CINTA DIATAS KERTAS
...Sulit memberitahu diri sendiri, Bahwa setiap manusia bisa berubah kapan saja, Dan aku harus siap menerimanya...
...🍁...
Turki. 2020
Tepatnya di kota Bursa, tempat dimana Menjadi kota terbesar keempat di Turki, pada masa Kekaisaran Ottoman, kota Bursa merupakan ibu kota pemerintahan, Ratusan tahun berlalu.
Cumalıkızık,
Sebuah desa peninggalan Kekaisaran Ottoman yang masih bertahan dengan pesona indahnya hingga saat ini. Terdapat beberapa penginapan dan hotel di tempat tersebut.
Dimana salah satu penginapan disana menjadi tempat yang di pilih CEO AEK Group (Akara Emir Khan) untuk mengadakan kegiatan Fammily Gathering di musim dingin tahun ini.
Semua orang tengah menikmati Suasana malam dengan Api unggun yang menyambar di tengah lautan orang disana.
Acara barbeque menjadi pilihan paling di minati oleh banyak karyawan AEK group, Tidak sedikit dari mereka yang membawa Serta keluarga dan anak-anak mereka.
Emily Dahayu Indurasmi (27), Merupakan warga negara Indonesia yang menikah dengan seorang laki-laki berkebangsaan Turki sejak Lima tahun yang lalu. Memilih mengabdikan hidupnya pada sang suami Benazir Kenan Aynur (33), meninggalkan kehidupan dan keluarganya di Indonesia, dan menetap di Turki.
Sore itu , Emily Tengah di sibukkan dengan mengurus Anak Laki-lakinya seorang diri. Okan Kenan Aynur (4) yang tengah mengalami demam tinggi hari itu, namun terpaksa dia harus membawanya karena tidak bisa meninggalkan putranya dengan sang suami karena sudah pasti Ben akan menolaknya.
"Bagaimana keadaanya ?" Tanya Ziya yang merupakan sahabat sekaligus rekan kerjanya Emily
Meski merasakan kecemasan, namun Emily berusaha untuk tetap kuat dan tenang. "Sudah lebih baik dari sebelumnya" Ucap nya lirih, namun jelas penuh khawatir.
"Apa kau yakin ?" Tanya Caira Yang juga merupakan sahabat Emily di kantor. Emily menganggukkan kepala.
Raut kepanikan jelas tidak dapat di tutupi oleh Emily, Namun wanita tersebut berusaha untuk tidak membuat teman-temanya khawatir.
"Apa Laki-laki sialan itu yang memaksamu untuk membawa Okan?" Kesal Caira pada sang sahabat. Emily hanya bergeming mendengar ucapan sahabatnya.
Ziya dan Caira merupakan dua sahabat dekat Emily yang selalu menemani dalam suka duka wanita tersebut. Tidak lelah membantu kesulitan sang sahabat, dan tidak pernah meninggalkannya ketika Emily dalam keadaan apapun.
"Aku rasa dia memiliki wanita lain Yang-- "
"Caira ! . Stop !" Ketus Ziya yang merasa sahabatnya tersebut mulai terpancing emosi.
Mendapatkan peringatan dari Ziya, Caira hanya diam dan memutar bola matanya kesal.
"Kenapa kalian bertengkar, Bagaimana pun dia suamiku " Ucap Emily lirih dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Pandangan mata fokus pada Okan yang tengah berbaring di ranjangnya.
"Kau itu terlalu naif Emily" Ketus Caira yang merasa kesal.
"Caira , Hentikan !"
Lagi Ziya memberi peringatan pada sahabatnya, agar tidak semakin berulah dengan ucapannya yang terkadang menyakitkan, meski itu sebuah kejujuran. Ziya menyadari perubahan wajah Emily yang begitu sendu.
Ziya berjalan menghampiri Emily dan kemudian mengusap pundak wanita tersebut untuk sekedar menguatkan.
"Aku tau kau kuat menjalani semua ini, Setidaknya lakukan demi Okan " Ucap Ziya masih dengan mengusap lembut pundak sahabatnya. Emily hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Ziya yang memiliki sifat keibuan terkadang mampu membuat Emily merasa nyaman ketika di dekatnya, Teman yang sangat baik dan selalu setia, Sama halnya dengan Caira, Sejujurnya dia juga sangat baik dan perhatian, namun terkadang dia juga sangat keras dan frontal dalam mengutarakan pendapat.
Melihat interaksi antara dua sahabat di depannya Caira semakin dibuat kesal, dua orang di hadapannya yang selalu dia anggap naif dalam hal percintaan.
"Sudah lah, Aku malas sekali bersama kalian" Ucap Caira dengan bangkit dari duduknya.
"Tunggulah di sini, Aku akan membawakan kalian beberapa potong roti dan daging"
Meski kesal dan marah dengan sahabatnya, nyatanya Caira tidak pernah bisa untuk tidak memperhatikan kedua sahabatnya tersebut.
Caira pun melenggang pergi meninggalkan kamar Emily.
***
Di Langit yang sama namun tempat yang berbeda.
Lenguhan demi lenguhan terdengar jelas dari pasang insan yang tengah memadu asmara.
Indahnya malam yang selalu mereka nantikan, dinginnya Kota Bursa saat ini, cukup membuat keduanya bersemangat untuk saling menghangatkan di bawah temaram lampu ruangan.
Menyalurkan semua rasa yang telah terpendam sejak beberapa hari terakhir. "Auchh... Euhhh... " Tubuh yang menggelinjang, seolah memberikan reaksi terhadap kegiatan panas yang tengah dilakukan.
"Ahh, Sayang mau Emphhh... " Terdengar begitu nikmat namun di sisi lain begitu menyayat hati. Untuk sesaat melalaikan jadi diri dan tanggung jawab.
Ketika pemain yang melakukanya adalah dua pasang manusia yang tidak saling memiliki ikatan dalam pernikahan. Ironi sungguh ironi Ketika hal itu banyak di lakukan oleh tidak sedikit manusia, yang telah menyandang status sebagai suami ataupun istri.
"Sayang aku sudah ingin keluar, Cepatlah !" Ucap Lusia kesal.
"Sabar sayang.. emphh.. Sebentar lagi, Aku hampir sampai..." Jawab Ben Dengan mata terpejam.
"Benazir Kau selalu membuatku lelah Auhhh Emmhh---" racau Lucia yang sudah mulai kehabisan tenaga.
"Auuuhhh ****!"
Ben yang merasa hasratnya sudah tersalurkan pun , hanya dapat menghempas kasar tubuhnya di samping wanita ****** yang kini merangkap sebagai Asisten rumah tangga sekaligus pengasuh anaknya.
Meski dalam keadaan belum sepenuhnya sadar , Ben berusaha meraih kapsul yang telah dia siapkan sebelumnya diatas meja.
"Minum ini !" Ucap Ben
Setelahnya kembali membaringkan tubuh polosnya diatas tempat tidur.
Tidak kehabisan akal, Lusia kembali memainkan jari jemarinya di dada bidang sang majikan. Menggoda dengan sentuhan dan rayuan manja.
"Tuan ! , Bolehkan aku tidak meminumnya malam ini ?" Tanya Lucia dengan suara sangat lembut dan sikap manja .
Merebahkan kepalanya di atas dada bidang sang majikan.
"Jangan gila kau , Minum sekarang atau kau tahu akibatnya !" Ketus Ben yang merasa kesal.
Akhir-akhir ini Lusia selalu menuntutnya lebih, memberikan ancaman padanya, menuntut sesuatu yang tidak mungkin akan dia penuhi.
"Tapi Tuan-- !"
"Cukup !" Sentak Ben dengan melepaskan pelukan diantara keduanya.
"Ingat ! Kau bisa menikmati semua yang ku berikan kecuali hatiku " Ketus Ben dengan tegas
Meski merasa kesal, namun pada akhirnya Lusia menuruti permintaan majikanya untuk meminum pil penunda kehamilan.
Meski sejujurnya dia selalu menginginkan benih yang di keluarkan oleh Ben akan tumbuh dalam rahimnya, namun Lusia tidak cukup berani untuk membantah ucapan orang yang selalu memenuhi pikirnya.
***
FLASHBACK ON
Dari jarak yang tidak begitu jauh, namun tidak juga begitu dekat, Emily seolah melihat seorang gadis yang di seret paksa, Terlihat orang tuanya tengah berusaha memaksa gadis tersebut untuk memasuki sebuah mobil.
Seorang gadis mudah berusia 20 tahun yang tengah mengalami perundungan akibat kesalahan kedua orang tua nya.
Berniat menjual dirinya untuk melunasi hutang mereka.
"Ayah aku mohon , Aku Tidak mau menikah dengannya !" Ucap sang gadis yang di ketahui bernama Lusia , dengan raut wajah memelas dan penuh permohonan.
Hidup dalam kemiskinan, yang membuat kedua orang tuanya terpaksa meminjam uang kepada seorang rentenir yang terkenal sangat sadis.
"Ada apa ini !" Suara keras Emily yang memecah ketegangan diantara orang-orang tersebut.
Melihat wajah Emily, Lusia merasa tuhan telah mengabulkan doanya melalui Manusia berwajah malaikat tersebut.
Dengan tubuh bergetar menahan rasa takut, Segera Lusia berlari dan bersembunyi di balik tubuh Emily.
"Bukan urusanmu !" Bentak seorang laki-laki paruh baya yang merupakan ayah dari Lusia.
Setelah Bersi tegang dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Emily menebus Lusia pada rentenir tersebut, Dan akhirnya Lusia terbebas dari hutang-hutang orang tuanya.
Namun Lusia yang merasa sudah tidak lagi aman tinggal bersama kedua orang tuanya memilih untuk meninggalkan rumah tersebut.
"Lalu sekarang apa rencana mu ?" Tanya Emily pada gadis yang duduk di sampingnya.
Masih di liput i rasa takut, Lusia hanya menggelengkan kepala.
Melihat nasib malang yang menimpa gadis yang juga baru saja dia kenal tersebut, Emily menjadi iba. Hatinya terketuk untuk membantu Lusia dengan memperkerjakan nya di sebagai pembantu rumah tangga di kediamannya.
Meski sejujurnya Emily tidak membutuhkan Pembantu, karena Emily telah memiliki pembantu yang juga sangat setia kepadanya.
Namun melihat betapa malang Lusia, tidak tega rasanya Emily meninggalkannya seorang diri, tidak menutup kemungkinan pria hidung belang lain akan dengan mudah melecehkan dirinya.
FLASHBACK OFF
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Echy Aurelia
baru tau ada karya baru ,aku nunggu judul lain up taunya ada novel baru. kudet syekali sayah🤣
2023-02-01
0
Abil Wibowo
aq juga baru buka
2022-12-23
1
Sadiah
Baru baca dn menyimak 😊🙏
2022-12-23
2