Tertekan Dan Depresi

Pagi yang aneh bagi Morgan, sangat aneh. Tidak biasanya dia seperti itu tapi beberapa hari belakangan dia memang sudah merasakannya. Kepalanya sakit beberapa hari belakangan, dia juga malas beranjak dari tempat tidur. Morgan bahkan tidak berada di rumahnya, dia berada di rumah di mana dia selalu menghabiskan malam bersama Eliana.

Aneh, dia merasa sangat aneh. Dia hanya bisa tidur sambil memeluk bantal yang pernah digunakan oleh Eliana dan menghirup aroma manis yang tertinggal di bantal tersebut. Dia juga merindukan sosok wanita yang tidur dengannya setiap malam padahal dia tidak mengenal wanita itu sama sekali. Morgan bahkan mulai membayangkan wajah Eliana, wajah yang tidak pernah dia lihat sama sekali.

Rambutnya coklat, bola mata biru dan sedikit besar. Bentuk tubuhnya ramping, kedua lengan yang kurus. Mungkin seperti itu, kini dia mulai membayangkan melalui sentuhan yang dia rasakan setiap dia bercinta dengan Eliana. Morgan bahkan memejamkan matanya namun hal itu tidak lama terjadi karena dia tersadar dengan kebodohan yang dia lakukan.

Morgan mengumpat marah, bantal yang dia peluk sedari tadi hendak dia lemparkan ke dinding namun tidak jadi. Bantal itu justru kembali dia peruk. Tiba-Tiba saja bantal itu menjadi benda berharga walau sesungguhnya tidaklah cukup karena dia yang rindukan adalah memeluk wanita yang selalu bersama degannya setiap malam.

"Sial, apa yang terjadi denganku?" Morgan duduk di atas ranjang, pandangannya jatuh pada bantal yang dia peluk beberapa hari belakangan. Sebaiknya dia menghubungi Ray dan mencari tahu bagaimana keadaan wanita itu dan bagaimana dengan keadaan calon bayinya.

"Ray, bagaimana keadaannya?" tanya Morgan. Tentunya pertanyaan yang dia berikan membuat Ray sangat heran karena ini kali pertama Morgan menanyakan keadaan Eliana setelah Eliana berada di pulau.

"Dia baik-baik saja, Tuan Muda. Bayi yang dia kandung juga baik-baik saja," ucapnya.

"Bagus, awasi dia baik-baik. Utus seorang dokter pribadi untuk mengawasi keadaannya selama di pulau!"

"Baik, Tuan Muda. Aku akan membawa seorang dokter ke sana nanti siang," ucap Ray.

"Bagus!" pembicaraan berakhir, Morgan kembali berbaring dan memeluk bantal. Selama ada bantal itu, dia akan bertahan tanpa perlu pergi ke pulau.

Lagi pula jangan sampai wanita itu tahu siapa dirinya, jangan sampai dia menggagalkan kesepakatan yang dia buat sendiri sehingga wanita itu tahu siapa dirinya tapi sesungguhnya, hal itu tidaklah peting bagi Eliana lagi.

Hari itu, Eliana sedang berdiri di atas bebatuan yang ada di sisi laut. Sudah beberapa waktu dia berada di pulau itu. Sepi, dia benar-benar kesepian meskipun ada Grace. Rasa rindu akan ibunya membuat Eliana menangis sepanjang hari. Dia bahkan jatuh sakit selama beberapa hari namun dia meminta Grace untuk tidak mengatakan apa pun pada Ray.

Tatapan mata Eliana jatuh pada deburan ombak di bawah kakinya. Jika dia melompat dan berenang, apakah dia bisa kabur dari pulau tersebut? Eliana diam saja, tatapan mata masih melihat ombak yang menggulung. Dari pada penasaran, bukankah lebih baik dia mencobanya?

Tanpa pikir panjang Eliana melompat ke bawah, air laut yang dingin tidak dia pedulikan. Eliana mencoba berenang menjauh dari pulau tapi pada akhirnya dia kembali karena terbawa oleh ombak. Eliana terduduk di sisi pantai dan tersenyum pahit. Sungguh tindakan yang bodoh tapi dia sudah tidak tahan tinggal di pulau itu.

Eliana semakin depresi, tiba-tiba dia merasa kematian lebih baik baginya walau dia harus mengecewakan ibunya. Eliana kembali ke rumah dalam keadaan basah, tentunya Grace terkejut melihat keadaannya.

"Nona, apa yang terjadi denganmu?" tanya Grace seraya menghampiri Eliana.

Eliana tidak menjawab dan melangkah menuju kamar. Grace semakin curiga dan kembali bertanya pada Eliana karena dia khawatir terjadi sesuatu pada Eliana.

"Nona, apa kau jatuh ke laut? Apa kandunganmu baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja," Eliana menghentikan langkahnya sejenak, "Aku tidak terjatuh, aku berenang sebentar untuk menenangkan pikiran," ucapnya lagi.

"Benarkah?" Grace tampak tidak percaya karena dia tahu keadaan Eliana setelah Eliana diasingkan di pulau itu.

"Aku baik-baik saja, Grace. Tolong buatkan minuman hangat untukku," pinta Eliana.

"Baiklah, aku takut terjadi sesuatu padamu, Nona," ucap Grace.

Eliana tersenyum, khawatir dengannya atau bayi yang dia kandung? Ide gila kembali muncul. Dia jadi ingin tahu bagaimana reaksi pria yang membayarnya saat tahu bayi yang sangat dia inginkan mati bersama dengannya. Jangan salahkah dirinya yang berpikir demikian, dia benar-benar tertekan dan depresi berada di pulau itu.

Grace pergi membuat minuman tanpa curiga, sedangkan Eliana masuk ke dalam kamar. Tubuhnya menggigil karena basah tapi dia tidak perduli. Beberapa kain diikat menjadi satu lalu Eliana mengikatkan kain itu di atas tiang pintu. Eliana sudah berdiri di atas kursi dan kain sudah menjerat leher, sungguh dia berpikir kematian lebih baik untuknya saat ini tapi wajah ibunya membuat Eliana belum melakukan hal gila yang sangat ingin dia lakukan.

Jika dia mati di pulau itu, apakah ibunya masih akan mendapatkan perawatan untuk penyakitnya? Bagaimaana jika Ray mencampakkan ibunya ke jalanan karena dia sudah melanggar kesepakatan? Air mata Eliana menetes, tatapan matanya jatuh pada perutnya yang sudah membesar. Apa dia tega membunuh bayi yang dia kandung?

Eliana masih berdiri di atas kursi, Grace masuk ke dalam kamar dan terkejut melihat apa yang hendak Eliana lakukan. Teriakan Grace terdengar dan gelas minuman yang dia bawa pun jatuh ke bawah.

"Apa yang ingin kau lakukan, Nona?" teriak Grace seraya berlari ke arahnya dengan terburu-buru.

"Aku merasa, hidupku tidaklah berarti," ucap Eliana.

"Jangan berpikir seperti itu, di dalam rahimmu ada kehidupan dan kau tidak berhak merengutnya!"

"Aku tahu, aku tahu!" ucap Eliana sambil menangis.

"Kemarilah, Nona. Jangan melakukan perbuatan bodoh seperti ini," pinta Grace. Dia sudah curiga karena keadaan Eliana yang aneh akhir-akhir ini.

"Turunlah, Nona. kira bicarakan baik-baik, bunuh diri tidak akan memecahkan masalah."

"Apa kau ingin melaporkan hal ini pada Ray, apa kau akan mengatakan apa yang aku lakukan? Jika kau akan mengatakan hal ini padanya lebih baik aku mati karena kau tidak tahu bagaimana rasanya hidup di dalam sangkar!"

"Tidak, aku tidak akan mengatakannya. Aku berjanji pada Nona. Sekarang turunlah, jika kau terjatuh akan sangat berbahaya bagimu. Ingatlah masih ada orang-orang yang menyayangi dirimu. Tidak selamanya aku akan berada di tempat ini, bukan? Ada saatnya kau bahagia nanti jadi turunlah."

Eliana melepaskan kain yang sudah menjerat di lehernya lalu turun dengan perlahan. Jika dia tidak memikirkan banyak hal mungkin sudah dia lakukan namun dia tetap tidak memiliki keberanian. Grace memeluknya dengan erat, dia bisa merasakan penderitaan yang dialami oleh Eliana, jujur saja dia iba.

"Tolong jangan katakan hal ini pada Ray, aku mohon. Aku benar-benar depresi berada di tempat ini," pinta Eliana.

"Aku berjanji Nona, tapi tolong jangan lakukan hal ini lagi. Kau harus memikirkan anak yang sedang kau kandung. Dia berhak hidup jadi kau tidak boleh membunuhnya."

Eliana mengangguk, dia benar-benar sudah gila. Grace sangat bersyukur dia masuk ke dalam, jangan katakan Eliana berusaha menenggelamkan diri di laut. Lebih baik dia tidak meninggalkan Eliana seorang diri lagi apalagi wanita hamil muda seperti dirinya lebih muda depresi.

Grace meminta Eliana untuk mandi, segelas minuman kembali dia buat. Grace benar-benar tidak mengatakan apa yang hendak Eliana lakukan pada Ray saat Ray datang bersama dengan dokter untuk memeriksa keadaan Eliana.

Eliana pun tidak banyak bicara, hampir saja dia mengambil langkah yang salah. Dia akan berusaha bertahan walau sulit. Seperti yang Grace katakan, kebahagiaan pasti akan dia dapatkan suatu saat nanti.

Terpopuler

Comments

Win Kuncung

Win Kuncung

katanya ga mau nyentuh LG,,, heleh baru jga beberapa hari sudah kelimpungan Sampek2 bantal bekasnya aja jdi benda Kramat di pelupu Mulu😅

2024-03-04

1

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

,,,,

2024-01-30

0

Ary Akheena

Ary Akheena

nah,mulai jatuh cinta kan lu🤣

2024-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!