Menjadi Adik Madu Bosku
Namanya adalah Dewi lestari umurnya sudah mencapai 26tahun, dia anak pertama dari pernikahan pertama ayahnya. Namun nasib malang menipanya setelah sang ayah menikah lagi dengan janda beranak satu, Dewi selalu di perlakukan tidak adil oleh sang ibu tiri juga kakak tirinya yang juga seorang perempuan di kala sang ayah tidak berada di rumah. Hingga ia beranjak Dewasa Dewi harus mencari uang sendiri guna memenuhi kebutuhan dirinya sendiri meskipun sang ayah selalu menitipkan uang jajan pada ibu tirinya, namun tak pernah di berikan kepada Dewi. Hingga Dewi lulus Sma ia tidak bisa meneruskan kuliah karena di tuntut harus mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan ibu tiri juga kakak tirinya karena keadaan ayahnya yang sedang sakit stroek. Dan takdir membawa Dewi pada sebuah butik milik Mellyana. Hingga sampai sekarang sudah 3tahun Dewi bekerja di sana. Dewi Juga merupakan seorang karyawan yang rajin dan jujur. Bosnya yang bernama Ibu Mellyana begitu mengagumi kinerja Dewi. Hingga suatu hari bu Mellyana meminta Dewi untuk menjadi madunya. Padahal rumah tangga bu Mellyana begitu terlihat bahagia di tambah dengan adanya buah hati mereka seorang putra yang di beri nama Satrio yang berumur 7tahun. Sedangkan sang suami bernama Bayu seorang pengusaha yang sukses dan penyayang keluarga. Dewi yang kala itu langsung menolak tawaran bosnya menjadi madunya. Namun sang bos terus meyakinkan Dewi serta alasannya ingin mencarikan madu untuknya. Akhirnya Dewi dengan terpaksa menerima permintaan bosnya itu. Ia juga merasa kasihan dengan nasib sang bos dan merasa tidak enak jika menolak karena selama ini bu Mellyana begitu baik padanya.
" Dew, nanti siang kamu ke ruangan saya ya, ada yang mau saya bicarakan sama kamu." Panggil Mellyana pada Dewi.
Karyawan yang lain mendengar itu merasa kaget, mereka menerka-nerka kalau Dewi bermasalah dengan pekerjaan sehingga dia harus di panggil ke ruangan bosnya itu.
" Dew, lho punya salah apa sampe di panggil ke ruangan bu Melly?" Tanya salah satu rekan kerjanya.
" Gak tahu Mar, perasaan aku gak ngelakuin salah apa-apa. Mungkin bu bos mau kasih aku bonus kali ya." Ucap Dewi dengan tersenyum yang di paksakan.
' Ya Allah ada apa ya bu Melly panggil aku, apa dia mau pecat aku. Karena kemarin aku telat masuk kerja.' Batin Dewi yang berkecamuk kecemasan.
" Hei kok ngelamun aja sih Dew, ayo kita kerja lagi beresin baju pesanan."
" Ah kamu kagetin aku aja sih." Ucap Dewi kesal.
" Abis dari tadi lho ngelamun ja sih." Ucap temannya yang bernama Marisa.
Mereka berdua pun mengerjakan pekerjaannya dengan mengepak pakaian pesanan dari custumer yang lain. Tak terasa waktu begitu cepat. Akhirnya Dewi pergi ke ruangan bosnya Mellyana. Dengan perasaan gelisah bercampur rasa penasaran Dewi mengetuk ruangan Mellyana.
Tok..tok..tok..(suara ketukan pintu).
" Masuk" Titah Mellyana.
" Permisi bu." Ucap Dewi dengan sopan sambil memasuki ruangan bosnya.
" Silahkan duduk Wi." Titah Mellyana mempersilahkan Dewi duduk.
Dewi pun duduk sambil tertunduk dan meremas jemari tangannya.
" Santai aja Wi, sebenarnya saya ada perlu sama kamu. Tapi ini bukan tentang kerjaan Wi." Ucap santai Mellyana pada Dewi.
" Emm..perlu apa ya bu maaf kalau boleh saya tahu." Tanya Dewi dengan pelan.
" Gini Wi, saya ingin kamu menikah sama suami saya Wi. Jadi madu saya." Ucap Mellyana dengan napas berat dan sudut matanya mulai berair.
" Hah.. Kok ibu aneh-aneh aja nyuruh saya menjadi adik madu ibu. Ibu pasti bercanda ya." Ucap Dewi sambil tersenyum kecil
" Saya serius Wi, gimana apa kamu mau Wi?" Sekali lagi Mellyana bertanya.
" Maaf bu saya tidak bisa, wanita mana yang ingin berbagi suami dengan orang lain pasti mereka tidak rela bu, meskipun saya belum menikah tapi saya merasa ibu juga merasakan hal yang sama. Saya juga melihat ibu begitu sedih. Maaf bu kalau saya lancang apa ibu di tekan seseorang." Tanya Dewi memberanikan diri bertanya pada bosnya.
" Enggak Wi, saya tidak tapi saya memohon sama kamu agar kamu mau menyutujui permintaan saya. Karena hanya kamu yang saya percaya untuk menjadi pendamping suami saya juga ibu sambung untuk anak saya Wi." Ucap Mellyana sambil bercucuran air mata.
Melihat itu Dewi berhambur memeluk bosnya.
" Sudah bu ibu jangan menangis lagi, ibu juga jangan berkata seperti itu karena saya ini hanya wanita biasa bu. Yang lebih pantas untuk mendampingi suami ibu itu ya ibu sendiri ibu juga ibu yang baik." Ucap Dewi sambil memeluk Mellyana.
" Maaf Wi, saya mohon sama kamu untuk menerima permintaan saya ini. Mungkin terdengar gila menurut kamu tapi bagaimana lagi Wi, dengan penyakit saya ini saya tidak bisa menemani suami dan anak saya lebih lama lagi." Ucap Mellyana sambil merenggangkan pelukan Dewi dan menghapus air matanya.
" Emm...Insya allah bu kalau begitu saya akan mempertimbangkan permintaan ibu ini. Saya juga akan meminta pendapat dari ayah saya juga bu." Ucap Dewi sambil tersenyum.
" Ya sudah Wi, terimakasih ya sebelumnya. Kamu jangan dulu kasih tahu sama yang lain kalau saya minta kamu untuk menikah sama suami saya. Sekarang kamu boleh kembali kerja Wi." Ucap Mellyana sambil memesan kepada Dewi untuk tidak menceritakan masalah ini kepada orang lain.
" Iya bu, kalau begitu saya permisi assalamua'alaikum." Pamit Dewi pada Mellyana.
...Setelah Dewi keluar dari ruangan Mellyana, Marisa langsung menghampiri Dewi dengan rasa penasarannya, karena Dewi cukup lama di dalam...
ruangan Mellyana.
" Wi tadi apa yang bu Melly bilang sama lho, kok lama banget sih di dalem sana." Tanya Marisa sambil mendekat ke wajah Dewi.
" Cuman ngebahas kerjaan Mar, kamu ngomongnya jangan deket-deket gitu ih mulut kamu tuh bau jengkol tau." Jawab Dewi sambil mendorong wajah Marisa
" hehehe... Maaf lupa tadi gue makan siangnya sama jengki lupa belum sikat gigi." Ucap Marisa sambil terkekeh.
" Eh wi, kok aku liat bu Melly pucet amet ya, kaya lagi sakit." Ucap Melly sambil merapikan baju-baju.
" jhemm.. Iya Mar mungkin bu Melly kecapean ya." jawab Dewi asal tebak padahal dia tahu Melly sedang sakit cukup parah setelah mereka berbincang di dalam tadi. Namun karena permintaan Melly, Dewi enggan menceritakannya pada Marisa.
" Gak kerasa ya Wi, kerjaan kita udah beres. lho mau pulang bareng gue gak?"
" kebetulan gue bawa motor nih." Ajak Marisa pada Dewi
" Boleh Mar, itung-itung ngirit ongkos ckckck."Jawab Dewi sambil tertawa.
" Ah dasar lho maunya gretongan, ya udah lu nungguin di depan gue ambil motor dulu di parkiran." Titah Marisa sambil berlalu.
Dewipun pergi menunggu Marisa di depan butik, Sementara Marisa mengambil motornya di belakang butik yang tersedia tempat parkir. Akhirnya merekapun pulang bersama. Dewi merasa bersyukur bisa mempunyai teman seperti Marisa, meskipun kata-katanya ceplas-ceplos tapi Marisa orang yang baik juga pengertian. Sesampainya di rumah Dewi di sambut dengan raut wajah ketus dari ibu tirinya.
" Assalamua'laikum." Ucap Dewi sambil masuk ke dalam rumah menyalami ibu tirinya juga sang ayah yang sedang duduk di kursi roda dengan ke adaan baju basah. Dewi yang melihat itu segera menghampiri sang ayah dan bertanya pada ibu tirinya.
" Ya allah bapak, kenapa baju bapak basah gini?"
" Bu kenapa ibu biarin bapak memakai baju yang sudah basah ini, kenapa ibu tidak menggantinya. Kasiankan nanti bapak bisa masuk angin bu." Ucap Dewi sambil menitikan air matanya ia tak menyangka ibu tirinya bisa setega itu terhadap ayahnya sekaligus suaminya sendiri.
" Udah ngomongnya. Sekarang mending kamu yang ganti baju bapak kamu gih. Udah gak berguna ngerepotin aja kerjaannya." Ucap Ibu tiri Dewi sambil mendengus kesal dan menyalakan tv.
Meskipun masih lelah Dewi membawa ayahnya ke kamar dan menggantikan bajunya.
" Pak, kenapa nasib kita malang begini sih. Kenapa bapak bisa-bisanya menikahi bu Susi yang jahat itu pak." Ucap Dewi sambil menangis tersedu-sedu.
' Maafkan bapak nak, karena ego bapak dulu kamu jadi menderita seperti ini.' Gumam batin Jaka ayah dari Dewi.
" Ini semua karena ulah ibu yang tega meninggalkan kita berdua, aku benci ibu pak, hiks..hiks.." Tangis Dewi sambil memeluk sang ayah.
Jaka yang mendengar putrinya berkata seperti itu merasa bersalah. dan meneteskan air mata. Ia teringat akan masa lalunya ketika masih bersama istri pertamanya Aini yaitu ibu kandung Dewi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Fitri
makasih kaka
2022-12-28
0
Fitri
makasih kakak,
2022-12-28
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠
semangat up nya
2022-12-28
0