Penjara Cinta Roxena

Penjara Cinta Roxena

Bab 1 Roxena

Paras yang cantik, tatapannya tajam. Dengan tubuh tinggi proposional. Satu kata untuk mendeskripsikannya, sempurna. Dia adalah kebanggan keluarga Lawrence. Lulusan termuda universitas ternama dengan

berbagai prestasi. Pewaris tunggal real estate yang begitu disegani. Namanya sudah banyak diperbincangkan dan muncul dalam sampul majalah bisnis.

Roxena Lawrence, itulah nama dari pemilik bola mata hazel itu. Yang kini menjabat sebagai wakil presdir perusahaan keluarganya.

Parasnya yang cantik dan kemampuannya yang mumpuni, membuatnya dipuja oleh banyak anak para pengusaha ataupun pengusaha muda.

*

*

*

Aroma asap dan alhokol yang pekat langsung tercium kala memasuki sebuah kamar. Pencahayaan remang yang hanya berasal dari lampu tidur. Tiga orang, dengan satu orang menggunakan blazer, sementara dua orang

lagi menggunakan seragam pelayan masuk. Gerakan mereka cekatan. Membuka tirai jendela. Membiarkan cahaya masuk. Lampu kamar dimatikan.

Yang menggunakan blazer membuka selimut. Sementara yang lain membersihkan kamar. Membuang penghuni asbak rokok, menyemprotkan pewangi mengusir aroma alcohol, dan membereskan botol minuman yang ada.

Saat selimut dibuka, tampaklah seorang wanita yang masih menutup mata. Terganggu dengan cahaya yang masuk.

“Nona.”

Wanita itu adalah majikan dari mereka.

Wanita itu bangun. Begitu membuka mata, sorot mata tajam yang dingin langsung terpancar. Seketika membuat suasana kamar berubah. Kecuali yang membuka selimut tadi, semuanya bergidik ngeri. Menunduk serentak.

“Sialan! Tutup tirai itu!”

Wanita itu mengumpat. Aroma alcohol dan rokok bersatu di mulutnya. Matanya yang dingin itu merah. Dingin sedingin es, dan tampak tidak bersemangat. Rambutnya berantakan namun tidak mengurangi kadar kecantikannya.

“Kau sengaja, Erin?”

“Anda akan berada dalam masalah jika terlambat, Nona!” Wanita yang bernama Erin itu menjawab dengan tenang. Telunjuknya kemudian bergerak, memerintahkan para pelayan Wanita di belakangnya untuk maju. Sembari menelan ludah, mereka maju.

“Sophia, urus pakaian Nona. Lily, siapkan air mandi!”

Wanita itu bangkit. Mendekati jendela. “Kau menyebalkan, Erin. Aku benci cahaya!”

“Tapi, Anda tidak bisa menghindarinya, Nona.”

Wanita itu tidak menjawabnya. Menutup tirai jendela. Pencahayaan kamar kembali remang. Erin dengan santai menghidupkan lampu kamar.

“Mari, Nona. Hari ini adalah hari special Anda.”

*

*

*

SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELANTIKAN ROXENA LAWRENCE SEBAGAI WAKIL PRESIDEN LAWRENCE GROUP.

Spanduk besar itu dipajang di dinding panggung aula Lawrence Group. Di dalam aula itu, terdapat banyak orang. Mereka berkumpul untuk menyaksikan pelantikan itu.

“Nona, apa Anda sudah hafal teksnya?”tanya Erin, sebentar lagi majikannya, atau lebih tepatnya Roxena Lawrence akan naik ke atas panggung untuk dilantik secara resmi. Akan tetapi, Roxena tidak menjawab. Ekspresinya menggambarkan kebosanan.

Tidak ada yang menarik baginya. Acara formal dengan rangkaian acara yang sungguh membuatnya muak. Belum lagi menanggapi basa basi yang terasa menyebalkan. Lebih baik bercengkrama dengan tumpukan berkas dan

juga …. Ah … Roxena sedikit menyeringai. Erin tidak menyadarinya karena sibuk melihat situasi.

“Nona Roxena Lawrence, silahkan naik ke panggung untuk serah terima jabatan.”

“Nona, sudah waktunya,” bisik Erin, menyadarkan Roxena dari kebosanan. Roxena berdiri dan melangkah tegas, sorot matanya tajam. Meskipun ia bosan, harus tetap menunjukkan wibawanya

Suasana hening. Sungguh, rasanya mencekam saat Roxena mengedarkan pandangannya.

“Selamat!”

“SELAMAT!”

Tepuk tangan langsung pecah begitu Roxena resmi dilantik.

“Wakil Presdir, silahkan menyampaikan kata sambutan.”

Erin berkeringat dingin. Wajahnya tegang. Ia harap Nonanya melakukan apa yang telah ia katakana sebelumnya. Kata sambutan telah disiapkan, Roxena hanya tinggal menghafalnya.

Nona, saya mohon….

Roxena kembali mengedarkan pandangannya. Kemudian merogoh saku kemejanya. Mengeluarkan secarik kertas. Erin membulatkan matanya. Itu adalah kertas yang berisi kata sambutan yang telah Erin siapkan. Roxena

melebarkan kertas itu. Wajahnya begitu serius. Sementara yang menyaksikan acara itu, termasuk Presdir Lawrence Group kebingungan.

“Kata-kata ini terlalu bertele-tele. Akan aku singkat saja. Jangan mengusikku dan segera kembali bekerja!”

Singkat. Roxena langsung turun dari panggung dan meninggalkan aula.

Tercengang. Erin sampai menjatuhkan rahangnya. Berantakan sudah. Lihatlah wajah-wajah yang terkejut dengan sambutan itu.

“Nona! Tunggu saya!” Tersadar. Erin langsung menyusul Nonanya.

“Hahaha … begitulah Xena. Tidak suka basa-basi.” Tuan Lawrence tertawa canggung pada dewan direksi.

“Hahaha … kami suka semangatnya.”

*

*

*

“Nona … apa yang Anda lakukan? Mengapa tidak seperti yang saya katakan?”omel Erin. Saat ini sudah tiba di ruangan Roxena.

Erin menatap punggung Roxena yang tampaknya tengah menilik ruangan kerja baru. Dan fokusnya adalah jendela dan tirai. “Dekorasi ini memuakkan.”

Roxena menunjuk beberapa barang. “ Erin, buang barang-barang tidak berguna itu!”

“Nona ….”

“Pekerjaanku banyak. Kau jangan ribut lagi. Kerjakan saja apa yang aku suruh. Dan jangan lupa ganti gorden itu. Aku benci warna putih!”

Setelah mengatakan hal itu, Roxena membuka laptop dan mulai bekerja. Erin menggeleng pelan. Mengapa ia punya Nona seperti ini? Acara pelantikan yang penting pun tidak berkesan di matanya. Dan bagaimana bisa ia

bertahan begitu lama di sisi Roxena?

Tapi, tunggu ….

“Nona, meskipun Anda membenci warna putih, Anda akan menggunakan gaun berwarna putih saat menikah nanti,” ujar Erin.

“Tidak. Aku suka warna hitam.”

“NONA?!”

“Berisik. Pergi bawakan aku wine!”

Erin menggeleng pelan. Ia sungguh tidak mengerti dengan pola pikir Nonanya ini. Tidak suka cahaya, tidak suka warna putih, mengapa suram sekali?

“Pernikahan?”

Roxena bergumam.

Seharusnya kau bisa naik menggantikanku. Akan tetapi, tidak bisa karena kau belum menikah.

“Menyebalkan! Dasar Tua Bangka Sialan!”

*

*

*

Hari telah gelap. Karyawan Lawrence Group sudah berpulangan. Hanya lampu ruangan wakil presdir yang masih menyala. Erin setia di mejanya, di mana Roxena masih sibuk pada pekerjaannya. Waktu menunjukkan pukul 21.00.

Aku sangat mengantuk.

Erin menutup matanya. Hari ini sangat melelahkan. Padahal ia kira sebelumnya akan ada pengurangan jam kerja, meskipun hanya sehari. Nyatanya, malah lembur.

Tak…

Tak…

Erin membuka matanya yang berat saat mendengar langkah kaki.

“Nona!”

Langsung bangun.

“Dua minggu lagi, atur perjalanan ke Luxemburg,” titah Roxena, seraya memberikan sebuah map pada Erin.

“Baik, Nona.” Erin menjawab dengan mengikuti langkah Roxena.

“Kita makan malam dulu,” ucap Roxena tak kala suda berada di dalam mobil.

“Baik, Nona.”

“Nona, Tuan Besar menghubungi saya tadi,” ucap Erin. Ia melirik Roxena di bangku belakang sedang ia mengemudi.

“Hal apa?”tanya Roxena seraya melepas blaszernya.

“Tuan Besar bertanya apakah ada pria yang dekat dengan Anda atau tidak, dan akhirnya Tuan Besar meminta saya menyampaikan pada Anda, agar Anda segera mencari pasangan dan menikah. Tuan Besar berkata Anda harus

memiliki pasangan saat merayakan ulang tahun beliau ke-50 di kediaman utama,” jelas Erin, kembali melirik ekspresi Roxena.

Roxena berdecak sebal. “Aku tidak akan datang, atur perjalanan di tanggal sehari sebelum tanggal itu,” ucap Roxena.

“Tapi, Nona ….”

“Kau orangku, bukan?”tanya Roxena dingin. Erin menelan ludahnya kasar.

“Tuan Besar berkata bahwa adik Anda akan kembali dari luar negeri pada saat itu,” ucap Erin. Erin bergidik, merasa atmosfer di belakangnya semakin tidak menentu.

“Dia … sudah selesai? Heh?”

“Hah!” Roxena menghela nafasnya, mengambil minum yang tersedia di mobil.

Pantas pria tua itu mendesakku untuk menikah. Ternyata dia, atau haruskah aku memanggilnya Ayah?

Roxena tersenyum sinis. “Rasa laparku hilang, langsung ke apartemen saja,” titah Roxena.

“Tapi, Nona, Anda ….”

“Apartemen!”tegas Roxena. Erin hanya bisa mengangguk pasrah.

Menikah ya?

Selang beberapa menit, Erin kembali melirik ke belakang. Roxena menutup mata, tampaknya tertidur.

Erin kemudian menepikan mobilnya dan turun menuju sebuah minimarket. Membeli beberapa barang dan segera kembali ke mobil. Roxena tampaknya benar-benar lelap.

“Meskipun rasa lapar Anda hilang, saya tidak bisa membiarkan Anda kelaparan, Nona,” gumam Erin.

Terpopuler

Comments

Nayla Nazafarin

Nayla Nazafarin

mampir dlu rexona..

2024-09-12

0

nurul halbia

nurul halbia

Hii akumampirr. Semngat terus dalam membuat karyanyaa🤗

2023-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Roxena
2 Bab 2 Malam Pertama Yang Kacau
3 Bab 3 "Nona, Kami Menemukannya"
4 Bab 4 Bunga Lily Berdarah
5 Bab 5 Wanita Gila
6 Bab 6 Menghadiri Pesta
7 Bab 7 Sedikit Khawatir
8 Bab 8 "Biarkan Aku Bekerja"
9 Bab 9 Obrolan Dengan Ayah Mertua
10 Bab 10 Mengunjungi Ibu
11 Bab 11 Kecelakaan
12 Bab 12 Tawaran Benjamin
13 Bab 13 Semakin Tidak Mengerti
14 Bab14 Ditolak
15 Bab 15 "Kapan Aku Bisa Pulang?"
16 Bab 16 "What The Fu*ck"
17 Bab 17 Keadaan Elisa
18 Bab 18 Pelantikan
19 Bab 19 Menjemput Suami
20 Bab 20 "Jadikan Aku Kepala Keluarga Lawrence"
21 Bab 21 Keputusan Kepala Keluarga
22 Bab 22 Identitas Lain
23 Bab 23 Hukuman
24 Bab 24 "Kapan Kita Bisa Tidur Bersama?"
25 Bab 25 Cara Rendahan
26 Bab 26 Perasaan Lain?
27 Bab 27 Pelelangan
28 Bab 28 Sulit Dimengerti
29 Bab 29 Pindah Haluan?
30 Bab 30 Mimpi
31 Bab 31 Aneh
32 Bab 32 Penjara Cinta Roxena
33 Bab 33 Penjara Cinta Roxena
34 Bab 34 Penjara Cinta Roxena
35 Bab 35 Penjara Cinta Roxena
36 Bab 36 Penjara Cinta Roxena
37 Bab 37 Penjara Cinta Roxena
38 Bab 38 Penjara Cinta Roxena
39 Bab 39 Penjara Cinta Roxena
40 Bab 40 Penjara Cinta Roxena
41 Bab 41 Penjara Cinta Roxena
42 Bab 42 Penjara Cinta Roxena
43 Bab 43 Penjara Cinta Roxena
44 Bab 44 Penjara Cinta Roxena
45 Bab 45 Penjara Cinta Roxena
46 Bab 46 Penjara Cinta Roxena
47 Bab 47 Penjara Cinta Roxena
48 Bab 48 Penjara Cinta Roxena
49 Bab 49 Penjara Cinta Roxena
50 Bab 50 Penjara Cinta Roxena
51 Bab 51 Penjara Cinta Roxena
52 Bab 52 Penjara Cinta Roxena
53 Bab 53 Penjara Cinta Roxena
54 Bab 54 Penjara Cinta Roxena
55 Bab 55 Penjara Cinta Roxena
56 Bab 56 Penjara Cinta Roxena
57 Bab 57 Penjara Cinta Roxena
58 Bab 58 Penjara Cinta Roxena
59 Bab 59 Penjara Cinta Roxena
60 Bab 60 Penjara Cinta Roxena
61 Bab 61 Penjara Cinta Roxena
62 Bab 62 Penjara Cinta Roxena
63 Bab 63 Penjara Cinta Roxena
64 Bab 64 Penjara Cinta Roxena
65 Bab 65 Penjara Cinta Roxena
66 Bab 66 Penjara Cinta Roxena
67 Bab 67 Penjara Cinta Roxena
68 Bab 68 Penjaga Cinta Roxena
69 Bab 69 Penjara Cinta Roxena
70 Bab 70 Penjara Cinta Roxena
71 Bab 71 Penjara Cinta Roxena
72 Bab 72 Penjara Cinta Roxena
73 Bab 73 Penjara Cinta Roxena
74 Bab 74 Penjara Cinta Roxena
75 Bab 75 Penjara Cinta Roxena
76 Bab 76 Penjara Cinta Roxena
77 Bab 77 Penjara Cinta Roxena
78 Bab 78 Penjara Cinta Roxena
79 Bab 79 Penjara Cinta Roxena
80 Bab 80 Penjara Cinta Roxena
81 Bab 81 Penjara Cinta Roxena
82 Bab 82 Penjara Cinta Roxena
83 Bab 83 Penjara Cinta Roxena
84 Bab 84 Penjara Cinta Roxena
85 Bab 85 Penjara Cinta Roxena
86 Bab 86 Penjara Cinta Roxena
87 Bab 87 Penjara Cinta Roxena
88 Bab 88 Penjara Cinta Roxena
89 Bab 89 Penjara Cinta Roxena
90 Bab 90 Penjara Cinta Roxena
91 Bab 91 Penjara Cinta Roxena
92 Bab 92 Penjara Cinta Roxena
93 Bab 93 Penjara Cinta Roxena
94 Bab 94 Penjara Cinta Roxena
95 Bab 95 Penjara Cinta Roxena
96 Bab 96 Penjara Cinta Roxena
97 Bab 97 Penjara Cinta Roxena
98 Chapter 98 Penjara Cinta Roxena
99 Bab 99 Penjara Cinta Roxena
100 Bab 100 Penjara Cinta Roxena
101 Bab 101 Penjara Cinta Roxena
102 Bab 102 Penjara Cinta Roxena
103 Bab 103 Penjara Cinta Roxena
104 Bab 104 Penjara Cinta Roxena
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 Roxena
2
Bab 2 Malam Pertama Yang Kacau
3
Bab 3 "Nona, Kami Menemukannya"
4
Bab 4 Bunga Lily Berdarah
5
Bab 5 Wanita Gila
6
Bab 6 Menghadiri Pesta
7
Bab 7 Sedikit Khawatir
8
Bab 8 "Biarkan Aku Bekerja"
9
Bab 9 Obrolan Dengan Ayah Mertua
10
Bab 10 Mengunjungi Ibu
11
Bab 11 Kecelakaan
12
Bab 12 Tawaran Benjamin
13
Bab 13 Semakin Tidak Mengerti
14
Bab14 Ditolak
15
Bab 15 "Kapan Aku Bisa Pulang?"
16
Bab 16 "What The Fu*ck"
17
Bab 17 Keadaan Elisa
18
Bab 18 Pelantikan
19
Bab 19 Menjemput Suami
20
Bab 20 "Jadikan Aku Kepala Keluarga Lawrence"
21
Bab 21 Keputusan Kepala Keluarga
22
Bab 22 Identitas Lain
23
Bab 23 Hukuman
24
Bab 24 "Kapan Kita Bisa Tidur Bersama?"
25
Bab 25 Cara Rendahan
26
Bab 26 Perasaan Lain?
27
Bab 27 Pelelangan
28
Bab 28 Sulit Dimengerti
29
Bab 29 Pindah Haluan?
30
Bab 30 Mimpi
31
Bab 31 Aneh
32
Bab 32 Penjara Cinta Roxena
33
Bab 33 Penjara Cinta Roxena
34
Bab 34 Penjara Cinta Roxena
35
Bab 35 Penjara Cinta Roxena
36
Bab 36 Penjara Cinta Roxena
37
Bab 37 Penjara Cinta Roxena
38
Bab 38 Penjara Cinta Roxena
39
Bab 39 Penjara Cinta Roxena
40
Bab 40 Penjara Cinta Roxena
41
Bab 41 Penjara Cinta Roxena
42
Bab 42 Penjara Cinta Roxena
43
Bab 43 Penjara Cinta Roxena
44
Bab 44 Penjara Cinta Roxena
45
Bab 45 Penjara Cinta Roxena
46
Bab 46 Penjara Cinta Roxena
47
Bab 47 Penjara Cinta Roxena
48
Bab 48 Penjara Cinta Roxena
49
Bab 49 Penjara Cinta Roxena
50
Bab 50 Penjara Cinta Roxena
51
Bab 51 Penjara Cinta Roxena
52
Bab 52 Penjara Cinta Roxena
53
Bab 53 Penjara Cinta Roxena
54
Bab 54 Penjara Cinta Roxena
55
Bab 55 Penjara Cinta Roxena
56
Bab 56 Penjara Cinta Roxena
57
Bab 57 Penjara Cinta Roxena
58
Bab 58 Penjara Cinta Roxena
59
Bab 59 Penjara Cinta Roxena
60
Bab 60 Penjara Cinta Roxena
61
Bab 61 Penjara Cinta Roxena
62
Bab 62 Penjara Cinta Roxena
63
Bab 63 Penjara Cinta Roxena
64
Bab 64 Penjara Cinta Roxena
65
Bab 65 Penjara Cinta Roxena
66
Bab 66 Penjara Cinta Roxena
67
Bab 67 Penjara Cinta Roxena
68
Bab 68 Penjaga Cinta Roxena
69
Bab 69 Penjara Cinta Roxena
70
Bab 70 Penjara Cinta Roxena
71
Bab 71 Penjara Cinta Roxena
72
Bab 72 Penjara Cinta Roxena
73
Bab 73 Penjara Cinta Roxena
74
Bab 74 Penjara Cinta Roxena
75
Bab 75 Penjara Cinta Roxena
76
Bab 76 Penjara Cinta Roxena
77
Bab 77 Penjara Cinta Roxena
78
Bab 78 Penjara Cinta Roxena
79
Bab 79 Penjara Cinta Roxena
80
Bab 80 Penjara Cinta Roxena
81
Bab 81 Penjara Cinta Roxena
82
Bab 82 Penjara Cinta Roxena
83
Bab 83 Penjara Cinta Roxena
84
Bab 84 Penjara Cinta Roxena
85
Bab 85 Penjara Cinta Roxena
86
Bab 86 Penjara Cinta Roxena
87
Bab 87 Penjara Cinta Roxena
88
Bab 88 Penjara Cinta Roxena
89
Bab 89 Penjara Cinta Roxena
90
Bab 90 Penjara Cinta Roxena
91
Bab 91 Penjara Cinta Roxena
92
Bab 92 Penjara Cinta Roxena
93
Bab 93 Penjara Cinta Roxena
94
Bab 94 Penjara Cinta Roxena
95
Bab 95 Penjara Cinta Roxena
96
Bab 96 Penjara Cinta Roxena
97
Bab 97 Penjara Cinta Roxena
98
Chapter 98 Penjara Cinta Roxena
99
Bab 99 Penjara Cinta Roxena
100
Bab 100 Penjara Cinta Roxena
101
Bab 101 Penjara Cinta Roxena
102
Bab 102 Penjara Cinta Roxena
103
Bab 103 Penjara Cinta Roxena
104
Bab 104 Penjara Cinta Roxena

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!