Setelah Mellyana dilakukan pemeriksaan, akhirnya dokter keluar ruangan. Bayu yang melihat itu langsung menghampirinya.
" Bagaimana dok keadaan istri saya?" Tanya Bayu pada sang dokter.
" Istri anda masih belum sadarkan diri sepertinya ada pembengkakan pada sistem limpatiknya. Apa boleh saya tahu apa selama ini istri anda sering merasakan sesak nafas, atau gatal-gatal pada kulit?" Tanya dokter tersebut.
" Emm.. Saya tidak tahu dok, soalnya saya sama istri akhir-akhir ini sama-sama sibuk bekerja jadi tidak terlalu memperhatikannya. Tapi tadi siang istri saya bilang kalau dia mengidap kanker kelenjar getah bening dok." Ucap Bayu menceritkan semuanya kepada dokter.
" kecurigaan saya ternyata benar, dan istri anda sepertinya harus melakukan operasi pak namun karena keadaannya belum stabil dan sadarkan diri. Kita harus menunggu dulu beliau sadar pak ." Titah sang dokter pada Bayu.
" Operasi dok." Ucap Bayu kaget.
" Iya pak, untuk mengangkat kelenjar yang ada dalam tubuh istri anda. Tapi kemungkinan besar selamat hanya beberapa persen pak. Karena saya perhatikan Kanker tersebut sudah mencapai stadium akhir pak. Kalaupun selamat istri anda juga untuk bisa bertahan hidup tidak lama. Maaf ya pak saya harus menyampaikan semua kemungkinan buruknya. Tapi kita berdoa' saja kepada Allah mudah-mudahan Allah memberikan keajaiban kepada istri anda."
...Mendengarkan penjelasan dokter tubuh Bayu seketika lemas dan merosot ke bawah. Ia tak menyangka kalau istri yang sangat ia cintai dan mendampinginya selama ini akan menderita penyakit yang mematikan. Dokter yang melihat itu segera menenangkan Bayu....
" Bapak yang sabar, bapak harus memberikan energi positif pada istri anda jangan sampai anda ikut drop karena bisa mempengaruhi kesehatan istri anda juga." Ucap dokter mencoba menasehati Bayu.
" Iya dok terimakasih."
" Sama-sama, saya permisi dulu pak." Jawab dokter sambil pamit pergi.
...Beberapa menit kemudian Bayu masuk ke dalam ruangan dimana Mellyana di rawat. Ia menghampiri tubuh Mellyana yang terbaring di atas berankar dengan terpasang selang oksigen juga infus. Melihat itu Bayu seketika menitikan air mata ia tak perduli di bilang cengeng meskipun laki-laki ia juga punya sisi sensitif sebagai manusia jika melihat orang yang di kasihinya sedang berjuang melawan maut....
" Mell, bangun sayang maafkan mas ya selama ini mas terlalu sibuk bekerja sehingga lupa memperhatikan kamu sayang."
" Mell, kamu harus kuat sayang mas yakin kamu pasti sembuh dan kita bisa lewati ini bersama sayang." Ucap Bayu sambil memegang tangan istrinya sambil menciuminya.
Beberapa jam kemudian Bayu merasakan kantuk berat tanpa sadar iapun tertidur di samping sang istri. Namun tiba-tiba mata Mellyana mulai terbuka perlahan.
" Dimana aku, kenapa aku bisa ada di sini. Dan mas Bayu kasihan sekali ia tertidur seperti ini." Monolog Mellyana yang masih belum sadar dirinya tengah dirawat di rumah sakit. Ia pun segera membangunkan sang suami dengan menepuk-nepuk bahunya.
" Mas..mas.. Bangun." Panggil Mellyana pada Bayu.
" Kamu sudah sadar sayang." Ucap Bayu sambil mengucek matanya yang sudah sembab karena menangis dari semalam.
" Sadar memang aku kenapa mas?" Tanya Mellyana kaget.
" Tadi malam kamu Demam tinggi Mell, dan enggak sadarkan diri. Aku begitu khawatir dan langsung membawa kamu ke rumah sakit." Ucap Bayu kepada Mellyana.
" Emm..maaf mas aku udah bikin repot kamu." Ucap Mellyana dengan menggemgam tangan suaminya.
" Hus kamu gak boleh ngomong gitu sayang, aku enggak pernah merasa di repotkan oleh kamu. Justru aku bahagia bisa ada buat kamu." Ucap Bayu sambil menempelkan telunjuk di bibir Mellyana.
" Makasih mas, kamu memang suami yang baik juga ayah yang baik untuk satria anak kita." Ucap Mellyana sambil memeluk suaminya.
" Mell, mas mau pindahin kamu ke rumah sakit yang ada di Malaysia, di sana pengobatannya sudah canggih. Mas juga mau kamu di operasi di sana ya. Dan Satria nanti aku titipkan di rumah mamih aja." Pinta Bayu pada Mellyana istrinya.
" Maaf mas tapi aku ingin berobat di Indonesia saja, aku enggak mau jauh-jauh dari Satria. Dan sebelum aku melakukan operasi aku ingin melihat mas menikah sama Dewi." Ucap Mellyana menolak permintaan Bayu.
" Mas udah bilang kalau mas enggak mau menikah lagi, mas akan tungguin kamu sampai sembuh titik."
" Mas aku mohon. Kalau mas beneran sayang sama aku mas menikahi wanita yang bernama Dewi aku juga sudah bicara dengan dia." Mellyana mulai menangis kembali karena Bayu menolak untuk menikah lagi.
" Ya sudah kalau kamu tetap menginginkan mas menikah lagi akan mas lakukan tapi dengan syarat kamu harus mau di bawa berobat ke Malaysia bagaimana?" Bayu memberikan pilihan pada Mellyana.
" Ya sudah aku setuju tapi aku mau sebelum kita ke Malaysia kamu menikahinya mas."
" Enggak segampang itu Mell, kita juga harus mempersiapkan berkas-berkasnya juga."
" Ya sudah kalau begitu aku enggak mau ke Malaysia."
" Ya sudah besok aku akan temui wanita yang bernama Dewi dan juga keluarganya. Dan mas minta alamatnya juga photonya." Akhirnya dengan berat hati Bayu menyerah juga dan memenuhi keinginan sang istri.
" Tapi untuk pernikahannya hanya menikah sirih ya Mell. Karena Mamih sama papih juga belum tentu setuju dengan permintaan kamu itu." Ucap Bayu kembali pada sang istri.
" Iya mas enggak apa-apa."
Saat mereka tengah mendiskusikan masalah pernikahan tiba-tiba datang seorang perempuan paruh baya dan memotong percakapan mereka.
" Siapa yang akan menikah lagi Bay?" Tanya perempuan paruh baya tersebut.
" Emm...ini mih." Ucap Bayu sedikit ragu.
" Eh mamih Manda kapan datang mih?"
" kok gak bilang-bilang mau jenguk aku ke sini?" Mellyana tampak mengalihkan pembicaraan dengan menyambut ibu mertuanya.
" Barusan Mell, gimana mamih mau bilang mamih dari semalem hubungin kalian aja gak ada yang aktif untung tadi mamih datang ke rumah kamu. Bi sum bilang kamu di rawat dari semalem di rumah sakit ini." Ucap mertua Mellyana yang bernama Manda tersebut.
" Iya maaf mih, soalnya pas malem Bayu bener-bener khawatir sama Mellyana dan gak sempet hubungin mamih."
" Ya sudah enggak apa-apa mamih paham. Terus kata dokter bagaimana apa penyakit yang di derita Melly ini serius?" Tanya Manda.
" Melly sakit kanker kelenjar getah bening setadium akhir mih." Ucap Mellyana sambil menitikan air mata.
Mendengar hal itu Manda seketika matanya membulat sudut matanya mulai berair. Ia tak menyangka menantunya tengah menderita penyakit yang sangat parah. Meskipun dulu Manda tidak menyukai Melly karena seorang anak yatim piatu. Namun lambat laun hati Manda akhirnya luluh dan bisa menerima Melly sebagai menantunya. Dan sekarang bahkan Melly menjadi menantu kesayangan Manda. Di bandingkan Siska anak dari seorang pengusaha tapi tabiatnya buruk. Bahkan ia tak segan membentak Manda yang notabennya mertuanya sendiri.
" Apah Kelenjar getah bening, kok bisa Mell?"
" Gak tahu Melly juga namun akhir-akhir ini Melly sering merasakan gejala tersebut hingga akhirnya di cek lab positif mih." Tutur Mellyana pada mertuanya.
" Kasihan sekali kamu nak, kamu yang sabar ya. Maafin mamih juga karena mamih dulu sering bersikap tidak baik sama kamu." Ucap Manda masih merasa bersalah dengan sikapnya dulu pada Melly.
" Iya mih, doa'in aja mudah-mudahan Melly bisa sabar menjalani ujian ini. Mamih jangan ngomong gitu yang lalu biarlah berlalu lagian Melly juga memaklumi sikap mamih itu karena setiap orang tua pasti menginginkan pasangan yang terbaik untuk anaknya." Ucap Melly pada ibu mertuanya.
" Ya sudah kalau begitu mamih pulang dulu ya Mell, Bay. Kalau ada apa-apa kasih tahu mamih ya." Ucap Amanda sambil berlalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments