"Sudahlah! Ayuk kita kekantin gue udah lapar nih!!. " Ucap Raya kesal.
"Baiklah, awas saja jika mencucinya tidak bersih!!. " Ancam Bianca.
"Ba... Baik!." Jawab Intan dengan ketakutan dan mengambil seragam Bianca yang terjatuh dilantai.
Setelah Bianca dan Raya pergi, Azizah dan Intan kembali berjalan hingga sampai di depan kelas mereka berhadapan dengan segerombolan laki-laki tampan nan mempesona yang berjumlah 4 orang semua wanita yang melihat nya pasti langsung klepek-klepek dan menggoda mereka kecuali Azizah dan Intan yang menundukkan kepalanya dan hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi kepada mereka.
"Cantik juga wanita yang memakai hijab panjang. " Batin Reyfano kagum.
"Pasti habis ini mereka langsung klepek-klepek. " Batin Reyhan.
"Cih! Mengganggu jalan saja ." Ucap Rendi kesal yang berada di paling depan, dan tetap memalingkan wajahnya dari Azizah karena membuat nya teringat akan sesuatu.
"Minggirr..!!. " Ucap Rifki.
Azizah dan Intan langsung berlalu begitu saja setelah mengetahui kalau itu adalah R4.
"Limited edition." Batin Reyfano, terlintas senyuman kecil di bibir tipis nan mempesona nya.
"Hah! Mereka berlalu begitu saja? Sungguh ter_la_luu... " Batin Reyhan heran.
"Baguslah!. " Batin Rifki.
Setelah Azizah dan Intan pergi segerombolan laki-laki itu berhadapan lagi dengan segerombolan wanita yang di sebut girls beautiful.
"Hayy... Tampan. " Ucap Bianca dengan senyuman dan kedipan menggodanya.
"Hayy... Beby ku sayang. " Ucap Raya kepada Reyfano, namun tak di jawab oleh Reyfano melainkan ia merasa jijik dengan apa yang ada di depannya.
R4 tergiur dengan body seksi nan montok Bianca dan raya serta para girls beautiful yang terpangpam jelas, kecuali Rendi dan Reyfano yang sama-sama merasa jijik.
"So sexsi. " Batin Rifki.
.
"Cihhh! dasar pelac*r." Ucap Rendi.
"Cepat pergi!! Jangan halangi jalan kami!. " Perintah Reyfano.
Grup R4 itu pun langsung melangkah pergi dengan gaya yang sangat mempesona hingga semua wanita yang sedang memperhatikannya menjadi terkesima.
Teman-teman Rendi walaupun tergiur mereka tetap tidak Menampakkan nya di wajah mereka namun sangat tampak di dalam otak mereka yang telah healing kemana-mana.
"Ciihh! Mereka bilang kami pelac*r?!. " Batin Bianca kesal.
"Tak apalah mereka seperti itu, yang penting pasti nanti bisa mendapatkannya dengan tubuh gue yang seksi ini. " Batin Raya.
"Sangat menjijikkan wanita zaman sekarang. " Ucap Rendi kepada teman-teman nya.
"Iyaa... Sangat!!. " Jawab Reyfano.
Mereka telah berada di atas atap sekolah.
"Mereka sangat sexsi." Ucap Rifki pelan tanpa sadar karena sedang membayangkan bo*ong Bianca yang sangat montok.
"Apahh!! Lu bilang?!. " Ucap Reyfano terkejut.
"Ehhh... Tidakk bilang apa-apa kok. " Ucap Rifki tersadar.
Setelah sekolah selesai Azizah pulang menggunakan sepeda bersama Intan.
" Hahaha... Ternyata kalian pulangnya pakai sepeda butut seperti itu. " Ledek Bianca yang sedang membawa mobil bersama Raya dan teman-temannya.
Azizah dan Intan hanya diam karena mereka tau Bianca lebih tua darinya maka dari itu mereka tetap harus menghormati.
"Baju gue besok harus lu balikin dan jangan sampai bajunya tidak bersih!!!. " Ancam Bianca.
" Baik kak. " Ucap Intan.
"Nihh... Mau minum gak? Pasti haus kan goyah sepeda?. " Ucap Raya dengan memberikan minuman jus jeruk ke arah Intan.
Intan ingin mengambilnya, namun langsung di siram oleh Raya hingga membuat bajunya basah kuyup.
"Hahaha... Rasain! Makanya jangan cari masalah dengan kami!. " Ucap Raya.
Azizah dan Intan hanya diam dan membiarkan mereka tertawa sepuasnya hingga sakit tuh perutt...
...----------------...
Keesokan harinya di kelas Xll mipa 4
"Bianca dimana baju seragammu?!." tanya Pak Darmi.
"Aa...anuu Pak di pinjem teman." ucap Bianca gugup.
"Maju kedepan dan bawa bangku mu kedepan!." ucap Pak Darmi guru yang terkenal paling galak di sma sejara 1.
"Baa..baik pak." jawab Bianca, ia segera maju kedepan dan membawa bangkunya.
"Berdiri satu kaki dan angkat kursinya hingga di atas kepalamu!! Dan jangan bergerak hingga pelajaran bapak selesai!" perintah Pak Darmi.
Bianca mematuhi nya dengan perasaan kesal.
"Puufftt...bianca di hukum." Gumam Raya pelan.
"Awas aja kau intaannn...!!!." batin Bianca.
Di kelas Xl mipa 5.
"Huhh...huhh..." ngos-ngosan Intan yang telat masuk sekolah.
"Maaf bu, saya telat." ucap Intan.
"Dari mana saja kamu?!." tanya bu guru Indah(mapel biologi)
"Saya tadi harus ke Laundry dulu untuk mengambil seragam ini, bu." jelas Intan, dengan menunjukkan seragam Bianca.
"Baiklah, silahkan duduk!." ucap bu guru Indah.
Intan dengan cepat langsung duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan Viona siswi berambut sebahu.
Pembelajaran selesai, waktunya istirahat.
"Intan kamu mau ke perpustakaan ga?" tulisan di buku diary Azizah, dan menghampiri bangku Intan.
"Boleh, nanti ya setelah aku kasih seragam ini ke kak Bianca." ucap Intan.
Dijawab anggukan oleh Azizah.
Intan secepatnya datang ke kelas Xll mipa 4.
"Kak, ini seragamnya." ucap Intan kepada Bianca.
"Lu Dari mana saja sih! Gue jadi di hukum gara-gara elu!!." bentak Bianca.
"Maaf kak, tadi aku ke Laundry dulu." ucap Intan.
"Udah! Sanah pergi!." usir Bianca.
Setelah intan pergi, Bianca ingin berganti baju di toilet, tetapi ia melihat Azizah yang baru masuk ke dalam toilet dan menutup pintu.
"Gue kerjain ah...sebagai pelampiasan kekesalan gue kepada intan!!." batin Bianca.
"Zizah dimana? Kok di Perpus ga ada?." batin Intan.
"Apa dia tersesat? Kan ini baru hari kedua ia masuk sekolah." batin Intan, ia segera mencari keberadaan Azizah.
Saat sudah selesai, Azizah ingin keluar dan baru saja memegang handle pintu.
"Kok pintunya tidak bisa terbuka?." batin Azizah heran.
Ia mencoba mendobraknya namum nihil pintu tetap tertutup.
" Aduhh...bagaiman ini??." batin Azizah.
Tokkk...tookk...Tokk.
"Tolong! siapa pun tolong!." batin Azizah yang mulai khawatir.
Clekk!!
Tiba-tiba, lampu toilet wanita mati dan itu membuat Azizah berkeringat dingin dengan tubuh yang bergetar, pasalnya ia sangat takut akan kegelapan.
"Ya allah hanya engkaulah tempatku berlindung, lindungilah hamba ya rabb..." batin Azizah.
"Hiihiii...hihiihii.." suara kuntilanak yang direkam oleh Bianca berhasil membuat bulu kuduk Azizah naik menegang.
"Ya allah hamba takutt.." batin Azizah.
Rendi yang ingin pergi ke toilet lelaki yang bersebelahan dengan toilet wanita.
" Kenapa lampu toilet wanita mati?." batinnya.
"Biarkan sajalah! Tidak penting." batinnya.
Setelah selesai menuntaskan hajatnya ia masih terheran dengan kamar mandi wanita yang gelap.
Buggghhh...bughh...
"Apa itu?!." batin Rendi terkejut.
"Mungkin hanya perasaan gue saja." batinnya.
Tokk...tokk...bugghh...
"Tidak! itu bukan perasaan gue, tapi itu memang benar arahnya dari toilet wanita."
"Apa gue harus masuk?." batinnya.
Didalam toilet wanita.
"Ya allah itu apah?." batin Azizah yang melihat ada kain putih menjulang kebawah di celah bawa pintu.
"Tak ada pilihan lain selain masuk kedalam untuk membuktikannya." batin Rendi.
Saat ia masuk dengan menggunakan senter hpnya ia melihat ada berbagai macam barang yang di tumpukan di depan pintu satu toilet.
Rendi menyingkirkan barang-barang itu dengan cepat.
Ceklek!
Terlihatlah Azizah yang sedang memejamkan mata dengan telinga di tutup oleh kedua tangannya serta dengan keringat dingin telah membasahi tubuhnya.
"Astaga! Dia kenapa?." batin Rendi.
Saat Azizah merasa ada sesuatu di depannya ia segera membuka matanya dan terlihatlah bayang-bayang wajah sangar orang yang telah membunuh ayahnya.
Buugghh...
Dengan sekuat tenaga Azizah menendang tubuh Rendi hingga terjungkal ke belakang.
"Aakkhhh..." rintih Rendi.
Dengan mata yang telah di penuhi aura marah Azizah berjalan kearah Rendi.
Brruukkk...
Azizah terjatuh pingsan didekapan Rendi.
"Ada apa dengan gadis bisu ini?." batin Rendi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
Azizah trauma
2023-05-13
1
mom mimu
Azizah punya trauma di masa kecilnya Ren...
2023-03-09
1
teti kurniawati
hadir.. 😊
2023-02-18
1