Keputusan

Eliana sudah kembali ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya. Langkahnya terhenti di depan ruangan di mana ibunya sedang menjalani perawatan. Entah apa yang harus dia katakan pada ibunya, dia sungguh tidak tahu.

Tawaran yang diberikan oleh Ray terdengar menggiurkan namun itu adalah tawaran gila yang pernah dia dapatkan. Melahirkan anak? Dia sungguh ingin tertawa. Walau dia belum mendengar lebih rinci tawaran itu namun dia tahu apa artinya, dia akan menjadi wanita bayaran yang melahirkan seorang anak bagi pria yang tidak dia kenal sama sekali.

Seharusnya dia tidak mendapatkan tawaran gila itu sehingga dia tidak perlu memikirkannya karena saat ini dia sedang berpikir dengan keras akan tawaran yang Ray berikan.

Napas berat dihembuskan sebelum Eliana masuk ke dalam ruangan ibunya. Dia tidak mau ibunya melihat apa yang sedang dia alami saat ini. Eliana tersenyum saat masuk ke dalam. Setiap kali melihat keadaan ibunya, rasanya ingin menangis. Tubuh ibunya begitu kurus, kepalanya bahkan sudah tidak ada rambut lagi.

"Aku sudah kembali, Mom," ucapnya seraya melangkah mendekati ibunya.

"Bagaimana, Sayang. Kau sudah bertemu dengan ayahmu, bukan?"

"Yeah, aku juga bertemu dengan istrinya," sebuah kursi diambil, Eliana duduk di samping ibunya dan memegangi tangan ibunya yang sudah seperti tulang dibalut kulit.

"Apa? Mereka tidak mengusir mu, bukan?" ibunya tampak khawatir, dia harap putrinya mendapat perlakuan baik dari mantan suaminya.

"Mommy tidak perlu khawatir, Daddy dan istrinya baik padaku," dusta Eliana padahal dia mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

"Benarkah?" ibunya tampak tidak percaya. Dia tahu bagaimana tabiat mantan suaminya dan dia juga tahu istri mantan suaminya tidak menyukai mereka.

"Tentu saja, Mom. Aku tidak berbohong."

"Kau berbohong, Eliana. Apa kau kira Mommy tidak bisa melihatnya? Kau putriku, kau tidak bisa menyembunyikan apa pun dariku. Merah di wajahmu juga menunjukkan jika kau mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari ayahmu."

Eliana menyembunyikan bekas pukulan yang dia dapat dengan terburu-buru, dia lupa untuk menyamarkannya dengan bedak. Sekarang dia tidak bisa berbohong lagi pada ibunya.

"Katakan pada Mommy, ayahmu tidak bersedia meminjamkan uang itu pada kita, bukan?" tanya ibunya.

"Seperti yang Mommy katakan, tapi aku akan tetap mencari uang itu sampai dapat agar Mommy bisa selalu dirawat di rumah sakit ini."

"Tidak perlu memaksakan diri, Eliana. Mommy tahu kau tidak mampu. Mommy sudah menyusahkan hidupmu selama ini jadi Mommy tidak akan memaksamu untuk mendapatkan uang itu. Mommy tidak keberatan dirawat di rumah, mungkin dengan begitu Mommy bisa pergi dengan tenang dan kau bisa menikmati hidupmu seperti gadis lainnya."

"Jangan mengatakan hal seperti itu, Mom," Eliana mengangkat tangan ibunya, dan meletakkannya di pipi.

"Aku hanya memiliki Mommy saja, jika Mommy pergi lalu aku dengan siapa? Aku sudah berjanji pada Mommy akan memberikan perawatan yang terbaik jadi aku akan melakukan apa pun untuk Mommy jadi jangan berbicara seperti itu, seolah-olah tidak ada harapan lagi!"

"Kita memang tidak memiliki harapan lagi, Eliana. Tidak perlu memaksakan diri, Mommy akan baik-baik saja di rumah."

"Tidak Mom, tidak. Percayalah padaku, Mommy akan mendapatkan perawatan yang terbaik," ucapnya meyakinkan sang ibu.

"Mommy ingin percaya, Sayang. Tapi Mommy tahu kau tidak akan mampu," air mata mengalir, dia hanya bisa mempersulit hidup putrinya bahkan Eliana harus mengubur impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena dia memiliki cita-cita untuk menjadi pramugari tapi sekarang, Eliana harus bekerja keras untuk mencari biaya pengobatannya akibat penyakit yang sudah tidak mungkin sembuh lagi. Jika bisa memilih, dia lebih suka Tuhan segera memanggilnya agar Eliana tidak perlu hidup menderita lagi.

"Jangan menangis, Mom," Eliana menghapus air mata ibunya sambil menangis.

"Aku pasti menepati janjiku pada Mommy, jadi Mommy tidak perlu khawatir. Sebaiknya Mommy beristirahat, semua pasti baik-baik saja setelah ini," ucapnya. Sepertinya mau tidak mau dia harus menerima tawaran yang Ray berikan.

"Baiklah, kau juga baru kembali. Pergilah beristirahat."

"Percayalah padaku, semua akan baik-baik saja," ucap Eliana seraya memberikan ciuman di dahi ibunya.

Eliana masih duduk di sisi ibunya sampai ibunya tertidur dan setelah itu, Eliana keluar dari ruangan. Kartu nama yang Ray berikan dikeluarkan, dia benar-benar tidak memiliki pilihan lagi. Cukup melahirkan anak saja, bukan? Dia rasa bukan hal sulit dan dia yakin dia bisa.

"Ha-Halo, ini aku. Apa aku bisa berbicara pada Tuan Ray?" ucapnya saat seseorang menjawab telepon darinya.

"Aku Ray, apa Nona Eliana sudah memutuskan?"

"Tentu saja, katakan padaku. Apa sebenarnya tugas yang harus aku lakukan?" tanya Eliana.

"Mari kita bahas hal ini secara rinci, temui aku di restoran yang ada di rumah sakit di mana ibu Nona sedang dirawat."

"Aku tunggu," Eliana menghela napas setelah selesai berbicara dengan Ray. Sebelum pergi, Eliana melihat keadaan ibunya sejenak dan setelah itu dia pergi untuk menemui Ray. Seperti yang dia katakan, apa pun akan dia lakukan untuk ibunya.

Eliana menunggu kedatangan Ray cukup lama dan setelah pria tua itu datang, Ray mengajak Eliana ke sebuah ruangan private. Bagaimanapun hal itu tidak ada yang boleh tahu. Sebuah kertas tebal sudah berada di atas meja, Eliana tidak tahu itu apa tapi sebentar lagi dia akan tahu.

"Katakan padaku, apakah aku harus melahirkan anak saja? Dan siapa yang membayar aku?" tanya Eliana tanpa basa basi.

"Untuk itu, anda tidak berhak tahu," jawab Ray.

"Apa maksudmu?" tanya Eliana tidak mengerti.

"Dengarkan aku, Nona. Tuan Muda hanya menginginkan seorang pewaris tanpa terikat tali pernikahan dan dia ingin pewarisnya dilahirkan oleh seorang wanita yang belum pernah disentuh oleh pria lain selain dirinya. Dia tidak ingin kau tahu nama dan rupanya dan dia juga tidak mau tahu nama dan rupamu agar kalian berdua tetap menjadi orang asing tanpa terlibat perasaan setelah kau melahirkan seorang pewaris baginya," jelas Ray.

"Apa? Jadi aku harus tidur dengan pria yang tidak boleh aku lihat sama sekali rupanya?" Eliana sungguh tidak percaya, apa mereka akan bercinta di tempat gelap?

"Itu syaratnya jika Nona bersedia. Aku akan menjelaskan beberapa poin penting. Selama Nona menjalani tugas untuk mengandung dan sudah berhubungan dengan Tuan Muda, Nona dilarang menjalin hubungan dengan pria mana pun. Dekat dengan seorang lelaki pun dilarang. Kami akan mengawasi gerak gerik Nona, jika sampai melanggar maka Nona harus membayar kami satu juta dolar."

Eliana terkejut, satu juta dolar? Sungguh kompensasi yang mengerikan. Jika dia punya uang, dia tidak akan menerima tawaran super gila itu.

"Pewaris yang kau maksud, apakah laki-laki atau perempuan?" dia harus tahu aka hal ini.

"Tentu saja laki-laki, Tuan Muda menginginkan anak laki-laki. Jika sampai Nona mengandung anak perempuan maka bayi itu harus digugurkan. Nona Eliana tidak perlu khawatir, Nona Eliana tidak akan tahu saat hal itu terjadi."

Eliana diam, kehabisan kata-kata. Dia kira cukup melahirkan saja namun nyatanya tugas yang harus dia lakukan tidaklah mudah.

"Satu hal juga yang harus Nona ketahui, setelah melahirkan Nona tidak boleh mengambil bayi itu. Nona Eliana bisa mempelajari poin lainnya," kertas tebal yang ada di atas meja didorong ke arah Eliana.

"Jika Nona bersedia maka kita bisa menandatangani surat perjanjian dan setelah itu kita bisa melakukan tes keperawanan karena kami harus benar-benar yakin, Nona masih perawan atau tidak."

Eliana tampak ragu, benar-benar dia tidak mau tapi mengingat keadaan ibunya dan juga biaya yang harus dia bayar, dia tidak memiliki pilihan apa pun. Sebelum benar-benar mengambil keputusan, Eliana berpikir dengan keras tapi pada akhirnya dia setuju untuk menerima tawaran itu. Melahirkan anak untuk seorang pria yang tidak boleh dia tahu sama sekali.

Surat perjanjian pun ditandatangani, semoga dia tidak salah mengambil keputusan. Ray terlihat puas, tugasnya mencari wanita untuk melakukan tugas itu selesai.

Setelah menandatangani surat perjanjian, mereka pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes keperawanan. Hasil sangat memuaskan karena Eliana tidak memiliki waktu untuk menjalin hubungan. Sebuah alamat sudah Eliana dapat dan besok, dia harus menjalani tugas pertamanya yaitu tidur dengan pria yang sudah membayarnya.

Terpopuler

Comments

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

,,

2024-01-30

0

May Tanty

May Tanty

Aku hadir lagi di sini

2023-09-17

0

liana ipul

liana ipul

fvorit bnget novelnya

2023-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!