Rendi menggendong tubuh Azizah yang terasa sangat panas walau terhalang seragam muslim Azizah, ia berlari kencang menuju uks.
Banyak siswi yang melihatnya dan iri kepada Azizah.
"Ihhh...enak banget jadi dia, bisa di gendong cowok tampan."
"Romantis sekali."
"Udah seperti di film-film romantis saja."
Ucap semua siswi yang melihatnya namun tak di hiraukan oleh Rendi.
Saat Bianca melihatnya nya ia pun merasa cemburu dan iri kepada Azizah.
"Kok Rendi menyelamatkannya sih! Awas kau Azizah lain kali kau tidak akan selamat!!." batin Bianca.
Setelah sampai di uks, Rendi menaruh tubuh Azizah ke ranjang pasien dan menunggu pemeriksaan dokter Ridwan selesai.
"Apa dia baik² saja?." tanya Rendi karena ia tidak mau di salahkan atas apa yang menimpa Azizah.
"Dia baik² saja sekarang." ucap dokter Ridwan, tanpa basa-basi karena ia tau siapa yang sedang berhadapan dengan nya.(anak kepala sekolah di SMA sejara 1 dan lahir dari keluarga konglomerat yang membuat nya di hormati satu sekolah)
Setelah mendengarnya Rendi langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Azizah terbangun atau tidak.
Saat Intan berjalan mencari Azizah ia mendengar gosipan siswi lain.
"Gadis bisu itu sangat beruntung, ya?." ucap salah satu siswi.
"Gadis bisu? Apa jangan-jangan itu Azizah?." batin Intan.
Setelah Azizah sadar ia segera pergi dari uks dengan membawa vitamin yang di berikan dokter Ridwan.
"Azizahh.." panggil Intan.
Azizah menoleh kearah sumber suara dan tersenyum kepadanya yang terlihat khawatir.
"Kamu dari mana saja? Aku dari tadi mencari mu." ucap Intan yang khawatir.
"Apa kmu baik² saja?." tanya Intan, dijawab anggukan oleh Azizah.
"Apa yang terjadi?." Tanya Intan khawatir.
Azizah menarik lembut tangan Intan menuju kelas dan ia menulis sesuatu di buku diary nya.
*Tadi ada orang yang mengunciku di dalam toilet entah siapa? aku gak tau*(isi buku Azizah)
"Tapi benarkan kmu Gpp?." Ucap Intan. Dijawab anggukan oleh Azizah.
"Siapa yang telah melakukan nya?." Batin Intan heran.
......................
Setelah pulang sekolah Azizah dan Intan pulang bersama hingga sampai pada perempatan mereka berpisah.
"Dahh...Azizah." ucap Intan, diJawab anggukan oleh Azizah.
Azizah menggoyahkan sepeda nya hingga sampailah ia di rumahnya yang besar nan megah bak istana.
Ia masuk dan mendapati Kakak nya yang baru saja pulang dari luar negeri karena memang sudah dua tahun Kakak nya menjadi CEO perusahaan ayahnya yang berada di Amerika.
Senyuman manis Azizah terpancar dengan jelas di wajah cantiknya dan langsung memeluk kakaknya.
Buugghhh...
Azizah langsung masuk kedalam pelukan kakaknya yang sedang menyambut nya pulang sekolah.
"Maa syaa Allah...adik kakak makin cantik saja wajahmu." Puji kak Ahmad.
Kedua pipi azizah seketika berubah warna bak kepiting rebus karena malu.
"Iiss...Kaka bisa saja." Isyarat tangan Azizah dengan malu-malu.
"Udah, Ayuk masuk. nanti bisa dilanjutkan kangen-kangenan nya." Ucap Umi Adiba yang baru saja keluar dari dalam rumah.
"Iya umi." Jawab Ahmad. Sedangkan Azizah mengangguk.
Di ruang tamu.
"Bagaimana tadi sekolah nya dek?" Tanya kak Ahmad.
"Alhamdulillah kak, baik² saja." Isyarat tangan Azizah.
Setelah berbincang banyak dan melepaskan rindu dengan canda dan tawa yang memenuhi ruangan itu.
"Kak Della(istrinya) dimana kak?." Isyarat tangan Azizah yang tidak melihat kak Della di dalam rumah.
"Dia saat sampai di Indonesia langsung ke salon agar tidak kalah cantik dengan mu." Canda kak Ahmad.
Dijawab senyuman oleh Azizah.
"Umi, masak apa?" Tanya Ahmad yang mencium aroma lezat dari dalam dapur.
"Umi masak sop nak, kamu mau?" Ucap umi Adiba yang menyediakan sop yang komplit dengan daging sapi yang empuk.
"Wahh...mau dong umi, udah lama Ahmad tidak merasakan kelezatan masakan umi." Jawab Ahmad.
Azizah dan Ahmad menyantap makanan nya dengan sangat lahap.
"Kak aku ke kamar dulu ya?" Isyarat tangan Azizah setelah selesai makan.
"Baiklah." Jawab Ahmad dan tersenyum melihat adiknya yang Sholehah.
Ceklek!
Azizah masuk kedalam kamar sedangkan Ahmad mengobrol dengan uminya yang telah dua tahun lamanya tak bertemu.
Azizah melihat kearah foto kecil nya dengan sang ayah tercintanya yang terpajang di meja belajarnya.
"Ayah...aku rindu dirimu..." Batin Azizah, yang mengingat masa-masa indah bersama ayahnya.
Ia mengambil foto itu dan meletakkan nya di dadanya serta duduk di atas ranjang empuk nya dengan air mata yang telah membasahi pipi cubby nya.
"Ya Allah kuatkan lah...hamba." batin Azizah dengan mata yang tertutup.
Ddrttt...ddrttt..
Ponsel dengan pengeluaran terbaru dan limited edition serta tercanggih sedunia itu berdering menandakan ada yang Vidio call.
Ia mengambil nya dan menekan ke atas tanda berwarna hijau.
"Assalamu'alaikum." Ucap Zahra teman masa kecil Azizah di Surabaya dan sedang berada di sebuah taman yang sangat sepi.
"Wa'alaikumussalam, ada apa Zahra?." Isyarat tangan Azizah dan tersenyum melihat teman nya itu telah berhijab.
"Hehehe...Gpp kok, aku hanya ingin tau kabar mu?" Ucap Zahra.
"Alhamdulillah kabar ku baik, kmu disana bersama siapa?." Isyarat Azizah yang terheran dengan seorang pria yang berada di belakang Zahra dengan jarak yang cukup jauh.
"Ouhh...dia Paman ku." Ucap Zahra dengan tersenyum penuh arti.
"Apa kamu bahagia disana?." Ucap Zahra dengan senyuman yang penuh arti pula.
"Iya, disini aku bertemen dengan Intan, ia sangat baikkk..." Isyarat tangan Azizah yang antusias menceritakan temannya itu.
Zahra yang melihat nya, langsung tersenyum dan merasa lega saat melihat kembali senyuman manis Azizah yang telah ia rindukan selama ini.
"Zahh...kmu ternyata sudah berhijab ya?." Isyarat tangan Azizah yang merasa senang dengan perubahan teman lamanya itu.
"Hehehe...iya, Alhamdulillah aku mendapatkan hidayah dari Allah." Ucap Zahra.
"Zahh..itu Paman kmu kok diam saja?." Isyarat tangan Azizah yang terheran dengan orang yang berpakaian serba coklat dengan wajah yang tertutup oleh topinya.
"Ahhh... itu Paman ku sedang bingung kehilangan uang." Ucap Zahra mencari alasan.
"Apa benar?." Batin azizah.
"Ehh...sudah dulu ya Ziz, aku mau bantu Paman ku cari uang nya dulu." Ucap Zahra yang langsung mematikan Vidio call secara sepihak.
Tuutt...tuutt...
"Kenapa dia berubah?." Batin Azizah yang terheran karena Biasanya teman lamanya itu pasti saat Vidio call langsung curhat lamaaa....banget hingga berjam-jam lamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
mom mimu
kayanya itu bukan pamannya Zahra deh, jangan2 itu suaminya lagi...
2023-03-16
1
Tiwi Ramadhani
sudah melipir thor
semangat terus azizah sayang
mampir juga di novel ku Izora ya thor
2023-02-08
2
Pipit Sopiah
lanjut lagi
2023-01-31
1