Episode 3

Sila menyiapkan berkas untuk meeting outdoor

dengan CEO Robin Group. Semenjak Andra tidak ada Sila menggantikan posisi suaminya. Ia bertanggung jawab penuh untuk kemajuan perusahaan.

Meskipun ia pernah terpuruk sampai titik terendah di dalam hidupnya karena kehilangan Andra, ia berusaha bangkit untuk masa depan dirinya dan juga anak- anak.

Sila memilih untuk datang terlebih dahulu ke lokasi meeting. Ia tidak ingin membiarkan orang lain menunggu.

Ia sengaja memilih tempat yang agak sunyi agar obrolan bisnisnya nyaman dan tidak terganggu oleh prngunjung kafe yang lain.

Mengingat waktu pertemuan masih lama, Sila memesan sebuah minuman coklat dingin. Ia butuh relaksasi, pikirannya terlalu lelah karena memikirkan banyak hal.

Dulu, saat Andra masih ada, ia tidak sesibuk saat ini. Dia bisa santai di rumah, tanpa meninggalkan Alandra dan Alana, tidak seperti sekarang. Sila terpaksa harus meninggalkan kedua buah hatinya untuk bekerja.

"Selamat siang, dengan nyonya Sila?" Sebuah suara membuyarkan lamunan Sila. Terlebih suara itu tidak asing baginya. Meskipun telah lama tidak mendengarnya, Sila yakin, itu adalah suara milik...

"Andra..." Mata Sila membulat saat melihat wajah orang yang baru saja menyapanya. Pria itu justru tampak bingung.

"Maaf, nama saya Dewa, bukan Andra. Mungkin Nyonya Sila salah orang," Pria yang menyebut dirinya dengan nama Dewa itu menarik kursi di hadapan Sila dan Duduk. Kalimat yang ia ucapkan sangat dingin, jauh berbeda dengan Andra.

Wajah lelaki itu sama persis dengan Andra, hanya saja di pipi kananya ada sebuah codet yang panjang, seperti bekas goresan sebuah benda tajam. Sila yakin, orang yang ada di hadapannya itu Andra.

"Baiklah An.. e.. Tuan Dewa, apakah anda CEO Robin Group?" Sila sedikit kikuk. Ia tidak mungkin memakasa orang itu untuk mengaku bahwa dia adalah Andra. Bisa jadi penglihatannya salah. Ia teringat tujuannya, datang untuk bisnis, bukan untuk membicarakan hal pribadi.

"Benar. Saya Dewa Robinson. CEO Robin Grup. Mohon maaf kalau kehadiran saya membuat nyonya tidak nyaman atau membuat salah paham,"

Sila ingin menolak, jika yang ada di hadapannya itu bukan Dewa, tapi Andra. Tapi apa yang bisa di lakukannya, ketika ia tidak di indahkan oleh lelaki yang ada di hadapannya. Ia hanya bisa meyakinkan dirimya bahwa yang ada di hadapannya itu adalah orang asing.

"Tidak apa-apa, saya yang salah. Saya minta maaf. Salam kenal Tuan Dewa, Anda.tidak perlu memanggil saya dengan sebutan Nyonya. Ini di luar Kantor, jadi santai saja, panggil saya Sila saja." Sila mencoba mencairkan suasana yang sedikit beku diantara mereka berdua.

"Baiklah, kalau begitu, panggil saya Dewa saja," Dewa kali ini mau memberikan senyumannya meskipun hanya tipis.

"Baiklah, Dewa. Jadi apa kita bisa memulai diskusi kita sekarang?" Sila berusaha bersikap profesional, meskipun di kepalanya di penuhi banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada lelaki yang ada di hadapannya itu, agar ia yakin yang ada di hadapannya bukan Andra.

Tentu saja Sila berpikir ulang untuk menanyakan itu. Mereka baru saja bertemu, bisa saja Dewa akan merasa tidak nyaman jika ia menanyakan banyak hal yang sangat pribadi. Sila merasa dirinya harus lebih bersabar sekarang. Ia harus memanfaatkan kerjasama perusahaan untuk menyelidiki siapa Dewa sebenarnya.

"Bisa-bisa, mari kita bahas,"

Mereka berdua akhirnya membahas masalah kerjasama yang akan mereka jalin, seperti apa prospeknya, keuntungan dan lain sebagainya. Hingga akhirnya Robin Group bersedia untuk bekerja sama dengan perusahaan Sila.

"Terima kasih atas kerjasamanya Dewa, untuk lebih lanjut, nanti aku hubungu via telepon."

"Sama-sama, Sila. Semoga kerjasama kita berjalan dengan baik,"

"Semoga saja. Baiklah, saya duluan Dewa,"

"Baiklah, hati-hati di jalan, Sila."

Sila beranjak dari tempatnya saat ini, di depan Resto tempat mereka berbincang sekaligus makan siang bersama.

Ada rasa bahagia yang tersirat di dalam hati Sila. Ia seperti memiliki sebuah harapan , bahwa lelaki yang tadi ada di hadapannya itu adalah Andra. Tapi, sejurus kemudian, ia merasa dirinya bodoh. Bagaimana bisa ia meyakini orang yang baru saja di temui sebagai Andra. Kalau sampai ia salah, ia pasti akan kembali kecewa.

Sesampainya di rumah...

Lagi-lagi, Sila melihat Andre sedang bermain denga Alana dan Alandra. Ia melihat kebahagiaan terpancar dengan jelaa dari wajah kedua anaknya. Rasanya, ia tidak tega untuk mengusir Andra pergi dari rumahnya.

lagipula, meskipun di usir, Andre tidak akan pergi begitu saja. Sejak bayi, Alana dan alandra memang sudah sangat sering di gendong, di timang, di ajak bermain oleh Andre. Ia menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi ayah yang baik untuk Si Kembar.

"Sila!" Andre memanggil Sila.yang akan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ada apa kak?" Sila berbalik dan menatap datar ke arah Andre.

"Aku ingin bicara denganmu. Jika ada waktu, izinkan aku untuk berbicara denganmu berdua saja," Andre berharap kali ini Sila mau mendengarkannya. Meskipun bicara dengan wanita itu sedikit agak susah.

"Baiklah kak. Ayo naik. Tunggu aku di balkon. Aku mau ganti baju." Pesan Sila sambil melenggangkan kakinya naik ke atas tangga dan Andre mengikuti langkah wanita itu.

Silla masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju, sedangkan Andra, ia menunggu Sila di kursi dekat balkon.

Andre memandang taman dan sebagian halaman rumah Sila yang luas.Di dalam pikiran Andre, ia berharap Andra masih ada dan menjaga Sila dan kedua anak mereka.

"Jadi apa yang mau kakak omongin, sepertinya penting," Sila menyodorkan sekaleng minuman soda pada kakak iparnya itu, lalu Andre pun menerimanya. Ia lalu membuka dan meneguknya beberapa teguk.

"Apa yang akan aku sampaikan menyangkut masalah pribadi, meskipun kamu mungkin tidak menyukainya aku harap, kamu mau mempertimbangkan untuk menerimanya," Andre kembali meneguk minumannya sambil menunggu respon dari Sila.

"Baiklah, aku tidak akan memutuskan dengan cepat dan akan memikirkannya, Kak. Katakan saja apa yang ingin kakak katakan . Sila ikut-ikut, melihat ke arah taman dan halaman rumahnya yang luas.

"Sila, kamu tahu kan, Kalau Alana dan Alandra itu butuh figur seorang ayah. Aku merasa mereka pantas untuk mendapatkannya," Sila tersentak mendengar kalimat yang meluncur dari bibir Andre.

"Maksud kakak? Aku tidak paham," Sila menatap wajah kakak iparnya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Menikahlah denganku, Sila. Izinkan aku menjadi ayah dari Alana dan Alandra," Andre tampak sangat serius. Sebaliknya, Sila membuang pandangannya ke arah lain. Entah kenapa hatinya sangat kesal.mendengar permintaan Andre.

Ia tahu, Alana dan Alandra memang sangat dekat dengan Andre, tapi ini masalah hati. Sila tidak yakin bisa menjalin hubungan dengan orang lain di saat hatinya masih sangat kacau.

"Kak, aku tahu, saat ini mereka memang sangat membutuhkan sosok ayah, tapi aku belum siap untuk menjalin hubungan dengan orang lain dulu, apa lagi orang itu kakak,"

**NB: Jangan lupa mampir ke karya baruku

My Workaholic Husband

Handsome Ghost My Love

Follow IG @Ratuasmara_06**

Terpopuler

Comments

Fhita Iftha

Fhita Iftha

pasti andra lupa ingatan dan jdi dewa pasti nti andra akan.sadar dari ingatan nya.kalau ketemu.sila terus😘dan.kembali dengan sila cinta sejati 😘

2020-10-31

1

Lisa Sulu Hwi

Lisa Sulu Hwi

Dewa pasti Andra dan ini pasti biangkeroknya kakek Andra

2020-10-31

0

Ainun Basri

Ainun Basri

Seperti nya andra hidup ya thor tp pura-pura jd dewa krn mau balikin sila sm andre krn diam2 ketahuan andre mencium sila waktu dcafe

2020-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Cuitan Author
14 Flashback 4 Chapter Sweet memories Of Perfect Husband
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Epidode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Author Menyapa
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84 (Epilog)
86 Pengumuman
87 Perfect Husband S3 Lounching
88 Tentang Novel Suami Simpanan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Cuitan Author
14
Flashback 4 Chapter Sweet memories Of Perfect Husband
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Epidode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Author Menyapa
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84 (Epilog)
86
Pengumuman
87
Perfect Husband S3 Lounching
88
Tentang Novel Suami Simpanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!