Setelah mendapatkan ijin dari pemilik toko aksesoris, Amy terpaksa ikut bersama dengan Shiro Yuki yang masih dalam keadaan menggendong anaknya, Reo.
Beberapa pasang mata melihatnya dengan sinis, karena perbedaan penampilan dirinya dengan Tuan Muda Shiro Yuki dan juga Reo.
"Itu kan Tuan Muda Shiro Yuki, duda yang sedang viral dan paling banyak dicari."
"Itu siapa sih yang berjalan dengan nya?"
"Babunya paling!"
"Pembokat!"
"Tapi, lumayan cantik sih! Sayangnya..."
"Beda jauh ya dengan sosok mantan istrinya yang jelas-jelas sangat berkelas."
"Ya iyalah beda. Pembokat kok dibandingkan dengan Princess!"
Amy merasa risih dengan selentingan suara-suara sumbang yang berkomentar, saat berpapasan dengannya.
"Ihsss, siapa sih dia? Kok Aku gak pernah tahu dia ya?" Amy justru bertanya-tanya dengan bergumam, yang membuat Shiro Yuki meliriknya sekilas.
"Tidak usah memikirkan banyak hal! Cukup Kamu ikut bersamaku ke rumah."
Mendengar perkataan Shiro Yuki, yang lebih mirip dengan sebuah perintah, membuat Amy mendengus dingin. Dia merasa direndahkan dan tidak dihargai.
"Huh, arogan! Untung cakep," gerutu Amy, dengan mengerucutkan bibirnya kesal.
Tapi Reo justru terkikik geli, melihat tingkah laku dari wanita yang dia panggil Mama, yang pada akhirnya ikut pulang bersamanya ke rumah.
"Papa, mau Mama. Mau Mama!"
Reo merengek-rengek pada papanya, meminta supaya digendong oleh Amy.
"Apa Sayang? Reo mau mama?" tanya Shiro Yuki yang pura-pura tidak tahu, apa maksud dari permintaan yang diucapkan oleh anaknya barusan.
Reo dengan cepat menarik lengan baju Amy, sehingga membuat Amy tertarik dan menubruk tubuh bagian belakang sebelah kanan Shiro Yuki, karena dia berjalan di belakang mereka berdua.
"Hai!"
Shiro Yuki cukup terkejut, pada saat tubuh Amy menabraknya.
"Maaf," ucap Amy cepat.
Amy tidak bisa memberikan penjelasan lebih, pada saat melihat tatapan mata yang tajam dan seperti sedang menelanjangi dirinya.
Berbeda dengan Reo yang melihat adegan tersebut, seperti sebuah tontonan menarik, sehingga dia bertepuk tangan dan berteriak, "hore... Mama. Horeee Mama!"
Sebenarnya Shiro Yuki sedikit aneh, dengan keinginan anaknya kali ini. Biasanya Reo tidak pernah betah dengan seorang wanita muda, sehingga dia sering berganti pengasuh, yang pada akhirnya harus mempekerjakan Zaskia. Seorang ART keluarganya, supaya mengasuh Reo saja.
Tapi kini, Reo seakan-akan sangat tertarik dengan adanya Amy. Seorang gadis yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu.
"Silahkan masuk!"
Shiro Yuki mempersilahkan Amy untuk masuk ke dalam mobil, yang sudah siap di depan pintu Mall. Asisten Shiro Yuki, sudah berdiri sejak tadi di samping mobil, menunggu kedatangan mereka.
Amy masih ragu untuk mengikuti keinginan orang yang baru dikenalnya ini, karena dia masih takut, jika semua ini hanya sebuah rekayasa untuk menculiknya.
"Anda tidak akan menculik Saya kan?" tanya Amy memastikan, sebelum masuk ke dalam mobil.
"Heh! Buat apa Aku menculik mu? Apa Kamu terlihat istimewa? Jika bukan karena keinginan anakku ini, Aku juga tidak mau berurusan denganmu!"
Pernyataan Shiro Yuki barusan seolah-olah menyepelekan Amy, sehingga dia mengatupkan bibirnya, dengan rahang yang mengeras dan tangan yang terkepal. Menahan diri untuk tidak mencakar mulut laki-laki tersebut.
Tapi Shiro Yuki hanya tersenyum miring, melihat bagaimana keadaan Amy yang tidak bisa melawannya.
Apalagi Reo juga meminta pada Amy, supaya cepat masuk dan duduk di sampingnya.
"Mama sini! Mama sini!"
Amy tidak bisa menolak permintaan dari Reo, yang membuatnya harus bisa tersenyum.
Dia tidak pernah tega, melihat anak kecil tersebut terlihat sedih, dengan bola matanya yang coklat keemasan. Seakan-akan menghipnotis Amy, supaya mau mengikuti keinginannya.
*****
Rumah besar dengan model bangunan khas Eropa yang tinggi, dengan pilar-pilar yang juga sama tinggi dan besar. Membuat Amy berdecak kagum, melihat bagaimana keadaan rumah yang saat ini ada di depannya.
"Mama ayok! Mama ayok masuk!" Reo menarik-narik ujung baju Amy untuk diajak masuk ke dalam rumah.
Dan kekaguman Amy semakin besar, di saat melihat ruang tamu yang begitu luas, dengan dekorasi ruangan yang sangat apik. Apalagi ada sebuah piano besar berwarna hitam, di pojok ruangan tersebut.
"Itu, itu piano siapa?" tanya Amy, dengan berjongkok, mensejajarkan dirinya sendiri dengan Reo.
"Tidak tahu, Reo tidak tahu."
"Memangnya tidak ada yang pernah main piano itu?" tanya Amy, mengajak Reo untuk mendekat ke arah piano tersebut.
Dengan hati-hati, Amy membuka penutup tut piano, kemudian duduk di kursi yang ada, kemudian menekan satu persatu tut piano.
Amy bersenandung, seakan-akan melupakan keberadaan dirinya saat ini, jika dia sedang berada di rumah keluarga Reo, dan bukan di kelas musiknya.
Reo, yang belum pernah melihat dan mendengar permainan alat musik piano bertepuk tangan, dengan menggoyang-goyangkan kepalanya, mengikuti irama piano.
Ternyata apa yang dilakukan Amy ini diperhatikan oleh dua orang yang baru saja keluar dari dalam rumah.
"Pi, lihatlah cucu kita! Mami baru melihat Reo yang merasa nyaman bersama dengan seorang wanita."
"Iya Mi. Papi juga tahu, tapi siapa wanita itu?"
Ternyata mereka berdua adalah suami istri, yaitu kakek dan neneknya Reo. Pemilik dari rumah besar ini, papi dan maminya Shiro Yuki.
"Dia Amy. Dia akan menjadi mengasuh Reo mulai hari ini."
Mereka berdua langsung menoleh ke arah sumber suara, karena yang baru saja menjawab adalah anak mereka sendiri, yaitu Shiro Yuki papanya Reo.
"Pengasuh? Mami pikir dia calon istrimu Shiro!" Mami Cresentia justru berharap anaknya itu membawa calon menantu untuknya.
"Mi..."
"Mami ini benar Shiro. Lupakan masa lalu dan lihatlah Reo. Dia begitu dekat dan bahagia, dengan gadis itu. Apa Kamu tidak mau melihat anakmu bahagia?"
Shiro Yuki menghela nafas panjang, mendengar pertanyaan dari papinya, yang selalu bertanya kapan dia akan menikah lagi dan melupakan mantan istrinya.
Mantan istrinya, mamanya Reo, saat ini sedang mengejar karirnya di luar negeri, sebagai seorang model artis papan atas.
"Pi..."
Shiro Yuki menggeleng, mengingatkan kepada papinya supaya tidak membahas lagi tentang mantan istrinya yang dulu.
Sekarang dia sedang berusaha untuk membahagiakan anaknya, dengan cara meminta pada gadis yang tidak pernah dikenalnya itu untuk menjadi pengasuh anaknya. Meskipun dengan cara memaksa.
Tapi melihat kedekatan antara anaknya dengan gadis tersebut, Shiro Yuki tidak bisa menampik. Jika sosok gadis tersebut memang tidak biasa.
Ada sesuatu yang membuatnya menarik, bahkan Reo sendiri yang tidak pernah mau berdekatan dengan wanita manapun, kini dengan cepat terlihat akrab. Bahkan Reo sendiri yang meminta untuk menjadikan gadis tersebut sebagai mamanya.
"Mama? kenapa Aku baru ingat jika Reo memanggil gadis tersebut dengan sebutan mama?" Shiro Yuki bergumam seorang diri, membuat kedua orang tuanya melihat dirinya dengan tatapan mata penuh tanda tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Esther
kagum pada mu untung kamu cewek thor
2023-01-19
0
Embun Kesiangan
🌹🌹🌹 semangat Thor
2023-01-10
0
Embun Kesiangan
Aku bisanya tabuh panci ma tutupnya kalo lagi bokek ga punya duit, Reo 🙊🤭🏃💨💨💨
2023-01-10
0