Bab 19

Ceklek...

Bunyi pintu apartemen itu terbuka, menyumbulkan tubuh pria tampan nan gagah dari luar sana.

Rido memasuki apartemen tersebut, dan mencari sang istri cantiknya.

Ternyata sang istri lagi fokus mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru saat rapat tadi.

Aisyah yang berpenampilan **** memakai tangtop dan hotpans menampakkan paha mulus dan leher jenjangnya, karena rambutnya yang sengaja di gulu oleh Aisyah, membuat lelaki tampan tersebut lupa menutup mulut, melihat indahnya ciptaan tuhan di depan sana.

Rido mendekati sang istri secara perlahan, dan memeluknya dari belakang dan tak lupa mukanya langsung mengendusi tempat favorit tanpa henti.

Aisyah terkaget dengan ulang sang suami.

"Kaka ih... suka sekali mengageti aku" cemberut Aisyah.

"Maaf sayang" ucap Rido namun tak melepaskan pelukannya, tangan gatalnya itu sudah melang lang biana kemana mana, dan beruntungnya tugas Aisyah sudah selesai.

"Katanya mau pulang malam?" tanya Aisyah sambil membelai kepala sang suami dari depan.

"Tadinya sih iya, namun Kaka ngak tenang ninggalin istri kakak sendirian di rumah" ucap Rido serak, tangan gatal itu lagi asik bermain dua squishy di tubuh sang istri.

Aisyah hanya menerima dengan pasrah, karena suami gantengnya itu, tidak akan melakukan hal yang lebih jauh dari itu, walaupun sebenarnya semua apa yang ada di tubuh Aisyah adalah miliknya, namun Rido tak mau melakukan itu sekarang.

"Mandi yuk..." ajak sang suami, yang lansung membopong sang istri kedalam kamarnya menuju kamar mandi, tanpa menunggu jawaban dari sang istri.

Usai mandi dan melakukan sesuatu di dalam sana, kini mereka sudah memakai pakaian rapi, karena mau mencari makan malam di luar sana.

"Mau makan di mana sayang?" tanya Rido kepada sang istri sambil memakaikan jaket ketubuh istri cantiknya itu. Rido tidak ingin pujaan hatinya kedinginan atau pun masuk angin, dia memakaikan pakai sefty di tubuh sang istri, berlebihan memang, namun itulah Rido.

"Makan pecel lele apa sea food ya kak!" bingung Aisyah, karena dia menginginkan ke duanya.

Rido yang tau keinginan san istri, mengangguk tanda mengerti.

"Peluk kakak sayang" ucap Rido saat dia mengendarai motornya.

Rido membawa Aisyah ke sebuah warung pecel lele dan juga menyediakan sea food di sana.

Rido lansung memesan pecel lele, udang asam manis, kepiting saus padang dan cumi crispy untuk sang istri dan dirinya.

Aisyah terharu melihat perlakuan sang suami untuk dirinya, seumur hidup Aisyah belum pernah sekali pun di perlakukan sedemikian rupa oleh orang. Karena ke ikhlasannya menjalani hidup selama ini, sekarang dia memetik hasilnya, mendapatkan pasangan yang sangat menyayangi nya dan memperlakukan nya dengan sangat baik.

"Kenapa diam sayang?" tanya Rido yang dari tadi memanggil Aisyah mau bertanya minum apa" malah orangnya lagi asik melamun.

Aisyah tersenyum memeluk tangan sang suami, dan menyederkan kepalanya ke bahu kekar tersebut, Rido lansung paham sang istri lagi sedikit melow, dia mengusap kepala Aisyah dengan sayang.

"Tuhan... jangan ambil kebahagian yang baru kami rasakan ini, cukup sudah kami merasakan kesepian" jeritan hati Rido.

Makanan datang dan sudah tertata rapi di atas meja itu, dan Aisyah menatap berbinar melihat kepiting saus padang yang lumayan besar di atas mejanya itu, selama ini Aisyah hanya bisa melihat makanan itu di televisi namun hari ini dia menikmatinya.

Rido tersenyum bahagia melihat istrinya senang, istrinya tak perlu barang mewah cukup di beri makan dengan kenyang dan perhatian yang lebih itu sudah membuat dia bahagia.

Selama menikah belum pernah istri cantiknya itu menggunakan uangnya, uang yang dia berikan masih tersusun rapi di dalam lemari, bahkan uang dua ratus ribu di dompetnya masih utuh.