Cinta Yang Salah

Cinta Yang Salah

Bab 1 Malam yang Indah

Pesta pernikahan telah usai dengan megah di salah satu ballroom hotel ternama di Jakarta. Sepasang pengantin yang tengah bahagia terpancar dari senyum mereka yang tak luput dipandang mata. Tak hanya sepasang pengantin saja, namun dua keluarga juga turut bahagia dengan pernikahan mereka. Senda gurau senantiasa telontar dari mereka.

Setelah para tamu undangan serta kerabat dekat pulang ke kediaman mereka masing-masing, kini tersisa sepasang pengantin bersama kedua pasang orang tua mereka, serta beberapa karyawan pihak hotel dan WO yang sedang merapikan tempat pernikahan mereka.

"Danar, mama papa dan mertuamu malam ini langsung pulang ya? Kami tidak menginap di sini. Cukup kalian saja untuk segera beristirahat. Mama tahu, pasti kalian sudah sangat lelah setelah acara pesta ini. Danar, kamu harus jaga Devina dengan baik ya! Jangan buat Devina kelelahan". Canda mama Sinta yang berada di samping suaminya papa Doni.

"Iya ma. Mama papa dan ayah ibu, kalian tenang saja. Aku dan Devina akan segera istirahat. Kami juga sudah merasa lelah. " Ucap Danar sambil melihat satu persatu orang tua dan mertuanya.

"Ya sudah kalau begitu, kami pamit pulang ya. Danar, Devina selamat berbahagia ya sayang." Ujar Mama Sofi seraya memeluk putri tercinta mereka.

Setelah mereka berpamitan pulang. Danar dan Devina pergi ke kamar yang telah direservasi sebelumnya. Malam ini adalah malam terindah mereka. Malam yang selalu dinanti setiap pasangan telah meresmikan hubungan mereka. Namun, tanpa mereka sadari inilah awal derita dan terkikisnya kebahagiaan yang selama ini membersamai perjalanan cinta keduanya.

Kamar president suit yang luas, disulap menjadi kamar pengantin yang syahdu. Lilin aromaterapi beberapa di letakkan di sudut ruangan dan di meja kecil sebelah kasur. Kasur king size dilengkapi sprei putih yang dihiasi kelopak bunga mawar merah, dan dua handuk putih di tengah membentuk angsa berciuman. Sungguh romantis, itu kesan pertama kali yang Devina rasakan. Namun juga membuatnya menjadi gugup dan berdebar.

"Sayang, aku mandi dulu ya. Sudah gerah dan lengket ini." Ucap Danar sambil mendaratkan kecupan di kening Devina

"Iya sayang. Aku juga mau membersihkan wajahku dari makeup ini." Dengan tersipu Devina menjawab ucapan sang suami karna kecupan itu.

Mereka memang tak pernah pacaran yang melebih batas. Sekedar cium pipi ataupun kening. Di zaman sekarang memang jarang sepasang kekasih yang pacarannya seperti itu. Kebanyakan sudah melebihi batas bahkan sampai hubungan suami istri. Itu kenyataan. Tapi tidak bagi Danar dan Devina. Saling jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dan saling menjaga dan menghormati privasi. Kuno, itu prinsip mereka. Entah ajaran orang tua atau memang itu mau mereka.

Seraya menunggu Danar yang tengah mandi, Devina duduk di depan meja hias yang tersedia di kamar tersebut. Menghapus makeup sebelum mandi dan mengganti gaun pengantinnya dengan baju rumahannya. Tidak banyak baju yang mereka bawa, karna hanya dua malam mereka akan menghabiskan malam pertamanya di hotel.

Lima belas menit berlalu, Danar pun telah selesai melakukan ritual mandinya.

Ceklek

Pintu kamar mandi pun terbuka. Terlihat Danar keluar hanya berbalut handuk putih sepinggang dan selutut. Menampakkan perut ratanya yang liat. Sambil berjalan menuju sang istri, tak lupa tangan kirinya mengeringkan rambut basahnya dengan handuk kecil yang tersedia. Devina yang menghadap cermin hias, terpaku menatap Danar berjalan menuju ke arahnya. Debaran jantung yang tak menentu, membuat Devina gugup kala Danar semakin mendekatinya.

Cup

Kecupan di kepala Devina yang Danar lakukan, mampu membuatnya mematung tak berkedip. Apalagi kulit dada Danar secara langsung mengenai kepala dan tengkuk lehernya.

"Kenapa sayang? Muka kamu memerah gitu?" Danar belum menyadari bahwa sang istri tengah malu karna aksinya. Sambil meletakkan kedua tangannya di pundak sang istri yang sedang duduk di depan meja hias.

"A-a-aku... Gak apa-apa sayang" Ucap Devina dengan gugup wajah yang memerah, sedikit menunduk menyembunyikan kegugupan nya. Dan Danar mulai menyadari perubahan sikap sang istri yang tengah malu menatapnya.

Karena untuk pertama kalinya Devina melihat secara langsung dada seorang pria, apalagi pria yang amat dicintainya.

"Hmmm,, Apakah kamu terpana sayang?" Bisik Danar di telinga Devina yang membuatnya tiba-tiba meremang.

Hembusan nafas Danar begitu terasa di telinga dan leher Devina, menambah sensasi geli yang menggetarkan untuk pertama kalinya. Devina hanya mampu memejamkan matanya, saat hembusan nafas itu semakin terasa di area leher dan tengkuknya.

"Sa..sa..sa..sayang, aku mau mandi dulu." dengan gugup Devina membalas ucapan sang suami.

Terus menunduk dan berlari kecil, Devina menuju kamar mandi. Tingkah sang istri membuat Danar terkekeh bahagia.

'Sungguh menggemaskan dan membuatku semakin mencintaimu sayang.' Batin Danar dengan senyuman di bibirnya.

Tiga puluh menit, Devina habiskan di dalam kamar mandi untuk berendam dan menghilangkan rasa lelahnya. Segar dan wangi kini yang ia rasakan. Namun, ada yang terlupa dari Devina, ia lupa membawa piyama tidurnya yang telah ia siapkan di atas kasur. Karena terburu-buru dan gugup dengan perbuatan sang suami, ia melupakan hal itu. Memakai baju yang tadi ia pakai, tak mungkin karena sudah terkena keringat walau sesaat. Devina sangat menjaga kebersihan, apalagi untuk tubuhnya sendiri. Terpaksa ia keluar kamar mandi mengenakan bathdrop yang tersedia.

Keluar kamar mandi hanya dengan bathdrop serta handuk yang berada di kepalanya untuk membungkus rambutnya yang basah. Tampilannya membuat laki-laki yang tengah duduk di pinggir ranjang seketika berdiri. Menatap sayu dan terpana akan sang istri. Hasrat lelaki yang terpendam, kini tersulut hanya karena tampilan wanita cantik yang sudah menjadi istrinya beberapa waktu lalu. Wanita cantik yang begitu ia cintai.

Devina berjalan perlahan ke arah ranjang untuk mengambil piyama tidurnya. Sedangkan Danar masih terpaku menatap sang istri yang terus berjalan ke arahnya. Saat sang istri telah sampai di ranjang dan mengambil bajunya untuk berganti hendak berbalik, tiba-tiba tangannya dicekal sang suami untuk menghadapnya.

"Mau kemana sayang?" Ucap Danar dengan suara yang serak dan berat. Tangannya satunya ia gunakan untuk merengkuh pinggang sang istri agar merapat padanya.

"A..a...aku..mau..ganti baju sayang." Dengan gugup dan gemetar Devina menjawab tanpa berani menatap suaminya.

"Kenapa harus ganti? Bukankah ini malam pertama kita? Bolehkan sayang, aku memilikimu seutuhnya?" Ujar Danar dengan mata sayu menatap sang istri dan nafas yang berat.

Devina hanya bisa menganggukkan kepalanya. Tanpa berani menjawab dan menatap sang suami. Dengan perlahan Danar menuntun sang istri ke tempat peraduan cinta kasih mereka. Malam yang indah bagi dua insan yang saling melebur menjadi satu. Saling mengukuhkan cinta dan memuntaskan hasrat yang terpendam.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Malam yang Indah
2 Bab 2 Awal Baru Dimulai
3 Bab 3 Bekerja Kembali
4 Bab 4 Pesona Devina
5 Bab 5 Lunch With Husband
6 Bab 6 Perhatian Danar
7 Bab 7 Pertemuan dengan Mertua
8 Bab 8 Makan Malam Bersama Mertua
9 Bab 9 Menginap
10 Bab 10 Sarapan Spesial
11 Bab 11 Bertemu Klien
12 Bab 12 Undangan Ulang Tahun
13 Bab 13 Bertemu Rival
14 Bab 14 Pesta Ulang Tahun
15 Bab 15 Dansa Romantis
16 Bab 16 Praduga Sementara
17 Bab 17 Kabar Bahagia
18 Bab 18 Kelahiran
19 Bab 19 Terkejut
20 Bab 20 Tersadar
21 Bab 21 Kenyataan Pahit
22 Bab 22 Pria Masa Lalu
23 Bab 23 Fakta yang Sama
24 Bab 24 Penyakit Baby Daffin
25 Bab 25 Kepulangan Baby Daffin
26 Bab 26 Keegoisan Orang Tua
27 Bab 27 Rumah Sakit
28 Bab 28 Kekesalan Danar
29 Bab 29 Bertemu Rival Lagi
30 Bab 30 Kabar Buruk
31 Bab 31 Kesedihan Devina
32 Bab 32 Terkuaknya sebuah Rahasia
33 Bab 33 Kilas Balik
34 Bab 34 Masih Kilas Balik
35 Bab 35 Perdebatan Sengit
36 Bab 36 Terpaksa Menerima
37 Bab 37 Ingin Berpisah
38 Bab 38 Tetap Romantis
39 Bab 39 Surat Perjanjian
40 Bab 40 Pertemuan Tak Terduga
41 Bab 41 Perasaan Campur Aduk
42 Bab 42 Rencana Arga
43 Bab 43 Kecemburuan Danar
44 Bab 44 Pesan dan Pembalasan
45 Bab 45 Kemarahan Besar
46 Bab 46 Keputusan Berat
47 Bab 47 Hancurnya Hubungan
48 Bab 48 Perceraian
49 Bab 49 Surat Perceraian
50 Bab 50 Telah Pergi
51 Bab 51 Terbongkarnya Pelaku
52 Bab 52 Cerita Doni dan Wirawan
53 Bab 53 Danar Tahu
54 Bab 54 Perubahan Danar
55 Bab 55 Kepergian Mentari
56 Bab 56 Bukan Dia
57 Bab 57 Kehidupan Baru
58 Bab 58 Nasehat Orang Tua
59 Bab 59 Kembali ke Indonesia
60 Bab 60 Bertemu Lagi
61 Bab 61 Bukti Surat Cerai
62 Bab 62 Pesta Pertunangan
63 Bab 63 Sungguh Mengejutkan
64 Bab 64 Baru Tahu
65 Bab 65 Membatalkan Pertunangan
66 Bab 66 Kebohongan jadi Bumerang
67 Bab 67 Ketidakberdayaan
68 Bab 68 Menemui Devina
69 Bab 69 Pertemuan Anjas dan Pak Doni
70 Bab 70 Menculik Devina
71 Bab 71 Mengobati Luka
72 Bab 72 Mencari Devina
73 Bab 73 Titik Terang
74 Bab 74 Berhasil Mendapatkan Devina
75 Bab 75 Mengobati Luka
76 Bab 76 Mulai Terbuka
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Malam yang Indah
2
Bab 2 Awal Baru Dimulai
3
Bab 3 Bekerja Kembali
4
Bab 4 Pesona Devina
5
Bab 5 Lunch With Husband
6
Bab 6 Perhatian Danar
7
Bab 7 Pertemuan dengan Mertua
8
Bab 8 Makan Malam Bersama Mertua
9
Bab 9 Menginap
10
Bab 10 Sarapan Spesial
11
Bab 11 Bertemu Klien
12
Bab 12 Undangan Ulang Tahun
13
Bab 13 Bertemu Rival
14
Bab 14 Pesta Ulang Tahun
15
Bab 15 Dansa Romantis
16
Bab 16 Praduga Sementara
17
Bab 17 Kabar Bahagia
18
Bab 18 Kelahiran
19
Bab 19 Terkejut
20
Bab 20 Tersadar
21
Bab 21 Kenyataan Pahit
22
Bab 22 Pria Masa Lalu
23
Bab 23 Fakta yang Sama
24
Bab 24 Penyakit Baby Daffin
25
Bab 25 Kepulangan Baby Daffin
26
Bab 26 Keegoisan Orang Tua
27
Bab 27 Rumah Sakit
28
Bab 28 Kekesalan Danar
29
Bab 29 Bertemu Rival Lagi
30
Bab 30 Kabar Buruk
31
Bab 31 Kesedihan Devina
32
Bab 32 Terkuaknya sebuah Rahasia
33
Bab 33 Kilas Balik
34
Bab 34 Masih Kilas Balik
35
Bab 35 Perdebatan Sengit
36
Bab 36 Terpaksa Menerima
37
Bab 37 Ingin Berpisah
38
Bab 38 Tetap Romantis
39
Bab 39 Surat Perjanjian
40
Bab 40 Pertemuan Tak Terduga
41
Bab 41 Perasaan Campur Aduk
42
Bab 42 Rencana Arga
43
Bab 43 Kecemburuan Danar
44
Bab 44 Pesan dan Pembalasan
45
Bab 45 Kemarahan Besar
46
Bab 46 Keputusan Berat
47
Bab 47 Hancurnya Hubungan
48
Bab 48 Perceraian
49
Bab 49 Surat Perceraian
50
Bab 50 Telah Pergi
51
Bab 51 Terbongkarnya Pelaku
52
Bab 52 Cerita Doni dan Wirawan
53
Bab 53 Danar Tahu
54
Bab 54 Perubahan Danar
55
Bab 55 Kepergian Mentari
56
Bab 56 Bukan Dia
57
Bab 57 Kehidupan Baru
58
Bab 58 Nasehat Orang Tua
59
Bab 59 Kembali ke Indonesia
60
Bab 60 Bertemu Lagi
61
Bab 61 Bukti Surat Cerai
62
Bab 62 Pesta Pertunangan
63
Bab 63 Sungguh Mengejutkan
64
Bab 64 Baru Tahu
65
Bab 65 Membatalkan Pertunangan
66
Bab 66 Kebohongan jadi Bumerang
67
Bab 67 Ketidakberdayaan
68
Bab 68 Menemui Devina
69
Bab 69 Pertemuan Anjas dan Pak Doni
70
Bab 70 Menculik Devina
71
Bab 71 Mengobati Luka
72
Bab 72 Mencari Devina
73
Bab 73 Titik Terang
74
Bab 74 Berhasil Mendapatkan Devina
75
Bab 75 Mengobati Luka
76
Bab 76 Mulai Terbuka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!