Wanita Bayaran Sang Penguasa

Wanita Bayaran Sang Penguasa

Tawaran

Plaakkk!! Sebuah tamparan keras mendarat di wajah seorang gadis bernama Eliana Bowie. Tamparan keras itu dia dapat akibat perkataan yang dia ucapkan sendiri.

Eliana Bowie, gadis berusia dua puluh dua tahun yang sedang berjuang mengumpulkan uang untuk biaya rumah sakit ibunya yang sudah tidak dia bayar selama satu minggu. Ibunya terbaring sakit akibat kanker stadium akhir yang dia derita dan karena hal itulah membuat Eliana harus pontang panting mencari uang.

Mereka sudah tidak memiliki apa pun lagi, sehingga membuat Eliana tidak memiliki pilihan lain. Hari ini Eliana memberanikan diri mendatangi ayahnya yang sudah menikah lagi untuk meminta biaya pengobatan ibunya. Dia harap ayahnya mau membantu tapi sebuah tamparan keras justru dia dapatkan di wajah.

Eliana memegangi wajahnya yang terasa panas, mata juga menatap sang ayah dengan tatapan penuh amarah. Dia datang untuk berbicara baik-baik dengan ayahnya namun caci maki juga perkataan yang tidak seharusnya ayahnya ucapkan justru diucapkan oleh ayahnya sehingga membuat Eliana sakit hati.

"Sudah aku katakan, biarkan saja ibumu mati!" ucap ayahnya tanpa perasaan.

"Jika begitu kenapa tidak kau saja yang mati?" karena perkataannya itulah dia ditampar oleh ayahnya.

"Tutup mulutmu, Eliana. Apa tamparan yang aku berikan kurang?" teriak ayahnya lantang.

"Kau yang seharusnya menutup mulutmu, Dad. Selama ini kau tidak pernah memenuhi kewajibanmu sebagai ayahku, kau tidak pernah memberikan nafkah untuk aku tapi untuk sekian lama setelah kau dan Mommy berpisah, ini kali pertama aku memohon bantuanmu namun kau justru menyumpahi Mommy agar cepat mati. Kenapa kau tega mengucapkan perkataan itu?" ucap Eliana sambil menangis terisak.

"Kau sudah besar, tidak perlu aku beri nafkah lagi. Ibumu juga bukan tanggung jawabku jadi pergilah, aku tidak akan membantumu sama sekali!"

"Tidak, Dad. Aku mohon, pinjaman aku uang. Aku pasti akan mengembalikannya padamu," ucap Eliana.

"Mengembalikan? Dengan apa kau akan mengembalikan uang itu, Eliana? Dengan gajimu yang tidak seberapa itu, apa kau pikir kau bisa mengembalikannya?" ucap istri ayahnya mencibir.

"Diam, Aunty. Aku tidak meminta bantuan darimu!" ucap Eliana kesal.

"Jaga ucapanmu, Eliana. Kau sungguh tidak sopan!" teriak ayahnya lantang.

"Dad, aku datang bukan untuk bertengkar denganmu. Aku ingin meminta bantuanmu jadi bantulah aku, Dad. Aku berjanji akan mengembalikan uang itu," Eliana masih membujuk ayahnya dan berharap ayahnya berubah pikiran dan mau membantu.

"Tidak, pergilah. Sekalipun kau berlutut dan memohon di bawah kakiku, aku tidak akan membantumu!" ucap ayahnya.

"Please, Dad. Hanya kau yang bisa menolong aku!" teriak Eliana.

"Pergi, Eliana. Jika tidak aku akan memerintahkan seseorang untuk menarik kamu pergi!" teriak ayahnya marah.

Air mata mengalir dengan deras, sebuah kertas yang dia bawa untuk diperlihatkan pada ayahnya di cengkeram dengan erat. Itu adalah total biaya yang harus dia bayar dalam waktu satu minggu dan jika dia tidak bisa membayarnya, maka ibunya akan diusir keluar dari rumah sakit namun apa yang bisa dia lakukan. Hati ayahnya sekeras batu bahkan kertas tagihan itu pun tidak ayahnya lihat.

"Pergi, Eliana. Kami akan menghadiri pemakaman ibumu nanti," ucap istri ayahnya.

Ayah dan istrinya melangkah masuk, Eliana menghapus air matanya dengan kasar dan berlalu pergi. Harapan satu-satunya yang dia miliki ternyata begitu mengecewakan, dia kira ayahnya mau membatu tapi pil pahit yang dia dapat. Seharusnya dia tahu karena ayahnya tidak peduli dengan mereka sejak dulu.

Eliana melangkah tanpa tujuan arah, dia harus kembali ke rumah sakit namun dia tidak sanggup karena dia belum mendapat uang sama sekali. Taman menjadi tempat tujuannya, dia tidak tahu ada yang sedang memperhatikan dirinya dari kejauhan dan sedang mencari data dirinya.

Bangku taman menjadi tempatnya untuk menumpahkan kesedihan yang menyesakkan dada. Sebelum mencari ayahnya, Eliana sudah mencoba meminjam dengan sahabat, kerabat ibunya bahkan dia juga meminjam uang pada sang atasan namun tidak ada yang mau meminjamkan karena jumlahnya yang tidak sedikit.

"Di mana lagi aku harus mencari uang?" keluhnya, dia harap ada sebuah keajaiban untuknya. Apa pun, dia akan melakukan apa pun agar dia bisa mendapatkan uang untuk biaya rumah sakit ibunya.

"Sepertinya kau sedang dalam masalah, Nona," tiba-tiba saja seorang pria tua duduk di sisinya. Eliana terkejut dan menggeser duduknya, mata menatap pria tua itu dengan penuh selidik.

"Jangan takut, aku hanya ingin berbincang denganmu," ucap pria tua itu, senyum ramah menghiasi wajah tua.

"Oh, apa yang Kakek lakukan di sini?" Eliana mengusap air matanya, dia jadi terlihat malu.

"Seperti dirimu, aku sedang mencari angin untuk menyelesaikan masalah yang sedang aku hadapi."

"Masalah?" Eliana mengernyitkan dahi. Masalah apa yang dihadapi oleh pria tua seperti dirinya?

"Apa masalah yang sedang Kakek alami?" tanya Eliana.

"Aku sudah dua hari tidak makan, Nona. Tidak ada yang mau memberi aku makan, sepertinya pria tua ini akan mati di jalan."

Eliana tampak tidak percaya, kakek tua itu berpenampilan begitu rapi. Jam mahal juga melingkar di tangan, bagaimana mungkin dia tidak memiliki uang untuk makan? Rasanya ingin bertanya tapi dia tidak berani. Eliana membuka tasnya, mengambil uang dari sana lalu memberikan uang itu pada si kakek tua tersebut.

"Aku tidak memiliki uang yang banyak, Kakek. Tapi dengan uang ini Kakek bisa membeli dua porsi makanan fastfood," ucapnya seraya memberikan uang yang ada pada kakek itu.

"Kau benar-benar gadis baik. Masalahku sudah terpecahkan, sekarang katakan padaku permasalahan apa yang sedang kau alami. Mungkin kakek ini bisa membantu."

Eliana tersenyum, dia tampak enggan. Namun dia merasa tidak ada salahnya mengatakan apa yang sedang dia hadapi, mungkin dengan demikian bebannya sedikit berkurang.

"Katakan saja, jangan takut denganku."

"Sebenarnya aku sedang mencari biaya rumah sakit untuk ibuku, Kakek," napas berat dihembuskan, tatapan mata menerawang. Kenapa hidup ini terasa begitu berat?

"Apa yang terjadi dengan ibumu, Nona?"

"Ibuku sudah lama terbaring sakit, aku tidak memiliki apa pun lagi," kini dia menunduk dan menangis, "Aku sudah berusaha semampuku, tapi aku hanyalah anak tidak berguna. Ayah yang aku harapkan tidak mau membantu aku, aku sungguh tidak tahu harus melakukan apa. Jika aku tidak bisa membayar biaya rumah sakit ibuku, maka ibuku akan diusir. Aku tidak akan sanggup melihat ibuku terbaring di rumah tanpa mendapatkan perawatan," ucap Eliana lagi dengan air mata yang mengalir dengan deras.

"Aku tidak bisa melakukan apa pun, Kakek. Aku sangat berharap ada keajaiban untukku, aku bahkan bersedia melakukan apa pun agar ibuku bisa tetap mendapatkan perawatan yang layak."

"Apa kau serius dengan ucapanmu, Nona?"

"Tentu saja, aku akan melakukan apa pun untuk ibuku."

"Gadis baik, mataku tidak salah menilai," ucap pria tua itu.

"Maksud Kakek?"tanya Eliana tidak mengerti.

"Panggil aku Ray, aku memang sedang mencari seorang gadis yang berhati tulus seperti Nona. Apa Nona mau mendengarkan penawaran yang akan aku berikan? Jika Nona bersedia, semua biaya rumah sakit dan juga ibu Nona, akan mendapatkan perawatan yang terbaik."

"Apa?" Eliana terkejut. Apa ini mujizat?Ataukah kakek tua itu adalah paman kaki panjang?

"Bagaimana, tapi tugas yang harus Nona lakukan tidaklah mudah," Ray tersenyum, dia harap Eliana menerima tawaran darinya.

"A-Apa yang harus aku lakukan?" tanya Eliana. Dia harap bukan tugas sulit karena itu adalah kesempatan yang tidak boleh dia lewatkan sama sekali.

"Mudah saja, aku ingin Nona melahirkan anak untuk Tuan Muda."

Eliana kembali terkejut. Mata bahkan melotot saat menatap Ray. Melahirkan anak? Apa ini lelucon yang suka dilemparkan oleh orang kaya?

"Tidak perlu terburu-buru, pikirkan baik-baik," sebuah kartu nama diambil dan diberikan pada Eliana.

"Aku menanti kabar baik darimu, Nona Eliana. Segera hubungi aku setelah kau mengambil keputusan," Ray beranjak setelah berkata demikian. Pria tua itu melangkah pergi, dia yakin Eliana pasti menerima tawaran darinya.

Gadis itu adalah kandidat paling kompeten di antara kandidat lainnya untuk melahirkan seorang pewaris bagi Tuan Muda yang dia layani.

Eliana seperti orang linglung setelah kepergian Ray, apa dia baru saja mendengar lelucon di tengah rasa putus asa yang dia rasakan? Tidak, dia rasa pria tua itu serius dengan tawaran yang dia berikan.

Terpopuler

Comments

Astrid Bakrie S

Astrid Bakrie S

Aq hadir ya

2024-04-13

0

Elisanoor

Elisanoor

inget aku dulu gini, lagi naek motor saking terlalu pinggir ampe masuk srlokan untungnya ga tinggi dan kering bnyak daun kering di dlm nya, ya ampun pernah kaya Elliana bingung kudu gmn ,ibu mau pulang blm punya duit buat byar rumkit nya zaman dulu blm ada bpjs 😭

2024-02-17

2

Astri

Astri

sumpah smua karya kak reni juli ini keren abisss

2023-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!