"Kak lepasin napa sih?!" susah ini Ica?!" rengek Aisyah.
"Ngak Ah, kaka mau gini aja?!" elak Rido.
Akhirnya Aisyah, masakan sambil di gelendoti suami dinginnya itu.
"Akhh.... Akhirnya kelar juga?!" seru Aisyah, senang
"Baunya enak banget sayang, bikin perut Kaka keroncongan?!" seru Rido, dia melepaskan pelukannya dari sang istri, dan membantu istri cantiknya itu, untuk meletakan masakan yang sudah matang ke atas meja, dan ngambil piring dan gelas, Rido menatanya di atas meja,
Sementara itu Aisyah, merapikan kompor dan mencuci perabotan yang kotor abis masak tadi.
Selesai merapikan dapur, baru lah Aisyah menuju ruang makan, dia melihat sang suami sudah duduk menatap makanan di atas meja tanpa kedip.
"Kaka mau di buatkan kopi apa teh?!" ucap Aisyah, mengalih kan pandangan Rido dari lauk pauk dan kini beralih memandang wajah sang istri.
"Bikin teh aja sayang?!" ucap Rido sambil tersenyum melihat sang istri.
"Aisyah menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Setelah selesai membuat teh, Aira menaroknya di atas meja samping Rido.
"Ayok... Kaka sudah lapar?!" menarik tangan sang istri untuk duduk di sampingnya.
Tentu Saja Aisyah sedikit canggung, karena selama ini dia cuma makan nasi sisa, bekas orang tua angkat dan adik adik angkatnya saja, itu juga klau sisa, dan memakannya di kamar sempitnya di samping dapur, dekat toilet, gudang yang Aisyah jadikan kamar tidurnya.
"Kenapa bengong ayok makan?!" ucap Rido.
Bukan Rido tak tau, kenapa Aisyah tak bergeming dari tempat dia berdiri, di sangat tau bagai mana kelakuan dan perbuatan keluarga angkat sang istri.
Diam diam selama ini Rido selalu menguntit. dan memberikan makanan dan uang untuk sang istri, tanpa sepengetahuan sang istri.
Aisya mulai menyendokan nasi dan lauk pauk ke dalam piring dan memberikan kepada Rido.
Rido menerima dengan hati senang, sudah lama dia tak mendapatkan pelayanan seperti ini, dulu sang Bunda lah yang melayaninya, dan kini ada istri cantiknya melakukanya, seketika hati Rido menghangat.
"Terima kasih", sayang?!" ucap Rido tulus.
"Sama sama kak?!" ucap Aisyah lembut.
Mereka makan dengan sangat lahap, apa lagi Rido dia nambah sampai dua kali, masakan istrinya sangat sangat lah enak.
"Sayang, tiap hari adek kasih kaka makan kayak gini, kaka yakin sebulan lagi badan kaka sudah jadi buntelan karung ?" kekeh Rido.
"Ncek, abang berlebihan?!" ucap Aisyah.
"Beneran sayang, kaka ngak bohong?!"
"Mandi gih sayang, sebentar lagi, kita pergi ke rumah orang tua angkat adek?!" ucap Rido, sambil membelai rambut indah sang istri.
"Iya kak, aku beresin ini dulu?!" ucap Aisyah, menunjuk meja makan, biarin nanti Kaka yang rapiin, adek mandi aja, pake aja baju abang dulu ya sayang, nanti pulang dari rumah orang tua angkat Adek kita beli baju kamu sayang?!"
Aisyah menganguk patuh, dan lansung beranjak dari meja makan, berlalu masuk kamar, untuk membersihkan badannya.
"kak?!" tegur Aisyah melihat Rido yang sedang asik mantengin laptop di depan tv,
Rido mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap lembut ke arah sang istri.
"Sudah selesai sayang?!" ucap Rido dan memberi senyum manis untuk sang istri.
"Sudah kak?!" jawab Aisyah.
"Sini sayang, duduk sini sebentar ya, abang selesaikan dulu kerjaan abang, tinggal sedikit lagi?!" ucap Rido menepuk tempat di samping nya, agar sang istri duduk di dekatnya.
Aisyah berjalan mendekat ke arah sang suami, Rido menarik lembut tangan sang istri untuk duduk di sampingnya.
"Tunggu sebentar ya sayang?!" mencium pipi tirus itu.
Aisyah mengangukan kepalanya.
Rido melanjutkan pekerjaannya dengan serius, Aisyah duduk diam sambil memperhatikan sang siami yang lagi mengutak atik laptop dengan cekatan.
Bersambung....
\*\*\*\*\*\*\*\*
Haii... jangan lupa like komen dan vote ya.
jangan lupa buat baca cerita aku, Aira si gadis dingin.
Dukungan kalian sangat berarti bagi aku, biar tambah semangat untuk menghalu.
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Iya biasanya gitu,Sebelum nikah badannya seksi tapi setelah menikah badannya berubah total 🤣🤣😜
2023-05-31
1