk...tikk...
Satu persatu bulir-bulir air mata jatuh dari mata indah nan lentik Azizah.
Azizah hanya diam tak bisa berbuat apa-apa ingin sekali rasanya berteriak agar orang tersebut berhenti menyakiti ayahnya, namun entahlah secara tiba-tiba suaranya hilang begitu saja seperti ada gejala di pita suaranya menyebabkan nya hanya diam membisu melihat ayahnya yang terlah terbujur kaku tak berdaya dilantai.
Pria itu membuka topengnya dan terlihatlah wajah sangarnya serta ada luka goresan besar di bagian pipi kirinya yang telah lama namun tetap sangat membekas.
Azizah marasakan kepalanya pusing, dengan penglihatan samar-samar ia melihat tanda yang ada di wajah orang tersebut dan...
BRUKKK...
Akhirnya ia pingsan dan menyebabkan orang itu mengetahui keberadaan nya karena suara benturan itu.
Brrumm...
Dari luar terdengar suara mobil yang baru saja memasuki halaman Rumah itu.
"Anak ini bisa mengancam keselamatan ku, jika dia mengingat ini." Ucap pria itu, ia secepatnya menyuntikkan sesuatu yang bisa menyebabkan seseorang hilang ingatan dengan apa yang barusan terjadi, dan ia menempelkan sesuatu seperti tanda G di telapak tangan azizah dan langsung pergi melewati jendela.
flashback of
Di Sekolah SMA sejara 1
Bu guru Lela: "Hari ini kalian akan bertemu teman baru yang baru saja pindah Sekolah, silahkan masuk."
Azizah masuk dengan malu-malu karena semua murid disana memperhatikan nya terus menerus karena parasnya yang cantik, terkecuali satu pria yang duduk di paling belakang kiri.
"Cantik sekalii."
"Dia ternyata Muslim."
"Imut deh pipi nya, cubby."
Dengan mendengar apa yang mereka katakan membuat Azizah bertambah malu dan gugub.
Bu guru Lela: "Perkenalkan dirimu!
Di jawab anggukan oleh Azizah."
Ia segera mengambil buku kecil yang tergantung di saku roknya dan menulis sesuatu.
"Kenapa dia menulis, bukannya berbicara?"
"Apa yang dia tulis?"
Berbagai macam pertanyaan yang di lontarkan semua teman sekelas nya kecuali pria itu.
Azizah memperlihatkan apa yang barusan ia tulis ke depan semua teman sekelas nya.
*Hay nama saya Azizah, saya pindahan dari SMA indah Putri.*(isi buku tersebut)
"Ternyata dia tidak bisa bicara." Batin Rendi lelaki tertampan di kelas Xl Mipa 5, ia hanya melirik sekilas kearah buku yang di perlihatkan Azizah tanpa melihat wajahnya.
Bu guru Lela: "Baiklah, Azizah silahkan duduk di kursi kosong sebelah Rendi."
Dijawab anggukan oleh Azizah.
"Ihhh...enak banget bisa dekat dengan Rendi." Ucap Salah satu siswi yang merasa cemburu.
"Iyaaa...enak banget jadi dia." Sahut lainnya yang sama-sama cemburu melihat keberuntungan Azizah.
Rendi hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi saat mengetahui Azizah duduk di sebelah nya.
Bu guru Lela: "Baiklah, mari kita mulai pembelajaran nya."
"Baik, Bu." Jawab Semua murid serentak.
Setelah selesai pembelajaran bel istirahat berbunyi, semua siswa/i berbondong-bondong menuju kantin. Tetapi tidak dengan Azizah ia mengeluarkan kotak nasinya dan memakannya di dalam kelas, Rendi yang melihat nya merasa jijik karena bau makanan nya sangatlah menyengat apa lagi kalau bukan jengkol kesukaan Azizah.
"Bau makanan nya, sangat menjijikkan!!." Batin Rendi, ia secepatnya pergi dari kelas menuju tempat biasa nongkrong ia bersama dengan teman-temannya.
"Assalamu'alaikum." Ucap Siswi berjilbab dengan senyuman terpancar di wajahnya yang berjerawat walau begitu ia tetap cantik dan menghampiri Azizah yang sedang makan.
"Wa'alaikumussalam." Pergerakan tangan Azizah, ia juga tersenyum kepadanya.
"Boleh makan bareng?" Tanyanya kepada Azizah.
Di jawab anggukan oleh Azizah.
Ia segera duduk di bangku kosong sebelah Azizah dan langsung melahap makanannya yang juga ia bawa dari rumah.
Setelah selesai makan Azizah dan Intan (nama siswi itu) pergi ke perpustakaan.
Azizah meminjam beberapa buku disana sedangkan Intan hanya meminjam satu buku yaitu "panduan silat."
Saat di jalan menuju kelas tanpa sengaja Intan menabrak seseorang hingga membuat bukunya terjatuh dan makanan yang di pegang orang tersebut tumpah mengenai bajunya.
BRUKKK...
"Maaf kak, aku tidak sengaja." Ucap Intan, menunduk takut.
"Maaf...maaff...baju gue jadi kotor gara-gara lu!!." Bentak Bianca.
"Maaf kak." Ucap Intan ketakutan. Sedangkan Azizah menatap heran kepada Bianca pasalnya bajunya hanya kotor sedikit pasti bisa di bersihkan dengan sangat mudah dengan air.
"Apa lu lihat-lihat!!. Bentak Bianca kepada Azizah.
"Itu hanya kotor sedikit saja." Isyarat tangan Azizah, namun tak di mengerti oleh Bianca.
"Dasar bisuu!!." Ledek Bianca.
Azizah hanya diam saat di ledek oleh Bianca namun ia merasa heran kpd Intan. Kenapa ia ketakutan sekali?" Batin Azizah.
"Sudahlah! Gak ada gunanya!!." Ucap Raya kesal, teman Bianca yang ada di sebelah nya.
"Ciihh!! Nih bersihkan!!." Ucap Bianca dengan melempar kan baju seragamnya ke pada Intan karena ia memakai baju dobel, Intan refleks langsung menangkapnya.
"Ba...baik!." Jawab Intan, ia ingin mengambil bukunya yang terjatuh tetapi Bianca menginjaknya.
"Eiittss...tidak semudah ituu!." Ledek Bianca. Ia mengambil buku itu dan membaca judulnya.
"Hahah...ternyata dia ingin bisa bersilat." Ledek Bianca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Kerincing_kaki
semangattttt
2023-05-29
1
վմղíα | HV💕
KK yunia hadir, semangat Azijah
2023-05-13
1
mom mimu
Assalamu'alaikum Kakak... mom mimu mampir, mom udh fav juga ya, salam kenal dan semangat selalu 🤗🤗🤗💪🏻💪🏻💪🏻
2023-03-09
1