Setelah Dewi selesai menggantikan baju ayahnya yang basah. Ia kemudian memberanikan diri menceritakan permitaan bosnya Mellyana untuk menikah dengan suaminya.
" Pak, Dewi mau bicara sesuatu tapi bapak jangan dulu marah ya sebelum Dewi menjelaskan semuanya." Ucap Dewi sambil menggemgam tangannya.
Jaka mendengar hal itu hanya bisa mengangguk.
" Pak, tadi saat Dewi sedang bekerja Dewi di panggil oleh bos Dewi. Bu Melly, dan ternyata yang Dewi tak sangka bu Melly meminta Dewi untuk jadi adik madunya pak. Awalnya Dewi menolak namun setelah bu Melly menceritakan semuanya Dewi merasa kasihan dan enggak tega pak untuk menolak permintaannya. Bu Melly ingin Dewi menikah dengan suaminya karena beliau sedang menderita penyakit yang parah dan dokter memvonis kalau umurnya tidak lama lagi. Sedangkan beliau masih punya anak yang masih kecil pak. Ia takut nanti jika ia meninggal suaminya akan menikahi perempuan yang hanya menyangi suaminya dan tidak mau menerima anaknya kelak. Dewi mendengar itu jadi ingat sama masa lalu Dewi pak yang di perlakukan tidak adil sama bu Susi saat bapak tidak ada di rumah." Ucap Dewi menjelaskan apa yang terjadi di tempat kerjanya tadi.
" Gimana pak, apa bapak setuju dan merestui Dewi menjadi adik madu bos Dewi?" Tanya Dewi.
" Ba..pak cu..m..a ma.." Ucap Jaka terbata-bata, namun belum juga selesai berkata Dewi langsung memotong kata-kata ayahnya.
" Udah pak, mending bapak tulis saja biar cepat ya." Usul Dewi pada sang ayah.
Dewipun membawa buku juga satu buah bolpen dan menyerahkannya pada ayahnya. Jakapun menuliskan jawabannya di buku tersebut, dan menyerahkan kembali pada Dewi. Saat Dewi membaca tulisan ayahnya ia tersenyum sambil sesekali menitikan air mata.
'Dewi bapak cuman mau melihat kamu bahagia, masalah permintaan bos kamu itu bapak serahkah sepenuhnya kepada kamu Wi, karena kamu sudah dewasa bapak yakin apapun yang kamu pilih nanti adalah yang terbaik untuk kamu dan satu lagi bapak mau meminta maaf karena selama ini bapak tidak tahu kalau Susi memperlakukan kamu tidak baik. Bapak juga meminta kamu jangan pernah membenci ibumu Wi, karena sebenarnya bapaklah yang sudah mengusir ibumu pergi dari kehidupan kita bukan sebaliknya, itu semua karena bapak sudah salah paham namun bapak tidak tahu siapa yang sudah membuat kesalahpahaman itu terjadi sehingga bapak hilang akal dengan mengusir ibumu. Namun apalah daya sekarang nasi sudah menjadi bubur. Bapak tidak tahu sekarang ibumu berada di mana. Maafkana bapak Wi anak bapak yang sangat bapat sayangi.' Begitulah tulisan tangan Jaka untuk sang putri.
" Pak, kenapa bapak tidak pernah cerita sebenarnya sama Dewi. Kenapa baru sekarang?" Tanya Dewi
Namun sebelum Jaka menjawab suara Susi terdengar memanggil Dewi.
" Dewi..Dewi.. Cepat masakin ibu makanan Wi, ibu udah laper nih." Panggil Susi menyuruh Dewi untuk memasak.
" Itu nenek lampir teriak-teriak segala, gak bisa apa masak sendiri." Gerutu Dewi di samping ayahnya.
" Bentar ya pak Dewi masak dulu, sekalian buat bapak pasti bapak juga udah laper kan." Ucap Dewi sambil meninggalkan Jaka di kamar.
" Wi cepetan masak ibu udah laper, oh iya ibu minta duit juga buat beli pulsa Wi." Ucap Susi
" Kenapa gak nyuruh kak Inez bu?"
" Dewi gak punya duit bu." Ucap Dewi sambil berjalan ke dapur.
" Elleh kamu di suruh sama orangtua itungan banget sih, kakak kamu itu masih kuliah. Buruan bagi duit Wi." Ucap Susi sambil mengikuti Dewi ke dapur.
" kan udah Dewi bilang kalau Dewi itu enggak punya uang ibuku tersayang." Ucap Dewi sambil menyindir Susi.
" Kamu itu pelit banget sih Wi, dasar anak gak tahu diri. Cepatan masaknya dasar lelet." Cibir Susi sambil meninggalkan Dewi di dapur.
Mendengar cibiran ibu tirinya Dewi hanya diam, ia lakukan karena melihat sang ayah yang duduk di kursi roda. Ia tak mau ayahnya sedih jika melihat atau mendengar ia bertengkar dengan ibu tirinya itu. Setelah selesai memasak Dewi langsung ke ai membersihkan dirinya dan berganti pakaian. Sementara Inez yang baru pulang langsung memakan makanan bersama ibu tirinya.
***
#Di Rumah Mellyana.
Hari ini adalah hari libur suaminya bekerja. Mellyana mencoba berbicara baik-baik kepada sang suami untuk mau menikah kembali.
" Mas aku boleh minta sesuatu?" Tanya Melly sambil duduk di samping sang suami yang sedang memperhatikan putranya bermain.
" Boleh sayang, emang kamu mau minta apa?" Jawab Bayu sambil bertanya kembali.
" Aku minta kamu buat nikah lagi mas."
Mendengar hal itu mata Bayu langsung membulat mengarah ke Melly.
" Kenapa sama kamu Mel?"
" Kamu jangan bercanda gitu ah gak lucu tahu." Ucap Bayu sambil tersenyum.
" Aku serius mas, aku mau kamu nikah lagi mas." Ucap Melly meyakinkan sang suami.
" Kamu sudah gila ya Mell, aku gak mau nikah lagi aku sangat mencintai kamu Mell, kamu adalah wanita pertama dan terakhir untukku Mell, jadi mas mohon kamu jangan minta mas buat nikah lagi." Ucap Bayu sambil menggemgam tang sang istri.
" Tapi mas, aku mohon ini permintaan terakhir aku sama kamu mas. Aku mau meninggalkan dunia ini dengan melihat kamu sudah mempunyai pendamping di sisimu mas. Dan ibu untuk anak kita mas." Melly memohon kepada suaminya dengan menangis terisak.
" Apa yang kamu katakan Mell, meninggalkan dunia ini maksud kamu apa?" Tanya Bayu memeluk sang istri.
" Aku di vonis kanker getah bening mas oleh dokter dan umurku juga sudah tidak lama lagi. Jadi aku mohon sama kamu untuk mewujudkan keinginanku ini mas." Ucap Mellyana yang dalam dekapan sang suami. Melihat itu putranya Satria menghampiri kedua orangtuanya yang sedang menangis haru biru.
" Papah sama mamah kenapa?" Tanya Satria polos.
" Mamah sama papah enggak kenapa-kenapa sayang, Satria maen lagi ya mamah sama papah mau bicara dulu sebentar." Titah Bayu pada putra semata wayangnya.
" Oke pah." Jawab Satria sambil berlari kembali bermain dengan robot-robotannya.
" kanker getah bening, kenapa kamu baru kasih tahu aku sekarang Mell?"
" Apa selama ini kamu tidak menganggap aku suami kamu. Sehingga hal sepenting ini kamu tanggung sendiri sayang." Ucap Bayu tak terasa butiran bening mengalir membasahi pipinya. Sebagai laki-laki ia baru kali ini menangis karena merasa gagal menjadi suami yang membiarkan istrinya menanggung sendiri penyakitnya itu.
" Maaf mas, aku cuman tidak mau membuat kamu khawatir dan menambah beban pikiran kamu, di tambah aku melihat kamu begitu sibuk dengab pekerjaan kamu mas." Ucap Mellyana sambil merenggang pelukannya.
" Aku juga mengetahuinya baru sebulan ini mas, dan permintaan aku yang tadi sudah aku pikirkan baik-baik mas. Aku juga sudah punya calon istri yang baik buat kamu juga ibu sambung yang baik untuk putra kita. Jadi aku mohon kamu mau ya mas." Ucap Mellyana membujuk sang suami.
" Entahlah Mell, aku bingung. Jujur saja aku tidak pernah berniat menikah lagi meskipun kamu sekarang sedang sakit parah Mell. Aku hanya mau mendampingi kamu Mell, dalam susah maupun senang." Ucap Bayu sambil menyugar rambutnya. Ia merasa frustasi dengan kabar buruk tentang sang istri juga permintaan konyolnya.
Haripun berganti malam, Bayu mencoba memeluk istrinya yang sedang tidur namun kala ia menyentuh tangan sang istri ia merasakan suhu badannya panas. Lalu ia membangunkan istrinya namun Melly masih menutup mata dan sesekali mengigau " Mas maafkan aku mas" racau Mellyana dalam tidurnya. Melihat itu Bayu sangat khawatir dan langsung membawa Mellyana ka rumah sakit. Sementara putranya ia titipkan pada art di rumah.
" Bi Sum, tolong jaga Satria ya. Saya mau antar istri saya ke rumah sakit." Ucap Bayu sambil bergegas pergi mengendong Mellyana ke dalam mobil.
" Ada apa sama nyonya, sepertinya nyonya sedang sakit. Beruntung sekali ya nyonya punya suami seperti tuan Bayu." Monolog bi Sum pada dirinya sendiri.
Bayupun dengan panik melajukan mobilnya dengan cepat, sesampai di rumah sakit ia langsung membopong sang istri ke dalam dan meminta tolong pada suster yang berjaga.
" Sus tolong istri saya sus." Ucap Bayu sambil setengah berlari. Suster yang melihat itu segera mengambil brankar dan membaringkan Mellyana di atasnya. Lalu mereka membawa Mellyana ke dalam sebuah ruangan IGD. Perawatpun langsung memanggilkan dokter.
" Pak tunggu sebentar ya, saya akan panggilkan dokter dulu." Ucap perawat tersebut.
' Ya Allah tolong sembuhkan istri hamba, rasanya tidak tega melihatnya seperti ini.' Gumam batin Bayu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠
mampir juga di karyaku "bahasa cinta"
2022-12-28
1