Bab 2 Awal Baru Dimulai

Cahaya matahari yang sedikit tersingkap dari gorden jendela kamar hotel itu, membangunkan sepasang mata cantik milik Devina dari tidurnya. Meraba jam yang ada di nakas yang sudah menunjukkan pukul 8.30 pagi. Devina terkejut karena sudah cukup siang untuk bangun dari tidur. Melihat sekeliling yang berbeda dari kamarnya, karena kesadarannya belum sepenuhnya pulih.

Merasa ada yang berat di perutnya, sebuah telapak tangan besar. Kemudian ia menoleh dan terkejut mendapati di sebelah ranjangnya laki-laki tampan yang dicintai masih terpejam. Devina baru tersadar bahwa ia sudah menikah dengan Danar. Laki-laki yang begitu ia cintai.

Devina tersenyum simpul mengingat semalam adalah malam pertama mereka. Malam pertama? Ah, membuat Devina malu mengingat semalam mereka meluapkan cinta mereka dengan menggebu. Entah berapa lama mereka menghabiskan malam yang indah itu.

"Kamu terpesona sayang?" Danar masih terpejam dan merengkuh tubuh sang istri, saat Devina memandang wajah sang suami dengan penuh cinta.

Tampan. Itu kesan Devina saat melihat Danar masih tertidur. Alis tebal hampir menyatu, hidung mancung, bibir bawah yang agak tebal, dan rahang yang tegas. Jangan lupakan jambang tipisnya. Menambah kesan macho dan seksi.

"Hah,,, ehmm suamiku memang sangat tampan." dengan gugup Devina menjawab sambil terus memperhatikan wajah suaminya. Danar bahagia mendengar kata suamiku untuk pertama kalinya dari bibir sang istri.

"Kamu juga sangat cantik istriku, kamu adalah satu-satunya wanita tercantik yang aku temui dan juga seksi". Ucap Danar setelah membuka matanya menatap sang istri dan membuat sang istri merona kembali.

"Ah, kau membuatku malu sayang. Kau tahu sayang, aku sangat bahagia menjadi istrimu. Aku sangat mencintaimu." Sambil mendaratkan kecupan sekilas di bibir sang suami.

"Aku juga sangat bahagia bisa menikah denganmu. Aku juga sangat mencintaimu. Aku adalah pria paling beruntung bisa menjadi suamimu. Aku suka saat kau memanggilku suamiku. Itu terdengar indah." Ujar Danar memandang wajah sang istri yang sangat cantik dengan muka bantalnya, yang menambah kesan seksi di wajahnya.

Dipandangi sang suami setelah bangun tidur seperti ini, membuat Devina malu dan salah tingkah. Apalagi Devina tahu bahwa mereka berdua tidak memakai apapun di tubuhnya, hanya selembar selimut menutupi keduanya. Dia tidak ingin hal semalam terjadi lagi. Bukan karena tidak mau. Tapi karena seluruh badannya begitu lelah dan pegal akibat ulah suaminya semalam.

*

Singkat waktu, setelah dua malam mereka menghabiskan malam indahnya di hotel itu. Kini mereka tengah bersiap-siap untuk pulang menuju kediaman mereka. Rumah yang telah disiapkan Danar untuk sang istri tercinta. Hanya satu minggu Danar dan Devina mengambil cuti setelah pernikahan mereka. Meski Danar adalah CEO di perusahaannya sendiri, tapi ia tak ingin menjadi contoh yang buruk bagi para karyawannya. Begitu juga dengan Devina yang tak ingin lama-lama mengambil cuti kerjanya. Danar masih membebaskan Devina bekerja, asalkan Devina bisa membagi waktunya untuk suami dan rumah tanpa kelelahan.

Hampir satu jam perjalanan dari hotel menuju kawasan salah satu perumahan elit di Jakarta Selatan, akibat macet di jam pulang kantor. Memasuki gerbang tinggi yang sudah dibuka oleh satpam rumah itu, mobil Danar mendarat di depan halaman rumah yang mewah. Rumah dua lantai bernuansa putih yang merupakan rumah impian sang istri.

Pilar-pilar tinggi yang berada di depan rumah sebagai penyangga teras menunjukkan betapa kokohnya rumah tersebut. Di halaman depan terdapat taman yang ditumbuhi berbagai bunga kesukaan yang sedang mekar mempercantik taman tersebut. Serta lampu taman diletakkan di beberapa tempat yang tepat sebagai penerangan di malam hari.

"Ini rumah yang waktu itu kau tunjukkan padaku sayang?" Ucap Devina dengan mata berbinar dan terharu menatap rumah yang berada di depannya.

"Ya, ini rumah impianmu sayang." Ucap Danar sambil memeluk sang istri dari belakang.

"Rumah di mana kita akan memulai kehidupan kita dari awal. Rumah yang akan diisi oleh tawa candamu. Rumah yang akan dipenuhi kebahagiaanmu bersama anak-anak kita. Dan tempat tujuan utama aku pulang dari rasa lelahku." Lanjut Danar semakin mengeratkan pelukannya.

"Terima kasih mas. Terima kasih karenamu aku selalu bahagia. Dan akan selalu bahagia. " balas Devina dengan terharu.

"Mas?" Danar mengernyitkan dahi

"Kamu tidak suka, aku panggil mas, sayang?" Ucap Devina dengan heran karena panggilan mas pada suaminya, memiringkan kepalanya ke belakang melirik sang suami.

"Tidak, justru aku suka. Panggilan pertama kali terdengar dari bibir manismu sayang. Aku menyukainya." Balas Danar sambil tersenyum kemudian mencium pipi kanan sang istri.

Senyuman yang hanya diberikan untuk sang istri. Bahkan kepada orang tuanya saja, Danar terkesan dingin dan cuek. Hanya senyum tipis yang sering diperlihatkan kepada orang tuanya. Itulah Danar, bisa tersenyum manis dan menampakkan lesung pipi sebelah kanannya untuk Devina seorang. Wanita pertama yang membuatnya jatuh cinta.

"Aku semakin mencintaimu. Selamat datang di rumah baru kita sayang." Lanjut Danar sambil menuntun sang istri masuk ke dalam rumah, yang sebelumnya sudah dibuka oleh asisten rumah tangganya.

"Wow, ini benar-benar menakjubkan mas. Desain interiornya benar-benar sesuai impianku." Devina dengan takjub memandang sekeliling ruangan rumah itu. Kebahagiaan terus terpancar di wajah cantik. Senyum yang selalu membuat Danar selalu jatuh cinta. Semua yang ada pada Devina. Sungguh Danar menyukai semuanya.

Benar pepatah mengatakan, bila jodoh akan mirip. Awalnya Danar menyangkal itu, tapi setelah memperhatikan wajah bahagia sang istri saat ini, dia membenarkan pepatah tersebut. Danar yang selalu realistis, kini percaya dengan pepatah yang hanya katanya.

"Mas, kau sungguh keren. Aku semakin mencintaimu." berjalan menghampiri sang suami dan memeluknya.

"Kau bahagia sayang?" ucap Danar

Devina perlahan merenggangkan pelukannya dan menatap Danar agak mendongakkan kepalanya. Karena tinggi Danar melebihi dirinya. Danar dengan tinggi 180cm, sedangkan Devina 165cm.

"Tidak, aku tidak bahagia mas." Devina menjawab dengan ekspresi agak cemberut.

"Kenapa kau tidak bahagia, sayang? Apa yang membuatmu tidak suka, sayang? Bagian mana yang tidak kamu suka, sayang? dengan cepat Danar memberondong pertanyaan kepada sang istri. Dan itu membuat Devina menahan tawa dengan mengulum bibirnya ke dalam, tanpa sepengetahuan Danar.

"Mas, aku memang tidak bahagia. Tapi..." Devina sengaja menggantungkan perkataannya yang membuat Danar semakin penasaran.

"Tapi... tapi aku sangaaatt bahagiaa mas" ucap Devina menggoda Danar sembari berlari menuju tangga atas.

Membuat Danar menyadari bahwa sang istri mengerjainya dengan perkataan tersebut.

"Kamu sangat nakal, sayang?" Danar menimpali mengikuti sang istri ke atas.

Terdengar tawa bahagia dari keduanya. Awal rumah tangga yang indah. Apakah akan selalu indah? Karena sejatinya kehidupan rumah tangga mereka baru saja dimulai. Di rumah inilah, kebahagiaan yang diharapkan keduanya. Namun tiada yang tahu, bahwa di sini jualah awal baru dimulai. Awal yang bahagia hanya sesaat, lalu berganti air mata kesedihan.

Episodes
1 Bab 1 Malam yang Indah
2 Bab 2 Awal Baru Dimulai
3 Bab 3 Bekerja Kembali
4 Bab 4 Pesona Devina
5 Bab 5 Lunch With Husband
6 Bab 6 Perhatian Danar
7 Bab 7 Pertemuan dengan Mertua
8 Bab 8 Makan Malam Bersama Mertua
9 Bab 9 Menginap
10 Bab 10 Sarapan Spesial
11 Bab 11 Bertemu Klien
12 Bab 12 Undangan Ulang Tahun
13 Bab 13 Bertemu Rival
14 Bab 14 Pesta Ulang Tahun
15 Bab 15 Dansa Romantis
16 Bab 16 Praduga Sementara
17 Bab 17 Kabar Bahagia
18 Bab 18 Kelahiran
19 Bab 19 Terkejut
20 Bab 20 Tersadar
21 Bab 21 Kenyataan Pahit
22 Bab 22 Pria Masa Lalu
23 Bab 23 Fakta yang Sama
24 Bab 24 Penyakit Baby Daffin
25 Bab 25 Kepulangan Baby Daffin
26 Bab 26 Keegoisan Orang Tua
27 Bab 27 Rumah Sakit
28 Bab 28 Kekesalan Danar
29 Bab 29 Bertemu Rival Lagi
30 Bab 30 Kabar Buruk
31 Bab 31 Kesedihan Devina
32 Bab 32 Terkuaknya sebuah Rahasia
33 Bab 33 Kilas Balik
34 Bab 34 Masih Kilas Balik
35 Bab 35 Perdebatan Sengit
36 Bab 36 Terpaksa Menerima
37 Bab 37 Ingin Berpisah
38 Bab 38 Tetap Romantis
39 Bab 39 Surat Perjanjian
40 Bab 40 Pertemuan Tak Terduga
41 Bab 41 Perasaan Campur Aduk
42 Bab 42 Rencana Arga
43 Bab 43 Kecemburuan Danar
44 Bab 44 Pesan dan Pembalasan
45 Bab 45 Kemarahan Besar
46 Bab 46 Keputusan Berat
47 Bab 47 Hancurnya Hubungan
48 Bab 48 Perceraian
49 Bab 49 Surat Perceraian
50 Bab 50 Telah Pergi
51 Bab 51 Terbongkarnya Pelaku
52 Bab 52 Cerita Doni dan Wirawan
53 Bab 53 Danar Tahu
54 Bab 54 Perubahan Danar
55 Bab 55 Kepergian Mentari
56 Bab 56 Bukan Dia
57 Bab 57 Kehidupan Baru
58 Bab 58 Nasehat Orang Tua
59 Bab 59 Kembali ke Indonesia
60 Bab 60 Bertemu Lagi
61 Bab 61 Bukti Surat Cerai
62 Bab 62 Pesta Pertunangan
63 Bab 63 Sungguh Mengejutkan
64 Bab 64 Baru Tahu
65 Bab 65 Membatalkan Pertunangan
66 Bab 66 Kebohongan jadi Bumerang
67 Bab 67 Ketidakberdayaan
68 Bab 68 Menemui Devina
69 Bab 69 Pertemuan Anjas dan Pak Doni
70 Bab 70 Menculik Devina
71 Bab 71 Mengobati Luka
72 Bab 72 Mencari Devina
73 Bab 73 Titik Terang
74 Bab 74 Berhasil Mendapatkan Devina
75 Bab 75 Mengobati Luka
76 Bab 76 Mulai Terbuka
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Malam yang Indah
2
Bab 2 Awal Baru Dimulai
3
Bab 3 Bekerja Kembali
4
Bab 4 Pesona Devina
5
Bab 5 Lunch With Husband
6
Bab 6 Perhatian Danar
7
Bab 7 Pertemuan dengan Mertua
8
Bab 8 Makan Malam Bersama Mertua
9
Bab 9 Menginap
10
Bab 10 Sarapan Spesial
11
Bab 11 Bertemu Klien
12
Bab 12 Undangan Ulang Tahun
13
Bab 13 Bertemu Rival
14
Bab 14 Pesta Ulang Tahun
15
Bab 15 Dansa Romantis
16
Bab 16 Praduga Sementara
17
Bab 17 Kabar Bahagia
18
Bab 18 Kelahiran
19
Bab 19 Terkejut
20
Bab 20 Tersadar
21
Bab 21 Kenyataan Pahit
22
Bab 22 Pria Masa Lalu
23
Bab 23 Fakta yang Sama
24
Bab 24 Penyakit Baby Daffin
25
Bab 25 Kepulangan Baby Daffin
26
Bab 26 Keegoisan Orang Tua
27
Bab 27 Rumah Sakit
28
Bab 28 Kekesalan Danar
29
Bab 29 Bertemu Rival Lagi
30
Bab 30 Kabar Buruk
31
Bab 31 Kesedihan Devina
32
Bab 32 Terkuaknya sebuah Rahasia
33
Bab 33 Kilas Balik
34
Bab 34 Masih Kilas Balik
35
Bab 35 Perdebatan Sengit
36
Bab 36 Terpaksa Menerima
37
Bab 37 Ingin Berpisah
38
Bab 38 Tetap Romantis
39
Bab 39 Surat Perjanjian
40
Bab 40 Pertemuan Tak Terduga
41
Bab 41 Perasaan Campur Aduk
42
Bab 42 Rencana Arga
43
Bab 43 Kecemburuan Danar
44
Bab 44 Pesan dan Pembalasan
45
Bab 45 Kemarahan Besar
46
Bab 46 Keputusan Berat
47
Bab 47 Hancurnya Hubungan
48
Bab 48 Perceraian
49
Bab 49 Surat Perceraian
50
Bab 50 Telah Pergi
51
Bab 51 Terbongkarnya Pelaku
52
Bab 52 Cerita Doni dan Wirawan
53
Bab 53 Danar Tahu
54
Bab 54 Perubahan Danar
55
Bab 55 Kepergian Mentari
56
Bab 56 Bukan Dia
57
Bab 57 Kehidupan Baru
58
Bab 58 Nasehat Orang Tua
59
Bab 59 Kembali ke Indonesia
60
Bab 60 Bertemu Lagi
61
Bab 61 Bukti Surat Cerai
62
Bab 62 Pesta Pertunangan
63
Bab 63 Sungguh Mengejutkan
64
Bab 64 Baru Tahu
65
Bab 65 Membatalkan Pertunangan
66
Bab 66 Kebohongan jadi Bumerang
67
Bab 67 Ketidakberdayaan
68
Bab 68 Menemui Devina
69
Bab 69 Pertemuan Anjas dan Pak Doni
70
Bab 70 Menculik Devina
71
Bab 71 Mengobati Luka
72
Bab 72 Mencari Devina
73
Bab 73 Titik Terang
74
Bab 74 Berhasil Mendapatkan Devina
75
Bab 75 Mengobati Luka
76
Bab 76 Mulai Terbuka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!